Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan mempunyai panjang
garis pantai 81.000 km yang memiliki potensi sumber daya lahan pantai pasang
surut seluruhnya sekitar 7.000.000 ha dengan luas perairan 3 kali lebih luas
dibanding daratan. Sementara menurut Dahuri (2002), Indonesia adalah salah
satu negara penting dalam budidaya udang. Spesies udang yang dibudidayakan
antara lain udang vanname (Litopenaeus vanname). Udang sebagai komoditas
ekspor berhasil meningkatkan devisa negara dari sektor non-migas. Volume
ekspor udang ke berbagai negara tujuan (Jepang, Hongkong, Singapura,
Jerman, Australia, Malaysia, Inggris, Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg dan
lainnya) baik yang disumbangkan dari tambak berpola tradisional, semi intensif
ataupun intensif juga selalu meningkat produk hasil panennya.

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) berasal dari Pantai Barat Pasifik


Amerika Latin, mulai dari Peru di Selatan hingga Utara Meksiko. Udang vaname
mulai masuk ke Indonesia dan dirilis secara resmi pada tahun 2001. Udang
vaname merupakan salah satu udang yang mempunyai nilai ekonomis dan
merupakan jenis udang alternatif yang dapat dibudidayakan di Indonesia,
disamping udang windu (Panaeus monodon) dan udang putih (Panaeus
merguensis). Udang vaname tergolong mudah untuk dibudidayakan. Hal itu pula
yang membuat para petambak udang di tanah air beberapa tahun terakhir
banyak yang mengusahakannya (Purnamasari, et al. 2017). Kehadiran jenis
vannamei (Litopenaeus vannamei) diharapkan tidak hanya menambah pilihan
bagi petambak tapi juga menopang kebangkitan usaha pertambakan terutama
komoditas udang. Diharapkan jenis udang vannamei menjadi salah satu kunci
perwujudan mimpi untuk memperkaya dan menambah peluang investasi
pertambakan udang yang diyakini bakalan kembali menjadi prospektif. Sehingga
hasil dari pertambakan dapat membuat suatu kelayakan ekonomi kepada petani
masyarakat. Informasi megenai tingkat pendapatan masyarakat sangat
diperlukan dalam mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya
masyarakat petambak udang vannamei, usaha pembudidayaan udang vannamei
menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Tingkat kelayakan usaha
merupakan kriteria atas penanaman modal atau investasi jangka panjang pada
suatu produksi tertentu. Sehingga pentingnya melakukan penelitian Analisis
kelayakan usaha dengan maksud untuk mengetahui perkembangan usaha
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Bagaimana morfologi dari udang vannamei ?
2. Dimana habitat udang vannamei ?
3. Penyakit apa saja yang biasa menyerang udang vannamei?
4. Bagaimana analisa kelayakan usaha budidaya udang vannamei ?
5. Aspek apa saja yang harus dianalisa dalam kajian Analisa kelayakan
usaha budidaya udang vannamei ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa Kelayakan Budidaya
Perikanan.
2. Untuk mengetahui morfologi dari udang vannamei.
3. Untuk mengetahui habitat dari udang vannamei.
4. Untuk mengetahui penyakit yang menyerang udang vannamei.
5. Untuk mengetahui Analisa kelayakan usaha budidaya udang vannamei.
6. Untuk mengatahui aspek-aspek yang harus dianalisa dalam kajian
Analisa kelayakan usaha budidaya udang vannamei.

Referensi :
Dahuri, R. 2002. Usaha Pertambakan Udang Vannamei Prospektif. BPEN.
Jakarta.

Purnamasari, I., P. Dewi dan A. F. U. Maya. 2017. Pertumbuhan Udang Vaname


(Litopenaeus vannamei) di Tambak Intensif. Jurnal Enggano, 2(1), 2527-
5186.

Anda mungkin juga menyukai