Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Dedy Apriansyah,S.Pd

Masalah terpilih
No. yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1 Rendahnya Belum optimalnya guru Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
kemampuan literasi menerapkan konsep literasi Menurut Faiqoh Damayanti dkk (2016) bahwa penerapan Reading wawancara dengan rekan sejawat maka
seperti Reading Workshop Workshop menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan pembelajaran
peserta didik kelas alternatif solusi yaitu :
untuk meningkatkan Bahasa Indonesia khususnya keterampilan membaca pemahaman.
VI pada kemampuan literasi peserta 1. Memetakan tingkat kemampun siswa
Penggunaan Reading Workshop ini didasarkan pertimbangan bahwa
pembelajaran didik. membaca haruslah mengetahui isi dari bacaan yang dibaca bukan
(teaching at right level)
bahasa Indonesia sekadar membaca tanpa tahu apa-apa. Selain itu dengan penerapan 2. Mengintegrasikan pembelajaran dengan

materi menggali isi Reading Workshop ini, siswa dituntut untuk bekerja sama dan berbagi kegiatan Reading Workshop
ilmu yang diperoleh dari kegiatan membaca serta dapat menumbuhkan Adapun kelebihan Reading Workshop
teks penjelasan
gemar membaca. a. Menuntut pengajar untuk selalu
(eksplanasi) ilmiah
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/ memperkenalkan kosakata dan
yang didengar dan
download/8567/6636 konsep baru, dalam penilitian yang
dibaca, Tema 4
telah dilakukan guru memberikan
subtema 2
bacaan yang berbeda. Hal tersebut
Globalisasi dan
Menurut (USAID, 2015: 99). Aktivitas dalam Reading Workshop dapat dimaksudkan untuk memperkaya
manfaatnya. terdiri dari mini-lesson, read-aloud, independent reading and conferring,
kosa kata siswa;
guided reading, response and reflection, and sharing alokasi waktu
b. Guru dilengkapi petunjuk atau
dapat disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran,
namun guru tidak disarankan untuk merubah urutannya dan pedoman yang cukup dalam proses
menghilangkan komponen kegiatannya.
belajar mengajar;
USAID. (2015). Buku Sumber untuk Dosen LPTK Pembelajaran c. Menekankan latihan
Literasi di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: USAID pengembangan keterampilan untuk
PRIORITAS.
mencapai pemahaman. Pemberirian
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN latihan dilaksanakan pada setiap
TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN pertemuan dengan bacaan yang
PENDIDIKAN (2022) Dari empat keterampilan berbahasa, yaitu
berbeda;
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, keterampilan membaca
d. Dilengkapi dan ditindaklanjuti dengan
harus diajarkan secara eksplisit. Mengajarkan membaca secara eksplisit
kegiatan-kegiatan pelengkap untuk
membutuhkan keterampilan guru untuk meningkatkan kesadaran dan
menambah kekayaan pengalaman
kemahiran setiap aspek dari kompetensi berbahasa siswa. Hal ini
membaca siswa.
mencakup kesadaran bunyi, pengetahuan suku kata, bagian yang
Adapun kelemahan dari Reading Workshop
bermakna (morfem), frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan berbagai genre
membutuhkan guru yang mampu
teks. Peningkatan kompetensi ini dilakukan dengan strategi pembelajaran
yang eksplisit, sistematis, serta menarik menggunakan buku ramah cerna menyampaikan instruksi pengajaran
(decodable book) dan buku berjenjang (leveled book). secara jelas dan dapat mengelola kelas

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/undang-undang/SK
dengan baik. Selain itu, langkah
%20030_P_2022%20Salinan%20Peraturan%20Kabadan%20tentang kegiatan dalam Reading Workshop
%20Pedoman%20Perjenjangan%20Buku.pdf tidak dapat dirubah urutannya dan
dihilangkan komponennya. Guru harus
Wawancara teman sejawat, guru SDN Sidotopo I/48
Surabaya ( Riski,M.Pd) mampu mengatur alokasi waktu agar
semua instruksi Reading Workshop
1.Melaukan penilaian formatif/assesment diagnostik. dapat tersampaikan dengan baik.
2.Menyusun perangkat ajar dengan mengintegrasikan Reading 3.Pengunaan buku ramah cerna dengan
Workshop mengunakan Aplikasi Lets Read/Literacy Cloud.
3.Pemilihan buku ramah cernah untuk meningkatkan
kemampuan literasi peserta didik
4.Melakukan Reading Workshop yang disesuikaan dengan
pembelajaran.

Belum optimalnya Guru belum optimal dalam Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
dalam mengembangkan menyesuaikan KKO yang tepat Menurut Lusiyana & Sumliyah, (2018) Konsep berfikir HOTS harus wawancara dengan rekan sejawat maka
dan mengkonversikan kedalam perangkat ajar dibiasakan dalam pembelajaran mulai dari menyusun perangkat
alternatif solusi adalah
pembelajaran berbasis sehingga pembelajaran PKn pembelajaran sampai dengan asesmen atau evaluasi.
Hight Order Thinking materi keberagaman sosial,
1. Menyusun perangkat ajar berbasis
Listiani, W., & Rachmawati, R. (2022). Transformasi Taksonomi
Skill (HOTS) pada budaya, dan ekonomi Bloom dalam Evaluasi Pembelajaran Berbasis HOTS. Jurnal HOTS dengan mengunakan KKO
Jendela
pembelajaran PKn masyarakat Tema 4 subtema 1 Pendidikan, 2(03),397402.http://www.ejournal.jendelaedukasi.id/index. dimulai dari C4,C5 dan C6.
materi keberagaman yang dilaksanakan tidak php/JJP/article/download/266/84
2. Penerapan model pembelajaran Problem Based
sosial, budaya, dan berbasis HOTS. Menurut Faisal (2014) Model Problem Based Learning merupakan suatu Learning.
ekonomi masyarakat model pembelajaran yang membuat siswa untuk berpikir kritis mencari Adapaun keunggulan model PBL yaitu
Tema 4 subtema 1 solusi terhadap permasalahan yang diajukan serta menggunakan masalah melibatkan siswa pada kegiatan belajar sehingga
nyata (real) sebagai fokus utama, sehingga siswa memperoleh pengetahuannya dapat diserap dengan baik,
pengetahuan dan keterampilan yang esensial dari apa yang dipelajarinya, siswa dapat memecahkan masalah dari berbagai
Ada dua macam keterampilan berpikir yang perlu dikembangkan oleh sumber, dan melatih siswa untuk dapat
siswa yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) bekerjasama dengan siswa yang lain,
dan keterampilan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking). Salah Adapun kelemahan model PBL yaitu:
satu komponen yang harus dikembangkan dalam setiap pelaksanaan
a. ketika peserta didik tidak memiliki minat
proses pembelajaran kurikulum 2013 yaitu kemampuan berpikir tingkat
atau kepercayaan bahwa masalah yang
tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
dipelajari sulit dipecahkan, mereka akan
Handayani, R. H., & Muhammadi, M. (2020). Penerapan Model
merasa enggan untuk mencoba.
Problem Based Learning untuk Melatih Higher Order Thinking
Skill Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), b. keberhasilan pembelajaran melalui
1494-1499.
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/download/615/541/1205 problem based learning membutuhkan
cukup banyak waktu untuk
Menurut D. Samo & Suban Garak, (2019) HOTS merupakan mempersiapkan,.
kemampuan berfikir tingkat tinggi yang menghendaki peserta didik c. tanpa adanya pemahaman dari masalah
untuk berfikir kritis dan kreatif. Membiasakan HOTS dapat yang dipelajari maka peserta didik tidak
mengembangkan ide yang terbuka dan divergen yang digunakan untuk akan belajar apa yang mereka ingin pelajar
mengembangkan Ppembelajaran dan soal HOTS adalah C4, C5, dan C6
3. Melakukan telaah soal HOTS.
atau menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
4. Melakukan evaluasi dengan soal HOTS.
Listiani, W., & Rachmawati, R. (2022). Transformasi Taksonomi
Bloom dalam Evaluasi Pembelajaran Berbasis HOTS. Jurnal
Jendela Pendidikan, 2(03),397402.
http://www.ejournal.jendelaedukasi.id/index.php/JJP/article/download/
266/84
Wawancara teman sejawat, guru SDN 002 Malinau Barat
( (Birul Asrori,S.Pd)

1. Mengetahui ururtan KKO


2. Melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran
berbasis HOTS sehingga siswa termotivasi dalam
pembelajaran.
3. Membuat soal HOTS.

Belum optimalnya Model pembelajaran yang Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
dalam menerapkan diterapkan tidak relevan Menurut Kelana dan Savira (2021) Model pembelajaran merupakan wawancara dengan rekan sejawat maka
dengan karakteristik materi kesatuan utuh dari penerapan,pendekatan, strategi ,metode, teknik dan
model-model alternatif solusi adalah
yang diajarkan pada taktik pembelajaran.maka dari itu, seorang guru harus menguasai
pembelajaran pembelajaran IPA materi
1. Menerapkan model pembelajaran Project based
berbagai variasi model pembelajaran agar dapat menyesuaikan dengan
inovatif pada menghasilkan, menyalurkan, karekteristik dan gaya belajar siswanya, khususnya dalam pembelajaran learning (PjBL). dengan karakteristik pada
ranah sikap KI-1 dan KI-2 dan kompetensi
pembelajaran IPA dan menghemat energi listrik IPA. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami konsep dalam IPA,
Tema 4 subtema 3 Glabalisasi kognitif dan keterampilan KD-3 dan KD-4.
materi meningkatkan rasa inggin tahu mengenai berbagai peristiwa yang
dan cinta tanah air sehingga 2. Menyesuaikan model PjBL dengan
berkaitan dengan alam sekitar,mengembangkan keterampilan proses
menghasilkan,
peserta didik kesulitan dalam karakteristik KD-1 (bila ada) dan KD-2 untuk
sehingga mampu memecahkan masalah melalui “doing science’’,serta
menyalurkan, dan melaksanakan instruksi yang pengembanagn ranah sikap serta sesuainya
mengembangkan wawasan,sikap,nilai, dan kemampuan untuk
menghemat energi disampaikan. menerapkan konsep IPA,dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
dengan materi ajar yang berlandaskan tuntutan

listrik Tema 4 dari KD-3 dan KD-4 untuk pengembangan


Kelana, J. B., & Wardani, D. S. (2021). model pembelajaran IPA SD.
Cirebon: Edutrimedia Indonesia. ranah kognitif dan afektif.
subtema 3
Menurut Yusuf (2018, hlm. 264) Melihat peraturan Kemendikbud NO. Adapun kelebihan model PjBL yaitu:
Glabalisasi dan
65 Tahun 2013 mengenai Standar Proses, dalam penerapan kurikulum K- a. Keterampilan yang dimiliki mampu
cinta tanah air
13 terdapat beberapa model pembelajaran yang harus diterapkan, meningkatkan motivasi belajar
diantaranya, model pembelajaran inkuiri model pembelajaran discovery,
peserta didik.
model pembelajaran berbasis projek, model pembelajaran berbasis
b. Meningkatkan keterampilan
permasalahan dan model pembelajaran kooperatif dalam menentukan
model yang hendak digunakan terlebih dahulu melihat hal-hal yang siswa/peserta didik dalam
harus jadi pertimbangan, diantaranya: 1. Adanya kesesuain dengan ranah mengelola sumber belajar.
sikap seperti KI-1 dan KI-2 dan kompetensi kognitif dan keterampilan c. Mendorong siswa/ peserta didik
KD-3 dan/ atau KD-4. 2. Harus sesuai dengan karakteristiknya, seperti agar lebih aktif dalam
KD-1 (bila ada) dan KD-2 untuk pengembanagn ranah sikap serta
pembelajaran.
sesuainya dengan materi ajar yang berlandaskan tuntutan dari KD-3 dan
d. Meningkatkan kemampuan
KD-4 untuk pengembangan ranah kognitif dan afektif. 3. Penerapan
saintifik untuk pengembangan pengelaman para siswa dengan cara
berkomunikasi pada peserta didik.
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. e. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Rokhimawan, M. A., Badawi, J. A., & Aisyah, S. (2022). dan bekerja sama antar peserta
EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN.
https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/download/ didik.
2221/pdf
f. Melatih peserta didik agar mampu
Wawancara teman sejawat, guru SDN 005 Malinau Barat mengorganisasi sebuah proyek.
( Norlen, S.Pd) Adapun kelemahan model PjBL

1. Pengunaan model yang tepat. a. Kemungkinan adanya peserta didik

2. Harus memahami sintak dalam model pembelajaran. yang kurang aktif atau tidak ikut

3. Mengatasi kelemahan yang terdapat dalam model berpartisipasi dalam kerja

pembelajaran. kelompok.
b. Peserta didik yang memiliki
kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan
3. Penerapan saintifik untuk pengembangan
pengelaman para siswa dengan cara mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan.
Belum optimalnya Guru belum optimal dalam Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
pemanfaatan TIK di mendesain pembelajaran Menurut Nur et al., (2016) Pemanfaatan TIK animasi dalam wawancara dengan rekan sejawat maka
kelas VI pada berbasis TIK, sehingga pembelajaran akan lebih maksimal jika digunakan dengan metode atau
alternatif solusi adalah
pembelajaran SBdP pembelajaran SBdP materi model pembelajaran yang tepat. Salah satunya model pembelajaran yang
tema 5 subtema 3 jenis-jenis wirausaha dan
1.Guru mengintegrasikan pembelajaran
membelajarkan siswa mencari pemecahan dengan berfikir kreatif yaitu
produk, tema 5 subtema 3. model problem based learning (PBL). Model problem based learning
dengan TIK.
yang disajikan guru dengan (PBL) adalah sebuah pola pembelajaran yang memberikan fasilitas 2.Penerapan model pembelajaran Problem Based
TIK kurang menarik. pemecahan terhadap masalah dengan berpikir kreatif mengaitkan dengan Learning.
konteks kehidupan nyata dan autentik Adapaun keunggulan model PBL yaitu
Rahman, A., Saragi, D., & Yus, A. (2022, July). IMPLEMENTASI melibatkan siswa pada kegiatan belajar sehingga
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN pengetahuannya dapat diserap dengan baik,
ANIMASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VI
SD NEGERI 101927 SEKIP KECAMATAN LUBUK PAKAM. siswa dapat memecahkan masalah dari berbagai
Seminar Nasional 2022-NBM Arts. sumber, dan melatih siswa untuk dapat
http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/7058
bekerjasama dengan siswa yang lain,
Menurut Mulyadi (2022) Media pembelajaran berbasis animasi dinilai Adapun kelemahan model PBL yaitu a) ketika
dan terbukti efektif diimplementasikan kepada siswa sekolah dasar peserta didik tidak memiliki minat atau
dikarenakan penyajian materinya memvisualisasikan kehidupan sehari- kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
hari yang melibatkan manusia, peristiwa, benda, tempat dan lain sulit dipecahkan, mereka akan merasa enggan
sebagainya yang dekat dengan diri siswa. Hal tersebut juga menjadi untuk mencoba,
solusi atas permasalahan pola pikir siswa sekolah dasar yang masih b) keberhasilan pembelajaran melalui problem
bersifat konkret, dengan animasi materi yang bersifat abstrak akan lebih based learning membutuhkan cukup banyak
nyata waktu untuk mempersiapkan, c) tanpa adanya
Mulyadi, G. D. (2022). Analisis Pengembangan Media Pembelajaran pemahaman dari masalah yang dipelajari maka
Berbasis Animasi untuk Sekolah Dasar. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 7(5), 6338-6343. peserta didik tidak akan belajar apa yang mereka
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/download/7157/4499/ ingin pelajar.
Menurut Ismail (2017) berpendapat bahwa, penerapan TIK dalam
3.Mendesain pembelajaran berbasis TIK
pembelajaran memungkinkan kegiatan pembelajaran lebih interaktif,
yang lebih variatif .
simulatif, lebih menarik, menyediakan akses terbuka terhadap materi dan
informasi interaktif melalui jaringan, menghilangkan kendala waktu dan
4. Menyajikan materi dengan TIK yang
ruang dalam lingkungan belajar, mendukung organisasi/lembaga dan lebih menarik seperti Gambar dan
manajemen pembelajaran, dan membuka peluang kolaborasi antar-guru Video animasi.
dan antar-siswa Pendidik dituntut untuk mampu menguasai dan Adapun kelebihan dalam mengunakan
mengaplikasikan TIK dalam pembelajaran, mengajak peserta didik untuk
gambar dan video animasi dalam
mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mampu
menciptakan informasi dengan membangun connecting and sharing.
pembelajaran yaitu :
Miftah, M. (2022). Optimalisasi pembelajaran menggunakan media a. memudahkan guru
berbasis TIK. Educenter: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(3), 266-274.
https://jurnal.arkainstitute.co.id/index.php/educenter/index mengomunikasikan materi
b. menyajikan ragam gambar gerak

Wawancara teman sejawat, guru SDN 005 Malinau Barat dan suara

(Josep,S.Pd) c. menarik perhatian siswa dalam belajar.

1. Pembalajaran berbabsis TIK sangat lah penting agar


peserta didik tertarik dengan materi yang kita sajikan.
2. Menampilkan gambar dan video yang menarik dalam Adapun kelebihan dalam mengunakan
pembelajaran. gambar dan video animasi dalam
3. Guru harus berlatih secara terus menerus karena pembelajaran yaitu :
pengunaan TIK dalam pembelajaran merupakan salah a. memerlukan keahlian dan waktu dalam
satu tuntutan zaman. membuat maupun dalam mengembangkan.
b. membutuhkan perengkat lunak dan
komputer serta jaringan dalam
mengopresaikan,
c. visualisai bersifat grafis bukan
gambar rill,
d. menuntut kreatifitas guru dalam
membuat, mengembangkan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan
atau tujuan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai