DISUSUN OLEH
NO NAMA NIM
3. IKROMIAH 221000414901039
6 ZUMAIDI 221000414901052
Segala puji syukur yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang
telah dilimpahkan sebagai sumber ketakutan hati dan peneguhan iman sampai
Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2023”.
tanpa nikmat sehat yang diberikan-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu
Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifat membangun dari pembaca. Harapan
penulis semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat Penulisan
A. TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian 8
1.4 Etiologi 18
1.6 Patofisiologi 20
1.10 Pencegahan 24
1.11 Komplikasi 26
2.1 Pengkajian 28
2.2 Diagnosis Keperawatan 33
2.3 Intervensi 34
2.4 Implementasi 45
2.5 Evaluasi 45
B. TINJAUAN KASUS
1) Pengkajian 46
2) Pemeriksaan Fisik 57
3) Klasikasi Data 61
4) Analisa Data 62
5) Diagnosa Keperawatan 66
6) Perencanaan Keperawataan 66
A. Pengkajian 82
B. Diagnosa Keperawatan 86
C. Intervensi 87
D. Implementasi 88
E. Evaluasi 91
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan 93
B. Saran-saran 94
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
abortus aman dan tidak aman, Abortus aman yaitu abortus yang dilakukan
tenaga medis terlatih. Sedangkan abortus yang tidak aman yaitu abortus
yang terjadi jika kehamilan dihentikan oleh orang yang tidak memiliki
sekitar 216 dari 100.000 kelahiran hidup dan setiap harinya tercatat
maju.
dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 per tahun. (WHO, 2016).
(Desmansyah, 2021 ).
kabupaten Srolangun pada tahun 2022 yaitu jumlah kematian 138 orang
atau 93,20 per 00.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 15
Srl , 2022). Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah
abortus pada tahun 2022 sebanyak 35 (8,75%) dari 400 pasien ibu hamil.
Data terakhir Januari sampai Jan 2023 yaitu 10 kasus abortus (5,64%)
di Rumah sakit, maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil kasus
Quzwain Sarolangun “
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tahun 2023”.
2. Tujuan Khusus
Sarolangun
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Akademik
2. Pelayanan Masyarakat
dengan abortus.
3. Bagi Pasien
4. Bagi Penulis
A. Tinjauan Teori
1.1 Pengertian
2021 ).
minggu atau berat janin belum mencapai 500 gram (Arofah &
Rapida, 2021)
a. Vagina
b. Uterus
panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar 5,25 cm, dan tebal
2,5 cm. Uterus terdiri atas korpus uteri (bagian atas) dan
ovarika.
c. Tuba
d. Ovarium
e. Vulva
a. Abortus Spontan
5) Abortus habitualis
b. Abortus Provokatus
1.4 Etiologi
a. Umur
menurun.
b. Paritas
c. Pendidikan
terjadi.
d. Status Gizi
serviks postpartum
berurutan adalah
a. Perdarahan
b. Perut mulas
c. Nyeri
d. Lemas
e. Pusing
1.6 Patofisiologi
janin gepeng dan pada tindak lanjut menjadi sangat tipis seperti
kertas. Pada kemungkinan yang lain pada janin mati tidak lekas
e. Pemeriksaan ginekologi :
dari vulva
(Harsismanto, 2019).
disertai kram :
dalam vagina
menimbulkan orgasme
menenangkan wanita.
nilai normal
1.10 Pencegahan
kemudian hari.
b) Menanamkan kembali nilai-nilai moral sosial dan juga
maupun handphone.
1.11 Komplikasi
a) Perdarahan
kematian.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika terjadi
perdarahan, yaitu ;
b) Infeksi
d) Syok
berat
1. Nadi cepat lelah
diastolic <60mmHg)
bibir
kehilangan kesadaran
e) Ketidakberdayaan
2.1 Pengkajian
a. Pengumpulan Data
- Nama ibu
- Nama suami
- Golongan darah
2) Keluhan Utama
perdarahan.
3) Riwayat menstruasi
tidak.
4) Riwayat perkawinan
anak sekarang.
6) Riwayat ginekologi
PMS dll.
9) Hubungan seksual
b. Payudara
d. Anogenital
infeksi.
Kematian Janin
Pelepasan embrio
parsial/Total
Abortus
Penurunan Intake
Perdarahan Pervagina
Cairan
Nyeri Abdomen
Hipovolemia
- Resiko
Nyeri Akut
Infeksi
- Hipertermi TD Menurun
Risiko Syok
2.2 Diagnosis Keperawatan
d. Resiko Syok
e. Resiko infeksi
2.3 Intervensi
tindakan keperawatan
Nyeri akut berhubungan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui
3x24 jam diharapkan
dengan kontraksi uterus durasi, frekuensi, kualitas, intensitas intensitas nyeri yang di
tingkat nyeri menurun
Defenisi : pengalaman nyeri rasakan
dengan kriteria hasil:
sensorik atau emosional yang 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui
- Keluhan nyeri
berkaitan dengan kerusakan tingkat nyeri yang
menurun menjadi
jaringan aktual ata fungsional, dirasakan
skala 1-3
dengan onset mendadak atau 3. Untuk mengetahui
(Ringan)
lambat dan berintensitas reaksi non verbal
3. Identifikasi respons nyeri non
ringan hingga berat yang - Meringis 4. Untuk mengetahui
verbal
menurun factor-faktor yang
4. Identifikasi faktor yang
Gejala Dan Tanda Mayor menurun 5. Identifikasi pengetahuan dan 5. Untuk mengetahui
Data Objektif : - Tekanan darah 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada 6. Untuk mengetahui
membaik
- Tampak kualitas hidup factor yang dapat
meringis
mempengaruhi nyeri
bersikap protektif
7. Monitor efek samping 7. Untuk mengetahui
- Gelisah
penggunaan analgetik efek samping yang
- Frekuensi nadi
mungkin terjadi pada
meningkat
penggunaan analgetik
- Sulit tidur 8. Berikan teknik nonfarmakologi
8. Untuk mengurangi
untuk mengurangi rasa nyeri
Gejala Dan Tanda Minor tingkat nyeri
Data Subjektif : -
9. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri 9. Untuk menghindari
- Tekanan darah 10. Fasilitasi istirahat dan tidur 10. Untuk memenuhi
- Pola napas berubah 11. Jelaskan strategi meredakan nyeri 11. Untuk mengurangi
- Proses berpikir untuk mengurangi rasa nyeri 12. Agar dapat lebih
terganggu rileks
- Diaphoresis
2 D.0023 Hipovolemia b/d Setelah dilakukan Menajemen Hipovolemia Menajemen
Defenisi : penurunan volume selama 3x24 jam 1. Monitor intake dan 1. Untuk mengetahui
output
cairan diharapkan status cairan keseimbangan cairan
cairan
intravaskuler, intertisial, membaik, 2. Untuk mengetahui
2. Hitung kebutuhan cairan
dan/atau intraseluler. Dengan kriteria hasil : kebutuhan cairan
Data subjektif
- Merasa lemah
objektif
- Konsentrasi urin
meningkat
normal - suhu tubuh dari 5. lakukan kompres hangat 5. Agar suhu tubuh
- Takipnea
4 D.0039 Resiko Syok Defenisi : Setelah melakukan Pencegahan Syok Pencegahan Syok
beresiko mengalami asuhan keperawatan
ketidakcukupan aliran darah ke selama 3x24 jam 1. Monitor status oksigenasi 1. Untuk mengetahui
jaringan diharapkan Tingkat (oksimetri nadi, AGD)
kebutuhan oksigen
2. Monitor status cairan (Masukan
syok
Defenisi : Beresik tindakan keperawatan 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal 1. Untuk menghindari
- Efek prosedur invasif - Nyeri menurun 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah 4. ntuk mengurangi
- Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh
sekunder : (penurunan
hemoglobin, imunosupresi,
leukopenia)
2.5 Implementasi
keperawatan
b. Diagnosis keperawatan
keperawatan
2.6 Evaluasi
1. Identitas Pasien
2. Data suami
Nama : Tn. Z
Umur : 28 th
Pendidikan : SMA
Alamat : Lubuk sepuh
Keluarga Terdekat : -
Yang Mudah : suami
Dihubungi
No Hp : 08235649403
3. Diagnosa Dan Informasi Medik Yang Penting Saat Masuk
merujuk : -
RS.
4. Riwayat kesehatan
2) Keluhan saat ini : Pasien datang Ke IGD pada tanggal 26 jan 2023
jam 16.20 dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan keluar
flekflek darah sejak malam habis isya pukul 21.58 dan pada pukul
riwayat penyakit
2) Lama pernikahan : 4 bl
1) menarche : Normal
2) siklus : 28 hari
3) banyak : 7 hari
4) warna : Merah
5) bau : Khas
6) dismenorhe : ya
pertama
6. Data spiritual : pasien selalu berdoa agar proses persalinan nya lancer dan
dirawat.
frekuensi : 1x sehari
Keluhan ketidaknyamanan : ya
5) eliminasi
URIN : Kuning
Mandi : 3x sehri
Gosok gigi : Ya
7) ekstemitas
Ekstemitas bawah
Skrining nyeri :
Tidak ada nyeri Nyeri kronis
1. HB 10,2 (g/dl)
2. LEUKOSIT 9,690 (10`3/ul)
4. HT 31,0 (%)
Hasil Laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Ketorolac 30mg/8Jam
/IV
CEFTRIAXONE 2 gr 2x1
SULFAFEROSU 60 gr 2x1
VIT C 50 gr 3x1
3) Analisa Data
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
- HGB : 11,5g/dL
- HCT : 36,4%
- TD : 90/70mmHg
- N : 100x/i
2 DS : Kontraksi Uterus Nyeri Akut
- S : Skala 6 (Sedang)
menit
DO :
- TTV :
TD : 90/70mmHg
N : 100x/i
P : 22x/i
S : 36, 0 C
3 Data : Kontraksi Uterus
- TD : 90/70mmHg
- N : 100x/i
- P : 22x/i
- S : 36,2oC
Diagnosa Keperawatan
berhubungan selama 3x24 jam hipovolemia (mis. Frekuensi cairan yang dibutuhkan
nyeri
nyeri
6. Identifikasi pengaruh 6. Untuk mengetahui faktor
terjadi pada
oksigen >94%
tingkat syok
13. Kolaborasi pemberian 13. Untuk menghidari
pervaginam pervaginam
banyak) dirasakan
TTV
lengkap
6) Implementasi Dan Evaluasi
cairan
verbal P : Pertahankan
nyeri
Hasil : Pasien diberi teknik
4. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
5. Pemberian analgetik
3 Resiko Syok d.d Jumat 1. Memonitor status kardiopulmonal
S : Pasien mengeluh pusing
27 jan 2023 (kekuatan nadi, frekuensi nadi)
perdarahan
07.20 Hasil : Nadi teraba cepat dan
pembalut. 8. Monitor
kehilangan darah
7. Memonitor TTV
Hasil : TD : 90/70 mmHg, N : 100x/i, 9. Ambil darah untuk
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan keperawatan
yang dilakukan pada tanggal 27 Jan 2023 di ruangan Zaal kebidanan Kebidanan
Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr. Chatib Quzwain Sarolangun Prinsip dari
pembahasan ini dengan memperhatikan teori proses keperawatan yang terdiri dari
kesenjengan antara teori dan praktek yang di temukan dalam pelaksanaan asuhan
A. Pengkajian
selain itu keluarga juga berperan sebagai sumber data yang mendukung
terapi medis,.
1) Keluhan Utama
Pada teori didapatkan bahwa pada ibu hamil dengan abortus biasanya
pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah dan mengatakan keluar darah
berwarna merah segar dari vagina ±150cc (3-4 kali ganti pembalut).
2) Pemeriksaan fisik
pemeriksaan abdomen
bising usus 21x/I pada pemeriksaan abdomen, dan tidak terdapat suara
nafas tambahan.
Rahim. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara
2. Diagnosa Keperawatan
pasti tentang masalah klien serta pengemb angan yang dapat dipecahkan
potensial didapatkan dari data dasar pengkajian dan catatan medis klien,
4) Resiko Syok
5) Resiko infeksi
Tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus, hanya saja teori
Untuk diagnosa nyeri akut, penulis angkat karena ditemukan tanda dan
gejala yang mengarah untuk diagnosa tersebut yaitu klien mengeluh nyeri
skala nyeri 6 (sedang) dengan metode NRS, dan nyeri dirasakan ±15
perutnya.
3) Resiko Syok
Untuk diagnosa resiko syok, penulis angkat karena ditemukan tanda dan
yaitu klien mengatakan keluar darah banyak dari vagina berwarna merah
segar, dan keluar gumpalan darah sejak malam habis isya, dan didaptkan
tujuan dan kriteria hasil. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Pada perencanaan ini tidak jauh berbeda antara tinjauan teori yaitu
digunakan SLKI dan SIKI. Pada kasus Ny. K penulis berpedoman penuh
pada SLKI serta SIKI yang telah direncanakan pada teori sehingga tidak
dilaksanakan atas dasar teori yang di buat bab II dan intervensi yang
4. Implementasi
1) Hipovolemia
kering
2) Nyeri Akut
intensitas nyeri
Hasil : Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus kebelakang, nyeri
hilang timbul.
- Memonitor status cairan (Masukan dan haluaran, turgor kulit dan CRT )
Menjelaskan tanda dan gejala awal Syok Hasil : telah dijelaskan dan
- Mengkolaborasikan pemberian IV
- Memonitor TTV
Hasil : TD : 90/70 mmHg, N : 100x/i, nadi teraba cepat dan lemah, pasien
nampak pucat
langsung kepada klien dan dari catatan keperawatan yang ada. Evaluasi
proses pada kasus ini yang menunjang adanya kemauan adanya kemajuan
tampak pucat.
2) Nyeri akut sudah mulai teratasi karena pada saat evaluasi nyeri yang
dirasakan pasien sudah berkurang dan skala nyeri dari skala 6 (sedang)
3) Resiko Syok belum teratasi karena pada saat evaluasi pasien masih
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
NRS dan nyeri yang dirasakan hilang timbul ±15 menit. Dan Ny.K
standar pada teori yang ada serta disesuaikan dengan kondisi dan
intervensi dipertahankan.
6) Kemudian pada pendokumentasian pada Ny.K yaitu melihat kembali
Ny. K
B. Saran-saran
1) Rumah sakit
2) Bidang Akademik
penyembuhan pasien
4) Penulis
Penulis diharapkan agar hasil analisa kesenjangan antara teori dan
masa perawatan.
DAFTAR PUSTAKA