Anda di halaman 1dari 5

Makalah

Bahasa Arab
 

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,

Alhamdulillah, Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada
waktunya.Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad saw.Makalah ini berisikan tentang penjelasan Man’ut dan Na’at.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, olehkarena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kamiharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata , kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semomoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Aamiin

Tanah Laut,29 Agustus 2022


BAB I PENDAHULUAN
 
 
A. Latar Belakang

Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah pentingkarena dari


situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu,mempelajari
Ilmu Nahwu sangat penting untuk memahami Al-
Qur’an, artinya
karena menurut kaidah hukum Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi merekayang
ingin memahami Al-
Qur’an hukumnya fardlu ‘ain.
Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya darikesalahan dan
biasa faham artinya Al-
Qur’an dan Hadits maka oleh karena
itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari dan difahami lebih didahulu dibandingilmu
yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah dapat dipahami.
Tugas Bahasa Arab
Man’ut Na’at

1.Pengertian Man’ut Na’at


Apa itu Na’at dan Man’ut?
Menurut kitab jurumiyah Pengertian na’at adalah lafadz yang mengikuti
man’ut (yang disifati) pada keadaan rofa’nya, nashobnya, khofadnya,
ma’rifatnya dan nakirohnya. Contoh ُ‫ َدخَ َل ُم َح ّم ٌد النَا ِشط‬  (telah datang Muhammad
yang rajin) kata nasyitu yang berarti rajin adalah kata sifat atau na’at. Kepada
man’utnya yaitu Muhammad. Kalimat Dakhola muhammadun Nashitu adalah
contoh kalimat na’at man’ut dalam keadaan rofa’ dengan harokat dhommah.
Sedangkan menurut kitab Alfiyah Ibnu Malik pengertian Na’at man’ut adalah
 
‫ْت تَابِ ٌع ُمتِ ُّم َما َسبَ ْق بِ َو ْس ِم ِه َأو َوس ِْم َمابِ ِه ا ْعتَلَ ْق‬
ُ ‫فَا لنَّع‬

Artinya: “na’at yaitu lafadz yang mengikuti pada lafadz sebelumnya, yang
menyempurnakan, dengan menyebutkan sifatnya man’ut atau lafadz yang
berhubungan dengan man’ut.”

Jadi dari penjelasan di atas bisa difahami bahwa na’at adalah kata sifat, seperti
baik, baru, lama. Sedangkan man’ut adalah yang disifati.

2. Syarat Man’ut Na’at

1. Kalimat na’at man’ut harus sama jenis, apabila man’utnya mudzakkar maka
na’atnya harus mudzakkar, apabila man’utnya mu’annats maka na’atnya
harus mu’annats
2. Kalimat na’at man’ut harus sama jumlahnya, apabila man’utnya mufrod
maka na’atnya harus mufrod, apabila man’utnya mutsanna maka na’atnya
harus mutsanna.
3. Kalimat na’at man’ut harus sama nakirohnya atau ma’rifatnya, apabila
man’utnya nakiroh maka na’atnya harus nakiroh, apabila man’utnya ma’rifat
maka na’atnya harus ma’rifat.
4. Kalimat na’at man’ut harus sama I’robnya, Apabila man’utnya manshub
maka na’atnya harus manshub, apabila man’utnya majrur maka na’atnya
harus majrur, apabila man’utnya marfu’ maka na’atnya harus marfu.
5. Man’ut dan Na’at ber idofah,yang berarti tidak boleh dari salah satunya ber
alif lam,kecuali keduanya sama sama ber alif lam
6. naat juga terbagi dua,1).Naat hakiki, adalah na'at yg merofa'kan dhomir
mustatir yg kembali kepada man’ut. 2).Na’at Sahabi adalah na’at yg
merafa'kan isim zhohir yang bersambung dengan dhamir yg kembali kpd
man'ut (yg disifati)

3. Contoh Man’ut Na’at

Terjemah Contoh Man’ut Na’at

Seorang laki-laki yang mulia telah berkata ‫ َك ِر ْي ٌم‬ ٌ ‫ َر ُجل‬ َ ‫َقال‬

Aku telah membaca buku yang bagus َ ‫ا ْل َج ِم ْيل‬ ‫اب‬ ُ ‫َق َرْأ‬


َ ‫ا ْل ِك َت‬ ‫ت‬

Pada contoh pertama, yang sebagai na’at adalah (‫) َك ِر ْي ٌم‬, ia beri’rab marfu’, dan
berbentuk nakirah mengikuti kondisi yang disifati (man’ut) yaitu (‫) َر ُج ٌل‬. Adapun
pada contoh kedua, yang sebagai na’at adalah (‫)الجميل‬, ia beri’rab manshub, dan
berbentuk makrifat mengikuti kondisi yang disifati (man’ut) yaitu (‫)الكتاب‬.

4. Daftar Pustaka

https://www.khoiri.com/2021/10/contoh-naat-dan-maut-serta-
pengertiannya.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/naat-dan-manut.html
https://passinggrade.co.id/naat-manut/
https://www.imanmuslim.com/2021/07/naat-atau-sifat-pengertian-

Anda mungkin juga menyukai