1. Pengertian a. Rujukan esternal merupakan suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas
masalah yang timbul secara vertikal ke fasilitas pelayanan yang lebih memadai.
b. Rujukan eksternal observasi artinya rujukan dilakukan kepada pasien – pasien yang
telah menjalani perawatan dipuskesmas di puskesmas tetapi kondisi pasien tidak
mengalami perbaikan atau memburuk sehingga harus dilakukan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang lebih memadai.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan prosedur rujukan.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Lamurukung Nomor: 74 tahun 2022 tentang prosedur
rujukan.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 001 Tahun 2012 tentang Pelayanan Klinis pasien
Puskesmas Lamurukung.
5. Prosedur / Langkah - 1. Alat dan bahan:
langkah a. ATK
b. Tensi Meter
c. Cairan RL, Cairan Glukosa
d. Set infus
e. Buku Registrasi Rujukan
f. Informed consent rujukan dan penolakan rujukan
g. Surat rujukan
h. Form monitoring selama rujukan
3. Langkah – langkah
a. Petugas menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi medis dan
diagnosis serta rencana akan dilakukan rujukan berdasarkan indikasi / kriteria
harus dirujuk.
b. Petugas menginformasikan tentang pentingnya dilakukan rujukan serta akibat
yang dapat terjadi jika tidak segera dilakukan tindakan rujukan.
c. Petugas meminta pasien / keluarga menandatangani blanko persetujuan rujukan.
d. Petugas meminta pasien/keluarga memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan
memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien dengan
menghubungi unit tersebut terlebih dahulu dan menjelaskan kondisi pasien.
e. Petugas membuat surat rujukan pasien 3 rangkap :
- Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang
bersangkutan.
- Lembar kedua untuk surat rujukan balik ke puskesmas.
- Lembar ketiga untuk arsip pasien.
f. Petugas mengisi lembar resume medis untuk disertakan dengan lembar rujukan.
g. Petugas mencatat identitas, keluhan, diagnosa, dan nomor jaminan kesehatan
pasien pada buku registrasi rujukan pasien.
h. Petugas membawa pasien ke transportasi rujukan ( ambulance ) dan
mempersilakan keluarga pasien untuk ikut menemani ( maksimal 2 orang ).
i. Petugas memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar
Prosedur Operasional ( SOP ).
j. Petugas mendampingi dan melakukan monitoring kondisi pasien selama di
ambulance dan mencatat di lembar observasi.
k. Petugas melakukan serah terima pasien dan memberikan lembar rujukan, resume
medis dan identitas pasien dengan petugas unit tujuan.
l. Petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu sampai pasien mendapat
kepastian pelayanan.
m. Petugas kembali ketempat tugas setelah pasien mendapat kepastian pelayanan.
6. Bagan Alir
Menginformasikan tentang
menjelaskan kondisi medis,
pentingnya dan akibat jika
diagnosis dan rencana
tidak dilakukan rujukan
melakukan rujukan
menemani
Kembali ke tempat
tugas
7. Hal-hal yang perlu Pasien yang dirujuk harus melampirkan kartu kesehatan, kartu identitas beserta surut
diperhatikan
rujukan.
8. Unit Terkait a. Ruangan UGD
b. Ruang Pemeriksaan
c. Ruangan Persalinan
d. Ruangan Pendaftaran
9. Dokumen terkait a. Rekam medis
b. Buku registrasi pasien
c. Buku registrasi rujukan
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
SOP/UKP/PKM
No. Dan Tanggal
1 L.Kung/202 14/05/2022
terbit
Tanggal 15/07/2021
2 No. revisi 04 14/05/2022