“ BETON PRATEGANG “
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan
Dosen Pengampu : Drs. Arief Saefudin, M.Pd
KELAS A
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I 4
Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.2 Tujuan 4
1.3 Manfaat 4
BAB II 5
Pembahasan 5
2.1 Definisi dan Konsep Dasar 5
2.2 Material Beton Prategang 5
2.3 Sifat Fisik 8
2.4 Sifat Mekanik 8
2.5 Sifat Kimia 9
2.6 Metode Aplikasi Beton Prategang 10
2.7 Keunggulan dan Kelemahan Beton Prategang 11
2.8 Kegunaan Beton Prategang 12
2.9 Pengujian Material 13
Produk Beton Pracetak dan Beton Prategang 14
BAB III 15
Penutup 15
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
Sesi Tanya Jawab 16
Daftar Pustaka 17
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ilmu Bahan Bangunan
Beton Prategang” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Drs. Arief Saefudin, M.Pd pada Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Beton Prategang dan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 4
3
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Bagi pembaca, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menambah
pengetahuan pembaca mengenai beton prategang Melalui makalah ini juga pembaca dapat
mengetahui material, sifat-sifat dari beton prategang dan kegunaannya. Dan bagi penulis,
makalah ini berguna untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan dan untuk
melatih kemampuan menulis serta menambah pengetahuan bagi penulis
4
BAB II
Pembahasan
A. Menurut ACI
Menurut ACI (American Concrete Institute), beton prategang merupakan beton yang
mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat
mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
Beton prategang merupakan struktur komposit dari material beton dan baja dengan
mutu tinggi. Baja yang digunakan disebut tendon, yaitu beberapa baja yang dikelompokan
dan membentuk kabel. Terdapat 2 material yang digunakan dalam pembuatan struktur beton
prategang, yaitu beton dengan mutu tinggi dan baja prategang
A. Beton
Beton adalah hasil dari pencampuran beberapa material berupa semen 18%, air 7%,
agregat kasar 44% yang berupa kerikil hasil dari disintegrasi batuan dan agregat halus
31% berupa pasir alami yang berfungsi untuk mengisi ruang antar butir- butir agregat
kasar.
5
Beton pada struktur prategang menggunakan mutu yang lebih tinggi dibandingkan
dengan beton konvensional dengan kekuatan tekan yang cukup tinggi dimana (fc’)
beton minimal 30Mpa. Kuat tekan yang tinggi diperlukan untuk menahan
tegangan tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya
keretakan, mempunyai modulus elastisitas yang tinggi dan mengalami rangkak lebih
kecil.
Untuk dapat mewujudkan beton mutu tinggi ada beberapa hal yg harus diperhatikan,
yaitu :
1. Kadar semen : 300 – 360 & max 530 kg/m3
2. Kadar air : kadar air yang digunakan sebaiknya serendah mungkin
3. Proses pemadatannya
Hal-hal diatas berkaitan dengan pula dengan susut beton, rangkak beton, karakteristik
tegangan dan regangannya, yang semuanya ini berhubungan dengan pembebanan
beton.
B. Baja Prategang
Beton Prategang menggunakan baja mutu tinggi, dimana baja tersebut biasanya
memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan
kekerasan dan kekuatan tariknya. Namun, disisi lain juga dapat membuat beton menjadi
getas atau rapuh
Baja mutu tinggi diharapkan mampu menerima kekuatan tarik yang cukup tinggi untuk
mampu menghasilkan gaya prategang yang cukup besar.
Untuk dapat mewujudkan baja mutu tinggi ada beberapa hal yg harus diperhatikan,
yaitu
1. Relaksasi Tegangan Baja, contohnya seperti berkurangnya tegangan baja pada
regangan konstan
2. Karat Tegangan, contohnya seperti peristiwa korosi yang dapat menurunkan
tegangan baja
3. Kerapuhan oleh Hidrogen yang akan mengakibatkan retak yg merapuhkan baja
1.
6
Baja prategang/tendon yang dipakai pada beton prategang berupa baja mutu tinggi yang
dibuat dalam beberapa bentuk, yaitu
1. Kawat Tunggal (wires), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton
prategang dengan sistem pratarik Memiliki kekuatan karakter yang berkisar antara
1400-1900 Mpa
2. Untaian kawat (strand), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton
prategang dengan sistem pascatarik. Memiliki ukuran yang berkisar 2-15 mm
3. Kawat batangan (bars), biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton
prategang dengan sistem pratarik. Memiliki ukuran yang berkisar 10-40 mm dan
kekuatan yang berkisar 1000 Mpa
4. Tulangan biasa,sering digunakan untuk beton konvensional, seperti tulangan
memanjang, sengkang dan lain-lain.
Berdasarkan SNI 7833:2012 mengenai tata cara perencanaan beton pracetak dan
prategang untuk bangunan gedung mensyaratkan bahwa baja yang digunakan untuk
prategang harus sesuai dengan salah satu spesifikasi berikut:
a. Kawat: ASTM A421M.
b. Kawat relaksasi rendah: ASTM A421M, termasuk suplemen ‘Low Relaxation
Wire’.
c. Strand: ASTM A416M.
d. Batang tulangan kekuatan tinggi: ASTM A722M. 9 Untuk tipe untaian kawat yang
digunakan pada beton prategang pascatarik harus diberi selongsong (ducts).
7
2.3 Sifat Fisik
● Kuat Geser
Ketahanan geser dan puntirnya bertambah dengan adanya penegangan
8
● Modulus Elastis
Beton yang digunakan dalam beton prategang adalah beton yang mempunyai kuat tekan
yang cukup tinggi dengan nilai f’c min K-300, modulus elastis yang tinggi dan
mengalami rangkak ultimate yang lebih kecil yang menghasilkan kehilangan
prategangan yang lebih kecil pada baja.
9
2.6 Metode Aplikasi Beton Prategang
Metode Pra Tarik ialah metode pemberian tegangan yang dilakukan ketika beton belum
dicor dan mengeras.
Proses pembuatannya menggunakan kabel tendon yang kemudian diikat pada dua buah
angkur yaitu angkur hidup dan angkur mati. Metode kerjanya adalah angkur hidup yang
telah ditanam pada beton ditarik menggunakan dongkrak. Hal ini bertujuan agar kabel
tendon yang ada didalamnya menjadi bertambah panjang.
Metode pasca tarik ialah pemberian tegangan beton dilakukan ketika beton sudah
mengeras. Aplikasi beton prategang pasca tarik umumnya digunakan pada konstruksi
jembatan bentang menengah hingga bentang panjang.
Dalam metode ini tidak diharuskan menggunakan kabel tendon yang diikat pada angkur
hidup dan angkur mati. proses pembuatannya yaitu dengan cara beton dibiarkan
mengeras hingga mencukupi umur beton tersebut. Kemudian dongkrak dipasang pada
10
angkur dan kabel tendon ditarik hingga mencapai tegangan yang telah direncanakan
sebelumnya.
11
2.8 Kegunaan Beton Prategang
Beton prategang dapat digunakan pada proyek-proyek konstruksi besar seperti
pembangunan jembatan, pembangunan jalan, pembagungan gedung, system drainase, dan
plat lantai.
12
Contoh beton prategang Penggunaan beton prategang untuk pembangunan jalan
2.9 Pengujian Material
2. Slump test
Salah satu cara untuk mengetahui kualitas beton adalah dengan mengukur kadar air
dalam beton atau yang biasa disebut slump test. Untuk mengetahui kadar air beton
dapat dilakukan menggunakan kerucut abraham
13
4. Hammer test
Hammer test dilakukan pada bagian bangunan seperti kolom, balok atau plat lantai
menggunakan alat hammer test. Pengujian dilakukan pada 20 titik, namun pastikan
permukaan beton yang akan diuji sudah rata dan bila belum rata harus diratakan lebih
dulu menggunakan gerinda. Hasil pengujian ini kemudian akan dihitung
menggunakan standar deviasi untuk mengetahui kekuatan maupun tegangan
karakteristik beton. Dari hasil inilah kita dapat mengetahui mutu beton.
Turap
14
15
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami apa itu beton prategang dan contoh
kegunaannya di dalam kehidupan sehari-hari dan diharap mahasiswa dapat menerapkan ilmu
tersebut sebagai bekal dikemudian hari. Bagi para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan
makalah ini dengan sebaik-baiknya sebagai penambah ilmu pengetahuan.
16
Sesi Tanya Jawab
Sesi Pertanyaan
1. Pada pengujian material dibagian slump test, apa yg dimaksud dengan kerucut
abraham? (Dhimas Fauzaan Pratama – kelas A)
2. Selain untuk menjadi jembatan fungsi pengaplikasian beton prategang dapat
digunakan untuk apa saja ya? (Elvina Aloida – kelas B)
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya rangkak pada struktur?
(Garnish Nioko – kelas B)
4. Apa keuntungan menggunakan beton prategang dibandingkan dengan beton bertulang
konvensional? ( Nabillah Eka – kelas B)
17
Daftar Pustaka
Saktika, Gadis, et al. “Beton Prategang - Pengertian, Kelebihan, DAN Metode Aplikasi.” 99
Berita Properti, 21 Oct. 2020, www.99.co/blog/indonesia/beton-prategang-konstruksi/.
Pengadaan, Tim. “Beton Prategang: Definisi, Konsep, Prinsip Dan Cara Kerja.” Pengadaan
(Eprocurement), 25 Jan. 2019, www.pengadaan.web.id/2019/01/beton-
prategang.html#:~:text=Material%20Beton%20Prategang,%25%2C%20dan%20air
%207%25.
“Definisi Beton PRATEGANG Dan Prosedur Perencanaannya.” Guru Sipil, 14 Dec. 2017,
www.gurusipil.com/definisi-beton-prategang-dan-prosedur-perencanaannya/.
18