Anda di halaman 1dari 3

Case keracunan

Seorang anak laki – laki usia 15 tahun dibawa ke ugd. Pada tubuh korban tercium bau alcohol.
Pada pemeriksaan fisik TD : 90/60 mmHg, Nadi : 70 x/menit, Respirasi : 13 x/menit. Sebelum
MRS korban muntah – muntah dirumah. Riwayat pasien minum – minuman oplosan. Saat ini
korban mengalami penurunan kesadaran.

a) Apa masalah dan diagnose pada kasus tersebut ?


DS : Pasien muntah – muntah
Diagnosa : Defisien volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
b) Buatlah manajemen tatalaksana pada kasus tersebut ?
- Penatalaksanaan kegawat daruratan yang bertujuan untuk tindakan penyelamatan
nyawa. Dalam kondisi ini yang terpenting adalah memahami masa kritis gejala
keracunan. Dengan memahami masa kritis maka tidak ada keterlambatan dalam
penanganan khususnya keracunan dengan katagori sedang dan berat.
- Penatalaksanaan yang penting adalah menghambat metabolisme metanol dan
perubahannya menjadi asam format
- Bila pasien datang dalam keadaan tidak sadarkan diri atau mengalami gejala
keracunan berat, yang perlu dilakukan adalah pasien dibaringkan dengan posisi
trendelenberg miring ke kiri untuk melindungi jalan nafas. Jalan nafas pasien
dibebaskan dan kalau perlu diberikan oksigen dengan endotracheal tube.Pasien
diberikan absorben berupa arang aktif (Norit) dengan dosis 1g/kgBB (30-100g)
diberikan dengan cara dicampur air (5-10g arang dalam 100-200ml air) dan
selanjutnya lakukan terapi etanolsesuai dengandosis yang tepat. Kemudian
dilanjutkan dengan melakukan hemodialisis.
- Secara umum hemodialisis akan memisahkan racun dari darah dan memurnikan darah
kembali. Dengan beberapa kali hemodialisis, maka secara berangsur-angsur kadar
racun dalam darah akan berkurang dan racun yang telah melekat pada organ vital
dilepaskan kembali ke dalam darah. Secara umum indikasi hemodialisis adalah bila
metabolik asidosis sedang (pH 7,2) terjadi sindroma uremik dan gagal ginjal akut,
gangguan penglihatan, dan konsentrasi metanol dalam darah lebih 50 mg/dL.
c) Bagaimana tindakan kolaboratif pada kasus tersebut ?
Tindakan kolaborasi yang dapat dilakukan pada kasus yaitu dengan berkolaborasi dengan
dokter maupun farmasi mengenai pemberian obat sesuai dengan indikasi yang di
perlukan oleh si pasien
DAFTAR PUSTAKA

MODUL PELATIHAN MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KORBAN KERACUNAN


MINUMAN BERALKOHOL OPLOSAN Untuk Tenaga Kesehatan Medis (Dokter dan Perawat)
di Rumah Sakit 2016

Ghanong F William dan Mcphee J Stephen.2011. Patofisiologi Penyakit: Pengantar


Menuju Kedokteran Klinis. Edisi ke-3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai