Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ilham Nur Putra Sandegi

NIM : D 101 17 229


Kelas : C/BT3

Contoh Kasus Mengenai Perjanjian

Indonesia merupakan negara hukum, yang menempatkan hukum sebagai hal tertinggi,
menjamin pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM), dan menjalankan pemerintahan berdasarkan
undang-undang. Dimana pemerintah memiliki keleluasaan untuk memberikan perlindungan atas
hak-hak kebebasan sipil warga negara dari tindakan kesewenang-wenangan.
Menurut pendapat saya, seharusnya hal ini dijadikan acuan oleh semua perusahaan di
Indonesia, baik perusahaan asing maupun local dalam menjalankan usahanya. Namun kenyataan
berkata lain, saat ini banyak perusahaan yang memberlakukan peraturan kerja yang mengikat,
yang melarang karyawan untuk bekerja di perusahaan pesaing disertai dengan ancaman hukum.
Contoh kasus yang terjadi baru-baru ini, dapat dilihat pada suara pembaca detik.com
yang berjudul “Dipaksa Menandatangani Perjanjian Disertai Ancaman Hukum.” Yang
menceritakan kisah LB, karyawan perusahaan portal lowongan kerja yang berkantor di wilayah
Slipi, Jakarta Barat. Meskipun LB berstatus karyawan di perusahaan asing tersebut, LB tidak
menerima gaji sebagaimana layaknya karyawan di perusahaan sejenis di tempat lain, karena
setiap bulannya LB hanya menerima kompensasi apabila ada penjualan. Singkat cerita, karena
LB memutuskan untuk meninggalkan perusahaan tersebut dan bergabung dengan perusahaan
lain di industri yang sama, General Manager (GM) perusahaan asing tersebut melarang LB untuk
pindah ke perusahaan lain, dan ’memaksa’ LB menandatangani surat perjanjian. Bahkan LB
berkali-kali diancam akan diseret ke meja hijau oleh perusahaan asing tersebut.
Kalau sudah begini keadaannya, saya jadi mempertanyakan peranan Pemerintah
khususnya departemen Tenaga Kerja dalam memberikan perlindungan bagi warga negara
Indonesia yang memperjuangkan kesejahteraan hidupnya dan keluarganya? Apakah kekuasaan
yang dimiliki oleh kaum kapitalis di Indonesia dapat mengontrol atau bahkan membukam
pemerintah? Padahal, apabila kita berpedoman pada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2
yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan,” seharusnya kasus LB tidak pernah terjadi di Indonesia.

Referensi: http://hildaoktarin.blogspot.com/2016/04/hukum-perjanjian-beserta-contoh-kasusnya.html
https://news.detik.com/suara-pembaca/d-1614549/dipaksa-menandatangani-perjanjian-disertai-
ancaman-hukum

Anda mungkin juga menyukai