Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

TREND DAN ISSUE

Trend dan Issue Berdasarkan pembahasan dalam Jurnal Penelitian dengan judul “ Prevalence of
Hipertensive Heart Disease in Congestive Heart Failure Patients”, terdapat 3 trend dan issue
yang berkembang saat ini, yakni :

1. Hipertensi berperan besar dalam perkembangan penyakit jantung yang merupakan


penyebab utama kematian di seluruh dunia.
2. Angka kejadian penyakit hipertensi terus meningkat sehingga kejadian penyakit jantung
hipertensi yang dapat menyebabkan gagal jantung kongestif semakin meningkat.
3. Pentingnya pengontrolan tekanan darah secara rutin pada pasien hipertensi agar tidak
kekambuhan dan timbul gagal jantung kongestif.

Analisis Trend dan Issue


Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi merupakan
penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi disebut sebagai “pembunuh
diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Begitu penyakit
ini diderita, tekanan darah harus selalu dipantau dengan interval teratur karena hipertensi
merupakan kondisi seumur hidup (Smeltzer & Bare, 2001; Kowalak Cs, 2012).
Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor dari ginjal, diet tinggi
garam, keturunan, kegemukan, rokok, alkohol, faktor emosional dan obat-obatan (Smith, 1995).
Jika hipertensi tidak ditangani secara baik, maka akan berdampak terhadap peningkatan kerja
jantung sehingga menyebabkan penurunun cardiac output. Apa bila mekanisme kompenasi yang
diberikan oleh ginjal, hati, paru, dan jantung sudah tidak maksimal maka akan menyebabkan
kegagalan jantung kongestif (Ovedof, 2002). Perkembangan hipertensi umumnya diawali dengan
hipertrofi ventrikel kiri sehingga menyebabkan penyakit jantung hipertensi. Hipertensi berperan
besar dalam perkembangan penyakit jantung yang merupakan penyebab utama kematian di
seluruh dunia.. Keadaan ini pada akhirnya akan meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan
gagal jantung kongestif. Menurut data Framingham, prevalensi hipertensi terus mengalami
peningkatan sehingga kejadian penyakit jantung hipertensi yang akan menyebabkan gagal
jantung kongestif juga semakin meningkat (Cowie, 2008)

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang
adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Istilah gagal jantung
kongestif paling sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. Penyebab
gagal jantung kongestif antara lain disebabkan oleh kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner,
hipertensi sistemik atau pulmonal, peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, penyakit
jantung lain, serta faktor sistemik lainnya (Smeltzer & Bare, 2001; Kowalak Cs, 2012). Gagal
jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko yaitu yang bisa dimodifikasi dan tidak bisa
dimodifikasi. Yang bisa dimodifikasi adalah merokok, obesitas, Diabetes melitus, hipertensi,
alkohol, stress, dislipidemia dan kurang aktivitas. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi adalah
genetik, ras, jenis kelamin, dan usia (Kasron, 2012). Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien
dengan masalah gagal jantung merupakan kerjasama tim medis dan non medis termasuk pasien
beserta keluarga. Perawatan yang diberikan di rumah sakit maupun dirumah, akan membantu
mempercepat penyembuhan, pemulihan serta mencegah komplikasi. Intervensi keperawatan
berupa : pemenuhan kebutuhan cardiac output, oksigenasi, nutrisi, ADL, personal hygiene,
istrahat dan tidur, rasa aman dan nyaman serta pengetahuan (Bulecheck,. 2008).

Implikasi Keperawatan

Keperawatan memegang peranan penting dalam mencegah penyakit hipertensi, dan gagal
jantung lewat caring, rehabilitasi atau pemulihan. Peran perawan yang diberikan sebelum sakit
diantaranya (Smith, 1995; Potter & Perry,2005) :

1. Meningkatkan pengetahun masyarakat tentang penyakit hipertensi dan gagal jantung

2. Mengajarkan perilaku hidup sehat

3. Mengajarkan tentang diet gizi seimbang


4. Menganjurkan untuk konsumsi air putih minimal 8 gelas/hari

5. Menganjurkan untuk istrahat yang cukup 5 – 8 jam

6. Mengajarkan cara management stress yang baik

7. Menganjurkan untuk menghindari aktivitas yang berat

8. Menjelaskan tentang pentingnya kontrol tekanan darah secara teratur tiap bulan

9. Menjelaskan tentang pentingnya chek up kesehatan secara teratur tiap 6 bulan

Peran perawat selama sakit yaitu memberikan asuhan keperawatan secara komperhensif
berdasarkan masalah dan kebutuhan klien diantaranya :

1. Memfasilitisasi untuk peningkatan cardiac output

2. Memfasilitisasi untuk peningkatan perfusi janringan

3. Memfasilitasi pemenuhan akan kebutuhan oksigenasi

4. Memonitor balance cairan

5. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pasien akan nutrisi

6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine dan bowel

7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan personal hygiene

8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

9. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan

10. Mengajarkan tentang cara – cara management stress

11. Memonitoring terapi

12. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

13. Memfasilitasi dukungan keluarga


Peran perawat selama masa pemulihan dan rehabilitasi diantaranya :

1. Memfasilitasi diet yang teratur ( rendah garam, rendah kolesterol )

2. Mengajarkan tentang penting minum obat teratur

3. Mengajarkan pasien tentang pentingnya menghindari faktor resiko

4. Menginformasikan tentang aktivitas bertahap sesuai kemampuan fisik dan kondisI


penyakit

5. Memfasilitasi istirahat yang teratur

6. Menjelaskan tentang pentingnya kontrol tekanan darah baik secara individu maupun ke
fasilitas kesehatan

7. Menjelaskan tentang pentingnya kontol teratur sesuai dengan jadwal

8. Melibatkan keluarga dalam rehabilitasi dan pemulihan

DAPUS

Yunita Amalia , Nurchayati Sofiana ,Utami sri. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien
Tentang Pencegahan Komplikasi Congestive Heart Failure (Chf). Jurnal Ners Indonesia, Vol.11
No.1

Afina Muharani Syaftriani, Dedi, Prapti Ningtias.(2021). Self Care Berhubungan Dengan
Kualitas Hidup Pasien Congestive Heart Failure. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. Volume
3 Nomor 3.

Tri Wahyuni Ismoyowati.(2021). Manajemen Nyeri untuk Congestive Heart Failure. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes. - Volume 12 Nomor 1,

Anda mungkin juga menyukai