Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK PEMBELAJARAN LAPANGAN ATLET PANJAT

TEBING DI GOR JATIDIRI SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Gizi Olahraga

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

1. Firana Laili Nasriyatul A (P1337431220095)


2. Putri Asriana Kusumastuti (P1337431220096)
3. Hashifah Hana Noor A (P1337431220097)
4. Teresia Jesica Putri (P1337431220098)
5. Vina Anjania (P1337431220099)
6. Shafina Putri Mulia (P1337431220100)
Kelas Reguler B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIK

JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN

SEMARANG

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Asuhan Gizi Atlet Panjat Tebing


Gizi adalah salah satu faktor penting untuk mendukung olahraga. Setiap zat
gizi memiliki peran bagi tubuh dalam proses metabolisme. Asupan gizi yang lengkap
dan porsi yang tepat akan membuat olahraga yang dilakukan menjadi lebih baik dan
fungsi tubuh juga akan maksimal.
Setiap atlet harus memerhatikan pemenuhan asupan gizinya terutama pada
keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi, baik pada fase sebelum, saat,
dan setelah latihan atau bertanding. Atlet yang mendapatkan asupan gizi sesuai
dengan karakteristik individu dan cabang olahraga akan memiliki kecukupan gizi
untuk berlatih dan meningkatkan performa. Performa yang baik dari atlet akan
mendukung atlet memperoleh prestasi terbaiknya.
Berkaitan dengan hal itu didalam mata kuliah Gizi Olahraga dilaksanakan
praktek belajar lapangan untuk melaksanakan asuhan gizi pada atlet panjat tebing.
Asuhan gizi dilakukan mulai dari menggali identitas atlet, mengkaji data data yang
diperlukan seperti riwayat penyakit dan makan, antropometri, serta fisik. Lalu
melakukan diagnosis gizi, menghitung kebutuhan gizi, melakukan intervensi gizi, dan
melakukan somatotype kepada atlet. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam melakukan asuhan gizi yang tepat
dan sesuai kepada atlet dengan cabang olahraganya masing-masing.

B. Tujuan PBL
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa dalam
pelaksanakan asuhan gizi atlet.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan :
a. Asesmen gizi
b. Diagnosis gizi
c. Perencanaan Intervensi gizi
d. Perencanaan Konseling/Edukasi gizi
e. Perencanaan Monitoring dan evaluasi
f. Penentuan Somatotype Atlet
g. Mampu menyusun laporan dan mempresentasikan laporan
C. Metodologi Penyusunan Laporan PBL
1. Tempat PBL
a) Rencana Pelaksanaan
Institusi pelaksanaan kegiatan : BPPLOP Jawa Tengah
Alamat pelaksanaan kegiatan : Kawasan Jatidiri, Kel. karangrejo, Kec.
Gajahmunkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Karangrejo, Kec. Gajahmunkur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50231
b) Realisasi Pelaksanaan
Institusi pelaksanaan kegiatan : BPPLOP Jawa Tengah
Alamat pelaksanaan kegiatan : Kawasan Jatidiri, Kel. karangrejo, Kec.
Gajahmunkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Karangrejo, Kec. Gajahmunkur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50231
2. Waktu Pelaksanaan PBL
a) Rencana Pelaksanaan
Hari, tanggal pelaksanaan kegiatan : Jumat, 4 November 2022
Waktu pelaksanaan kegiatan : 13.30 - 14.30 WIB

3. Metode Pengumpulan Data

Hal-hal yang tertulis dalam Laporan Pertanggung Jawaban ini merupakan data
yang didapat pada saat melakukan Praktik belajar Lapangan di institusi BPPLOP
Jawa Tengah. Dalam metode ceramah, tanya jawab, serta wawancara.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTITUSI

A. Definisi BPPLOP
Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (BPPLOP) adalah
wadah pembinaan dan pelatihan atlet pelajar yang berbakat olahraga dan potensial untuk
dikembangkan menjadi atlet berprestasi. BPPLOP Provinsi Jawa Tengah terletak di
Kompleks GOR Jatidiri Semarang. BPPLOP memiliki fungsi untuk menjaring bibit atlet
potensial, memberdayakan atlet pelajar, dan membina olahraga pelajar di Jawa Tengah.
Atlet yang berada di BPPLOP merupakan pelajar yang berusia 13-18 tahun dengan
jenjang Pendidikan SMP dan SMA. Atlet dibagi menjadi dua, yaitu atlet APBN dan atlet
APBD.
Badan Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar yang memiliki lebih
dikenal dengan BPPLOP. Sistem Pembinaan PPLP Proses seleksi yang baik akan
menghasilkan atlet PPLP ideal. Atlet PPLP ideal merupakan atlet yang memiliki
karakteristik sesuai kriteria yang telah ditetapkan. PPLP merupakan wadah pembibitan
olahragawan pelajar dengan didukung proses pembinaan yang berkualitas. Harapannya
melalui sistem pembinaan PPLP mampu terbentuk atlet potensial guna menuju
pencapaian prestasi. BPPLOP memiliki fungsi yaitu penjaringan bibit atlet potensial,
pemberdayaan atlet pelajar, dan pembinaan olahraga belajar di Jawa Tengah. Dasar
Hukum Perpres No 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional pada
Pasal 5 ayat 3 berbunyi pengembangan bakat calon atlet berprestasi
Sejarah Pusat Pendidikan dan Latihan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga
Pelajar (PPLP) merupakan wadah pembibitan olahragawan pelajar, diawali pendirian dan
perintisannya tahun 1984 oleh Direktorat Keolahragaan, Diklusepora, Depdikbud dengan
empat cabang olahraga, yaitu: Atletik, Bulutangkis, Sepak Bola dan Tinju yang tersebar
pada 8 provinsi di Indonesia dan kemudian pada tahun 1995 dikembangkan menjadi 16
provinsi dengan penambahan 3 cabang olahraga yaitu Sepak Takraw, Dayung dan
Panahan. Pada tahun 2017 pembinaan PPLP tersebar pada 33 provinsi dengan total 1561
atlet dan 23 cabang olahraga yang dibina yaitu Anggar, Angkat Besi, Atletik, Balap
Sepeda, Bola Voli Indoor, Voli Pantai, Bulutangkis, Dayung, Gulat, Judo, Karate, Loncat
Indah, Panahan, Pencak Silat, Senam, Sepakbola, Sepak Takraw, Taekwondo, Tenis
Meja, Tinju, Bola Basket, Renang, Tenis Lapangan. Provinsi Kalimantan Utara untuk
sementara belum mendapatkan anggaran. Sejarah pencapaian prestasi pembinaan PPLP
telah berhasil menyumbangkan sejumlah atlet junior Nasional dan alumni PPLP
dibeberapa cabang olahraga untuk mewakili Indonesia di arena Regional maupun
Internasional.
Sebagai tindak lanjut dari pembinaan dan pelatihan olahraga pelajar di daerah,
Provinsi Jawa Tengah membentuk Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga
Pelajar (BPPLOP) yang berfungsi untuk penjaringan bibit atlet potensial, pemberdayaan
atlet pelajar, serta pembinaan olahraga pelajar di Jawa Tengah.

B. Fasilitas di BPPLOP
PPLOP memberikan fasilitas kepada para atlet yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan selama diasrama dan tetap menjamin pendidikan dari para atlet tersebut.
Fasilitas yang diberikan antara lain, seperti berikut;
● Mendapat biaya pendidikan, akomodasi dan konsumsi
● Mendapat pendampingan tambahan pelajaran berupa les untuk atlet kelas IX dan XII
● Mendapatkan uang saku setiap bulan
● Mendapatkan peralatan kebersihan (sabun cuci, sabun mandi, shampoo, sikat gigi
dan pasta gigi)
● Mendapatkan peralatan latihan dan pertandingan
● Mendapatkan biaya untuk try out /in, training camp
● Mendapat pelayanan medis, konsultasi psikologi dan pelayanan gizi
● Merekomendasikan penghargaan kepada pemerintah untuk atlet yang berprestasi
nasional dan atau internasional yang diakui federasi internasional cabang
olahraganya
● Merekomendasikan lulusan PPLOP untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya

C. Pelayanan Gizi di BPPLOP


Pelayanan gizi yang diberikan kepada para atlet yaitu dengan penyusunan rencana
menu makan sesuai standar gizi atlet PPLOP, kemudian memantau perkembangan
kondisi atlet PPLOP atas dampak kebutuhan gizi yang disajikan. Ahli Gizi melakukan
monitoring, evaluasi dan pengawasan terhadap menu makan yang disajikan apakah
sesuai dengan rencana menu makan yang disusun, kemudian membuat laporan hasil
monitoring, evaluasi dan pengawasan makanan. Ahli gizi juga memefasilitasi konsultasi
gizi untuk atlet PPLOP (mencakup per orangan). Adanya kelas gizi yang mencakup per
cabor.

D. Penyelenggaraan Makanan di BPPLOP


Atlet dan pelatih yang berada di Jatidiri tinggal di asrama yang meliputi asrama
A, asrama B, dan wisma pelatih. Atlet dan pelatih disediakan konsumsi oleh pihak ketiga
dengan frekuensi 3 kali makan utama dan 3 kali snack. Ruang makan berada di asrama B
untuk atlet APBD dan di asrama C untuk atlet APBN.
Makan atlet dibagi menjadi 2 yang bersumber dari anggaran APBN dan APBD
dengan ruang makan yang berbeda dan menu makan yang berbeda sesuai anggarannya.
Penyelenggaraan makanan atlet PPLOP dilakukan oleh pihak ketiga yaitu catering.
Pengadaan bahan makanan dan pengolahan makanan dilakukan katering di dapur
mereka. Di ruang makanan yang disajikan sudah dalam bentuk jadi. Penyajian makanan
dalam bentuk prasmanan. Makanan yang disajikan dalam kategori berat (atlet
berkategori olahraga berat).

E. Alur Penyelenggaraan Makan di BPPLOP


F. Panjat Tebing

Panjat tebing meru[akan salah satu olahraga yang ada di BPPLOP. Panjat
tebing merupakan salah satu bagian dari pendaki gunung yang tidak bisa dilakukan
dengan berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik
tertentu untuk bisa melewatinya. Pada awalnya panjat tebing merupakan olahraga
yang bersifat petualangan murni dan sedikit sekali memiliki peraturan yang jelas,
seiring dengan berkembangnya olahraga panjat tebing dari waktu ke waktu telah ada
bentuk dan standar baku dalam aktivitas dalam panjat tebing yang diikuti oleh
penggiat panjat tebing.

Banyaknya tuntutan dengan perkembangan olahraga panjat tebing memberi


alternatif yang lain dari unsur petualangan itu sendiri. Dengan lebih mengedepankan
unsur olah raga murni (sport). Olahraga panjat tebing sedang berkembang pesat di
Indonesia, bukti bahwa olahraga panjat tebing sedang berkembang pesat saat ini yaitu
dengan banyaknya bermunculan perkumpulan-perkumpulan panjat tebing yang
tersebar di seluruh daerah, tidak hanya di kota saja. Dari usia anak kecil hingga
dewasa, laki-laki maupun perempuan.

Pada prinsipnya olahraga memanjat tebing merupakan olahraga yang


menuntut kekuatan dan ketahanan otot tubuh. Selain itu faktor lain ialah keberanian,
ketenangan, kelenturan tubuh, dan teknik yang benar. Memanjat tebing melibatkan
hampir seluruh otot tubuh mulai dari otot tangan, ototlengan, otot punggung, otot
perut, sampai otot kaki. Untuk melatih seluruh otot tubuh dan mempertinggi daya
tahan diperlukan program latihan yang teratur dan berkesinambungan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Atlet 1 (Kirana Maharani)


ANAMNESIS
1. Identitas Atlet

Nama Kirana Maharani

Umur 13 tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Pekerjaan/Cabang Olahraga Panjat tebing

Pendidikan SMP (Kelas 2)

Agama Islam

2. Berkaitan dengan riwayat Penyakit

Masalah Kesehatan a. Diare (ya/tidak)


b. Konstipasi (ya/tidak)
c. Anoreksia (ya/tidak)
d. Asma (ya/tidak)
e. Diabetes (ya/tidak)
f. Hipertensi (ya/tidak)
g. Cedera kepala (ya/tidak)
h. Cedera lutut (ya/tidak)
i. Menstruasi (ya/tidak)
j. Dismenorrhea (ya/tidak)
k. Tifus (ya/tidak)
l. Amandel (ya/tidak)
m. Cedera otot tangan (ya/tidak)
Alergi Makanan/ Pantangan a. Karbohidrat
Jenis makanan :
(tidak ada)
b. Protein
Jenis makanan :

c. Lemak
Jenis makanan :

d. Sayuran
Jenis :
e. Buah
Jenis :

f. Minuman :

g. Lain lain :
Obat/Suplemen yang (tidak ada)
dikonsumsi

Riwayat Penyakit Keluarga (tidak ada)

3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi

Aktifitas Fisik Fase Latihan : 5 hari

Jumlah jam kerja : 3,5 jam (sekolah)

Jumlah jam tidur sehari : 7,5 jam

Jenis olahraga : panjat tebing

Frekuensi latihan : 1 kali/hari

Durasi latihan : 3,5 jam

Frekuensi bertanding : selama lomba saja

Perubahan Berat Badan Bertambah/berkurang :-

Lamanya :-

Alasan :-

Mempersiapkan Makanan a. Di rumah :-

b. Di luar rumah :-

c. Di asrama : Makan utama 3x/hari seperti nasi, lauk


hewani, sayur, buah dan snack (tetapi dalam pendistribusian
tidak merata)

Riwayat /pola makan Sehari 3 kali, tetapi jarang makan snack (atlet jarang mengambil
selama latihan snack yang disediakan)
Riwayat / pola makan Sehari 3 kali, tetapi jarang makan snack (atlet jarang mengambil
pertandingan snack yang disediakan)

Riwayat/ pola makan Sehari 3 kali, tetapi jarang makan snack (atlet jarang mengambil
setelah pertandingan snack yang disediakan)

Kebiasaan Konsumsi 1,5 – 2 liter/ hari


Cairan

Kesimpulan :

Berdasarkan data diatas,masalah Kesehatan yang dialami atlet yaitu ada cedera lutut
dan cedera otot tangan, pola makan selama latihan, selama pertandingan dan setelah
pertandingan tidak ada perubahan. Untuk durasi latihannya yaitu 3 jam 30 menit
dengan 1 kali latihan saat sore hari. Pola makan atlet 3 kali sehari pagi, siang, sore,
sedangkan untuk sncak jarang mengonsumsi.

A. ANTHROPOMETRI

Tinggi Badan (cm) Berat Badan (kg) Tricep Skinfold (mm) Biceps Skinfold (mm)

160 47,4 12 5

Subscapula skinfold Suprailiaca Calf skinfold (mm) Flexed arm girth (mm)
(mm) skinfold (mm)
32,5 25
10

Medialis Betis Girth Biepicondular Biepicondular femur


(cm) humerus (cm) (cm)

4,9 4,7

10

Skeletal muscle

Whole Body 47,1 %

Subcutaneous fat
Whole Body 5,3 %

Perhitungan IMT = BB (kg)/(TB(m))2


= 47,4 kg / (1,60)2
= 18,51 kg/m2 (Normal)
Status gizi berdasarkan perhitungan IMT menurut Kemenkes RI berat badan normal
Hasil BIA
- Nama : Kirana
- BB : 47,4 kg
- Kalori Recommendation : 2555 kkal
- Presentasi kadar lemak : 65,1
Interpetasi : Optimal
- Persentase Kadar Tulang : 11
Interpretasi : normal
- Persentase otot : 47,1
Interpretasi : normal
- Persentasi kadar lemak tubuh : 5,3
Interpretasi : kurus

Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan IMT di atas, atlet termasuk dalam kategori normal.
Berdasarkan hasil ukur BIA presentasi kadar lemak optimal, persentase kadar tulang
normal, persentase otot normal, persentase kadar lemak tubuh kurus.

B. Biokimia

Parameter Biokimia Hasil Pemeriksaan Interprestasi

Glukosa Darah -

Kolesterol -

Asam Urat - -

Hemoglobin -

Hematokrit -
Kesimpulan : -

C. Pemeriksaan Fisik

Vital Sign : Tekanan Darah :


Nadi : 78/menit
Suhu :

Kesimpulan :

Pada pemeriksaan fisik terdapat pemeriksaan nadi yang tercatat 78/menit,


pemeriksaan dilakukan sebelum Latihan.

D. Asupan Zat Gizi

Waktu Nama Bahan Berat Keterangan


Makan Makanan Makanan
URT Gram

Makan Pagi Nasi Beras 1 ctg 50 gr

Telur Telur ayam 1 ptg 60 gr


gulung

Snack Pagi -

Makan Siang Nasi Beras 1 ctg 50 gr

Daging
bumbu Daging sapi 3 ptg 120 gr

Sayur
bayam
Bayam 1 sdk sayur 15 gr

Snack Sore Risole risole 1 ptg 50 gr


sosis

Makan Nasi Beras 1 ctg 50 gr


Malam

Ayam Daging 1 potong 50 gr


crispy ayam sdg 20 gr
Tepung 5 ml
terigu
Minyak
Tumis 50 gr
bihun dan 50 gr
Bihun 1 ctg sayur 2,5 ml
wortel
Wortel
Minyak

Hasil Recall 24 Jam

Tanggal : 4 November 2022

Diet :-

Implementasi Energi Protein Lemak Karbohidrat


(Kkal)
(gram) (gram) (gram)

Asupan 1569,4 69,3 50 201


Makanan

Kebutuhan 3.700,798 138,77 102,79 555,11


berdasarkan
perhitungan

% Asupan 42,4 49,93 48,64 36,2


Keimpulan :

Pada data recall asupan atlet diatas tercatat bahwa % asupan energi dan
karbohidrat masuk dalam kategori defisit tingkat berat, protein masuk ke dalam
kategori deficit tingkat berat dan lemak masuk dalam kategori deficit tingkat berat.
(Sumber : WNPG 2012)

Fluid FQ Form

Jenis Jumlah Frekuensi Konsumsi Keterangan


Makanan
URT Volume Hari Minggu

Air Putih 1 gelas 200 ml 2 liter 14 liter

Susu 1 gelas 200 ml

1 kotak kecil 125 ml

1 kotak 200 ml
sedang

1 kotak besar 250 ml

1 botol 195 ml 2 botol Susu milku


sedang

Minuman 1 botol 65 ml 1 botol yoghurt


Susu
Fermentasi

Yogurt Drink 1 botol 180 ml


sedang

1 botol besar 250 ml

Es Krim 1 potong 60 ml
sedang

Susu Kedelai 1 gelas 200 ml 1 gelas

1 kotak 250 ml

Teh 1 gelas 200 ml

Minuman Teh 1 botol kecil 330 ml


Kemasan
1 botol 500 ml
sedang

1 cup 190 ml

Kopi 1 gelas 200 ml

Minuman 1 gelas 200 ml 1 gelas


Cokelat

Minuman 1 kaleng slim 250 ml


Berkarbonasi
1 kaleng 330 ml
sedang

1 botol kecil 350 ml

1 botol 550 ml
sedang

Minuman 1 botol 150 ml


Berenergi
1 gelas 200 ml

Minuman 1 botol 200 ml


Penyegar
1 kaleng 320 ml

Minuman 1 gelas 200 ml


Berrempah
(Jahe, Kunir,
dll)

Sari Kacang 1 gelas 200 ml


Hijau
1 kotak 250 ml

Jus Buah 1 gelas 200 ml 1 gelas 7 gelas

Minuman 1 kotak 250 ml


Rasa Buah

Minuman Sari 1 botol 350 ml


Jeruk

Sirup 1 gelas 200 ml

Minuman 1 botol 500 ml


Isotonis
1 kaleng 350 ml
Minuman 1 botol 350 ml
Isotonis
Bervitamin

Minuman 1 botol kecil 140 ml


Vitamin C
1 botol 500 ml
sedang

Minuman 1 botol 275 ml


Beralkohol sedang
(Wine/Bir,
dll) 1 botol besar 650 ml
BAGIAN 2: DIAGNOSIS GIZI

1. Domain asupan : NI-1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya akses
kepada makanan ditandai dengan persentase asupan energi 76,55 %
(deficit tingkat sedang)

NI-5.8.1 Asupan karbohidrat inadekuat berkaitan dengan


terbatasnya akses terhadap makanan ditandai dengan persentase
asupan karbohidrat 67 % (deficit tingkat berat)

2. Domain klinis :-

3. Domain behavior : NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait gizi berkaitan dengan


pemilihan jenis makanan yang ditandai dengan kurang beragamnya
asupan makanan.

BAGIAN 3: PERENCANAAN INTERVENSI GIZI

A. Planning

1. Tujuan diet ● Mempertahankan status gizi yang baik untuk atlet


● Memberikan asupan yang cukup dalam memenuhi
kebutuhan
● Menjaga kekuatan dan performa atlet dalam masa
latihan

2. Syarat diet - Energi diberikan sesuai kebutuhan atlet yaitu 3.700,798 kkal
- Protein diberikan 15% dari total kebutuhan yaitu 138,77 gr
- Lemak diberikan 25% dari total kebutuhan yaitu 102,79 gr
- Karbohidrat diberikan 60% dari total kebutuhan yaitu 555,11
gr
- Cairan diberikan esuai kebutuhan atlet yaitu 2.048 ml/hari

3. Jenis diet : Diet Tinggi energi tinggi protein (TETP)

4. Bentuk : makanan biasa

5. Route : oral
6. Frekuensi : 3 kali makan ( pagi, siang, malam), dan 2 kali snack (snack
pagi dan snack siang)

B. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Gizi

Diketahui :
BBA : 47,4 kg
BBI : 45 kg (CDC 2000)
TB : 160 cm
Usia : 13 tahun
Kebutuhan Energi :

Rumus Harris Benedict


BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x Usia)
= 655 + (9,6 x 47,4) + (1,8 x 160) - (4,7 x 13)
= 655 + 455,04 + 288 – 61,1
= 1.336,94

Energi Aktivitas = 1.336,94 x 1,7 (sedang)


= 2.272,798
Energi Latihan = energi setiap latihan per kg BB x waktu latihan (menit)
= 6,8  x 210
=  1.428 kkal
Energi Total = Energi aktivitas + energi latihan
= 2.272,798+ 1.1428
= 3.700,798 kkal
Protein = 15% x 3.700,798 /4 = 138,77 gr
Lemak = 25% x 3.700,798 /9 = 102,79 gr
Karbohidrat = 60% x 3.700,798 /4 = 555,11 gr

Cairan : 

 Sebelum Latihan = 5 – 10 ml/kgBB

= (5 ml x 47,4 kg) – (10 ml x 47,4 kg)

= 237 ml – 474 ml
 Saat Latihan = 0,4 – 0,8 liter/jam

= (0,4 liter x 3,5 jam) – (0,8 liter x 3,5 jam)

= 1,4 liter – 2,8 liter

= 1400 ml – 2800 ml
Kebutuhan Cairan Total = 1.637 ml – 3.274 m
C. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Asessment Pengukuran Jangka Waktu Target Evaluasi

Asupan Recall 24 jam Saat kunjungan Menjaga dan


meningkatkan asupan
makanan 80-100%

Wawancara Saat kunjungan Peningkatan pengetah


Sikap dan pengetahua
uan tentang gizi dalam
n
mengonsusmi makana
n bergizi seimbang da
n sesuai dengan kebut
uhan

Microtoise, timbangan 1x/minggu Setiap atlet


BB, metlin, BIA mempunyai batas
Antropometri normal dari
pengukuran
antropometri
D. Rencana Konsultasi Gizi

Masalah Gizi Materi Konseling Gizi Alat Bantu Konseling Gizi

Kurangnya asupan makanan Materi yang diberikan - Leaflet


dan pengetahuan gizi adalah terkait gizi - Poster
seimbang yang meliputi: - Video
- Food model
Pedoman gizi seimbang (Isi - Piramida gizi atlet
piringku, Asupan makanan - Piramida gizi
yang tepat dan bergizi seimbang
sesuai dengan kebutuhan,
pemilihan makanan dan
porsi yang sesuai)

- penjelasan
mengenai
kebutuhan atlet
terkait diet tinggi
energi
- pentingnya asupan
makan yang cukup
sesuai dengan
kebutuhan,
seimbang dan
beragam
- cara dan tips
pemenuhan energi
dengan
mengonsumsi
makanan yang padat
energi
E. Rekomendasi Diet

a. Kajian rekomendasi diet

Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)

Rekomendasi diet 3532,94 119,348 100,833 474,608

Kebutuhan 3.700,798 kkal 138,77 gr 102,79 gr 555,11 gr


(perhitungan)

% Pemenuhan 95,46% 86% 98,09% 85,49%

b. Menu sehari

Waktu Berat Ener Prot Lem


Menu Makanan Bahan Makanan KH
Makan (gr) gi ein ak
Pagi Nasi Beras 100 178 4.2 0.85 38.55
(07.00
Chicken Katsu Ayam fillet 100 56  11.4 0.6 1.2
WIB)
    Telur ayam 60 78  7.5 5.5 0.35
    Tepung terigu 10 33.3 0.9 0.1 7.72
    Tepung roti 10 36 0.4 0.2 8.2
    Minyak goreng 10 88.4   10  
  Tumis sayur Buncis 10 3.4 0.24 0.03 0.72
    Wortel 25 9 0.25 0.15 1.975
    Jamur kancing 25 8.25 0.55 0.125 1.75
    Taoge 10 3.4 0.37 0.12 0.43
    Paprika merah 10 3 0.1 0.03 0.6
    Margarin 5 37.1 0.5 4.08 0.07
    Kecap asin 2 1.06 0.16 0.012 0.098
 0.02
    Saus tiram 2 1
8
0.006 0.22
    Minyak wijen 2 17.68   2  
  Buah Jeruk 50 22.5 0.45 0.1 5.6
  Air mineral   600        
576.0 27.04 23.90 67.48
Sub Total       9 8 3 3
Snack Bola bola tuna Ikan tuna fillet 50 54 11.9 0.47  
Pagi goreng tepung 5
(09.00 0.17
  Telur ayam 30 39 3.75 2.75
WIB) 5
0.00
    Seledri 5 1.15 0.05 0.23
5
    Tepung terigu 10 33.3 0.9 0.1 7.72
    Tepung roti 10 36 4 0.2 8.2
    Minyak goreng 5 44.2   5  
217.
  Jus alpukat susu Avocado fresh 100 1.9 23.5 0.4
3
    susu segar 50 33 1.6 2 2.4
    madu 10 30.4 0 0 8.2
488. 34.0 27.3
Sub Total       24.1
35 3 25
Makan 180.
Nasi beras putih giling 100 3.3 0.3 39.8
Siang 4
134.
  Bistik sapi daging sapi 50 12.4 9 0
4
  Sup tofu jamur Tofu fresh 50 38.6 4 2.4 0.3
    jamur kuping segar 10 2.7 0.2 0.1 0.5
  Tumis sayur Carrot fresh 25 6.5 0.2 0.1 1.2
    buncis mentah 25 8.7 0.5 0.1 2
toge kacang hijau
    10 6.1 0.7 0.3 0.5
mentah
    Olive oil 5 44.1 0 5 0
  Jus pepaya pepaya 100 39 0.6 0.1 9.8
    madu 10 30.4 0 0 8.2
490.
Sub Total       21.9 17.4 62.3
9
Snack
Snack bar Fitbar nuts delight 22 90 3 4 15
sore
Smoothies fruits
  Oat flakes 50 185 6.3 3.5 31.6
and oat

    pisang ambon 50 46 0.5 0.3 11.7

    Strawberry fresh 50 16 0.4 0.2 2.8


    Kiwi fresh 25 15.2 0.3 0.2 2.7
    madu 10 30.4 0 0 8.2
    Yoghurt skimmed 250 95 10.8 0.3 10.5
Air mineral 600
477.
Sub Total       21.3 8.5 82.5
6
Malam Nasi beras 100 178 4.2 0.85 38.5
5
Bakso ikan asam ikan tengiri 25 30 5 5 0
manis
minyak 5 44 5 0
Capcay goreng kembang tahu 5 19 2 0,69 1.16
Wortel 20 7 0 0,12 1.58
Sawi putih 20 2 0 0,02 0.34
Kembang kol 20 5 0 0,04 0.98
minyak 5 44 0 5 0
Green smoothies pisang ambon 50 46 1 0 12
bowl
anggur hutan 50 15 0 0 4
Strawberry fresh 10 3 0 0 1
Kiwi fresh 10 6 0 0 1
madu 10 30 0 0 8
susu skim / tak 200 70 6 0 10
berlemak cair
Air mineral 600
Sub Total 500 15 17 35
3532 119, 100, 474,
Total      
,94 348 833 608

Anda mungkin juga menyukai