Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Komoditas Udang windu (Penaeus monodon)


2.2.1 Klasifikasi dan morfologi Udang windu (Penaeus monodon)

Udang windu atau biasa dikenal dengan dikenal dengan sebutan black

tiger shrimp merupakan udang laut asli Indonesia yang tumbuh mencapai 35 cm

dan berat sekitar 260 gram. Klasifikasi udang windu menurut Yuan, et al. (2017),

sebagai berikut:

Filum : Arthropoda

Sub filum : Mandibula

Kelas : Crustacea

Sub kelas : Malacostrata

Ordo : Decapoda

Sub ordo : Dendrobranchiata

Famili : Penaeidae

Genus : Penaeus

Spesies : Penaeus monodon

Sumber : Chan, et al. (2021)


Gambar 1. Udang windu (Penaeus monodon)

Udang windu (Penaeus monodon) menurut Chan, et al. (2021) tidak

memiliki pita tubuh yang jelas, tetapi memiliki karakteristik pleopoda dengan

tanda biru dan kuning cerah. udang windu mempunyai rostrum yang kuat dan

melengkung ke atas berbentuk huruf S. Jumlah gigi rostral pada P. monodon


terdapat enam atau tujuh gigi punggung dan tiga gigi bawah yang diperiksa dari

tempat lain. Rostrum P. monodon umumnya mencapai anterior antara ujung

tangkai antennular dan scaphocerite. Tubuh bagian punggung berlekuk mulai

dari sepertiga bagian depan ruas keempat sampai keenam.

2.2.2 Habitat dan Penyebaran Udang Windu (Penaeus monodon)

Habitat yang cocok bagi udang menurut Tirtadanu, et al. (2018), adalah

kondisi perairan yang dangkal, bahan organik tinggi dan kandungan substrat

dasar lumpur yang dominan. Pada umumnya udang bersifat bentik, yakni tinggal

dan hidup dipermukaan dasar perairan. Udang windu (Penaeus monodon)

ditemukan pada perairan yang lebih dalam dibandingkan udang lain seperti

udang jerbung (P. merguiensis). Udang windu lebih padat atau banyak

ditemukan pada kedalaman antara 40-60 m. kepadatan stok udang di suatu

perairan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (abiotik), tekanan penangkapan, dan

ada tidaknya predator.

Udang windu (Penaeus monodon) menurut Tjahjo, et al. (2019),

merupakan salah satu komoditas udang utama dan mempunyai nilai ekonomi

tinggi di perairan. udang windu (Penaeus monodon) di Indonesia tersebar mulai

dari perairan barat hingga timur Indonesia. Perairan Aceh Timur merupakan

salah satu penghasil udang windu di Indonesia dengan kualitas induk yang

sangat baik. Sebaran dan kelimpahan post larva udang windu tersebar di seluruh

daerah pesisir Aceh Timur, mulai dari Madat hingga Rantau Selamat. Pada

dasarnya, udang ini mempunyai sifat dapat menyesuaikan diri dengan makanan

yang tersedia di lingkungannya dan tidak bersifat memilih, tetapi hutan mangrove

yang memiliki dasar perairan berupa lumpur, merupakan habitat yang paling

disukai karena ekosistem ini mampu menyediakan makanan yang tidak pernah

putus dan tempat perlindungan.


Daftar Pustaka:

Chan, T. Y., Muchlisin, Z. A., & Hurzaid, A. (2021). Verification of a pseudocryptic


species in the commercially important tiger prawn Penaeus monodon
Fabricius, 1798 (Decapoda: Penaeidae) from Aceh Province,
Indonesia. The Journal of Crustacean Biology, 41(1), 1-10.
https://doi.org/10.1093/jcbiol/ruaa096

Tirtadanu, T., Suprapto, S., & Pane, A. R. P. (2018). Komposisi jenis, sebaran
dan kepadatan stok udang pada musim selatan di perairan Timur
Kalimantan. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 10(1), 41-47.
http://dx.doi.org/10.15578/bawal.10.1.2018.41-47

Tjahjo, D. W. H., Hedianto, D. A., Suryandari, A., Nurfiarini, A., Fahmi, Z.,
Indriatmoko, I., & Haryadi, J. (2019). Konservasi sumber daya udang
windu (Penaeus monodon) di Pantai Timur Aceh, Kabupaten Aceh
Timur. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 11(1), 39-51.
http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.1.1.2019.39-51

Yuan, J., Zhang, X., Liu, C., Yu, Y., Wei, J., Li, F., & Xiang, J. (2018). Genomic
resources and comparative analyses of two economical penaeid shrimp
species, Marsupenaeus japonicus and Penaeus monodon. Marine
Genomics, 39, 22-25. https://doi.org/10.1016/j.margen.2017.12.006

Anda mungkin juga menyukai