Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANGAN

INTERNE RSUD SIJUNJUNG


 
LAPORAN ANALISA

Ditulis bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas dinas


Manajemen Keperawatan 

   
OLEH
KELOMPOK G
 
1. Alfi Husna 181211423 7. Fitri Diani 181211435
2. Dewi Moureen 181211429 8. Heru Septiadi 181211436
3. Diana Kartika 18121143 9. Noli Maisari 181211446
4. Dini Wilyen Putri 181211431 10. Nurul Husna Emzur181211447
5. Elsa Rahayu 181211432 11. Ulva Mardila Putri 181211369
6. Fadhillah Suci Edrian 181211434

 Pembimbing Akademik
Ns. Dedi adha,M.Kep
 
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu ilmu tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara aktif, inovatif dan kreatif serta rasional untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen mencakup
kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional. Keperawatan professional dalam pelayanannya diperlukan adanya
pengembangan keperawatan secara profesional. Dalam mengoptimalkan peran
dan manajemen keperawatan perlu adanya strategi yang salah satunya adalah
dengan harapan adanya factor pengelolaan yang optimal serta mampu
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan. Suatu
organisasi dalam mencapai tujuan perlu didukung oleh pengelolaan faktor-
faktor, antara lain Man, Money, Machine, Methode,dan Material.
Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima factor tersebut akan
memberikan kepuasan kepada klien dan pelanggan rumah sakit. Kelima
standar rumah sakit tersebut harusnya telah dimiliki oleh rumah sakit yang
telah terakreditasi. Di dalam suatu rumah sakit, unit pelayanan terkecil adalah
suatu ruangan yang merupakan pelayanan kesehatan tempat perawat untuk
menerapkan ilmu dan asuhan keperawatan secara optimal. Akan tetapi tanpa
adanya tata kelola yang memadai, kemauan, dan kemampuan yang kuat, serta
peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan keperawatan professional
hanyalah akan menjadi suatu teori. Untuk itu perawat perlu mengupayakan
kegiatan penyelenggaraan Model Praktek Keperawatan Profesional yang
merupakan penataan system pemberian pelayanan keperawatan melalui
pengembangan model praktik keperawatan.
Model praktek keperawatan profesional salah satunya adalah dengan
adanya posisi perawat sebagai seorang kepala ruangan, ketua tim atau perawat
pelaksana, dalam suatu bagian perlu adanya suatu pemahaman tentang
bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan
asuhan keperawatan yang berkualitas.Mutu asuhan keperawatan yang baik
antara lain :memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk
pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif,
aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Kemampuan manajerial dapat dimiliki melalui berbagai cara, salah
satunya untuk dapat ditempuh dengan meningkatkan keterampilan melalui
bangku kuliah yang harus melalui pembelajaran dilahan praktek Ruang
Interne di Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung merupakan salah satu ruang
perawatan yang membutuhkan manajemen keperawatan yang baik demi
tercapainya mutu pelayanan yang optimal. Khususnya ruang interne
merupakan ruang rawat inap khusus pasien penyakit serius yang terdiri dari 1
ruang khusus perawat, 5 ruang khusus pasien yang terdiri dari 14 tempat tidur
pasien. Maka perlu dilakukan sebuah studi tentang proses keperawatan di
ruang interne, dimana salah satu terbentuknya adalah praktek stase manajemen
keperawatan.
B. Tujuan praktek
Tujuan Umum Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan
diruang Interne Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung selama 4 minggu,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip manajemen
keperawatan pada unit pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Tujuan Khusus Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di
ruang interne Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung mahasiswa mampu :
a) Mengumpulkan data dan memahami data masalah dalam pengorganisasian
asuhan keperawatan.
b) Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan.
c) Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan.
d) Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan.
e) Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan.
f) Mengidentifikasi masalah yang terjadi.
g) Merencanakan beberapa alternative penyelesaian masalah.
h) Mengusulkan dan menerapkan alternative tersebut kepada manajer
keperawatan.
i) Mengevaluasi hasil penerapan alternative pemecahan masalah

BAB II

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANGAN


INTERNE

A. Kajian Situasi RSUD Sijunjung


1. Visi Rumah Sakit
“Menjadi rumah sakit pilihan yang dicintai masyarakat dengan
pelayanan yang unggul, berkualitas, ramah serta senantiasa
mengutamakan keselamatan pasien”
2. Misi Rumah Sakit
a. Mewujudkan suumber daya manusia yang berkualitas dan
professional
b. Menyediakan sarana prasarana sesuuai standar pelayanan
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna
d. Membangun kemitraan dengan semua pihak
e. Menjadikan pelayanan “Ramah anak sayang orang tua” (RASO)
sebagai unggualan
3. Moto Rumah Sakit
“Senyum kami kesembuhan anda, Senyum anda kebahagiaan kami”
4. Sifat, Maksud Dan Tujuan Rumah Sakit
Maksud : Penyusunan dokumen rencana kerja (RENJA) Rumah sakik
umuum daerah sijunjung tahun 2021 dimaksudkan sebagai pedoman
atau acuan bagi rumah sakit umum daerah sijunjung dalam
melaksanankan kegiatan pelayanan dan pengembagan selama waktuu
1(tahun).
Tujuan :
a. Mengevaluasi kinerja rumah sakit umum daerah sijunjung tahun
2020 serta menganalisis rencana program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2021
b. Memiliki perencanaan pengembangan rumah sakit tahun 2021
untuk menunjang visi misi rumah sakit umum daerah sijunjung
yaitu “menjadi rumah sakit rujukan terbaik dan terdepan dalam
pelayanan traumatik”
c. Program unggulan RSUD untuk tahun 2021 adalah “Ramah anak
sayang orang tua (RASO)
d. Kegiatan inovasi untuk meningkatkan kunjungan ke RSUD
sijunjung dengan program mobil antar jemput pasien internal
kabupaten (Bajapuik) sijunjuung tahun 2021
e. Menyusun kebijakan pengembangan rumah sakit umum daerah
sijunjung yang dituuangkan dalam susunan program dan kegiatan.

B. Kajian Situasi Di Ruang Interne RSUD Sijunjung


1. Karakteristik ruangan
a. visi ruangan
"menjadi rumah sakit pilihan yg di cintai masyarakat dengan
pelayanan yg unggul, berkualitas, ramah serta senantiasa mengutamakan
keselamatan pasien".
b. misi ruangan
a. Mewujudkan sumber daya manusia yg berkualitas dan profesional
b.menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan
c.menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna
d.membangun kemitraan dengan semua pihak
e.menjadikan pelayanan "Rumah Sakit Orang Tua (RASO) sebagai unggulan.
c. sifat kekaryaan ruang
1) Fokus telaah
Bidang pelayanan
Merupakan pasien dengan penyakit dalam berjenis kelamin
laki-laki maupun perempuan dengan berbagai kelainan dan
atau gangguan fisiologis pada sistem persarafan baik aktual
maupun potensial yang memiliki indikasi rawat inap.Selain itu,
ruangan ini juga menerima pasien titipan dari unit penyakit
dalam.
Bidang pendidikan
Adapun fokus telaah ruang rawat inap interne di RSUD
Sijunjung dalam bidang pendidikan adalah perawat, staff,
pasien, keluarga pasien, dan juga mahasiswa praktik yang dinas
atau berada di ruangrawat inap di RSUD Sijunjung yang
membutuhkan pengetahuan dan atau pengalaman dalam
memenuhi kebutuhan pasien dengan gangguan sistem
persarafan dan dampaknya bagi kondisi kesehatan pasien.

d. model layanan
metode yang di gunakan di ruangan rawat inap interne RSUD
Sijunjung dalammemberikan asuuhan keperawatan adalah metode tim

e. letak ruangan
lokasi ruang rawat inap interne gedung lantai 1 terletak di bagian
belakang dekat IGD

f. kapasitas ruangan

Ruang rawat inap interne memiliki kapasitas 5 ruangan yg dimana


gaharu 1 terdapat 2 bed tempat tidur, di gaharu 2 terdapat 2 bed tempat
tidur, di gaharu 3 ada 4 bed tempat tidur , gaharuu 4 ada 2 bed tempat
tidur, gahar 5 ada 4 bed tempat tidur.

2. Analisis Terhadap Kkien


a. Karakteristik
1. Hubungan Umur dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
kelompok umur dengan tingkat kepuasan. Tidak adanya hubungan
antara umur dengan tingkat kepuasan dimungkinkan karena pada
dasarnya setiap pasien dari yang muda maupun yang tua
menginginkan perhatian dan kasih sayang, setiap keluhannya ingin
didengar oleh tenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat. Jadi
baik yang muda maupun yang tua sama-sama merasakan apabila
keadaannya sudah mulai membaik atau merasa sembuh maka mereka
dapat merasakan kecocokannya berobat di pelayanan kesehatan
terkait.
2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Kepuasaan Pasien
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan tingkat kepuasan. persepsi dan reaksi terhadap
gangguan sakit dipengaruhi oleh sex, ras, pendidikan, kelas ekonomi
dan latar belakang budaya.7 Dari pernyataan tersebut antara pria dan
wanita akan relative sama dalam merasakan kepuasan.
3. Hubungan Suku dengan Tingkat Kepuasaan Pasien
Asal suku tidak berhubungan dengan kepuasan pasien karena
diketahui bahwa apabila penyelenggara kesehatan mampu
memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pasien maka pasien akan merasa puas.
4. Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Kepuasaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase tertinggi pasien puas
terdapat pada kelompok pendidikan lanjut. Dari hasil analisis uji
hubungan diperoleh tidak ada hubungan antara pendidikan dengan
tingkat kepuasan. Perasaan puas pada setiap individu tidaklah sama,
akan tetapi ungkapan puas pada sekelompok individu dapat terjadi
hampir sama karena adanya pengaruh lingkungan dan masyarakat
golongan tertentu.
5. Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Kepuasaan
Hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara
pekerjaan dengan tingkat kepuasan. Meskipun begitu pasien tidak
bekerja cenderung merasa lebih puas dibandingkan pasien bekerja.
Responden paling banyak jumlahnya adalah pada kategori tidak
bekerja. Yang termasuk kategori tidak bekerja adalah pensiunan, ibu
rumah tangga dan tidak bekerja. Rumah Sakit RSUD Sijunjung
sebagai rumah sakit daerah yang berorientasi terhadap pelayanan
pasien menyediakan fasilitas yang sebaik-baiknya dengan pelayanan
yang baik dan nyaman bagi pelanggannya sesuai dengan visinya.
6. Hubungan Pendapatan dengan Tingkat Kepuasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan tidak berhubungan
dengan tingkat kepuasan pasien. Hal tersebut bisa saja disebabkan
oleh pihak manajemen memberikan pelayanan yang sesuai dengan
tuntutan pasien sehingga pasien dengan pendapatan rendah maupun
tinggi sudah merasakan kepuasannya.
7. Hubungan Diagnosa Penyakit dengan Tingkat Kepuasaan Pasien
Hasil analisis menunjukkan bahwa pasien dengan diagnose kasus
tanpa operasi sedikit lebih banyak merasa puas disbanding dengan
kelompok kasus dengan operasi yang merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan di ruang Interne. Hasil uji hubungan
menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara diagnose penyakit
dengan tingkat kepuasan. Umumnya pasien yang dating dengan
keadaan sakit menginginkan untuk cepat mengalami kesembuhan.
Selain itu pasien yang sakit cenderung menginginkan perhatian lebih.
8. Hubungan Tipe Pembiayaan dengan Tingkat Kepuasaan
Pasien dengan tipe pembiayaan umum cenderung merasa lebih
puas disbanding dengan pasien jaminan kesehatan. Pasien jaminan
kesehatan yang dimaksud adalah pasien ASKES, jamkesmas,
jamsostek dan asuransi lainnya. Rumah Sakit RSUD Sijunjung
adalah rumah sakit daerah yang dikelola oleh pemerintah. Pada
pasien dengan jaminan kesehatan / asuransi lainnya apabila
dikenakan iurtambahan, biaya yang dibebankan tidak memberatkan.
Berbeda dengan pasien yang menggunakan pembiayaan Jamkesmas,
rumah sakit tidak diperbolehkan untuk mengambil iurbiaya
tambahan. Oleh karena itu pasien merasa mendapatkan pelayanan
sesuai kebutuhannya tanpa membayar sehingga mereka mencapai
kepuasan sendiri terhadapnya. Hal ini berarti rumah sakit
mempunyai komitmen memberikan pelayanan yang terbaik terhadap
pelanggannya. Sehingga hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada
selisih yang jauh responden yang merasa puas pada pasien umum
dan jaminan Kesehatan.
b. Tingkat Ketergantungan
Dari hasil pengamatan selama seminggu pada tanggal 25 oktober
sampai 30 oktober 2021 pasien di ruangan Interne, rata rata tingkat
ketergantungan pasiennya. total care ada 3 orang, pasial care 7 orang, dan
minimal care 3 orang.
3. Sumber Daya / kekuatan kerja
a. Manusia

Factor internal Factor eksternal


Kelebihan Kekurangan Peluang Ancaman
- Mempunyai - Keterampilan - Dapat - Daya
dokter kerja dari bekerjasa beli
spesialis seluruh ma dengan masya
- Tenaga pegawai rumah perusahaa rakat
perawat sakit masih n di menur
relative relative kurang sekitar un
berpendidik - Disiplin waktu rumah - Berdir
an d3 dan s1 para dokter sakit inya
- Usia dan perawat - Mendapat rumah
pegawai dan masih perlu di dukungan sakit
perawat tingkatkan penuh dari khusu
relative pemerinta s di
muda h sekita
- Menerima - Kinerja r
pasien dari pegawai sijunj
akses dan baik ung
menerima perawat, -
pasien dari dokter dan
perusahaan tenaga
tertentu medis
lainnya
masih
dapat di
tingkatkan
- Peran
serta
masyaraka
t cukup
baik

b. Non Manusia (Methode, Material, Money, Marketing)


 Methode
1. Sudah terdapat buku untuk overan untuk mengetahui
perkembangan pasien
2. Koordinasi antar bidang medis, paramedic dan non medis
sudah terjalin dengan baik dan sistematis
3. System penerimaan obat sudah tersistem dengan baik
4. Standar operasional prosedur (SOP) dan standar asuhan
keperawatan (SAK) sudah lengkap
5. Diharapkan terdapat timbang terima pasien sesuai SOP
6. Diharapkan dilakukan pre conference dan post conference
setiap pergantian dinas
7. Diharapkan terdapat diskusi untuk membahas setiap
masalah dan keluhan pasien
8. Diharapkan pelaksanaan pemberian obat terlaksana dengan
baik

 Material
1. Denah ruangan mendukung kebutuhan pasien
2. Pembuangan sampah medis sudah sesuai dengan standart
3. Fasilitas alat sudah lengkap untuk menunjang kebutuhan
pelayanan kesehatan
4. Jumlah kamar tidur terdiri dari 5 kamar
5. terdapat visi misi dalam ruangan
6. Dengan fasilitas yang lengkap diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan yang optimal
7. Dengan adanya ruangan yang lengkap diharapkan pasien
terhindar dari resiko infeksi

 Money
Setiap kegiatan di ruanagan diatur langsung oleh instalansi,
ruangan hanya memberikan laporan mengenai apa yang ingin
dilakukan termasuk untuk renovasi ruangan, sedangkan untuk
pendanaan operasional dan fasilitas kesehatan di atur langsung
oleh instalansi sarana dan prasarana.
Apabila ada anggota yang pesta, perawat ruangan akan
bermusyawarah terlebih dahulu dan dari hasil musyawarah
tersebutlah di dapat hasil diskusi iuaran perorangnya dan jika
perawat yang mengalami kemalangan maka akan di kutip uang
seiklas mungkin.

 Marketing
1. Sudah terdapat struktur organisasi
2. Sudah terdapat tenaga keperawatan dengan pendidikan
S1 KEPERWATAN : 50%
D3 KEPERAWATAN :50%
3. Diharapkan adanya peningkatan personal tenaga kerja
4. Terdapat mahasiswa praktek membantu perawat dalam
melakukan pelayanan kesehatan.

4. Lingkungan Kerja

1. Kebersihan
A. Lantai
Lantai diruangan rumah sakit terlihat bersih dan rapi, kebersihan lantai
tempat diruangan rumah sakit selalu terjaga.
B. Berkerja-berkas
Berkas yang ada diruangan selalu disusun rapi d an tersusun sesuai
dengan tempatnya
C. Peletakan tata ruang
Peletakan meja dan kursi yang ada pada ruangan tertata dengan baik
sehingga mempermudah dalam bekerja
2. Penerangan
A. Pencahayaan Lampu
Lampu diruangan sudah baik sehingga mampu bekerja dengan baik
dan dapat melihat dengan jelas diruangan saat melakukan kegiatan
B. Matahari
Sinar matahari bisa langsung masuk keruangan sehingga tidak
memerlukan lampu disiang hari
3. Pertukaran Udara
A. Ventilasi
Sirkulasi udara dirungan terjaga dengan baik dan ventilasi yang ada
dirungan berfungsi dengan baik
B. AC
Diruangan tidak ada AC dan pertukaran udara Cuma melalui ventilasi
4. Pewarnaan

 Cat

Diruangan memiliki warna yang terang sehingga membuat


terasa nyaman, dan diruangan tersebut telah memperhatikan
pewarnaan dinding yang tepat dan sesuai diruangan tersebut
sehingga yang bekerja terasa nyaman saat bekerja
5. Jaminan keamanan
a. Satpam
Satpam diruangan sangat mudah dipanggil keruangan apabila ada
keadaan mendesak dan satpam selalu siap siaga apabila dibutuhkan

5. Indikator Mutu Pelayanan Ruangan Interne RSUD Sijunjung Bulan


September 2021

212
BOR (Bed Occupation Rate)¿ × 100 %=50,48 %
14 ×30

212
ALOS (Average Lengh of Stay)¿ =5 h ari¿
48

53
BTO ( Bed Turn Over)¿ =4,42
14

14 ×30−212
TOI (Turn Over Interval) ¿ =4,33 h ari ¿
48
0
GDR (Gross Death Rate) ¿ =0
48

6. Analisis Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen

Berikut adalah hasil analisis fungsi-fungsi manajemen: perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan dan pengendalian di Ruang Interne
RSUD Sijunjung berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan keperawat
di ruangan pada tanggal 28 Oktober 2021 dengan jumlah responden yaitu 10
orang.

 Rata-Rata Pendidikan Responden

Pendidikan
D3 Kep NERS

50% 50%

50% perawat lulusan NERS dan 50% perawat lulusan D3 Keperawatan.

 Rata-rata Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki

10%

90%
Rata-rata jenis kelamin perawat di ruangan interne adalah 90% perempuan
dan 10% laki-laki.

A. PERENCANAAN
 Apakah ada Visi Misi Rumah Sakit?

Visi Misi RS
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada visi misi di rumah sakit.


 Apakah ada Visi Misi Ruangan?

Visi Misi Ruangan


Ada Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada visi misi di ruangan.


 Apakah ada ketersediaan SOP/SAK di ruangan?
Ketersediaan SOP/SAK
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada ketersediaan SOP/SAK di ruangan

B. PENGORGANISASIAN
 Apakah ada struktur organisasi di ruangan?

Struktur organisasi di ruangan


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada struktur organisasi di ruangan.

 Apakah uraian tugas yang diberikan Karu telah di susun oleh perawat?
Uraian tugas telah disusun
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan uraian tugas yang diberikan Karu telah


disusun oleh perawat.
 Apakah untuk setiap pasien di klasifikasikan sesuai kategori penyakit?

Klasifikasi pasien
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan setiap pasien di klasifikasikan sesuai


kategori penyakit.

 Apakah ada uraian untuk setiap kategori pasien?

Uraian untuk setiap kategori pasien


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada uraian untuk setiap kategori pasien.


 Apakah ada format klasifikasi pasien berdasarkan tingkat
ketergantungan?

Format klasifikasi berdasarkan tingkat ketergantungan


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada format klasifikasi pasien berdasarkan


tingkat ketergantungan.

 Apa metode asuhan keperawatan yang digunakan?

Metode Asuhan Keperawatan


Metode Fungsional Metode Tim Metode MPKP Metode Primer

30%

70%

70% perawat mengatakan metode asuhan keperawatan yang digunakan


adalah metode primer dan 30% perawat mengatakan metode asuhan
keperawatan yang digunakan adalah metode tim.
 Apakah sudah dihitung berapa kebutuhan tenaga kerja untuk setiap
ruangan/bangsal?

Dihitung kebutuhan tenaga kerja untuk ruangan interne


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan sudah dihitung berapa kebutuhan tenaga


kerja untuk setiap ruangan/bangsal.

 Apakah sudah ditetapkan dan disusun untuk jadwal dinas/shift untuk


setiap perawat?

Jadwal dinas telah dususun untuk setiap perawat


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan sudah ditetapkan dan disusun untuk jadwal


dinas/shift untuk setiap perawat.
 Apakah sudah ditetapkan penanggung jawab penugasan untuk pasien?

Sudah ditetapkan penanggung jawab penugasan untuk


pasien
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan sudah ditetapkan penanggung jawab


penugasan untuk pasien.

C. PENGARAHAN
 Apakah Timbang Terima/Overan ada dilakukan tiap pergantian shift di
ruangan?

Overan dilakukan tiap pergantian shift


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan timbang terima/overran ada dilakukan tiap


pergantian shift di shift ruangan.
 Apa metode timbang terima yang ada di ruangan?

Metode Timbang Terima


SBAR ISOBAR ISBAR

100%

100% perawat mengatakan metode timbang terima yang ada di


ruangan adalah SBAR.

 Apakah tugas yang diberikan terurai dengan jelas ?

Tugas yang diberi teruarai jelas


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan tugas yang diberikan terurai dengan jelas.


 Apakah serah terima pasien antar unit keperawatan ada dilakukan?

Dilakukan serah terima pasien antar unit


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada serah terima antar unit keperawatan


dilakukan.

 Apakah pre-conference dan post-converence ada dilakukan?

Dilakukan pre-conference dan post-converence


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada pre-conference dan post-converence


dilakukan.
 Apakah ada dilakukan supervisi di ruangan?

ada Supervisi di ruangan


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada dilakukan supervise di ruangan.

 Apakah dilakukan diskusi bersama untuk memecahkan masalah


diruangan?

Dilakukan diskusi bersama untuk memecahkan masalah


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada dilakukan diskusi Bersama untuk


memecahkan masalah di ruangan.
 Apakah alur koordinasi dan kolaborasi sudah disusun?

Alur koordinasi dan kolaborasi sudah disusun


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan alur koordinasi dan kolaborasi sudah


disusun.

 Apakah jadwal pertemuan berkalah sudah disusun?

Jadwal pertemuan berkala sudah disusun


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan jadwal pertemuan berkala sudah disusun.


D. KETENAGAAN
 Apakah merasa puas dengan struktur organisasi yang telah berjalan
diruangan?

Puas dengan struktur organisasi


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan merasa puas dengan struktur organisasi


yang telah berjalan di ruangan.

 Apakah ada system pemberian reward/punishment untuk perawat?

Ada sistem reward/punishment


Ya Tidak

10%

90%

90% perawat mengatakan ada system pemberian reward/punishment,


sementara 10% perawat mengatakan tidak ada system pemberian
reward/punishment untuk perawat.
 Apakah bapak/ibu diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan?

diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada diberi kesempatan untuk melanjutkan


Pendidikan.

 Apakah pemberian tugas (job description) sudah sesuai dengan


struktur organisasi yang telah ada?

pemberian tugas sudah sesuai dengan struktur


organisasi
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan tugas (job description) sudah sesuai dengan


struktur organisasi yang telah ada.
 Apakah menurut anda Kepala Ruangan sudah optimal dalam
melaksanakan tugas-tugasnya?

KEPala ruangan sudah optimal dalam melaksanakan


tugas
Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan Kepala Ruangan sudah optimal dalam


melaksanakan tugas-tugasnya.

 Bagaimana kinerja Ketua Tim/PP menurut anda? Apakah sudah


kompeten dengan tugas-tugasnya?

kinerja Ketua tim/pp sudah kompeten


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan kinerja Ketua Tim/PP sudah kompeten


dengan tugas-tugasnya.
 Apakah menurut anda pembagian tugas diruangan sudah jelas dan
apakah Anda puas?

puas dengan pembagian tugas


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan sudah jelas dengan pembagian tugas


diruangan dan merasa puas.

 Apakah ratio perawat dan pasien dalam memberikan asuhan


keperawatan seimbang?

Ratio perawat dan pasien seimbang


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ratio perawat dan pasien dalam


memberikan asuhan keperawatan sudah seimbang.
E. PENGENDALIAN
 Apakah ada program pengendalian mutu di Rumah sakit?

ada program pengendalian mutu di rs


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada program pengendalian mutu di


Rumahsakit.

 Apakah ada indicator mutu?

ada indikator mutu


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada indicator mutu.


 Apakah ada penilaian dan penampilan kerja?

ada penilaian dan penampilan kerja


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan ada penilaian dan penampilan kerja.

 Apakah kepuasan pasien sudah dinilai?

kepuasan pasien sudah dinilai


Ya Tidak

100%

100% perawat mengatakan kepuasan pasien sudah dinilai.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan praktek manajemen keperawatan di RSUD
Sijunjung Ruang Interne dimulai pada tanggal 25 Oktober s/d 30 oktober
2021.Kelompok melakukan pengkajian selama beberapa hari kemudian, data
diolah/analisa dan merumuskan masalah dimana kelompok menemukan
beberapa masalah yang perlu di intervensi. Dari masalah-masalah tersebut
kelompok sudah melakukan intervensi yaitu :
1. Mempelajari format pengkajian system checklist yang sudah terdapat di
ruang Interne, kemudian melakukan sosialisasi format pengkajian tersebut
dengan perawat ruangan.
2. Melakukan perencanaan pembuatan media pendidikan kesehatan sesuai
dengan kasus terbanyak yang ditemukan di ruangan Interne.
3. Melakukan Pre dan Post conference serta ronde keperawatan di Ruang
Interne.

B. SARAN
1. Pihak Rumah Sakit
Menindak lanjuti rekomendasi untuk kelengkapan bahan logistic fisik
dan material yang dibutuhkan beberapa ruangan di RSUD Sijunjung.
2. Pihak perawat ruangan
a. Sebaiknya perawat di Ruang Interne saat melakukan overran juga
dilakukan peruangan agar terpenuhinya kebutuhan pasien.
b. Sebaiknya Ruangan Interne menetapkan dan menjalankan metode
primer supaya kebutuhan pasien terpenuhi serta menjalankan peran
sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang menjadi
standarisasi metode primer.
c. Perawat dapat mengadakan penyuluhan kesehatan secara berkala
dengan memanfaatkan leaflet pendidikan kesehatan yang telah
disediakan oleh kelompok untuk Ruangan Interne.
d. Diharapkan adanya penambahan alat logistic untuk mempermudah
kerja perawat di Ruangan Interne RSUD Sijunjung.
e. Perawat dapat melakukan survey penerangan dibeberapa ruangan yang
beberapa lampu tidak dapat dihidupkan di Ruangan Interne.
f. Mengaktifkan mahasiswa yang dinas di ruangan untuk melengkapi
Asuhan Keperawatan.
g. Tetap mensosialisasikan slogan anjuran yang telah ditempelkan dan
mempertegas peraturan rumah sakit pada klien dan anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai