Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan PBL
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa dalam
pelaksanakan asuhan gizi atlet.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan :
a. Asesmen gizi
b. Diagnosis gizi
c. Perencanaan Intervensi gizi
d. Perencanaan Konseling/Edukasi gizi
e. Perencanaan Monitoring dan evaluasi
f. Penentuan Somatotype Atlet
g. Mampu menyusun laporan dan mempresentasikan laporan
C. Metodologi Penyusunan Laporan PBL
1. Tempat PBL
a) Rencana Pelaksanaan
Institusi pelaksanaan kegiatan : BPPLOP Jawa Tengah
Alamat pelaksanaan kegiatan : Kawasan Jatidiri, Kel. karangrejo, Kec.
Gajahmunkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Karangrejo, Kec. Gajahmunkur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50231
b) Realisasi Pelaksanaan
Institusi pelaksanaan kegiatan : BPPLOP Jawa Tengah
Alamat pelaksanaan kegiatan : Kawasan Jatidiri, Kel. karangrejo, Kec.
Gajahmunkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Karangrejo, Kec. Gajahmunkur,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50231
2. Waktu Pelaksanaan PBL
a) Rencana Pelaksanaan
Hari, tanggal pelaksanaan kegiatan : Jumat, 4 November 2022
Waktu pelaksanaan kegiatan : 13.30 - 14.30 WIB
Hal-hal yang tertulis dalam Laporan Pertanggung Jawaban ini merupakan data
yang didapat pada saat melakukan Praktik belajar Lapangan di institusi BPPLOP
Jawa Tengah. Dalam metode ceramah, tanya jawab, serta wawancara.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTITUSI
A. Definisi BPPLOP
Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (BPPLOP) adalah
wadah pembinaan dan pelatihan atlet pelajar yang berbakat olahraga dan potensial untuk
dikembangkan menjadi atlet berprestasi. BPPLOP Provinsi Jawa Tengah terletak di
Kompleks GOR Jatidiri Semarang. BPPLOP memiliki fungsi untuk menjaring bibit atlet
potensial, memberdayakan atlet pelajar, dan membina olahraga pelajar di Jawa Tengah.
Atlet yang berada di BPPLOP merupakan pelajar yang berusia 13-18 tahun dengan
jenjang Pendidikan SMP dan SMA. Atlet dibagi menjadi dua, yaitu atlet APBN dan atlet
APBD.
Badan Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar yang memiliki lebih
dikenal dengan BPPLOP. Sistem Pembinaan PPLP Proses seleksi yang baik akan
menghasilkan atlet PPLP ideal. Atlet PPLP ideal merupakan atlet yang memiliki
karakteristik sesuai kriteria yang telah ditetapkan. PPLP merupakan wadah pembibitan
olahragawan pelajar dengan didukung proses pembinaan yang berkualitas. Harapannya
melalui sistem pembinaan PPLP mampu terbentuk atlet potensial guna menuju
pencapaian prestasi. BPPLOP memiliki fungsi yaitu penjaringan bibit atlet potensial,
pemberdayaan atlet pelajar, dan pembinaan olahraga belajar di Jawa Tengah. Dasar
Hukum Perpres No 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional pada
Pasal 5 ayat 3 berbunyi pengembangan bakat calon atlet berprestasi
Sejarah Pusat Pendidikan dan Latihan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga
Pelajar (PPLP) merupakan wadah pembibitan olahragawan pelajar, diawali pendirian dan
perintisannya tahun 1984 oleh Direktorat Keolahragaan, Diklusepora, Depdikbud dengan
empat cabang olahraga, yaitu: Atletik, Bulutangkis, Sepak Bola dan Tinju yang tersebar
pada 8 provinsi di Indonesia dan kemudian pada tahun 1995 dikembangkan menjadi 16
provinsi dengan penambahan 3 cabang olahraga yaitu Sepak Takraw, Dayung dan
Panahan. Pada tahun 2017 pembinaan PPLP tersebar pada 33 provinsi dengan total 1561
atlet dan 23 cabang olahraga yang dibina yaitu Anggar, Angkat Besi, Atletik, Balap
Sepeda, Bola Voli Indoor, Voli Pantai, Bulutangkis, Dayung, Gulat, Judo, Karate, Loncat
Indah, Panahan, Pencak Silat, Senam, Sepakbola, Sepak Takraw, Taekwondo, Tenis
Meja, Tinju, Bola Basket, Renang, Tenis Lapangan. Provinsi Kalimantan Utara untuk
sementara belum mendapatkan anggaran. Sejarah pencapaian prestasi pembinaan PPLP
telah berhasil menyumbangkan sejumlah atlet junior Nasional dan alumni PPLP
dibeberapa cabang olahraga untuk mewakili Indonesia di arena Regional maupun
Internasional.
Sebagai tindak lanjut dari pembinaan dan pelatihan olahraga pelajar di daerah,
Provinsi Jawa Tengah membentuk Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga
Pelajar (BPPLOP) yang berfungsi untuk penjaringan bibit atlet potensial, pemberdayaan
atlet pelajar, serta pembinaan olahraga pelajar di Jawa Tengah.
B. Fasilitas di BPPLOP
PPLOP memberikan fasilitas kepada para atlet yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan selama diasrama dan tetap menjamin pendidikan dari para atlet tersebut.
Fasilitas yang diberikan antara lain, seperti berikut;
● Mendapat biaya pendidikan, akomodasi dan konsumsi
● Mendapat pendampingan tambahan pelajaran berupa les untuk atlet kelas IX dan XII
● Mendapatkan uang saku setiap bulan
● Mendapatkan peralatan kebersihan (sabun cuci, sabun mandi, shampoo, sikat gigi
dan pasta gigi)
● Mendapatkan peralatan latihan dan pertandingan
● Mendapatkan biaya untuk try out /in, training camp
● Mendapat pelayanan medis, konsultasi psikologi dan pelayanan gizi
● Merekomendasikan penghargaan kepada pemerintah untuk atlet yang berprestasi
nasional dan atau internasional yang diakui federasi internasional cabang
olahraganya
● Merekomendasikan lulusan PPLOP untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya
Panjat tebing meru[akan salah satu olahraga yang ada di BPPLOP. Panjat
tebing merupakan salah satu bagian dari pendaki gunung yang tidak bisa dilakukan
dengan berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik
tertentu untuk bisa melewatinya. Pada awalnya panjat tebing merupakan olahraga
yang bersifat petualangan murni dan sedikit sekali memiliki peraturan yang jelas,
seiring dengan berkembangnya olahraga panjat tebing dari waktu ke waktu telah ada
bentuk dan standar baku dalam aktivitas dalam panjat tebing yang diikuti oleh
penggiat panjat tebing.
Umur 13 tahun
Agama Islam
c. Lemak
Jenis makanan :
d. Sayuran
Jenis :
e. Buah
Jenis :
f. Minuman :
g. Lain lain :
Obat/Suplemen yang (tidak ada)
dikonsumsi
Lamanya :-
Alasan :-
b. Di luar rumah :-
Riwayat /pola makan Sehari 3 kali, tetapi jarang makan snack (atlet jarang mengambil
selama latihan snack yang disediakan)
Riwayat / pola makan Sehari 3 kali, tetapi jarang makan snack (atlet jarang mengambil
pertandingan snack yang disediakan)
Riwayat/ pola makan Sehari 3 kali, tetapi jarang makan snack (atlet jarang mengambil
setelah pertandingan snack yang disediakan)
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas,masalah Kesehatan yang dialami atlet yaitu ada cedera lutut
dan cedera otot tangan, pola makan selama latihan, selama pertandingan dan setelah
pertandingan tidak ada perubahan. Untuk durasi latihannya yaitu 3 jam 30 menit
dengan 1 kali latihan saat sore hari. Pola makan atlet 3 kali sehari pagi, siang, sore,
sedangkan untuk sncak jarang mengonsumsi.
A. ANTHROPOMETRI
Tinggi Badan (cm) Berat Badan (kg) Tricep Skinfold (mm) Biceps Skinfold (mm)
160 47,4 12 5
Subscapula skinfold Suprailiaca Calf skinfold (mm) Flexed arm girth (mm)
(mm) skinfold (mm)
32,5 25
10
4,9 4,7
10
Skeletal muscle
Subcutaneous fat
Whole Body 5,3 %
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan IMT di atas, atlet termasuk dalam kategori normal.
Berdasarkan hasil ukur BIA presentasi kadar lemak optimal, persentase kadar tulang
normal, persentase otot normal, persentase kadar lemak tubuh kurus.
B. Biokimia
Glukosa Darah -
Kolesterol -
Asam Urat - -
Hemoglobin -
Hematokrit -
Kesimpulan : -
C. Pemeriksaan Fisik
Kesimpulan :
Snack Pagi -
Daging
bumbu Daging sapi 3 ptg 120 gr
Sayur
bayam
Bayam 1 sdk sayur 15 gr
Diet :-
Pada data recall asupan atlet diatas tercatat bahwa % asupan energi dan
karbohidrat masuk dalam kategori defisit tingkat berat, protein masuk ke dalam
kategori deficit tingkat berat dan lemak masuk dalam kategori deficit tingkat berat.
(Sumber : WNPG 2012)
Fluid FQ Form
1 kotak 200 ml
sedang
Es Krim 1 potong 60 ml
sedang
1 kotak 250 ml
1 cup 190 ml
1 botol 550 ml
sedang
1. Domain asupan : NI-1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya akses
kepada makanan ditandai dengan persentase asupan energi 76,55 %
(deficit tingkat sedang)
2. Domain klinis :-
A. Planning
2. Syarat diet - Energi diberikan sesuai kebutuhan atlet yaitu 3.700,798 kkal
- Protein diberikan 15% dari total kebutuhan yaitu 138,77 gr
- Lemak diberikan 25% dari total kebutuhan yaitu 102,79 gr
- Karbohidrat diberikan 60% dari total kebutuhan yaitu 555,11
gr
- Cairan diberikan esuai kebutuhan atlet yaitu 2.048 ml/hari
5. Route : oral
6. Frekuensi : 3 kali makan ( pagi, siang, malam), dan 2 kali snack (snack
pagi dan snack siang)
Diketahui :
BBA : 47,4 kg
BBI : 45 kg (CDC 2000)
TB : 160 cm
Usia : 13 tahun
Kebutuhan Energi :
Cairan :
= 237 ml – 474 ml
Saat Latihan = 0,4 – 0,8 liter/jam
= 1400 ml – 2800 ml
Kebutuhan Cairan Total = 1.637 ml – 3.274 m
C. Rencana Monitoring dan Evaluasi
- penjelasan
mengenai
kebutuhan atlet
terkait diet tinggi
energi
- pentingnya asupan
makan yang cukup
sesuai dengan
kebutuhan,
seimbang dan
beragam
- cara dan tips
pemenuhan energi
dengan
mengonsumsi
makanan yang padat
energi
E. Rekomendasi Diet
b. Menu sehari