Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
Keperawatan Jiwa ini. Terimakasih juga tidak lupa penulis sampaikan pada
membimbing sepenuhnya.
2. Serta rekan-rekan Seangkatan Prodi DIII Keperawatan atas Do’a dan dukungan
yang tidak ternilai harganya.
Dalam penyusunan Asuhan Keperawatan Jiwa ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan baik dari segi teknik penulisan maupun isi materinya.
Penulis sangat mengharapkan sumbangan gagasan, kritik serta saran yang membangun untuk
Wassalammualaikum Wr.Wb
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.................................................................................3
C. Metodologi..........................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................4
A. Konsep Medis.....................................................................................6
3. Etiologi........................................................................................11
a. Faktor presdiposisi................................................................11
b. Faktor presipitasi...................................................................12
c. Perilaku.................................................................................12
1. Pengkajian...................................................................................15
2. Diagnosis Keperawatan..............................................................19
3. Perencanaan................................................................................20
4. Pelaksanaan.................................................................................20
5. Evaluasi.......................................................................................25
BAB III TINJAUAN KASUS.....................................................................
1. Pengkajian...........................................................................................26
2. Diagnosis Keperawatan.......................................................................40
a. Analisis data..........................................................................40
c. Pohon masalah......................................................................41
3. Rencana Keperawatan.........................................................................43
5. Evaluasi...............................................................................................50
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................
A. Pengkajian.........................................................................................54
B. Diagnosis Keperawatan....................................................................55
C. Intervensi Keperawatan....................................................................56
D. Implementasi Keperawatan...............................................................56
E. Evaluasi.............................................................................................58
BAB V PENUTUP......................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................59
B. Saran.................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................61
LAMPIRAN................................................................................................
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
A. Latar Belakang
Harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri, merasa gagal
statisyical manual of mental disorder text revision (DSM IV, TR 2000), harga
diri rendah merupakan salah satu jenis gangguan jiwa ketegori gangguan
dirinya sendiri menyebabkan kehilangan rasa percaya diri, pesimis dan tidak
diri sendiri dan kemampuan diri disertai kurangnya perawatan diri tidak berani
menatap lawan bicara lebih banyak menunduk, berbicara lambat dan suara
lemah (Meryana,2017).
Prevalensi gangguan jiwa di Amerika Serikat sekitar 50% dari penduduk yang
berusia lebih dari 18 tahun ke atas pernah memiliki masalah kejiwaan dan
Adjusted Life Years) akibat gangguan 8,1% lebih tinggi di banding TBC
akibat gangguan jiwa menjadi 12,3% pada tahun 2000 dan diproyeksikan
menjadi 15% pada tahun 2020. Gangguan jiwa di Indonesia sebesar 26 juta
2011).
Adapun peran perawat jiwa yang harus dilakukan meliputi : peran promotif
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metodologi
diinstalasi rawat inap Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan
2. Studi Kasus
Pengambilan data pasien selain melihat dari status pasien namun juga
penunjang lainnya.
3. Studi Kepustakaan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Instansi
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Menurut Keliat, 1998, Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah hati dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku
Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah.
cenderung merasa aman. Individu yang memiliki harga diri rendah melihat
Level of self esteem range from high to low. A person who has high
change, and feels secure. A person with low self esteem sees the
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri. Gangguan harga diri yang
Damaiyanti, 2014)
sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara yang berpikir
adaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
Gangguan harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang.
yang buruk. Harga diri meningkat bila diperhatikan atau dicintai dan
dihargai atau dibanggakan. Tingkat harga diri seseorang berada dalam
rentang tinggi sampai rendah. Harga diri tinggi positif ditandai dengan
harga diri rendah kronis meliputi tiga kategori yaitu untuk individu,
terapi supportif dan Self Help Group (SHG) atau kelompok bantu.
et.al,2017).
yang tepat diterapkan pada pasien harga diri rendah adalah yang
sosial, yang kedua adalah terapi kreasi seni, dalam terapi kreasi
seni terbagi menjadi empat bagian yaitu terapi menari, atau dance,
c) Terapi kognitif diberikan dalam tiga sesi yaitu sesi: (Febriana et.
al,2016).
negatif
negatif
3. Etiologi
harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang
sebagai berikut:
a. Faktor Predisposisi
realistis.
b. Faktor Presipitasi
Secara umum, gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi
pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman. Harga diri
dirawat.
c. Perilaku
objektif dan dapat diamati serta perasaan subjektif dan dunia dalam
diri klien sendiri. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah
Stuart, 2006.
Menurut Damaiyanti 2008, tanda dan gejala harga diri rendah kronik
d) Penurunan produktifitas
5. Rentang Respon
Konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari perilaku individu.
Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang
ResponAdaptif ResponMaladaptif
Positif Rendah
33
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
ada pada dirinya meliputi citra dirinya. Ideal dirinya harga dirinya,
penampilan peran serta identitas dirinya secara positif. Hal ini akan
tidak ada harapan dan putus asa. Adapun perilaku yang berhubungan
dengan harga diri yang rendah yaitu mengkritik diri sendiri atau oranglain,
berhubungan dengan keracuan identitas yaitu tidak ada kode moral, sifat
klien tidak dapat membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya.
oranglain, dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata dan asing baginya.
dapat memakai dirinya sendiri secara terapeutik dalam merawat klien dan
1. Pengkajian
psikologis tanda dan tingkah laku klien dan mekanisme koping klien.
35
a. Faktor predisposisi
(Sutejo,2014).
b. Faktor presipitasi
c. Perilaku
9.DiriPerasaan
rendah negative
kronik sebagai
tentangberikut:
tubuhnya sendiri
1. Ketegangan
10. Mengkritik peran
diri sendiri dan oranglain
yang dirasakan
2. Pandangan
11. Penurunanhidup
produktifitas
yang pesimis
3. Keluhan
12. Dekstruktif
fisikyang diarahkan pada oranglain
4. Pandangan
13. Gangguan hidup
dalamyang
berhubungan
bertentangan
5. Penolakan
14. Rasa diri penting
terhadapyang berlebihan
kemampuan personal
6. Dekstruktif
15. Perasaan tidak mampu
terhadap diri sendiri
7. Rasa bersalah
20. Khawatir
d. Sumber koping
6. Pekerjaan,vokasi,atauposisi
7. Bakat tertentu
8. Kecerdasan
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. Pertahanan tersebut
atau geng).
popularitas).
keperawatan kesehatan
39
pontensial (Yusufet.al,2015).
3. Perencanaan
et.al,2015).
4. Tindakan Keperawatan
1) Tujuan:
yang dimiliki.
kemampuan.
kemampuan.
b. Tindakan Keperawatan
digunakan.
yang aktif.
ditetapkan
yang dilatih
telah dilatih.
d. Berikan kesempatan mengungkan kan perasaan nya
5. Konseling
6. Terapi Lingkungan
(Yusufet.al,2015).
8. Intervensi psikobiologis
et.al,2015).
9. Penyuluhan kesehatan
43
jiwa (Yusufet.al,2015).
12. Psikoterapi
et.al,2015).
(Yusufet.al,2015).
14. Evaluasi
al,2015).
45
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien
tentang klien yaitu nomor cacatan medis 101021, nama klien Tn.Z, umur
status belum menikah, klien bekerja sebagai petani, Klien masuk rumah
sakit pada tanggal 15 Juli 2021 diruang Melati Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
M. Ildrem Medan
2. Alasan Masuk
a. Data Primer
b. Data Sekunder
dunia yang disebabkan oleh kebakaran rumah sejak 2 tahun yang lalu,
berinteraksi.
depresi.
b. Faktor Penyebab/Pendukung:
1) Riwayat Trauma
Disfungsional
kembang) “Tidak”
jiwa.
a. Genogram:
Keterangan:
: Laki-Laki
: Garis perceraian
: Perempuan
: Garis Hubungan yang Paling Dekat
: Pasien
X : Meninggal
---- : Garis tinggal Serumah
Jelaskan:
laki-laki dan saudaranya perempuan, klien tinggal bersama ibu dan adik
dirumahnya.
ibunya.
DiagnosisKeperawatan:Tidakadamasalah.
b. Konsep Diri
sebagai petani, Klien adalah seorang anak dari kedua orang tuanya
orang tua, ketika di Rumah sakit jiwa berperan sebagai salah satu
5) Harga diri: Klien mengatakan merasa tidak percaya diri, menarik diri
rendah.
c. Hubungan Sosial
sosial
bersih.
teman sekamar karena tidak tahu ingin berbicara apa saat dirumah
karena malu.
d. Spiritual
2) Kegiatan Ibadah
6. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan umum
Rambut klien bersih, warna hitam, tangan klien simetris tidak ada
kelainan.
b. Kesadaran
(Kuantitas) Compos
mentis
c. Tanda vital:
d. Ukur:
BB:70Kg TB:173Cm
e. Keluhan fisik:
7. Status Mental
labil, cara berpakaian, bau menyengat, kuku klien kotor, timbul kerak
c. Aktifitas motorik/Psikomotor
Peningkatan:
tanpa mimik.
2) Afek: labil
53
Klien selama interaksi kontak mata kurang, klien tidak mampu memulai
f. Persepsi Sensorik
g. Proses Pikir
Klien merasa tidak cocok bergaul dengan orang lain dan klien
h. Kesadaran
Tempat: klien mengetahui bahwa saat ini berada di rumah sakit jiwa
Orang: klien mampu mengenal dirinya dan susah mengenal orang lain
Diagnosis Keperawatan:
i. Memori
berada di rumah sakit jiwa dan klien mengingat kejadian kejadian awal
Diagnosis Keperawatan:
1) Konsentrasi
2) Berhitung
2x1=2,3x1=3.
k. Kemampuan Penilaian
8. Kebutuhan Persiapan
Pulang
1) Perawatan diri
a) Mandi
Saat dirumah klien tidak mau mandi dan dibantu oleh keluarga
untuk mandi, saat di Rumah sakit jiwa klien mampu mandi secara
mandiri
sendiri
c) Makan
Pada saat di Rumah sakit jiwa pasien makan 3x sehari, porsi makan
d) Toileting (BAK,BAB)
sembarangan.
Diagnosis Keperawatan: Tidak ada masalah.
2) Nutrisi
3) Tidur
b) Gangguan tidur
c. Kemampuan lainlain
kesehatannya sendiri
d. Sistem Pendukung
9. Mekanisme Koping
Saat ada masalah klien mengatakan masalahnya dibuku harian,klien tidak mau
lingkungan sekitar
bertani
kesehatan
h. Masalah lainnya,
spesifiknya:Tidak ada
masalah lainnya.
Klien memerlukan penjelasan tentang kondisinya dan apa saja yang dapat
AxisI :F20.2,Skizofreniakatatonik
59
AxisV : 30-21
2) Lorazapa mg:(1-0-1-0)
3) Olazapin10mg:(0-0-1-0)
4) Depakote 250mg:(0-0-1-0)
B. Diagnosis Keperawatan
1. Analisis Data
e. Distress spiritual
3. Pohon Masalah
Core
Harga diri rendah Problem
Koping individu
Causa
b. Isolasi sosial
berhubungandengan orang
lain
Diskusikan bersama klien
tentang manfaat
berhubungan dengan orang
lain
Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan
perasaannya tentang
keuntungan berhubungan
dengan orang lain
Kaji pengetahuan klien
tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang
lain
Beri kesempatan klien
untuk mengungkapkan
perasaannya tentang
kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang
lain
Diskusikan bersama klien
tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang
lain
3.8Beri reinforcement positif
terhadap
kemampuanmengungkapka
n perasaannya tentang
kerugian tidak
Berhubungan dengan
orang lain.
TUK4: - Klien dapat melaksanakan Observasi perilaku klien
Klien dapat hubungan social secara saat berhubungan dengan
Melaksanakan hubungan bertahap setelah 3xinteraksi orang lain
social secara bertahap dengan: Berimotivasi dan bantu
a) Klien– perawat klien untuk berkenalan
b) Klien–perawat-perawat lain atau berkomunikasi
c) Klien–perawat-perawat lain denganoranglainmelalui:
–klien lain a. Klien– perawat
d) Klien – keluarga atau b. Klien-perawat–
kelompok atau masyarakat perawatlain
c. Klien–perawat–
perawat lain-klien lain
d. Klien–keluarga atau
kelompok
ataumasyarakat
Beri reinforcement
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai
Bantu klien mengevaluasi
manfaat berhubungan
dengan orang lain
Motivasi dan libatkan klien
Untuk mengikut ikegiatan
TAK sosialisasi
47
24
Diskusikan jadwal
kegiatan harian yang dapat
Dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi
Berimotivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah
dibuat
Beri reinforcement
terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang
dilaksanakan.
TUK5: - Klien dapat mengungkapkan Dorong klien untuk
Klien perasaannya mengungkapkan
perasaannya dengan orang
mampumengungkapkan setelahberhubungan dengan atau kelompok
perasaannya orang lain setelah 3x interaks Diskusikan dengan klien
iuntuk: manfaat berhubungan
setelahberhubungan a) Diri sendiri dengan klien
b) Orang lain Berireinforcement positif
denganoranglain c) Kelompok atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan
Dengan orang lain.
TUK6: -Keluarga dapat menjelaskan 6.1 Diskusikan pentingnya
Klien mendapat setelah 3x pertemuan tentang: peran serta keluarga
dukungan keluarga a) Pengertian menarik diri sebagai pendukung untuk
dalam b) Tanda dan gejala menarik diri mengatasi
c) Penyebab dan akibat menarik
memperluashubungan perilakumenarik diri
Social
diri Diskusikan dengan
d) Cara merawat klien menarik anggota keluarga tentang :
diri a. Perilaku menarik diri
b. Tanda dan gejala
menrik diri
c. Penyebab dan akibat
menarik diri
d. Cara keluarga
menghadapi klien yang
sedang menarik diri.
Diskusikan potensi
keluarga untuk membantu
klien mengatasi perilaku
menarik diri
Latih keluarga cara
merawat klien menarik diri
Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih
Dorong anggota keluarga
klien untuk memberikan
dukungan kepada klien
berkomunikasi dengan
orang lain
Anjurkan anggota keluarga
untuk secara rutin dan
bergantian mengunjungi
klien minimal 1x/minggu
Beri reinforcement atas
hal-hal yang telah dicapai
dan keterlibatannya
49
55
a. Sapa klien dengan Mata saat
ramah baik verba diajak bicara
lmaupun b. Espresi wajah
nonverbal datar
b. Perkenalkan diri dengan c. Selalu
sopan menyendiri
c. Tanyakan nama d. Susah diajak
lengkap dan nama bicara
panggilan yang disukai e. Menghindar saat
dan menerima klien diajak bicara
d. Jelaskan tujuan A:Gangguan Konsep
diri harga diri rendah
pertemuan
P:lanjutkan sp1
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien
apa adanya
g. Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
Dasar klien
5 10 Gangguan 1. Bina hubungan saling S:klien mengatakan
Agustus konsep diri percaya dengan ingin pulang
2021 harga diri menggunakan prinsip O:
rendah komunikasi terapeutik a. Tidak ada kontak
a. Sapa klien dengan
mata saat diajak
ramah baik verbal
maupun nonverbal bicara
b. Perkenalkan diri dengan
b. Espresi wajah
sopan
c. Tanyakan nama datar
lengkap dan nama
c. Selalu
panggilan yang disukai
dan menerima klien menyendiri
d. Jelaskan tujuan
d. Susah diajak
pertemuan
e. Jujur dan menepati janji bicara
f. Tunjukan sikap empati
e. Menghindar saat
dan menerima klien
apa adanya diajak bicara
g. Beri perhatian dan
A:Gangguan Konsep
perhatikan kebutuhan Diri harga diri rendah
57
dasarklien P:lanjutkansp 1
6 11 Gangguan 1. Bina hubungan saling S:klien mengatakan
Agustus konsep diri percaya dengan ingin pulang
2021 harga diri menggunakan prinsi p O:
rendah komunikasi terapeutik a. Tidak ada kontak
a. Sapa klien dengan
mata saat diajak
ramah baik verbal
maupun nonverbal bicara
b. Perkenalkan diri dengan
b. Espresi wajah
sopan
c. Tanyakan nama datar
lengkap dan nama
c. Selalu
panggilan yang disukai
dan menerima klien menyendiri
d. Jelaskan tujuan
d. Susah
pertemuan
e. Jujur dan menepati janji diajakbicara
Tunjukan sikap empati
e. Menghindar saat
dan menerima klien apa
adanya diajak bicara
f. Beri perhatian dan
A:Gangguan Konsep
perhatikan kebutuhan
Diri harga diri
dasar klien
rendah
P:lanjutkan sp1
57
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini membahas kesenjangan antara teori dan proses keperawatan Tn.Z dengan
gangguan Harga Diri Rendah yang dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 2021 di
Ruang Melati, Rumah sakit jiwa prof.dr. ildrem medan. Pembahasan ini
pelaksanaan,dan evaluasi.
Harga diri rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah hati dan rendah diri yang berkepanjngan akibat evaluasi yang
kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai
kehilangan kasih sayang, perilaku orang lain yang mengancam dan hubungan
A. Pengkajian
Walid, 2017). pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap
kepada Tn Z. dengan metode auto anamnesa dan allo anamnesa diperoleh data
yang dialami oleh Tn Z. yaitu Harga diri rendah didukung dengan data subjektif:
Keluarga Tn Z. mengatakan bahwa dirinya selalu dihina oleh temanya dan dijauhi
meninggal dua tahun yang lalu dikarenakan kebakaran rumah. Sehingga Tn.Z
merasa sangat kehilangan sosok orang yang paling dekat denganya. Semenjak
melamun,bingung, tidak mau bersalaman dengan orang yang baru dikenal, tidak
B. Diagnosis Keperawatan
sehat atau perubahan pola interaksi actual atau potensial dari individu atau
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk
dapat disimpulkan dari hasil pengkajian adalah: isolasi sosial: menarik diri,harga
C. Intervensi Keperawatan
59
Perencanaan ini dibuat sesuai kondisi klien dengan kondisi yang
D. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
tindakan dan menilai data yang baru. Untuk membina hubungan saling percaya
pada klien dengan Harga diri rendah kadang-kadang perlu waktu yang tidak
singkat. Perawat harus konsisten bersikap terapeutik kepada klien selalu penuhi
janji adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan, pendekatan yang konsisten
akanmembuahkan hasil bila klien sudah percaya maka apapun yang akan
keluhan klien saat ini, Buat kontak asuhan,Jelaskan bahwa perawa takan
tunjukkan sikap empati terhadap klien,dan Penuhi kebutuhan dasar klien saat
berinteraksi.
Beberapa keterampilan yang dibutuhkan dalam hal ini yaitu yang pertama
61
responfisiologis, psikologis normal,dan abnormal,mampu mengidentifikasi kebutuhan
keperawatan yang efektif. Perawat harus berkomunikasi dengan jelas kepada klien,
keluarganya, dan anggota tim perawatan kesehatan lainnya. Perhatian dan rasa saling
dan konseling harus dilakukan hingga tingkat pemahaman yang diinginkan dan sesuai
dengan penghargaan klien.Perawat juga harus sensitive pada respons emosional klien
Tindakan yang perawat lakukan pada Tn Z. pada saat diruang Bangau yaitu
tindakan berdiskusi dengan klien keuntungan berhubungan dan kerugian jika tidak
melaksanakan hubungan sosial secara bertahap berkenalan dengan satu orang dan
bicang ke dalam latihan aktivitas harian klien sesuai waktu yang diinginkan
olehklien, dan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien. Namun dari semua
rencana tindakan Kendala dalam keluarga Karena ada respon untuk memberikan
dukungan kepada klien yang seharusnya klien dapatkan sebagai motivasinya untuk
menjadi lebih baik, dalam pendekatannya klien dapat menerima sebagian perawat
nya atas perilaku nya pada istri pada masa muda nya, dukungan moril yang kien
miliki saat ini belum sepenuhnya di dapat akan tetapi klien yakin apa yang dia
lakukan sekarang adalah salah satu usaha untuk menebus kesalahannya dimasa
lalu.
E. Evaluasi
klien(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
keperawatan.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diri Harga diri rendah, Isolasi sosial, Respon pasca trauma dan berduka
inefektif
tinjauan pustaka yang ada pada BAB II. Tetapi tidak semua intervensi
diberikan kepadaTn.Z
B. Saran
harga diri rendah sehingga klien merasa ada dukungan yang dapat
kesabaran pada umumnya dan khususnya pada klien Harga diri rendah
teratasi.
3. Institusi Akademik
DAFTAR PUSTAKA
WIB)
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
DO:
c. Selalu menyendiri
2) Diagnosis Keperawatan
dengan oranglain.
4) Tindakan Keperawatan
a) BHSP dengan:
(3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
(5) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(7) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(e) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
tanda-tandanya
mengungkapkan perasaannya.
oranglain dengan:
(1) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan oranglain
oranglain
dengan oranglain
denganranglain
1) Fase Orientasi
a) Salam Teraupeutik
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
b) Evaluasi/ Validasi
c) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
kalau 30 menit?”
2) Fase Kerja
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yanglain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
melamun,tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada
lupa kita buat jadwal latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali?
3) Fase Terminasi
dengan teman yang ada disini ya,seperti yang tadi kita lakukan”
Lampiran 2
Selasa,07-08-2021(08.00WIB)
c. Proses Keperawatan
5) Kondisi Klien
DO:
h. Selalu menyendiri
6) Diagnosis Keperawatan
dengan oranglain.
8) Tindakan Keperawatan
d) BHSP dengan:
disukai klien
(12) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(14) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(k) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
tanda-tandanya
perasaannya.
oranglain dengan:
13
dengan oranglain
dengan oranglain
dengan oranglain
dengan oranglain
4) Fase Orientasi
d) Salam Teraupeutik
ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari berapa
e) Evaluasi/ Validasi
f) Kontrak
apa yang membuat mas tidak dekat dengan oranglain dan lebih
senang sendirian sehingga mas dibawa kerumah sakit ini? Selain itu
bagaimana kalau
kitabahaspenyebab,keuntungandankerugianmenarikdiri.Tujuannyasu
sedangmasalamisaatini”.
Bagaimanakalau30menit?”
luarsinisaja?Baiklah,marikita dudukdisini”.
5) FaseKerja
15
mas?Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas
punyapengalamanyangtidakmenyenangkandenganmereka?
berarti buatmassaatini?
siapa yangpedulidengankeberadaanmasdisini?
Siapayangmerawatmasdirumah?
Apayangmerekakatakandenganmelihatkondisimas?Apakahadateman-
temanyangsenasibdenganmasdilingkungantempattinggalmas?
dengan orang yang ada disini atau teman-teman mas? Mas sudah
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya?
Sayajelaskanyamas,hargadirirendahituapa?Hargadirirendahadalah
suatu kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan
keadaannegativemengancam,tanda-
tidakbosanmas?
sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mastidak
selalu melamun,tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak
ada hiburan”.Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat
lupa kita buatjadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali?
6) FaseTerminasi
17
d) Evaluasiresponklienterhadap tindakankeperawatan
EvaluasiSubyektif(Klien):“Bagaimanaperasaanmassetelahkitaberbi
ncang-bincangdanberkenalan?”
EvaluasiObyektif(Perawat):“Sekarangcobamasberkenalanlagidengan
satuorangperawatsepertiyangtadidilakukan”
e) RencanaTindakLanjut
“sudahhebatmauberkenalan,nantimascobalatihanberkenalandengante
f) Kontrakyangakandatang
untukmengulangiberbincang-bincangdengansaya?”
08.30?”Tempat:“Kitalakukandikursiluar
sinisajayamas..”.
Lampiran3
StrategiPelaksanaanTindakanKeperawatan(SPTK)
3. StrategiPelaksanaanTindakan
Keperawatan1Rabo,08-05-2019(08.00WIB)
e. ProsesKeperawatan
9)KondisiKlien
DS:klienmengatakannamanyaqoirudinsenangdipanggiludin.
19