Dosen pengampu:
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
NAZIRAH (1906104010094)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang disepakati. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan paper ini dengan
baik. Shalawat besertakan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda besar
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kami rahmat sebesar-besarnya.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat, baik berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
paper sebagai tugas dari mata kuliah pengelolaan uasaha boga dengan judul
“PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH”
Saya menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami sangat
berharap adanya kritik dan saran ibu untuk paper ini, agar nantinya kami dapat menjadi
lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang.
Penulis
PEMBAHASAN
Langkah atau tahap penyimpanan bahan makanan merupakan salah satu bagian
dari proses menghasilkan makanan yang aman dan bermutu (PGRS,
2013).Penyimpanan bahan makanan terbagi menjadi dua, yaitu penyimpanan bahan
makanan basah dan bahan makanan kering, Setiap bahan makanan memiliki kondisi
penyimpanan yang berbeda-beda.
Bahan makanan basah memiliki kadar air yang tinggi dan persifat (perishable food),
sehingga memerlukan tempat penyimpanan yang bersuhu rendah agar
kualitas bahan dapat terjaga dan daya simpan yang lama.
Merupakan tempat menyimpan bahan makanan yang masih segar seperti daging,
ikan, unggas, sayuran dan buah. Bahan makanan tersebut umumnya merupakan bahan
makanan yang mudah rusak, sehingga perlu tindakan untuk memperlambat kerusakan
terutama disebabkan mikroba (PGRS 2007). Tempat penyimpanan bahan makanan
basah perlu pengontrolan yang cukup, karena bahan makanan basah dapat
terkontaminasi fisik, biologi, maupun kimia yang dapat merusak bahan makanan. Setiap
jenis bahan makanan segar memiliki suhu penyimpanan tertentu sehingga harus dicek
atau diperiksa setiap 2 kali sehari.
Langkah atau tahap penyimpanan bahan makanan merupakan salah satu bagian
dari proses menghasilkan makanan yang aman dan bermutu (PGRS,
2013).Penyimpanan bahan makanan terbagi menjadi dua, yaitu penyimpanan bahan
makanan basah dan bahan makanan kering, Setiap bahan makanan memiliki kondisi
penyimpanan yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Tri Indri. 2019. Gambaran Penyimpanan Bahan Makanan Basah Di Instalasi
Gizi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Avaible at:
file:///C:/Users/LALA/Documents/Kti%20penyimpanan%20bahan%20m akanan.pdf :
Diakses tanggal 29 Agustus 2019
Dewi,Kusuma Retno. 2017. Gambaran sistem penyimpanan bahan makanan dan porsi
makanan biasa sebagai kualitas bahan makanan pada pasien rawat inap kelas III rumah
sakit Tk. II Dr.AK.Gani Palembang. Avaible at:
https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/564464b76e62
032013db8123c59b009b.pdf. Diakses tanggal 24 Oktober 2019
Munir, Ibnu Misbahul, dkk. 2015. Higine Sanitasi Pengelolan Makanan Gizi RSUD
Aibarang Kabupaten Banyumas tahun 2015. Avaible
at:http://ejournal.poltekkessmg.ac.id/ojs/index.php/keslingmas/article/vie
wFile/3046/672. Diakses tanggal 23 September 2019