OLEH
KELOMPOK G
1. Alfi Husna 181211423 7. Fitri Diani 181211435
2. Dewi Moureen 181211429 8. Heru Septiadi 181211436
3. Diana Kartika 18121143 9. Noli Maisari 181211446
4. Dini Wilyen Putri 181211431 10. Nurul Husna Emzur181211447
5. Elsa Rahayu 181211432 11. Ulva Mardila Putri 181211369
6. Fadhillah Suci Edrian 181211434
Pembimbing Akademik
Ns. Dedi adha,M.Kep
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu ilmu tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara aktif, inovatif dan kreatif serta rasional untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen mencakup
kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional. Keperawatan professional dalam pelayanannya diperlukan adanya
pengembangan keperawatan secara profesional. Dalam mengoptimalkan peran
dan manajemen keperawatan perlu adanya strategi yang salah satunya adalah
dengan harapan adanya factor pengelolaan yang optimal serta mampu
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan. Suatu
organisasi dalam mencapai tujuan perlu didukung oleh pengelolaan faktor-
faktor, antara lain Man, Money, Machine, Methode,dan Material.
Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima factor tersebut akan
memberikan kepuasan kepada klien dan pelanggan rumah sakit. Kelima
standar rumah sakit tersebut harusnya telah dimiliki oleh rumah sakit yang
telah terakreditasi. Di dalam suatu rumah sakit, unit pelayanan terkecil adalah
suatu ruangan yang merupakan pelayanan kesehatan tempat perawat untuk
menerapkan ilmu dan asuhan keperawatan secara optimal. Akan tetapi tanpa
adanya tata kelola yang memadai, kemauan, dan kemampuan yang kuat, serta
peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan keperawatan professional
hanyalah akan menjadi suatu teori. Untuk itu perawat perlu mengupayakan
kegiatan penyelenggaraan Model Praktek Keperawatan Profesional yang
merupakan penataan system pemberian pelayanan keperawatan melalui
pengembangan model praktik keperawatan.
Model praktek keperawatan profesional salah satunya adalah dengan
adanya posisi perawat sebagai seorang kepala ruangan, ketua tim atau perawat
pelaksana, dalam suatu bagian perlu adanya suatu pemahaman tentang
bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan
asuhan keperawatan yang berkualitas.Mutu asuhan keperawatan yang baik
antara lain :memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk
pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif,
aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Kemampuan manajerial dapat dimiliki melalui berbagai cara, salah
satunya untuk dapat ditempuh dengan meningkatkan keterampilan melalui
bangku kuliah yang harus melalui pembelajaran dilahan praktek Ruang
Interne di Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung merupakan salah satu ruang
perawatan yang membutuhkan manajemen keperawatan yang baik demi
tercapainya mutu pelayanan yang optimal. Khususnya ruang interne
merupakan ruang rawat inap khusus pasien penyakit serius yang terdiri dari 1
ruang khusus perawat, 5 ruang khusus pasien yang terdiri dari 14 tempat tidur
pasien. Maka perlu dilakukan sebuah studi tentang proses keperawatan di
ruang interne, dimana salah satu terbentuknya adalah praktek stase manajemen
keperawatan.
B. Tujuan praktek
Tujuan Umum Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan
diruang Interne Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung selama 4 minggu,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip manajemen
keperawatan pada unit pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Tujuan Khusus Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di
ruang interne Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung mahasiswa mampu :
a) Mengumpulkan data dan memahami data masalah dalam pengorganisasian
asuhan keperawatan.
b) Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan.
c) Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan.
d) Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan.
e) Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan.
f) Mengidentifikasi masalah yang terjadi.
g) Merencanakan beberapa alternative penyelesaian masalah.
h) Mengusulkan dan menerapkan alternative tersebut kepada manajer
keperawatan.
i) Mengevaluasi hasil penerapan alternative pemecahan masalah
BAB II
d. model layanan
metode yang di gunakan di ruangan rawat inap interne RSUD
Sijunjung dalammemberikan asuuhan keperawatan adalah metode tim
e. letak ruangan
lokasi ruang rawat inap interne gedung lantai 1 terletak di bagian
belakang dekat IGD
f. kapasitas ruangan
Material
1. Denah ruangan mendukung kebutuhan pasien
2. Pembuangan sampah medis sudah sesuai dengan standart
3. Fasilitas alat sudah lengkap untuk menunjang kebutuhan
pelayanan kesehatan
4. Jumlah kamar tidur terdiri dari 5 kamar
5. terdapat visi misi dalam ruangan
6. Dengan fasilitas yang lengkap diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan yang optimal
7. Dengan adanya ruangan yang lengkap diharapkan pasien
terhindar dari resiko infeksi
Money
Setiap kegiatan di ruanagan diatur langsung oleh instalansi,
ruangan hanya memberikan laporan mengenai apa yang ingin
dilakukan termasuk untuk renovasi ruangan, sedangkan untuk
pendanaan operasional dan fasilitas kesehatan di atur langsung
oleh instalansi sarana dan prasarana.
Apabila ada anggota yang pesta, perawat ruangan akan
bermusyawarah terlebih dahulu dan dari hasil musyawarah
tersebutlah di dapat hasil diskusi iuaran perorangnya dan jika
perawat yang mengalami kemalangan maka akan di kutip uang
seiklas mungkin.
Marketing
1. Sudah terdapat struktur organisasi
2. Sudah terdapat tenaga keperawatan dengan pendidikan
S1 KEPERWATAN : 50%
D3 KEPERAWATAN :50%
3. Diharapkan adanya peningkatan personal tenaga kerja
4. Terdapat mahasiswa praktek membantu perawat dalam
melakukan pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan Kerja
1. Kebersihan
A. Lantai
Lantai diruangan rumah sakit terlihat bersih dan rapi, kebersihan lantai
tempat diruangan rumah sakit selalu terjaga.
B. Berkerja-berkas
Berkas yang ada diruangan selalu disusun rapi d an tersusun sesuai
dengan tempatnya
C. Peletakan tata ruang
Peletakan meja dan kursi yang ada pada ruangan tertata dengan baik
sehingga mempermudah dalam bekerja
2. Penerangan
A. Pencahayaan Lampu
Lampu diruangan sudah baik sehingga mampu bekerja dengan baik
dan dapat melihat dengan jelas diruangan saat melakukan kegiatan
B. Matahari
Sinar matahari bisa langsung masuk keruangan sehingga tidak
memerlukan lampu disiang hari
3. Pertukaran Udara
A. Ventilasi
Sirkulasi udara dirungan terjaga dengan baik dan ventilasi yang ada
dirungan berfungsi dengan baik
B. AC
Diruangan tidak ada AC dan pertukaran udara Cuma melalui ventilasi
4. Pewarnaan
Cat
212
BOR (Bed Occupation Rate)¿ × 100 %=50,48 %
14 ×30
212
ALOS (Average Lengh of Stay)¿ =5 h ari¿
48
53
BTO ( Bed Turn Over)¿ =4,42
14
14 ×30−212
TOI (Turn Over Interval) ¿ =4,33 h ari ¿
48
0
GDR (Gross Death Rate) ¿ =0
48
Pendidikan
D3 Kep NERS
50% 50%
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
10%
90%
Rata-rata jenis kelamin perawat di ruangan interne adalah 90% perempuan
dan 10% laki-laki.
A. PERENCANAAN
Apakah ada Visi Misi Rumah Sakit?
Visi Misi RS
Ya Tidak
100%
100%
100%
B. PENGORGANISASIAN
Apakah ada struktur organisasi di ruangan?
100%
Apakah uraian tugas yang diberikan Karu telah di susun oleh perawat?
Uraian tugas telah disusun
Ya Tidak
100%
Klasifikasi pasien
Ya Tidak
100%
100%
100%
30%
70%
100%
100%
100%
C. PENGARAHAN
Apakah Timbang Terima/Overan ada dilakukan tiap pergantian shift di
ruangan?
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
10%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan praktek manajemen keperawatan di RSUD
Sijunjung Ruang Interne dimulai pada tanggal 25 Oktober s/d 30 oktober
2021.Kelompok melakukan pengkajian selama beberapa hari kemudian, data
diolah/analisa dan merumuskan masalah dimana kelompok menemukan
beberapa masalah yang perlu di intervensi. Dari masalah-masalah tersebut
kelompok sudah melakukan intervensi yaitu :
1. Mempelajari format pengkajian system checklist yang sudah terdapat di
ruang Interne, kemudian melakukan sosialisasi format pengkajian tersebut
dengan perawat ruangan.
2. Melakukan perencanaan pembuatan media pendidikan kesehatan sesuai
dengan kasus terbanyak yang ditemukan di ruangan Interne.
3. Melakukan Pre dan Post conference serta ronde keperawatan di Ruang
Interne.
B. SARAN
1. Pihak Rumah Sakit
Menindak lanjuti rekomendasi untuk kelengkapan bahan logistic fisik
dan material yang dibutuhkan beberapa ruangan di RSUD Sijunjung.
2. Pihak perawat ruangan
a. Sebaiknya perawat di Ruang Interne saat melakukan overran juga
dilakukan peruangan agar terpenuhinya kebutuhan pasien.
b. Sebaiknya Ruangan Interne menetapkan dan menjalankan metode
primer supaya kebutuhan pasien terpenuhi serta menjalankan peran
sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang menjadi
standarisasi metode primer.
c. Perawat dapat mengadakan penyuluhan kesehatan secara berkala
dengan memanfaatkan leaflet pendidikan kesehatan yang telah
disediakan oleh kelompok untuk Ruangan Interne.
d. Diharapkan adanya penambahan alat logistic untuk mempermudah
kerja perawat di Ruangan Interne RSUD Sijunjung.
e. Perawat dapat melakukan survey penerangan dibeberapa ruangan yang
beberapa lampu tidak dapat dihidupkan di Ruangan Interne.
f. Mengaktifkan mahasiswa yang dinas di ruangan untuk melengkapi
Asuhan Keperawatan.
g. Tetap mensosialisasikan slogan anjuran yang telah ditempelkan dan
mempertegas peraturan rumah sakit pada klien dan anggota keluarga.