Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUMBUH KEMBANG


DI PUSKESMAS SUNGAI AMBAWANG

Disusun Oleh:
Endang Fiqhi Arkananda
NIM. 201133023

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN PONTIANAK
PROFESI NERS

2020/2021
VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis  Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal maupun Regional.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A


DENGAN TUMBUH KEMBANG
DI PUSKESMAS SUNGAI AMBAWANG

Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Akademik (Clinical Teacher)


dan Pembimbing Klinik (Clinical Instructure).
Telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa,

Lisa Rawinda
NIM. 201133037

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instructure

Gunawan Deni Harpanda, S.Kep., Ners

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi
Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Tumbuh
Kembang di Puskesmas Sungai Ambawang” pada Praktik Klinik Keperawatan
Anak.
Dalam penyusunan laporan studi kasus ini, penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan dan Ners.
3. Ibu Ns. Halina Rahayu, M.Kep selaku Koordinator Praktik Klinik Stase
Keperawatan Anak.
4. Bapak Gunawan Deni Harpanda, S.Kep., Ns selaku Pembimbing Klinik di
Puskesmas Sungai Ambawang Kubu Raya
5. Semua dosen Program Studi Profesi Ners Pontianak yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat.
6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Pontianak yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan
moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terutama
dalam perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.

Pontianak, November 2020

iv
Penulis

v
DAFTAR ISI

VISI DAN MISI......................................................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Anak dan Tumbuh Kembang..........................................3
2.1.1 Pengertian............................................................................................3
2.1.2 Jenis Tumbuh Kembang......................................................................3
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak............4
2.1.4 Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.........................4
2.1.5 Tugas Perkembangan Anak.................................................................5
2.1.6 Penilaian Pertumbuhan Fisik...............................................................5
2.1.7 Penilaian Perkembangan.....................................................................6
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan...................................................................9
2.2.1 Pengkajian...........................................................................................9
2.2.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................9
2.2.3 Intervensi Keperawatan.....................................................................10
2.3 Aplikasi Pemikiran Kritis dalam Asuhan Keperawatan Anak...........12

vi
vii

BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN (ASKEP)


3.1 Pengkajian..................................................................................................13
3.2 Analisa Data...............................................................................................18
3.3 Diagnosa Keperawatan...............................................................................20
3.4 Rencana Keperawatan................................................................................21
3.5 Implementasi Keperawatan........................................................................23
3.6 Evaluasi Keperawatan................................................................................25

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kasus.............................................................................................27
4.2 Analisa Intervensi Keperawatan................................................................28
4.3 Rancangan Ide-ide Baru.............................................................................28

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................29
5.2 Saran...........................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun dalam masa
tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan khusus baik
kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual (Askar, 2012).
Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak
akan mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertambah besar dari segi fisik dan perkembangan
adalah bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari seseorang
(Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Seluruh tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak harus dilalui
dengan sempurna. Tidak semua anak mampu melalui semua tahapan dengan
optimal, beberapa anak mengalami kegagalan atau gangguan tumbuh
kembang. Kemenkes dalam Rivaldi (2017) mengemukakan bahwa gangguan
tumbuh kembang yang sering ditemui yaitu gangguan bicara dan bahasa,
cerebral palsy, sindrom wond, perawakan pendek, autis, retardasi mental,
gangguan pemusatan perhatian, dan hiperaktif.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimanakah asuhan keperawatan pada An. A dengan tumbuh kembang
di Puskesmas Sungai Ambawang?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan pada An. A
dengan tumbuh kembang di Puskesmas Sungai Ambawang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengkaji An. A dengan tumbuh kembang di Puskesmas Sungai
Ambawang.

1
2

2. Menentukan diagnosa keperawatan pada An. A dengan tumbuh


kembang di Puskesmas Sungai Ambawang.
3. Merencanakan asuhan keperawatan pada An. A dengan tumbuh
kembang di Puskesmas Sungai Ambawang.
4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada An. A dengan tumbuh
kembang di Puskesmas Sungai Ambawang.
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada An. A dengan tumbuh
kembang di Puskesmas Sungai Ambawang.
6. Mendokumetasikan asuhan keperawatan pada An. A dengan
tumbuh kembang di Puskesmas Sungai Ambawang.
1.4 Manfaat Penulisan
Terkait dengan tujuan, maka laporan studi kasus ini diharapkan dapat
memberi manfaat bagi seluruh kalangan.
1.4.1 Bagi Akademis
Hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada anak dengan tumbuh
kembang.
1.4.2 Bagi Pelayanan Keperawatan di Puskesmas
Hasil studi kasus ini dapat menjadi masukkan bagi pelayanan di
Puskesmas Sungai Ambawang agar dapat melakukan asuhan
keperawatan pada anak dengan tumbuh kembang secara baik.
1.4.3 Bagi Peniliti
Hasil studi kasus ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
berikutnya yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan
pada anak dengan tumbuh kembang.
1.4.4 Bagi Profesi Kesehatan
Hasil studi kasus ini sebagai tambahan ilmu bagi profesi
keperawatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
asuhan keperawatan pada anak dengan tumbuh kembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Anak dan Tumbuh Kembang


2.1.1 Pengertian
Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun dalam
masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual (Askar,
2012).
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai berikut: bertambah besar
dalam arti fisik sebagai akibat dari perbanyakan dari jumlah sel dan
membesarnya sel itu sendiri di dalam tubuh manusia. Perkembangan
berarti bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari
seseorang (Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Pertumbuhan dan perkembangan pada praktiknya saling berkaitan
sehingga sulit mengadakan pemisahan. Sejak masa bayi hingga remaja
terjadi pertumbuhan dan perkembangan dalam segi jasmani, mental,
dan intelektual (Adriana dan Wirjatmadi 2012).

2.1.2 Jenis Tumbuh Kembang


Menurut Adriana dan Wirjatmadi (2012), adapun macam-macam
tumbuh kembang, yaitu sebagai berikut:
1. Tumbuh kembang fisis, meliputi perubahan dalam bentuk besar
dan fungsi organisme individu.
2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian
berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat
abstrak dan simbolik seperti berbicara, bermain, berhitung, dan
membaca.
3. Tumbuh kembang sosial emosional bergantung kemampuan bayi
untuk membentuk ikatan batin, berkasih saying, menangani

3
kegelisahan akibat suatu frustasi, dan mengelola rangsangan
agresif.

4
5

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak menurut Potter dan Perry (2012), yaitu:
1. Faktor Genetik
a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologi
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa atau bangsa/negara
2. Faktor Lingkungan
a. Faktor Pranatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi,
infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio.
b. Faktor Postnatal
1) Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan terhadap
penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan
hormon.
2) Faktor Lingkungan Fisik
Cuaca, musim, sanitasi, dan keadaan rumah.
3) Lingkungan Sosial
Stimulasi, motivasi belajar, stress, kelompok sebaya,
ganjaran atau hukuman yang wajar, cinta, dan kasih
sayang.
4) Lingkungan Keluarga dan Adat Istiadat yang Lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah dan ibu, agama,
adat istiadat, dan norma-norma.

2.1.4 Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Menurut Potter dan Perry (2012), tumbuh kembang anak
berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan
dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan
6

tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan
tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, seperti masa prenatal atau
masa intrauterine, masa bayi, masa prasekolah, dan masa sekolah. Di
sini akan membahas tentang tumbuh kembang masa bayi usia 0-1
tahun, yaitu:
1. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ
tubuh lainnya.
2. Masa pasca neonatal, proses yang pesat dan proses pamtangan
berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf (29 hari-1 tahun).

2.1.5 Tugas Perkembangan Anak


Adapun beberapa tugas perkembangan masa bayi menurut Potter
dan Perry (2012), yaitu:
1. Belajar memakan makanan padat
2. Belajar berjalan
3. Belajar berbicara
4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6. Mencapai kestabilan fisik
7. Belajar mengenal konsep-konsep sederhana tentang kenyataan
alam dan sosial
8. Belajar membedakan baik dan buruk, benar atau salah, ataupun
mengembangkan kata hati

2.1.6 Penilaian Pertumbuhan Fisik


Ada beberapa penilaian untuk pertumbuhan fisik menurut Adriana
dan Wirjatmadi (2012), yaitu:
1. Ukuran Antropometrik
7

a. Tergantung umur, yaitu berat badan (BB) terhadap umur,


tinggi badan (TB) terhadap umur, lingkar kepala (LK) terhadap
umur, dan lingkar lengan atas (LILA) terhadap umur.
b. Tidak tergantung umur, yaitu berat badan (BB) terhadap tinggi
badan (TB), lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lipatan kulit
(TLK).
2. Berat Badan (BB)
3. Tinggi Badan (TB)
4. Lingkar Kepala (LK)
5. Lingkar Lengan Atas (LILA)

2.1.7 Penilaian Perkembangan


Menurut Adriana dan Wirjatmadi (2012), denver II adalah salah
satu dari metode skrining perkembangan yang bertujuan mendeteksi
kelainan perkembangan sedini mungkin pada anak sehat atau
asimptomatik, 0-6 bulan. Berlangsung rutin dan periodic pada saat
pemeriksaan kesehatan bayi sehat, memonitor perkembangan terutama
pada anak yang memiliki risiko tinggi.
1. Aspek Perkembangan yang Dinilai
a. Terdiri dari 125 tugas perkembangan
b. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30
tugas
c. Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai, yaitu:
1) Perilaku Sosial (Personal Social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
2) Gerakan Motorik Halus atau Non Verbal (Fine Motor
Adaptive)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
untuk mengamati sesuatu, koordinasi antara mata dengan
8

tangan, manipulasi benda-benda kecil, pemecahan


masalah, dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat.
3) Bahasa (Language)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap
suara, memahami, mengikuti perintah, dan berbicara
spontan.
4) Gerakan Motorik Kasar (Gross Motor)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakkan, sikap
tubuh, dan keseimbangan.
2. Alat yang Digunakan
a. Alat Peraga
Benang wol, kismis atau manik-manik, peralatan makan,
peralatan gosok gigi, kartu atau permainan ular tangga,
pakaian, buku gambar atau kertas, pensil, kubur warna erah-
kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis
anak saat diperiksa).
b. Formulir
Formulir deteksi dini tumbuh kembang atau biasa disebut
dengan DDTK.
c. Cara Pemeriksaan Denver II
1) Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir
anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari
2) Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15
hari dibulatkan ke atas
3) Tarik garis berdasarkan umurr kronologis yang memotong
garis horizontal tugas perkembangan pada formulir
Denver II
9

4) Setelah itu, dihitung pada masing-masing sektor, berapa


yang P dan berapa yang F
10

5) Berdasarkan pedoman, hasil tes klasifikasikan dalam


normal, abnormal, meragukan, dan tdak dapat dites.
a) Abnormal
(1) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2
sektor atau lebih
(2) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau
lebi keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan
1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang
berpotongan dengan garis vertikal usia
b) Meragukan
(1) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan
atau lebih.
(2) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1
keterlambatan dan padasektor yang sama tidak
ada yang lulus pada kotak yang
berpotongandengan garis vertikal usia
c) Tidak Dapat Dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan
hasil tes menjadi abnormal atau meragukan
d) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas
dikatakan normal
11

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan


2.2.1 Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas Klien
Nama anak, usia, jenis kelamin, anak ke, nama iu, usia, agama,
pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
d. Riwayat Kesehatan yang Lalu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Imunisasi yang Didapat
g. Riwayat Antenatal
h. Riwayat Natal
i. Riwayat Gizi
j. Riwayat Psikososial
k. Riwayat Tumbuh Kembang
l. Pola Kebiasaan Sehari-hari
m. Pola Istirahat dan Tidur
n. Pola Aktivitas dan Bermain
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Usia Anak
c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
(Jurusan Keperawatan)

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan.
2. Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi.
12

3. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang peran sebagai orang tua baru.
4. Risiko cidera berhubungan dengan keadaan tumbuh kembang dan
lingkungan.
5. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak
berdasarkan tumbuh kembangnya.
6. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ibu tentang
tumbuh dan kembang anak.

2.2.3 Intervensi Keperawatan


No Diagnosa
NIC dan Rasional
. Keperawatan
1 Potensial 1. Ajarkan orang tua tentang tugas
perubahan perkembangan yang sesuai dengan
pertumbuhan kelompok usia
dan R
/ Agar orang tua mampu melakukan
perkembangan tugas tumbuh kembang pada anak
berhubungan 2. Tingkatkan rangsangan dengan
dengan situasi menggunakan berbagai mainan dalam
yang terjadi di tempat tidur anak
lingkungan. R
/ Mainan dapat meningkatkan
rangsangan anak dalam tumbuh
kembang
3. Berikan tindakan nyaman setelah
prosedur yang menyebabkan rasa takut
R
/ Mengurangi rasa ketidaknyamanan.
4. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan
R
/ Mengetahui adanya keluhan dalam
tumbuh kembang anak
2 Perilaku 1. Jelaskan pada orang tua tentang
mencari bantuan perawatan anak seperti makanan yang
13

kesehatan baik sesuai umur anak, cara


berhubungan menggendong, cara memberikan ASI
dengan kurang yang baik, dan bagaimana
pengetahuan menyendawakan bayi
tentang peran / Meningkatkan pemahaman orang tua
R

sebagai orang terhadap perawatan anak.


tua baru. 2. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang
tua sangat penting sebagai role model
anaknya
/ Memberi pemahaman orang tua supaya
R

bisa memberi contoh yang baik bagi


anaknya
3. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan
tumbuh kembang yang harus dilewati
anak sesuai umurnya
/ Meningkatkan pemahaman oran tua
R

terhadap tumbuh kembang


3 Risiko cidera 1. Awasi anal saat makan, mandi, bermain,
berhubungan dan eliminasi.
dengan keadaan / Mengurangi risiko cidera pada anak
R

tumbuh saat beraktivitas


kembang dan 2. Lindungi kaki anak dengan sandal atau
lingkungan. sepatu
/ Mengurangi risiko cidera pada kaki
R

anak
3. Beri makanan yang aman untuk usia anak
/ Mencegah risiko keracunan makanan.
R

4. Periksa suhu air mandi sebelum


dimandikan
/
R
Mengurangi risiko cidera yang
diakibatkan oleh air mandi yang
14

terlalu panas

2.3 Aplikasi Pemikiran Kritis dalam Asuhan Keperawatan Anak


Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak
akan mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertambah besar dari segi fisik dan perkembangan
adalah bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari seseorang
(Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Anak usia dini berada dalam mas a keemasan di sepanjang rentang usia
perkembangan manusia. Masa ini merupakan periode sensitif, selama masa
inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari
lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam
rangka memahami dan menguasai lingkungannya. Usia keemasan merupakan
masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan
berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak
disengaja. Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan
psikis sehingga siap merespon dan mewujudkan semua tugas-tugas
perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari
(Ariyanti, T., 2016).
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,
pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan
lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan
kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar
yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan
bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan
seluruh potensi dan kecerdasan anak (Ariyanti, T., 2016).
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kasus


Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak
akan mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertambah besar dari segi fisik dan perkembangan
adalah bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari seseorang
(Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Masalah keperawatan yang ditemukan dalam kasus tumbuh kembang
anak adalah potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan, kesiapan
meningkatkan status imunisasi, perilaku mencari bantuan kesehatan, risiko
cidera, potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan, dan ansietas.
Dalam asuhan keperawatan yang dikelola, didapatkan data subyektif oleh
orang tua pasien, yaitu sudah waktunya untuk imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan
Polio 3. Ayah An. A mengatakan jika An. A sudah bisa berguling-guling ke
kanan dan kiri, meraih sesuatu saat An. A melihatnya, dan senang bermain
cilukba. Didapatkan juga data obyektif, yaitu nadi 143 x/menit, respirasi 42
x/menit, suhu 36,9 oC, berat badan 7,3 kg, panjang badan 50 cm, An. A
tampak tenang saat digendong oleh neneknya, dan An. A terlihat ingin meraih
name tag yang ada pada petugas.
Seluruh tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak harus dilalui
dengan sempurna. Tidak semua anak mampu melalui semua tahapan dengan
optimal, beberapa anak mengalami kegagalan atau gangguan tumbuh
kembang (Rivaldi, 2017).

27
28

4.2 Analisa Intervensi Keperawatan


Upaya yang dilakukan dalam asuhan keperawatan An. A dengan tumbuh
kembang adalah dengan memberikan penjelasan tentang imunisasi yang akan
dilakukan, menjelaskan dan menganjurkan terkait imunisasi tambahan, serta
mengawasi anak saat beraktivitas.
Berdasarkan penelitian oleh Tatik Ariyanti (2016), didapatkan hasil
bahwa anak usia dini berada dalam masa keemasan di sepanjang rentang usia
perkembangan manusia sehingga siap merespons dan mewujudkan semua
tugas-tugas perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya
sehari-hari. Selain di rumah, diharapkan anak mengikuti kelas pendidikan
anak usia dini untuk meberikan kesempatan pada anak dalam mengetahui dan
memahami pengalaman belajar yang diperoleh di lingkungannya melalui cara
mengamati, meniru, dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-
ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.

4.3 Rancangan Ide-ide Baru


Ide-ide baru yang dapat diberikan untuk penanganan tumbuh kembang
anak adalah dengan pijat bayi untuk meningkatkan berat badan bayi dan
pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi.
Berdasarkan penelitian oleh Novy Ramini Harahap (2019), didapatkan
hasil bahwa pijat bayi memiliki pengaruh terhadap kenaikan berat badan bayi
dann disarakan pada ibu agar memantau tumbuh kembang bayi dengan cara
melakukan penimbangan berat badan bayi ke puskesmas atau fasilitas
kesehatan terdekat dan saat menghadapi masalah dengan berat badan bayi
dapat memanfaatkan pijat bayi.
Berdasarkan penelitian oleh Diza Fathamira Hamzah (2018), didapatkan
hasil bahwa terdapat pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kenaikan
berat badann bayi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak
akan mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah bertambah besar dari segi fisik dan perkembangan
adalah bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari seseorang
(Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Upaya yang dilakukan dalam asuhan keperawatan An. A dengan tumbuh
kembang adalah dengan memberikan penjelasan tentang imunisasi yang akan
dilakukan, menjelaskan dan menganjurkan terkait imunisasi tambahan, serta
mengawasi anak saat beraktivitas.

5.2 Saran
Asuhan keperawatan yang diberikan harus tepat dan rasional untuk
pasien sehingga tercapailah kepuasan keluarga dan pasien. Bagi petugas
kesehatan sebagai pelaksana asuhan keperawatan, hendaknya dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi bio, psiko, sosial, dan
spiritual terhadap pasien. Adapun teknik-teknik atau ide baru dalam
meningkatkan status tumbuh kembang bayi, misalnya pemberian pijat bayi
dan ASI eksklusif.

29
DAFTAR PUSTAKA

Adrian dan Wirjatmadi. (2012). Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Ariyanti, T. (2016). Pentingnya Anak usia Dini Bagi Tumbuh Kembang Anak.
Dinamika (Jurnal Pendidikan Dasar) Volume VIII, Nomor 1, Maret. DOI:
10.30595/dinamika.v8i1.943.
Askar. (2012). Deteksi Perkembangan Anak Berdasarkan DDST di RW I
Kelurahan Luminda Kecamatan Wara Utara Kota Palopo. Jurnal STIKES. 1
(2): 2.
Hamzah, D., F. (2018). Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Berat
Badan Bayi Usia 4-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota. Jurnal
JUMANTIK Vol. 3 No. 2. Juni-Nopember. DOI:
http://dx.doi.org/10.30829/jumantik.v3i2.1683.
Harahap, N., R. (2019). Pijat Bayi Meningkatkan Berat Badan Bayi Usia 0-6
Bulan. Jurnal Kesehatan Prima. Vol. 13. No. 2. DOI:
10.32.807/jkp.v13i2.226.
Jurusan Keperawatan Pontianak. Format Asuhan Keperawatan. Pontianak:
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Rivaldi. (2017).

30

Anda mungkin juga menyukai