Disusun Oleh:
Usamah Al-‘Aqib 221410143
Ihsan Maulana 221410177
Fathiyyah Ayumi R A 221410127
Puji serta syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan dan kesehatan sehingga kita masih diberi kesempatan memperkaya dan
menambah keilmuan. Shalawat dan Salam juga kami panjatkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, serta sahabat dan keluarganya, yang berkat perjuangan beliau kita bisa
keluar dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah USHUL FIQH pada program Studi
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an, Alhamdulilah berkat
limpahan nikmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
SUMBER HUKUM ISLAM: IJMA’”.
Dalam penulisan ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
baik dari cara penulisan maupun penyusunannya oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya kepada
pembaca guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang materi yang penulis sampaikan dalam
makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Ijma’..........................................................................................................5
2.2 Pengambilan Hukum Melalui Ijma’............................................................................6
2.3 Syarat Dan Rukun Ijma’..............................................................................................8
2.4 Contoh Pengambilan Hukum Melalui Ijma’...............................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu Ushul Fiqh adalah ilmu agama yang sangat penting dalam menyelesaikan persoalan
Fiqih dari zaman ke zaman. Dan dalam Ushul Fiqih terdapat kaidah-kaidah yang
menggariskan jalan untuk memperoleh hukum syara’ yang bersifat ‘amaliyah dari dalil-
dalil nya yang terperinci. Untuk menentukan hukum-hukum dalam Islam diperlukan
sumber hukum, dan sumber hukum dalam Islam digolongkan menjadi empat, yaitu Al-
Qur’an, hadits, ijma’ dan qiyas. Adapun ijma’ menjadi sumber hukum Islam ketiga
setelah hadits. Hal ini menjelaskan bahwa para Ulama dapat menetapkan hukum yang
akan dipatuhi oleh umat Islam bila tidak ada ketetapan hukumnya baik dalam Al-Qur’an
maupun hadits.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa awal penerapan ijma’, kegiatan ijma’ hanya dilakukan oleh para
khilafah dan petinggi negara. Sehingga hasil musyawarah mereka kemudian dianggap
sebagai perwakilan atas pendapat dari masyarakat atau umat muslim.
2. Imam Al Subki
Sedangkan menurut Imam Al Subki, ijma’ didefinisikan sebagai suatu
kesepakatan dari para mujtahid setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan
berkenaan dengan segala persoalan yang berkaitan dengan hukum syara.
Sedangkan dari para ulama, berikut beberapa ulama ushul kontemporer yang mencoba
menyampaikan pengertian ijma’:
5
mujtahid umat Islam pada suatu masa mengenai hukum syara’ setelah
Rasullallah SAW wafat.
Masih banyak pendapat lain yang mengemukakan mengenai pengertian dari
ijma’, namun yang pasti ijma’ merupakan kesepakatan para ahli atau para ulama
dalam menyelesaikan suatu perkara atau persoalan yang berkaitan dengan agama
Islam. Sehingga ketika ada masalah yang mengarah ke agama Islam, dan belum ada
ketentuannya di dalam Al-Qur’an maupun hadits, maka dicari penyelesaiannya
dengan ijma’ yang telah didiskusikan oleh para ahli dan para ulama. Selain
menggunakan ijma’, perkara Islam juga diselesaikan dengan qiyas1 yang akan
dijelaskan oleh pemakalah selanjutnya.
Dalil Alquran
1. Allah Ta’ala berfirman:
وكذلك جعلناكم أمة وسطا لتكونوا شهداء على الناس ويكون الرسول عليكم شهيدا
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat islam), umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia, dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas kalian” (QS. Al-Baqarah: 143)
Saksi di atas bersifat umum mencakup kesaksian akan apa yang diperbuat
manusia, dan kesaksian akan hukum perbuatan mereka. Di akhirat kelak umat
islam bersaksi bahwa manusia telah melakukan perbuatan begini dan begitu, dan
juga bersaksi bahwa perbuatan tersebut salah ataupun benar. Sedangkan saksi
ucapannya mesti diterima.
2. Allah Ta’ala juga berfirman:
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما
تولى ونصله جهنم وساءت مسيرا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa
pada kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa:
115)
Ayat di atas menjelaskan bahwa kesesatan ada di luar ajaran Rasul dan jalan
orang-orang beriman. Maka jika ajaran Rasul (wahyu) atau kesepakatan kaum
mukmin diikuti, mestilah akan terhindar dari kesesatan.
1
https://deepublishstore.com/blog/materi/ijma-dan-qiyas/#:~:text=Secara%20umum%2%20ijma%20menurut
%20istilah,'%20(Madjid%2C%2067).
6
3. Allah Ta’ala juga berfirman:
فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى هللا ورسوله إن كنتم تؤمنون باهلل واليوم
اآلخر ذلك خير وأحسن† تأويال
Dalil As-Sunnah
1. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
ال تجتمع أمتي على ضاللة
“Umatku tidak akan bersepakat di atas kesesatan.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud,
derajatnya hasan menurut Syeikh Albani)
Dalil Logika
Secara logika dapatlah dikatakan bahwa ijma’ umat Islam bisa saja salah dan
bisa saja benar. Jika benar maka tak pelak ia merupakan dalil. Namun jika salah,
maka bagaimana mungkin mereka semua salah sedang mereka adalah sebaik-baik
umat manusia? Artinya jika umat Islam telah sepakat, maka kebenaran pasti terdapat
padanya.2
2
https://muslim.or.id/19712-mengenal-ijma-sebagai-dasar-hukum-agama.html
7
2.3 Syarat Dan Rukun Ijma’
1. Mujtahid yang melakukan ijtihad lebih dari satu orang, karena suatu
kesepakatan tidak akan terwujud apabila berasal dari pemikiran satu orang
mujtahid.
2. Para mujtahid sepakat atas hukum syar’i. Kesepakatan tersebut tidak bisa
berubah menjadi ijma’ apabila hanya disepakati oleh mayoritas saja.
3. Kesepakatan harus dipenuhi oleh seluruh mujtahid dari berbagai negara Islam
pada saat terjadinya peristiwa.
4. Kesepakatan dimulai dari masing-masing ulama yang mengemukakan
pendapatnya pada saat peristiwa terjadi. 4
3
Wahbah Az-Zuhaily, Ushul al-Fiqh al-Islami, Juz 1, al-Maktabah al-Assad, 2006 hal.512
4
Syekh Abdul Wahab Khallaf, ‘Ilmu Ushul Fikh, PT. RINEKA CIPTA, Jakarta 2005 hal.49
5
Pengertian Ijma dan Qiyas Beserta Jenis dan Contohnya -. (2022). Retrieved 24 February 2023, from
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ijma-dan-qiyas/amp/
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Ijma dan Qiyas: Pengertian, Jenis, dan Contoh - Deepublish Store. (2023). Retrieved 24
February 2023, from https://deepublishstore.com/blog/materi/ijma-dan-qiyas/#:~:text=Secara
%20umum%2%20ijma%20menurut%20istilah,'%20(Madjid%2C%2067)
Izzi, M. (2014). Mengenal Ijma’ Sebagai Dasar Hukum Agama. Retrieved 24 February 2023,
from https://muslim.or.id/19712-mengenal-ijma-sebagai-dasar-hukum-agama.html
Wahbah Az-Zuhaily, Ushul al-Fiqh al-Islami, Juz 1, al-Maktabah al-Assad, 2006 hal.512
Syekh Abdul Wahab Khallaf, ‘Ilmu Ushul Fikh, PT. RINEKA CIPTA, Jakarta 2005 hal.49
Pengertian Ijma dan Qiyas Beserta Jenis dan Contohnya -. (2022). Retrieved 24 February
2023, from https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ijma-dan-qiyas/amp/
10