Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN PERUBAHAN

FISIOLOGIS (SISTEM PERKEMIHAN)

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi sebagian tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Oleh

KELOMPOK 3

1. Alfi Husna 181211423

2.Bella Mustika 181211428

3. Dewi Moureen 181211429

4. Indah Wijayanti 181211438

5. Innafil Jannati 181211439

6.Lina Suci Armelia 181211443

DOSEN PENGAMPU

Ns. Nurleny, M.kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTI JAYA PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga, tugas ini dapat doselesaikan tanpa suatu halangan yang amat
berarti. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang “asuhan keperawatan geontik dengan perubahan
fisiologis (sistem perkemihan)” yang disajikan berdasarkan referensi dari
berbagai sumber.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini. Tak lupa juga penyusun ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya dalam pembuatan tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini kurang dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing
maupun teman-teman atau pembaca agar tugas ini dapat lebih
sempurna.Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa
meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuannya.

Padang, Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A latar belakang…………………………………………………………………..

B rumusan masalah……………………………………………………………….

C tujuan penulisan………………………………………………………………..

BAB II TEORITIS

A definisi…………………………………………………………………………

B klasifikasi……………………………………………………………………..

C etiologi………………………………………………………………………..

D patofisologi…………………………………………………………………

E manifestasi klinik……………………………………………………………

F pemeriksaan penunjang………………………………………………………

G komplikasi……………………………………………………………………

H penatalaksanaan………………………………………………………………

BAB III PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a.identitas pasien………………………………………………………………..

b.pengakjian riwayat kesehatan…………………………………………………

c.pemeriksaan penunjang………………………………………………………

d.diagnosa keperawatan………………………………………………………..

e.implementasi…………………………………………………………………

d.evaluasi……………………………………………………………………...
BAB IV PENUTUP

A.kesimpulan………………………………………………………………….

B.saran…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses secara perlahan – lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diriatau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi danmemperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua
merupakan proses yang terus menerus berlanjut secaraalamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya
dialami pada semua makhluk hidup.
Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses
alamiah kehidupanyang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Penuaan
adalah normal, dengan perubahanfisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan terjadi pada semua
orang pada saat mereka mencapai usia tahapperkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan
suatu fenomena yang kompleks dan multi dimensional yang dapat diobservasi di dalam satu sel
dan berkembang pada keseluruhan sistem. Walaupun hal itu terjadi padatingkat kecepatan
yang berbeda, di dalam parameter yang cukup sempit, proses tersebut tidak tertandingi.
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah
mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan adanya kemunduran
sejalan dengan waktu. Proses alamiyang disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial akan saling berinteraksi satusama lain . Proses menua yang terjadi pada lansia secara
linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu,kelemahan (impairment), keterbatasan fungsional
(functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan
dialami bersamaan dengan proses kemunduran.
Pada lansia mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan
penampilan fisik sebagai bagian dariproses penuaan yang normal, seperti berkurangnya ketajaman
panca indera, menurunnya daya tahan tubuh, dan adanya inkontinensia baik urine maupun tinja
merupakan ancaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagimereka masih harus berhadapan
dengan kehilangan peran diri, kedudukan sosial serta perpisahan denganorang-orang yang dicintai.
Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering ditemukan pada
pasien geriatri.Diperkirakan prevalensi inkontinensia urin berkisar antara 15 – 30% usia lanjut
di masyarakat dan 20-30% pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit mengalami
inkontinensia urin, dan kemungkinan bertambah berat inkontinensia urinnya 25-30% saat berumur
65-74 tahun.Ketidakmampuan mengontrol pengeluaran urin atau inkontinensia jarang dikeluhkan
oleh pasien atau keluarga karena dianggap sesuatu yang biasa, malu atau tabu untuk diceritakan
pada orang lain maupun pada dokter, dianggap sesuatu yang wajar tidak perlu diobati.
Inkontinensia urine bukan penyakit, tetapi merupakan gejala yang menimbulkan gangguan
kesehatan, sosial, psikologi serta dapat menurunkan kualitas hidup . (Aspiani, 2014.)

B. Rumusan masalah
1. Bagaiamana konsep lansia?
2. Bagaimana perubahan fisiologis (sistem perkemihan) pada lansia?

C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui konsep lansia
2. untuk mengatahui perubahan fisiologis (sistem perkemihan) pada lansia
Dapus : Aspiani, R. Y. 2014. Buku ajar asuhan keperawatan gerontik Jilid 2. Jakarta: CV.
Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai