RESPIROLOGI

1. Respiratory Synctitial Virus (RSV)

2. Pada asma ada reversibilitas, pada PPOK reversibilitas (-)
3. Grup A : SABA ; Grup B : LABA/LAMA ; Grup C : LAMA atau LAMA + LABA grup
D ; LAMA atau LAMA + LABA atau LAMA + LABA + ICS
4. Skoring:
a. Mantoux positif (3),
b. Kontak erat dengan TB konfirmasi (3) / tb tidak konfirmasi (2),
c. Gizi buruk (2) / Gizi Kurang (1),
d. Radiologi Khas (1)
e. Demam > 2 minggu (1)
f. Batuk > 2 minggu (1)
g. Limfadenopati > 1 (1)
h. Nyeri sendi (1)
5. Etiologi
a. Croup : Parainfluenza virus
b. Trakeitis : Staphylococcus aureus
c. Epiglotitis : Hemophilus influenza B
6. Ground-glass opacity, bell’s shaped?
7. Back blow 5x jika gagal abdominal thrush(Heimlich maneuver)
8. Asma anak:
a. Intermitten : < 6 x dalam setahun
b. Persisten ringan : > 1 x / bulan tapi tidak setiap minggu
c. Persisten sedang : > 1 x / minggu tapi tidak setiap hari
d. Persisten berat : Setiap hari
9. Perbedaan
a. Pneumothoraks ventil : Etio : Trauma ; Manif : sesak, inspeksi dada tertinggal,
perkusi hipersonor, auskultasi suara nafas menghilang, JVP meningkat,
hemodinamik bisa terganggu contoh hipotensi ; PP : Hiperlusensi avascular, paru
kolaps, trakea terdorong ke sisi sebelahnya Tatalaksana : awal : needle
decompression lalu pemasangan WSD
 b. Pneumothoraks biasa ; Etio : trauma, penyakit paru; Manif : sesak, inspeksi dada
tertinggal, perkusi hipersonor, auskultasi suara nafas menurun ; PP : Hiperlusensi
avascular ; Tatalaksana : WSD
10. Kriteria Light
a. Rasio protein/serum : transudate < 0,5 ; eksudat > 0,5
b. Rasio LDH/serum : transudate < 0,6, eksudat > 0,6
c. Nilai lab LDH meningkat : transudate < 2/3 ; eksudat > 2/3

DERMATOLOGI

1. Shampo ketoconazole 2% 2-3x dalam seminggu

2. Auspitz sign, tetesan lilin, koebner phenomenon
3. Lesi non inflamasi > 100, lesi inflamasi > 50, kista/nodul > 5 , total > 300
4. Autoimun
5. KOH :
a. Tinea : hifa panjang dengan arthrospora/konidiospora
b. Pitiriasis : hifa pendek dengan blastospora (spaghetti and meatballs)
c. Kandidiasis : pseudohifa dengan blastospora ?
6. Terapi morbus hansen : Hari pertama Dapson 1 x 100 mg, Rifampisin 2 x 300 mg,
Clofazimin 3 x 100 mg . hari 2-28 Dapson 100 mg/ hari dan Clofazimin 50 mg/hari (satu
blister)
7. Copper penny rash, lupa dok :”, laryngitis luetika (?)
8. Doksisiklin 2 x 100 mg selama2 minggu atau eritromisin 4 x 500 mg selama 2 minggu
9. Pox virus
10. Antibiotik topical : Asam fusidat 2% / Mupirosin 2 % + Simptomatik

MUSKULOSKELETAL

1. Klasifikasi III C
2. Lachman Test, Anterior drawer test
3. Light bulb sign
4. Kristal perfringens (-) bentuk seperti jarum
5. Codman triangle, Sunburst appearance
6. Ligament anterior talofibular
7. Stabilisasi ABC, Rehidrasi Cairan , Fasciotomy atau eskaratomi pada kasus luka bakar
8. Fraktur monteggia : dislokasi ulna ; fraktur galleazi : dislokasi radius
9. Fraktur Colles : Fraktur distal radius, dorsal angulation, dinner fork deformity ; Fraktur
smith : Fraktur distal radius, ventral angulation, spade deformity /sekop
10. Kanavel sign
a. Sausage finger/ eritem dan edem difus
b. Nyeri ekstensi pasif
c. Posisi fleksi
d. Lupa dok 