Oleh :
HERDI ULFIANA
NPM : 2110070130026
Konsumsi Makanan Cepat Saji Dan Aktifitas Fisik Pada Remaja Putri
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu
(KTI) ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari berbagai
1. Oktavia Puspita Sari, Dipl. Rad, S. Si, M. Kes selaku Dekan Fakultas
Vokasi UniversitasBaiturrahmah
UniversitasBaiturrahmah
UniversitasBaiturrahmah
arahan dan dorongan kepada peniliti dengan penuh kesabaran sejak awal
ilmiah(KTI)
PAGE \* MERGEFORMAT ii
5. Bapak atau Ibu Dosen beserta staf Program Studi D III Kebidanan
6. Teristimewa buat Ayah dan Ibuku tercinta yang telah banyak memberikan
dukungan dan semangat serta do’a yang tiada henti- hentinya kepada
8. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat peneliti sebutkan
Peneliti menyadari bahwa dalam membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri, semoga Karya Tulis
Penulis
Herdi Ulfiana
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB I
PENDAHULUAN
periode ini akan mengubah perilaku remaja. Remaja putri akan mengalami
nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah,ini terjadi karna ketidak
kejadian disminore didunia sangat tinggi lebih dari 50% wanita di setiap
Nyeri haid merupakan salah satu masalah yang sangat sering terjadi lebih
dari 50% wanita tidak mampu melakukan aktifitas 1 sampai 3 hari setiap
PAGE \* MERGEFORMAT ii
tidak hanya menyebabkan gangguan aktivitas tapi juga gangguan fisik dan
fisiologis (Apriani,22).
Disminore atau nyeri haid biasanya terjadi pada saat menstruasi yang di
tandai dengan gejala berupa saki tatau nyeri hebat pada bagian nyeri perut
dan merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum pada wanita
Dimana kejadian disminore primer lebih 50%. Angka kejadian nyeri haid
PAGE \* MERGEFORMAT ii
(disminore) di dunia sangat besar. Rata-rata lebih 50% perempuan di setiap
tahun 2012 pada wanita umur 12-17 tahun dalah 59,7%, dengan derajat
dismenorea berat. Pada tahun yang sama di Jepang angka kejadian disminora
primer 46% dan 27,3% dari penderita absen dari sekolah. Berdasarkan data di
orang tersebut, ada yang mengalami nyeri dismenore sekunder, ada yang
mengalami nyeri dismenore primer dan mulai dari dismenore ringan hingga
Di Propinsi Sumatera Barat belum ada data yang pasti mengenai angka
kejadian dismenorea, namun pada penelitian yang dilakukan oleh Titia pada
bahwa dari 106 siswi yang menjadi responden 74,5% diantaranya mengalami
dismenorea primer (Titia, 2017). Penelitian lain yang dilakukan oleh Risman
(Risman, 2019) pada siswi SMA di Kota Padang menunjukkan bahwa dari 76
PAGE \* MERGEFORMAT ii
nyeri sedang, dan 10 mengalami dismenorea nyeri berat.
Di Sumatera Barat lebih tepat nya di padang belum ada data yang pasti
dari mereka yang mengeluh nyeri, 9% nyeri berat, 39% nyeri sedang dan 52%
nyeri ringan. Kejadian ini menyebabkan 12% remaja sering tidak masuk
adalah : Bagaimana Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji Dan Aktifitas Fisik
SMAN 13 Padang.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
c. Mengetahui hubungan konsumsi makanan cepat saji dan aktifitas
Padang.
1.4 Manfaat
putri di SMAN 13 Padang tentang hubungan konsumsi makanan cepat saji dan
tentang hubungan makanan cepat saji dan aktifitas fisik terhadap disminore
selanjutnya.
disminore.
Hubungan makanan cepat saji dan aktifitas fisik Dengan Kejadian disminore
PAGE \* MERGEFORMAT ii
pada remja putri di SMA N 13 Padang. Penelitian iniakan dilaksanakan di
SMAN 13 Padang .Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas x
PAGE \* MERGEFORMAT ii
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
Makanan cepat saji adalah jenis layanan makan praktis yang muncul
berbeda. Banyak investor di sektor makanan cepat saji memanfaatkan peluang ini.
Seperti namanya, "makanan cepat saji" mengacu pada makanan siap saji seperti
ayam cepat saji, hamburger, dan pizza. Kelimpahan pasar makanan siap saji
membuatnya lebih mudah untuk memenuhi berbagai preferensi diet dan sarana
keuangan. Pertumbuhan restoran cepat saji yang pesat hingga mencapai 15% per
tahun (Bisnis.com, 2021). Sejalan dengan banyaknya perusahaan dagang fast food
Mengambil keuntungan dari prospek bisnis saat ini dan menerapkan taktik
konsumen. Agar bisnis berhasil di pasar saat ini, ia harus memiliki strategi dan
urutan tindakan yang disesuaikan dengan karakteristik dan karakteristik unik pasar
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Kebiasaan konsumsi makan masyarakat Indonesia saat ini sangat beraneka
macam sejalan dengan perkembangan pada jumlah dan jenis makanannya, yaitu
kegemaran untuk mengonsumsi makanan cepat saji. Zat yang terkandung di dalam
fast food dapat menyebabkan berbagai penyakit karena tinggi natrium, tinggi
kalori, dan tinggi lemak. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi dalam sehari
bisa dipenuhi hanya dengan sekali makan di restoran, seperti humburger (800
kkal), satu porsi ayam goreng (781 kkal), kentang goreng (280 kkal), mie udon
(400 kkal), sandwich (350 kkal), serta minuman bersoda dan makanan penutup
seperti es krim, cokelat, permen, buah kemasan dan cemilan kemasan. Konsumsi
kalori melebihi anjuran sebanyak 2000 kkal perhari menjadi penimbunan kalori
diabetes melitus (DM) (Yetmi, Harahap dan Lestari, 2021). Dalam beberapa
dunia. Biaya rendah, rasa yang diinginkan, kenyamanan, dan persiapan yang cepat
adalah salah satu alasan mengapa orang cenderung mengkonsumsi fast food. Fast
food umumnya terbuat dari daging olahan yang rendah nutrisi dan tinggi energi,
lemak total, asam lemak trans, dan garam. Dengan demikian, konsumsi makanan
cepat saji erat kaitannya dengan aspek risiko kardio metabolik. Tidak hanya
komponen yang tidak sehat, fast food biasanya disiapkan dengan cara digoreng.
Penggorengan adalah salah satu metode persiapan makanan yang paling populer
dan disukai di rumah dan industri karena menciptakan rasa, tekstur, dan warna
Makanan cepat saji adalah kategori kuliner yang mudah dikemas, mudah
PAGE \* MERGEFORMAT ii
disajikan, instan, maupun diolah memakai cara simpel. Santapan tadi umumnya
banyak sekali zat aditif buat mengawetkan dan menyimpan cita rasa untuk produk
tersebut. Ditinjau bagi segi gizinya, yang dinamakan fast food ialah kategori
kuliner yang memiliki kalori, lemak, garam, gula yang besar, akan tetapi rendah
akan kandungan serat, nutrisi, asam akorbat, kalsium dan folat. Fast food tidak
mesti dihindari, namun dibatasi. Itu tidak dikonsumsi setiap hari, namun harus
cukup sekali maupun dua kali sebulan. Fast food terkategori dalam jenis sering
dengan frekuensi lebih dari 2 kali seminggu, sebaliknya terhitung dalam jenis
tidak sering dengan frekuensi kurang dari 2 kali seminggu. Pada dasarnya seluruh
sesuatu yang balance serta tidak dikonsumsi secara melampaui batas, terhitung
Dari segi pengelolaan yang handal, fast food memiliki keunggulan yaitu
pelayanan yang cepat sehingga dapat disajikan hemat waktu dan kapan saja dan
dimana saja, tempat saji serta penyajian yang higienis, dianggap masakan
bergengsi, masakan modern, serta masakan gaul untuk anak muda. Fast food
adalah makanan yang dikemas, mudah disajikan, nyaman, atau mudah diolah.
Makanan ini umumnya dibuat dengan teknologi tinggi oleh industri makanan dan
menawarkan berbagai zat aditif untuk mengawetkan produk dan memberikan rasa.
Namun dibalik manfaat tersebut, fast food juga dapat menimbulkan berbagai
(Amalia,2018).
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Mengkonsumsi makanan cepat saji yang terus menerus atau sering
berlebihan yang tidak sesuai dengan konsumsi makanan sehat berserat tinggi
jantung. Lemak jenuh atau lemak trans berlimpah dalam makanan yang digoreng
dan kue dengan margarin atau mentega, serta di dalam daging sapi dan susu
pembuluh darah dan karena itu menghambat aliran darah yang kaya nutrisi dan
oksigen ke otak, jantung, dan organ tubuh lainnya. Saat ini penyempitan
pembuluh darah kian banyak dialami oleh mereka yang berumur muda( walaupun
Garam memainkan peran penting dalam tubuh. Namun, mengonsumsi garam yang
dapat berdampak negatif pada kesehatan otak, mata, dan jantung. Selain lemak,
berhubungan dengan ancaman kehancuran gigi, apabila tidak ingat menyikat gigi
tiap kali usai komsumsi makanan minuman bergula. Ancaman yang lain
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Kemudahan akses untuk memperoleh makanan fast food dapat
mempengaruhi kebiasaan atau frekuensi makan fast food seseorang. Pola diet
barat diluar restoran fast food berhubungan dengan kelebihan berat badan,
menyediakan produk segar, tetapi juga menyediakan minuman manis dan keripik
dapat berkontribusi terhadap pola pembelian makanan yang sehat dan tidak
sehat. Makanan yang diperoleh dari toko makanan ritel Amerika Serikat
ditemukan mirip makanan fast food dilihat dari segi total lemak dan kandungan
b. Uang Saku
Remaja yang memiliki pola sarapan kurang baik lebih banyak ditemukan
pada remaja dengan uang saku tergolong besar dibandingkan pada remaja
dengan kategori uang saku kecil. Remaja usia sekolah pada umumnya memiliki
uang saku. Dari uang saku ini tercermin kondisi sosial ekonomi keluarga.
Remaja yang memiliki uang saku besar tentu memiliki pilihan lebih banyak
terkait makanan yang ingin ia beli, terlepas dari makanan tersebut sehat atau
tidak. Remaja yang memiliki uang saku besar cenderung melewatkan sarapan
karena berpikir dapat membeli sarapan di luar dengan menggunakan uang saku
yang dimiliki.
Besar uang saku juga merupakan pertimbangan orangtua saat tidak dapat
karena bekerja cenderung memberikan uang saku yang lebih besar agar anak
dapat membeli sarapan di luar berupa makanan siap saji (fast food) sehingga
PAGE \* MERGEFORMAT ii
obesitas sering mengunjungi restoran makanan cepat saji setiap minggunya
c. Pengetahuan
Fase remaja memiliki hubungan dengan konsumsi fast food yang tinggi
susu) dapat mempengaruhi sesorang dalam hal frekuensi mengonsumsi fast food
Dibawah ini beberapa cara mengurangi konsumsi makanan cepat saji berikut ini:
h. Hindari Stres
PAGE \* MERGEFORMAT ii
2.2 Disminore
abdomen, kram dan sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare
dapat terjadi sebagai gejala dari menstruasi (Rosyida, 2020). Dismenore termasuk
sindrom gangguan menstruasi yang paling umum dan merupakan salah satu
masalah ginekologi yang paling umum pada wanita dari segala usia. Dismenore
kinerja akademik suasana hati, hubungan interpersonal, diet, olahraga, dan pola
tidur. Siklus menstrusi juga dapat melibatkan banyak aspek psikologis, seperti
cepat marah, suasana hati berubah, depresi, dan kecemasan (Parveen , et al.,
2020).
a. Dismenore primer
2019).
b. Dismenore sekunder
PAGE \* MERGEFORMAT ii
yang menetap, seperti wanita yang menderita infeksi rahim, kista atau polip,
atau swasta untuk nyeri mereka dan 4,1% peserta dirawat di rumah sakit
karena nyeri haid. Selain itu, 58,2% siswa dengan dismenore melewatkan
setidaknya satu hari sekolah dan 13,9% melewatkan setidaknya satu ujian.
umum dialami oleh para mahasiswi putri dengan persentase 72.7%. Hal ini
beberapa kasus bisa terjadi dismenore berat bila tidak ditangani. Dampak
PAGE \* MERGEFORMAT ii
yang terjadi jika dismenore tidak ditangani dapat mengganggu aktifitas
kehamilan tidak terdeteksi atau kehamilan etrofik pecah, kista, dan infeksi.
letak uterus, dan stress atau kecemasan yang berlebihan. Oleh karena itu
pada usia remaja dismenore harus ditangani agar tidak terjadi dampak
Gejala-gejala dismenore yang biasa terjadi adalah nyeri pada bagian perut bawah,
pusing, mual hingga muntah, dan nyeri di bagian paha dalam serta pinggang.
a. Derajat I
b. Derajat II
atau yang lainnya. Penderita akan merasa baikan jika sudah meminum obat
c. Derajat III
PAGE \* MERGEFORMAT ii
membuatnya butuh waktu untuk beristirahat beberapa hari. Biasanya juga
hingga menyebabkan diare, sakit pinggang dan paha bagian dalam. Banyak
b. Rasa letih
f.diare
tinggi, dengan nyeri yang sering kali dirasakan di punggung bawah dan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
dismenore ini apabila nyeri haid demikian hebatnya sehingga memaksa
sehari-hari dan istirahat untuk beberapa jam atau beberapaa hari (Raras, N.
A.,2021).
saat menstruasi, nyeri perut bawah, nyeri punggung, sakit, mual dan
peradangan. Mitos tentang buah nanas yaitu selama haid dilarang makan
menyebabkan nyeri perut saat haid. Justru pada saat haid harus
tetap sehat. Dosis nanas yang digunakan 3,75 gr/kgbb (Wrisnijati, dkk
2019.
yang 1,8% telah berhasil dalam penurunan intesitas nyeri dimenorea pada
wanita. Salah satu cara yang sangat efektif untuk mencegah nyeri
PAGE \* MERGEFORMAT ii
2.3 Aktifitas Fisik
Menurut Adi & dkk (2020) aktivitas fisik penting untuk kebugaran
kekuatan otot dan daya tahan, dan flexibilitas. Menurut Blair dalam Adi &
kesehatan atau olahraga untuk kebugaran (2). Aktivitas fisik yang baik
yaitu yang dilakukan secara terus menerus. Apabila aktivitas fisik jarang
kebugaran.
usia sekolah yang berusia 11-17 tahun dinyatakan kurang aktif bergerak
pekerjaan rumah saja. Anak laki- lagi lebih suka melakukan aktivitas fisik
menjadi penyebab 1 dari 10 kamtian dan kecacatan dan lebih dari 2 juta
kesehatan.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Aktivitas fisik sangat penting untuk manusia guna
pada lansia.
bekerja.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
d) Latihan peregangan atau pemanasan dengan gerakan lambat
sedikit keringat, denyut jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat.
luar rumah, atau berjalan santai saat istirahat ketika sedang berada di
kecepatan 8 km/jam.
mencangkul.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
c) Melakukan pekerjaan rumah, seperti memindahkan benda yang
menanjak.
menjadi tiga, yaitu aktivitas fisik harian, latihan fisik dan olahraga yaitu,
rumah yang bisa membantu dalam membakar kalori yang diperoleh dari
2) Latihan fisik
terstruktur dan terencana. Contoh kegiatan dalam latihan fisik adalah jalan
kategori olahraga.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
4. Mencegah penyakit diabetes melitus
2.4 Remaja
remaja adalah penduduk dengan usia 10-18 tahun. Badan Kependudukan dan
usia 10-24 tahun dengan status yang belum menikah (Diananda, 2018).
Remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju dewasa. Masa
remaja berlangsung dari umur 15-20 tahun. Perubahan perkembangan yang terjadi
selama masa remaja meliputi perkembangan fisik, psikis, dan psikososial (Gainau,
2021).
PAGE \* MERGEFORMAT ii
2.4.1 Karakteristik Remaja
Ciri dan karakteristik remaja yang dikemukakan oleh Hurlock adalah sebagai
berikutnya. Pada masa ini remaja dapat mencoba gaya hidup yang berbeda dan
menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
setiap perubahan.
Masalah remaja sering menjadi sulit diatasi. Hal ini disebabkan sepanjang masa
anak-anak, masalah diselesaikan oleh orang tua sehingga kebanyakan remaja tidak
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak anak yang tidak rapih dan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
pertentangan dengan orang tua dan menghalangi anak untuk meminta bantuan
Remaja melihat dirinya dan orang lain sebagaimana ia inginkan dan bukan
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, seperti
Fase ini merupakan fase remaja yang sangat pendek. Pada fase ini remaja
akan sangat tertutup dengan orang tua dan orang lain disekitar. Adanya
Fase ini merupakan fase dimana banyak perubahan yang terjadi dalam diri
remaja. Pada fase ini remaja mulai mencari jati diri, dan mulai mandiri dengan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
keputusan yang mereka ambil. Pemikiran remaja semakin logis, dan semakin
banyak waktu untuk membicarakan keinginan dengan orang tua. c.Remaja lanjut
Pada fase ini remaja ingin menonjolkan diri, mereka ingin menjadi pusat
perhatian. Sudah memiliki cita-cita yang jelas, lebih bersemangat,dan sudah mulai
1) Menerima adanya perubahan fisik yang terjadi dan harus melakukan peran
2) Menjalankan peran sosial dengan teman sebaya dan harus menjalankan sesuai
3) Terbebas dari ketergantungan orang lain seperti orang tua dan orang yang lebih
dewasa
kehidupan ekonomi
PAGE \* MERGEFORMAT ii
8) Mempersiapkan diri untuk membangun rumah tangga
9) Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersiap baik dari orang sekitar.
BAB III
METODE PENELITIAN
PAGE \* MERGEFORMAT ii
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian
meneliti mengkaji hubungan antara dua variabel ataupun lebih dan peneliti
pada satu saat. Satu saat yang dimaksudkan di sini bukanlah semua subjek
penelitian diteliti secara bersamaan di saat yang sama, akan tetapi tiap subjek
3.2.1 Tempat
3.2.2 Waktu
3.3.1 Populasi
PAGE \* MERGEFORMAT ii
elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu
dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Adapun
populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri kelas X dan XI
3.3.2 Sampel
Sampel dan bagian dari populasi yang akan diamati dan diukur
subjeknya besar maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Maka dari itu
n:10%xN
Keterangan:
n : Jumalah sampel yang diambil
N : Jumlah Populasi
n:10%x576
:57siswi
57siswi.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Berdasarkan rumus diatas didapatkan sampel masing-masing kelas
a.Kelas X = X 57 = 29 orang
b.Kelas XI = X 57 = 28 orang
Kelas X
Kelas XI
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Cara pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inkulusi pada
a.Remaja perempuan
Padang.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari
peneliti sudah dijawab dan jawabanya yang tertulis dapat dibaca secara
konsisten.
data.
PAGE \* MERGEFORMAT ii
Adapun analisis data yang digunakan antara lain :
a. Analisis Univariat
untuk masing-masing variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah makanan
cepat saji dan aktifitas fisik dengan kejadian disminore pada remaja
SMAN 13 Padang.
x=
Keterangan:
x = Hasil persentase
F = Frekuensi/hasil pencapaian
b. Analisis Bivariat
makanan cepat saji dan aktifitas fisik dengan kejadian disminore pada
rumus :
X2 =
Keterangan :
X2 = Statistik Chi-Square
Analisa data uji Chi Square dengan taraf signifikasi α = 0,05 dan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
komputer dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
2) Nilai p > α menunjukkan tidak ada hubungan makanan cepat saji dan
PAGE \* MERGEFORMAT ii
PAGE \* MERGEFORMAT ii