Anda di halaman 1dari 49

MODUL AJAR

BIOLOGI

Disusun Oleh:
YULI KUSUMA DEWI S.Si
FASE E
KELAS X

PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

DESEMBER 2022
MODUL AJAR BIOLOGI
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR
1. Nama Penulis : Yuli Kusuma Dewi. S.Si
Instansi : SMA MARSUDIRINI BEKASI
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
2. Kelas :X
3. Alokasi Waktu : 2 X 90 Menit ( 2 x pertemuan )
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Fase E
 Elemen : Pemahaman Biologi dan keterampilan Proses
 Tujuan Pembelajaran:
X.3 Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan
dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi
biologi
 Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:
X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berdasarkan ciri khas prosesnya
X.3.2 Peserta didik mampu menganalisis permasalahan terkait perkembangan
bioteknologi
X.3.3 Peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang
permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang
X.3.4 Peserta didik mampu menciptakan desain produk dan contoh bioteknologi
konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai
salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
 Konsep Utama:
Bioteknologi konvensional dan modern
KOMPETENSI AWAL
1) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mengetahui konsep bioteknologi,macam
bioteknologi,contoh produk bioteknologi dan menentukan alternatif solusi untuk
mengatasi permasalahan dalam materi inovasi teknologi biologi. Setelah pembelajaran,
Peserta didik dapat memahami konsep-konsep bioteknologi,macam bioteknologi,contoh
produk bioteknologi.
2) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mampu menciptakan desain produk dan
contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari
kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
sedangkan setelah pembelajaran peserta didik mampu menciptakan desain produk dan
contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari
kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
3) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mampu berfikir kritis, kreatif dan
memberikan apresiasi atas desain produk biologi konvensional yang merupakan hasil
kerja kelompok lain sedangkan setelah pembelajaran peserta didik mampu berfikir
kritis, kreatif dan memberikan apresiasi atas desain produk biologi konvensional yang
merupakah hasil kerja kelompok lain ( mampu punya sikap perkembangan teknologi)

PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Bernalar kritis
 Kreatif
SARANA DAN PRASARANA
 SARANA
 LCD dan Laptop
 Bahan Ajar
 modul pembelajaran dan Power point Bioteknologi
 Aplikasi Agenda sekolah.com (https://agendasekolah.id/news.asp)
 Aplikasi wheel of names (https://wheelofnames.com/)
 Aplikasi Gform
 PPT Link :
https://docs.google.com/presentation/d/1u2PrgTNN7tqGk9zrRljyFfV32dVMnRI4/edit
#slide=id.p3
 LKPD di GCR dengan link
https://classroom.google.com/w/NTczNDQ2ODY1MTI2/t/all
 LKPD dalam word dengan link:
 Video inspirasi pemanfaatan bioteknologi kekinian:
https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4

 PRASARANA
 Ruang kelas
 Laboratorium Biologi
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler
MODEL PEMBELAJARAN:
PjBL ( Projec Base learning )
METODE PEMBELAJARAN:
Diskusi, tanya jawab
MODA PEMBELAJARAN :
LURING
KOMPONEN INTI
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menciptakan rasa syukur, menjelaskan konsep,mengutarakan
pendapat dan menentukan solusi yang tepat tentang berbagai permasalahan inovasi
teknologi biologi
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang disukai
oleh anak muda sekarang
2. apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai
3. apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih kekinian?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Awal
1. Ketua kelas menyiapkan dan memimpin memberi salam kepada guru
2. peserta didik untuk berdo’a sebagai wujud beriman kepada Tuhan yang Maha Esa yang
dipimpin oleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
3. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Hikmat
4. Guru mendata kehadiran siswa sebagai wujud sikap tertib dan disiplin di Aplikasi
Agenda sekolah.com atau di Gform dengan link :
https://forms.gle/LFKAKJXo25gYkTWn7

a.
5. Peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan pendapat tentang video inspirasi
bioteknologi yang ada di GCR mulai dari diri.
6. Guru mengafirmasi kegiatan mulai dari diri dan eksplorasi konsep yang sudah
dikerjakan oleh siswa
7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini
Kegiatan inti
1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama
1. Peserta didik dibagi kelompok diskusi secara random dan berbeda dari kelompok
sebelumnya
2. Setiap kelompok peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan pematik
yang ada di kegiatan mulai diri dan menyimak video inspirasi dengan link
https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4
3. Peserta didik dalam kelompok saling mengungkapkan pendapatnya berdasarkan hasil
mengerjakan LKPD eksplorasi konsep.
4. Dalam kelompok diskusi peserta didik menentukan pendapat yang paling tepat sebagai
bahan diskusi kelompok
2. Merencanakan proyek
1. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan di LKPD bagian eksplorasi
konsep.
2. Setelah terjadi kesepakatan,peserta didik menentukan bahan tradisonal apa yang akan
menjadi projek inovasi teknologi biologi
3. Peserta didik membuat rancangan pelaksanaan projek sampai dengan membuat desain
produk yang dituangkan dalam PPT Membuat jadwal penyelesaian proyek
2. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek
1. Peserta didik melengkapi tabel timeline yang digunakan untuk memonitoring
kemajuan penyelesaian projek
2. Peserta didik merancang laporkan pengumpulan data setiap kegiatan pelaksanaan
proyek
Kegiatan Akhir
 Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan sederhana tentang kegiatan
 Guru melakukan penilaian diskusi di GCR
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu
presentasi produk yang sudah dirancang oleh masing masing kelompok
 Guru dan peserta didik menyanyikan lagu nasional dengan semangat diiringi dengan
iringan music
 Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa secara bersama sama yang dipimpin
petugas doa
Pertemuan 2
Kegiatan Awal
 Ketua kelas menyiapkan dan memimpin memberi salam kepada guru
 Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdo’a sebagai wujud beriman kepada Tuhan
yang Maha Esa yang dipimpin oleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
 Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Hikmat
 Guru mendata kehadiran siswa sebagai wujud sikap tertib dan disiplin di Aplikasi Agenda
sekolah.com atau di Gform dengan link yang sama di pertemuan 1 hanya berbeda tanggal
Kegiatan inti
1. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
1. Peserta didik langsung mengambil tempat duduk sesuai dengan kelompok proyek yang
sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya
2. Secara acak ( dapat diundi dengan menggunakan aplikasi wheel of names ) peserta
didik

3. Peserta didik secara bergantian mempresentasikan didepan kelas tentang produk yang
dihasilkan serta tantangan selama dalam pengerjaan proyek
4. Peserta didik yang berasal dari kelompok lain menyimak dan memberikan komentar
2. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat terkait tentang
kendala yang dihadapi selama melakukan projek dan cara mengatasi kendala tersebut
2. Peserta didik melakukan penilaian proses diskusi ( penilaian antar teman ) dalam bentuk
gform
3. Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang sudah aktif berdiskusi
kelompok sampai membuat produk yang bisa menjadi inspirasi
Kegiatan Akhir
 Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan sederhana tentang kegiatan
 Perserta didik melakukan refleksi pembelajaran dalam bentuk Gform
 Guru melakukan penilaian diskusi di GCR
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu
menyampaikan materi tentang bioteknologi modern
 Guru dan peserta didik menyanyikan lagu nasional dengan semangat diiringi dengan
iringan music
 Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa secara bersama sama yang dipimpin
petugas doa
REFLEKSI PENDIDIK
Manajemen kelas:
a. Apakah metode pembelajaran tersebut dapat diikuti oleh semua siswa di kelas?
b. Adakah kendala/hambatan dari siswa saat mengikuti pembelajaran?
c. Bagaimana cara mengatasi siswa yang memiliki kendala belajar di kelas?
Ketercapaian kompetensi:
a. Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik?
b. Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan belajar?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar
 E-Modul kelas X SMA Marsudirini Bekasi
 PPT Bioteknologi
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 LKPD disiapkan di plafrom GCR
3. Media pembelajaran
 PPT
4. Alat evaluasi (beserta kisi-kisinya)
Pengetahuan
X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berdasarkan ciri khas prosesnya
X.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi masalah perkembangan bioteknologi
konvensional
X.3.3 Peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang
permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang
Kisi –kisi Soal Pengetahuan
IPK Indikator Soal LEVEL KOKNITIF No.Soal skor
X.3.1 Disajikan gambar produk C3 1 25%
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern, peserta
didik mampu membedakan
berdasarkan prosesnya
X.3.2 Disajikan kasus sehari C3 2 25%
hari,peserta didik mampu
mengidentifikasi masalah
perkembangan bioteknologi
X.3.3 Disajikan tabel pernyataan, C4 3 35%
peserta didik mampu
menentukan alternative solusi
yang tepat tentang
permasalahan bioteknologi
konvensional dari berbagai
sudut pandang
Total 100%

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh


X 100 %
Jumlah skor maksimal
Kartu Soal :
Tujuan Pembelajaran : Soal
X.3 Menciptakan sebuah desain
produk bioteknologi 1. Perhatikanlah gambar dibawah ini :
konvensional berdasarkan bahan
dari kearifan lokal sebagai salah
satu solusi permasalahan materi
inovasi teknologi biologi
IPK :
X.3.1 Peserta didik mampu
membedakan bioteknologi
konvensional dan
bioteknologi modern
berdasarkan ciri khas
prosesnya A B
Level kognitif:
LK 3
Jawablah pertanyaan :
Indikator Soal: a. Berdasarkan gambar diatas kelompokan kedalam
Disajikan gambar/tabel produk
bioteknologi konvensional dan produk biologi konvensional atau biotenologi
bioteknologi modern, peserta didik modern.Jelaskan alasannya.
mampu membedakan berdasarkan
prosesnya b. Lengkapilah tabel pembeda dibawah ini
No Pembeda Bioteknologi Bioteknologi
konvensional Modern
1. Peralatan atau
teknologi yang
digunakan
2 Proses
pembuatan
produk ( steril/
tidak steril )
3 Pemanfaatan
mikroorganisme
4 Prinsip kerja
No Tingkat Daya
Skor Kunci Jawaban
Soal Kesukaran Pembeda
1. A. Biotek Konvensional : proses pengolahan masiih
menggunakan mikroorganisme
B. Biotek modern : proses pengolah tidak menggunakan
mikrooganisme tetapi menggunakan alat

2. Lengkapilah tabel pembeda dibawah ini


No Pembeda Bioteknologi Bioteknologi
konvensional Modern
1. Peralatan atau Masih Menggunakan
teknologi yang sederhana( alat
digunakan menggunakan laboratorium

1 25 microorganisme)
2 Proses Tidak steril steril
pembuatan
produk ( steril/
tidak steril )
3 Pemanfaatan Memanfaatkan Tidak
mikroorganisme mikroorganisme memanfaatkan
4 Prinsip kerja Proses Rekayasa
fermentasi Genetika

Tujuan Pembelajaran : Soal :


X.3 Menciptakan sebuah desain produk 2. Aldi sangat suka mengkonsumsi produk olahan yang
bioteknologi konvensional merupakan hasil rekayasa genetika seperti
berdasarkan bahan dari kearifan lokal mengkonsumsi semangka kotak dan tanpa
sebagai salah satu solusi permasalahan biji.Jelaskan menurut pendapatmu tentang dampak
materi inovasi teknologi biologi negarif penerapan bioteknologi modern!
IPK :
X.3.1 Peserta didik mampu membedakan
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern berdasarkan
ciri khas prosesnya
Level kognitif:
LK 3
Indikator Soal:
Disajikan kasus sehari hari,peserta didik
mampu mengidentifikasi dampak masalah
perkembangan bioteknologi
No Tingkat Daya
Skor Kunci Jawaban
Soal Kesukaran Pembeda
Daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh
1 25 apa yang mereka konsumsi, jika mengkonsumsi yang
baik maka akan berdampak positif akan tetapi
sebaliknya jika mengkonsumsi yang negarif ( rekayasa
genentika ) maka berdampak negatif dalam tubuh juga
misalnya daya tahan tubuh berkurang,resisten penyakit

Tujuan Pembelajaran : Soal :


X.3 Menciptakan sebuah desain 3. A. Berilah tanda silang pada colom benar atau salah
produk bioteknologi
konvensional berdasarkan pada kolom pernyataan pertanyaan dibawah ini dan
bahan dari kearifan lokal tuliskan alasan pendapatmu:
sebagai salah satu solusi
permasalahan materi inovasi Pernyataan Benar Salah
teknologi biologi A Senjata biologi merupakan
IPK :
X.3.1 Peserta didik mampu produk bioteknologi
membedakan bioteknologi B Senjata biologi sulit
konvensional dan diroduksi dan disebarkan
bioteknologi modern
berdasarkan ciri khas C Varian virus corona dapat
prosesnya digunakan sebagai senjata
Level kognitif:
biologi
LK 3
D Senjata biologi sulit
Indikator Soal:
Disajikan kasus sehari hari,peserta dilacak
didik mampu mengidentifikasi B. Jika suatu saat kalian di dunia militer dan kalian
dampak masalah perkembangan
bioteknologi ditugas di medan peperangan, berikanlah
pendapatmu tentang penggunaan senjata biologis?

No Tingkat Daya
Sko
Soa Kesukara Pembed Kunci Jawaban
r
l n a
A.

Pernyataan Benar Salah


A Senjata biologi merupakan V
produk bioteknologi
B Senjata biologi sulit V
diproduksi dan disebarkan
C Varian virus corona dapat V
1 25 digunakan sebagai senjata
biologi
D Senjata biologi sulit V
dilacak

B. Sangat tidak menyarankan penggunaan senjata


biologis dimedan perang karena sangat tidak
manusiawi dan membuat dunia sains sangat jahat
dimata dunia.
Ketrampilan Proses Diskusi
a. Kisi-Kisi penilaian Proses
Kisi-Kisi dan Instrumen Penilaian Keterampilan
Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Teknik
No IPK Indikator
Penilaian
1 Membuat desain dan Produk
produk bioteknologi
konvensional yang
dikemas secara
kekinian
X.3.5
2 Penilaian antar
teman

b. Penilaian antar teman Saat diskusi


Format Penilaian Antar Teman Diskusi
Teman yang dinilai :
Penilai :
Kelas :
Semester :
Waktu penilaian :
No Jenis Pertanyaan 1 2 1 3 4

1 Berusaha belajar dengan


sungguh-sungguh
2 Mengikuti diskusi
dengan penuh perhatian
3 Mengerjakan tugas yang
diberikan teman
kelompok tepat waktu
4 Aktif bertanya dalam
diskusi
5 Menghormati pendapat
teman yang berbeda
pendapat
6 Menghormati keputusan
bersama

c. Hasil Produk
No Kreterian penilaian 1 2 3 4
1 Perencanaan projek
2 Proses pembuatan projek
3 Persiapan alat dan bahan
4 Teknik pengolahan
5 Kebersihan pengolahan
6 Desain produk kekinian

d. Penilaian Aksi nyata

d.1 Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok


Hari / Tanggal :
Kegiatan :
Kelas :
KEGIATAN YANG DIAMATI

Terlibat dalam Melaksanakan Aktif


NO NAMA SISWA diskusi Tugas diskusi dalam NILAI
pemecahan sesuai presentasi
masalah pembagian
( teman kelompok
sejawat )

1
2
3
4
Dst

Perhitungan Skor penilaian Proses Diskusi


NILAI = Jumlah skor diperoleh X 100
Jumlah skor total

d.2 Rubrik penilaian Poster/ infografis


Rubrik per skoran dibuat di GCR
Kreteria penilaian
Kesesuain Kreatifitas Jangkauan Kesesuain Orisinalitas
judul poster ( 20 ) penyebaran pesan ( ide asli )
No Nama terhadap kampanye poster ( 20) Nilai total
Siswa tema ( 10 ) ( 10 ) terhadap
tema ( 40 )

Perhitungan Skor penilaian Proses Pembuatan Poster


NILAI = Jumlah skor diperoleh X 100
Jumlah skor maximal
d.3 Rubrik penilaian video
Kreteria penilaian
Kesesuaian Ide dan Teknik Orisinalitas
video dengan Pesan yang pengambilan ( ide asli )
No Nama tema (10) disampaikan gambar dan ( 20 ) Nilai
(40) editing
Siswa total
( 10 % )
d.4 Rubrik penilaian Artikel
Kreteria penilaian
Kesesuaian Ide dan Kedalaman Orisinalitas
judul dengan cerita pembahasan ( ide asli )
No Nama Siswa tema ( 10 ) mengispirasi ( 10 % ) ( 20 ) Nilai total
pembaca
( 40 )

Rubrik Artikel dalam blog


Orisinalitas, Kesesuain judul, kedalaman pembahasan, Menginspirasi pembaca
1. Format makalah: · Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, kerapian ketik, tata letak, jumlah
halaman · Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Kreatifitas gagasan · Kreatif, inovatif, dan bermanfaat bagi masyrakat · Keaslian
gagasan · Kejelasan pengungkapan ide, sitematika, pengungkapan
ide
3. Topik yang dikemukakan: · Kesesuaian judul dengan tema, topic yang dipilih dan isi
karya tulis · Aktualitas topic dan focus bahasan yang dipilih
4. Data dan sumber informasi: · Kesesuaian info

e. Penilaian Sikap
Link : https://forms.gle/b6t8AVLggXsgEAH96

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya memahami setiap proses pembelajaran
2 Saya melaksanakan semua tugas tepat waktu
3 Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
ide/gagasan.
4 Ketika saya berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
5 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
6 Saya marah saat diberi kritik.
7 Saya menghargai orang yang berbeda pendapat
8 Saya menjalankan keputusan bersama dalam
kelompok meskipun berbeda pandangan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap

4. Kode nilai / predikat :


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


 Remidial : Bagi yang kurang paham : dilakukan pendampingan khusus dan membangun
komunikasi kepada walikelas,orangtua, BK ( remedial Teaching )
 Bagi paham sebagian : remedial teaching tentang materi inovasi teknologi biologi
 Pengayaan : Bagi yang paham : melanjutkan tentang pengantar bioteknologi modern
BAHAN BACAAN PENDIDIK
Buku BIOLOGI karangan Cambell, Jurnal dan Artikel Sains
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
Emodul, ebook,Buku penunjang pembelajaran Biologi, jurnal dan artikel sains
DAFTAR PUSTAKA
1. Anwar Budiman,Sunardi & Nunung Nurhayati. 2022. Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa
SMA-MA.Jakarta : PT penerbit Yrama Widya.
2. Irnaningtyas & Sylva Sagita. 2021. IPA Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT
Penerbit Erlangga.
Lampiran LKPD:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
SMA MARSUDIRINI BEKASI

NAMA SISWA :

KELAS :

Tujuan pembelajaran :

Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan
lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi
Petunjuk pengisi LKPD:

Lembar kerja peserta didik dibawah ini merupakan salah satu instrumen pembelajaran yang berisi tentang
arahan kerja bagi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.LKPD ini dapat diakses di Google
Classroom SMA Marsudirini Bekasi dengan Link :
https://classroom.google.com/c/NTczNDQ2ODY1MTI.

1.1 Mulai Dari Diri ( kegiatan Asinkronus )

Hallow ..semangat pagi


Betapa indah dunia ini dengan segala makhluk dan isinya. manusia mempunyai kewajiban untuk
mengolahnya secara sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan yang maha
Esa,banyak hal yang bisa kita pelajari dialam semesta ini dengan segala misteri alamnya, salah satunya
hal dibawah ini yang bisa anda lakukan dan menjawab pertanyaan:
1. Tahukah kalian jenis makanan yang ada dibawah ini ?
2. Dari gambar di atas, tuliskan jenis makanan apa yang sering dibuat dengan menggunakan bahan dasar
diatas!

3. Jika ada yang menjawab bahwa pada umumnya kedelai dibuat tempe, menurut pendapatmu dikalangan
anak muda sekarang apakah termasuk makanan favorit?jelaskan alasannya

1.2 Eksplorasi Konsep Inovasi Bioteknologi ( Kegiatan Asinkronus )

Salam Sehat anak-anak hebat ..

Setelah kita semua mengawali pembelajaran dengan mengisi tahap mulai dari diri, marilah bersama
sama belajar untuk menambah wawasan kita dalam materi inovasi teknologi biologi dengan cara :

1. Mempelajarai materi yang dituangkan dalam PPT ( kalian dapat mencari sumber lain tentang
materi inovasi teknologi biologi dari jurnal,artikel dan lain lain )
Link :
https://docs.google.com/presentation/d/1u2PrgTNN7tqGk9zrRljyFfV32dVMnRI4/edit#slide=id.
p3

2. Menyimak video inspirasi dan menjawab pertanyaan yang ada di LKPD ini
 simaklah video inspirasi kaum muda yang ada di link dibawah ini
Link : https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4
a. menurut pendapat kalian apa isi video itu?

b. Apa yang melatarbelakangiorang yang ada didalam video tersebut melakukan inovasi?

c. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang disukai
oleh anak muda sekarang!
c. Apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai!

d.Apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih kekinian?

1.3. Kolaborasi ( kegiatan Sinkronus )

semangat pagi...semnagat belajar sampai Akhir hayat dan pantang menyerah..

teman- teman setelah kita melakukan eksplorasi konsep tentang materi inovasi teknologi biologi
baik sevara konvemsional maupun modern dan memunculkan masalah tentang “kurang tertariknya
kaum muda dengan makan tradisional yang pembuatannya kurang menarik” maka marilah kita
berdiskusi dan berfikir untuk melakukan inovasi kekinian dalam pembuatan produk...lakukan diskusi
dengan beberapa petunjuk dibawah ini :

1. Buatlah 6 kelompok dengan masing masing anggota 5 orang

2. Diskusikan dan tentukan pilihan 1 jenis bahan dasar makanan tradisional yang akan kalian jadikan
produk

kekinian

3. Carilah cara kerja dan proses pembuatan produk tersebut dari berbagai sumber.
4. Buatlah nama dan desain kemasan produk yang kalian hasilkan se kreatif mungkin dan bernuansa
kekinian agar banyak orang tertarik untuk membeli produk kemasanmu?
5. Buatlah Timeline pengerjaan proyek tersebut dan bagilah koordinator kegiatan seperti dalam
tabel dibawah ini :
No Hari dan tanggal Jenis Kegiatan PIC Keterangan
Petunjuk pengisian :
1. Hari/tanggal : isilah pada kolom hari dan tanggal pelaksanaan kegiatan yang akan kalian
rencanakan
2. Jenis kegiatan : isilah pada kolom jenis kegiatan uraian perencanaan dimulai dari persiapan
alat dana bahan,pelaksanaan pembuatan proyek, mendesain kemasan, dan finising produk
3. PIC : berisi anggota kelompok yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut
4. Keterangan : berisi kejadian/kendala dan cara mengatasi kendala tersebut
6. Buatlah usulan proyek dan timeline dalam PPT dan presentasikanlah di depan kelas.

Selamat berdiskusi,berkarya dan memberikan ispirasi kepada banyak orang.

1.4 Aksi Nyata ( kegiatan Asinkronus )

Hallow teman teman...Salam bahagia selalu


Setelah mempelajari kita mempelajari seluk beluk tentang inovasi bioteknologi konvensional dan
dapat membuat produk kekinian sampai dengan mengemasnya , sekarang pertanyaanya adalah apa
yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat disekitar kita? Untuk itu,teman teman dapat
mengerjakan tugas dibawah ini :
a. Fotolah hasil produk inovasi teknologi biologi konvensional yang kekinian, kemudian buatlah
suatu karya (
( boleh menulis artikel,infografis,poster dan video ) yang menceritakan tentang produk inovasi
tenologi biologi yang kalian buat.
b. Bagikan karya kalian di medsos masing masing dan lakukan Screen shot medsosnya dan copy
linknya kemudaian kumpulkan ke GCR sebagai tugas akhir kalian
selamat mengerjakan..semoga ilmu kita bisa memberi manfaat bagi banyak orang...
semangat dan Berkah Dalem Gusti
Lampiran Modul Ajar:
Inovasi Teknologi Biologi
Uraian Materi

Peta Konsep.

Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau bagian dari organisme
untuk membuat suatu produk atau jasa, sehingga dapat mensejahterakan manusia.

A. Apa itu Bioteknologi?


Bioteknologi itu berasal dari kata bio yang artinya makhluk hidup, dan teknologi. Jadi,
pengertian bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun bagian-
bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara
prinsip atau teknologi tertentu.
B. Jenis bioteknologi
 Bioteknologi Konvensional

Pengertian bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi


yang memanfaarkan secara langsung mikroorganisme, seperti bakteri maupun jamur
secara langsung. Kemudian enzim yang dihasilan mikroorganisme dan melibarkan
proses fermentasi (proses peragian) untuk menghasilkan produk atau jasa juga masuk ke
dalam bioteknologi konvensional.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup
atau mikroorganisme secara langsung, dan umumnya secara utuh untuk menghasilkan
atau memodifikasi produk dengan cara, prinsip, dan teknologi tertentu.

Karakteristik bioteknologi konvensional di antaranya:

 Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung dan utuh.


 Memanfaatkan cara atau prinsip yang alami umumnya menggunakan prinsip
fermentasi.
 Menggunakan alat dan bahan yang sederhana.
 Tidak memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya.
 Skala produksi kecil dan biaya yang digunakan relatif lebih murah.

Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau


rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok
bagi mikroba untuk berkembang secara
optimal. Salah satu contoh produk pangan
bioteknologi konvensional yang paling
sering kita jumpai di sekitar kita adalah
tapai. Tapai ini dapat di buat dari berbagai
bahan sumber karbohidrat seperti
singkong, ketan, sukun dan lain lain.
Pengertian dan Fungsi Pembuatannya bahannya harus dikukus atau direbus terlebih
dahulu setelah itu didinginkan. Pemberian ragi juga harus dalam kondisi bahan sudah
dingin yang bertujuan agar sel-sel
ragi tidak akan mati atau rusak,
selain itu pemberian ragi pun
harus tersebar secara merata, agar
fermentasi juga terjadi secara
merata. Ragi yang digunakan
yaitu Saccharomyces cerevisiae,
yang sengaja ditumbuhkan pada
singkong atau ketan sebagai
substratnya. Pemeraman singkong atau ketan yang telah ditaburi ragi sebagai upaya
untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi
menyukai tempat yang anaerob (tanpa oksigen), gelap serta hangat. Sehingga hasil
fermentasi tersebut adalah produk tapai yang banyak dijual di pasar. Rasa pahit pada tapai
singkong yang telah didiamkan pada suhu ruang merupakan hasil dari pembentukan
alkohol oleh jamur Saccharomyces.

Coba perhatikan beberapa produk makanan atau minuman di sekitar kita yang
memanfaatkan bioteknologi konvensional. Tape, tempe, roti, dan keju adalah beberapa
produk makanan bioteknologi yang mungkin sangat sering kita makan. Proses untuk
mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi konvensional. Baca
juga: Bahaya Produk Bioteknologi Contoh produk bioteknologi konvesional Apakah
kalian tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Berikut penjelasan
beberapa produk bioteknologi konvensional

Tempe Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan
menjadi salah satu makanan favorit yang kandungan gizinya patut diperhitungkan.
Dengan kadar protein cukup tinggi, tempe merupakan alternatif sumber protein nabati.
Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh
manusia. Bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan
dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus
oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur
akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.

Tempe
Hifa tempe

Struktur Rhizopus sp. ( Jamur tempe )

(Kecap Jamur Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap. Jamur ini
ditumbuhkan dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama dengan
bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan
campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka
dihasilkan kecap Oncom Pernahkah kamu makan oncom? Oncom merupakan makanan
yang dikenal di kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau bungkil
kacang dengan bantuan jamur Neurospora Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat
warna merah atau orange yang merupakan pewarna alami. Tauco Terbuat dari kacang
kedelai yang proses pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang memanfaatkan
mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun merupakan
produk hasil fermentasi.

Kecap Oncom

Taoco

Aspergillus wenti Neurospora


Sitophila

Rhizopus oryzae

Yoghurt Yoghurt terbuat dari susu. Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu
yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau lactobacillus bulgaricus.
Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi
adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hal
tersebutlah yang menjadikan yogurt terasa asam dan kental.

Streptococcus thermophillus

Keju Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat
pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilkukan
dengan bantuan bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan
membagi susu menjadi cari dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah
gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Kemudian dadih
mengalami proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang
kita kenal dengan keju.

Lactobacillus bulgaricus

Mentega Mentega terbuat dari susu dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus


lactis. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman pada susu. Krim susu
terpisah menjadi bagian lemak yang padat, dan bagian yang cair dipisahkan. Kemudian
lemak mentega diaduk dan dipadatkan untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Roti Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae.
Mikroorganisme tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi CO2
dan alkohol sehingga adonan mengembang. Dalam proses ini, roti tidak memecah tepung
menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim amilase. Selain itu untuk
mengembangkan dan memberikan rasa saat dipanggang, uap CO2 hasil fermentasi ragi
juga meninggalkan tekstur yang khas dan menyebabkan roti menjadi ringan.

Nata de coco Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling dari air kelapa) juga produk
bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri Acetobacter xylinum.
Nata de coco terbuat dari air kelapa dengan massa kenyal berwarna putih yang terbentuk
dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair tempat hidup
bakteri Acetobacter xylinum.

Minuman Alkohol Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman
dan alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir.
Minuman tuak dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh Aspergillus
orizae. Sedangkan pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah anggur atau buah
lain yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui
proses fermentasi dan bir dibuat dari biji padi yang sebelumnya diubah menjadi malt yang
mengandung enzim amilase.

Test pemahaman sub bab ( Penilaian Formatif )

Jawablah isian berikut ini dengan benar :

1. Pengertian dari bioteknologi konvensional adalah ….


2. Contoh pemanfaatan bioteknologi konvensioal adalah ….
3. Jelaskan penggunaan mikroorganisme pada pembuatan mentega dan nata de
coco!
4. Bagaimanakan cara pembuatan tempe?
5. Jelaskan peranan microorganisme pada bioteknologi konvensional!

 Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang melibatkan rekayasa genetika
sehingga menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan seperti bayi tabung, hormon,
antibiotik, dan vaksin. Pada prinsipnya, bioteknologi modern merupakan pemanfaatan
bagian dari mikroorganisme dengan melibatkan teknologi modern. Bioteknologi modern
adalah bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara
tidak langsung, dan umumnya berupa bagian-bagian tertentu untuk menghasilkan produk
dengan cara prinsip atau teknologi tertentu.

Karakteristik bioteknologi modern di antaranya:

 Memanfaatkan mikroorganisme secara tidak langsung dan umumnya berupa


bagian tertentu aja.
 Memanfaatkan cara atau prinsip yang modern atau lebih canggih yaitu berupa
rekayasa genetika atau modifikasi gen dan teknologi reproduksi.
 Menggunakan alat dan bahan canggih dan modern.
 Memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya.
 Skala produksi umumnya besar dan dengan biaya yang relatif mahal.

Contoh contoh bioteknologi modern pada tumbuhan

Kultur jaringan

Kultur jaringan tanaman (mikropropagasi) merupakan teknik perbanyakan


(propagasi) tumbuhan secara vegetatif dengan memanipulasi jaringan somatik dengan
menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan atau organ dalam
kondisi aseptik secara in vitro. Teknik kultur jaringan dicirikan dengan kondisi yang
aseptik atau steril dari segala macam bentuk kontaminan, menggunakan media kultur
yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan menggunakan ZPT (zat pengatur
tumbuh), serta kondisi ruang tempat pelaksanaan kultur jaringan diatur suhu dan
pencahayaannya.

Kultur Jaringan membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang


mempunyai sifat sama dengan induknya. Teori yang menjadi dasar kultur jaringan
adalah teori totipotensi sel, yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann, bahwa bagian
tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, jika dibudidayakan di lingkungan yang
sesuai, dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Tanaman dapat diperbanyak
dengan dua cara, yaitu :

1. seksual (generatif), dengan biji

2. aseksual (vegetatif), dengan bagian dari tanaman selain biji

Kultur Jaringan sering dilakukan pada tanaman-tanaman yang mempunyai kendala


dimana perbanyakan generatif tidak mungkin dapat dilakukan, sehingga perbanyakan
vegetatif merupakan alternatifnya.Misal :

1. sangat sedikit atau tidak ada biji yang dihasilkan

2. tidak mempunyai endosperm (pada biji anggrek)

Apa tujuan dan manfaat dari kultur jaringan? Tujuan dari kultur jaringan adalah sebagai
berikut :

1. Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya,


pembiakan ini termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru terjadi dari
bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, individu yang baru terbentuk mempunyai
sifat yang sama dengan induknya.

2. Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit
karena dilakukan secara aseptik.

3. Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal
yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan
dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak
memerlukan banyak tanaman induk.
Perhatikan gambar di bawah ini!

Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan

Sumber : www.sumber.belajar.kemendikbud.com
Perbanyakan tanaman dengan biji

Sumber : www.sumber.belajar.kemendikbud.com

Kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman yang identik induknya dalam jumlah yang
besar. Sedangkan perbanyakan tanaman dengan biji (kacang merah) hanya
menghasilkan satu jenis tanaman yang sama.

Biopestisida

Penggunaan biopestisida ini berpotensi memberikan manfaat yang besar bagi


pertanian dan kesehatan masyarakat. Pentingnya biopestisida ini didasarkan pada
berbagai keuntungan dari biopestisida itu sendiri, yaitu: bersifat kurang berbahaya dan
tidak mencemari lingkungan, hanya memengaruhi satu atau beberapa jenis OPT sasaran
tertentu, umumnya efektif dalam jumlah yang sangat kecil dan mudah terdekomposisi
dengan cepat, sehingga mengakibatkan akibat yang lebih rendah terhadap masalah
pencemaran lingkungan.

Pengertian Biopestisida

Terdapat banyak definisi bipestisida yang dapat ditemukan dalam berbagai


literatur. Mazid dkk. (2011) mendefinisikan biopestisida sebagai pestisida biokimia yang
tersusun dari senyawa-senyawa alami dan bersifat tidak meracuni yang digunakan untuk
mengendalikan OPT. Mathew (2016) dan Kumar (2015) menambahkan bahwa selain
bersifat tak-racun, biopestisida adalah pestisida alami yang juga bersifat ramah atau aman
terhadap lingkungan. Menurut Mishra dkk. (2015) definisi biopestisida yang umum
digunakan adalah yang berasal dari US Environmental Protection Agency (USEPA).
Biopestisida didefinisikan sebagai pestisida berasal dari alam yang tersusun dari hewan,
tumbuhan, bakteri, dan mineral. Biopestisida juga mencakup organisme hidup yang dapat
mengendalikan OPT pertanian.

Pestisida yang dimasukkan dalam tanaman (plant-incorporated protectants)


merupakan substansi pestisida yang yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari
materi genetik yang telah dimasukkan ke dalam tubuh tanaman. Para ilmuwan telah
mampu mengambil gen dari protein yang bersifat racun pada Bt, dan menyisipkan gen
tersebut ke dalam materi genetik tanamanitu sendiri. Tanaman yang telah mengandung
gen bakteri Bt menghasilkan substansi kimia yang mampu mematikan OPT. Kedua
protein dan materi genetik tersebut diatur pemanfaatannya oleh EPA, sedangkan
tanamannya itu sendiri tidak diatur pemanfaatannya (Gupta dan Dikshit, 2010).

Jenis pestisida berikutnya adalah pestisida biokimia atau pestisida organik.


Pestisida organik merupakan substansikimia alami yang mampu mengendalikan OPT
melalui mekanisme tak-racun. Pestisida ini sangat berbeda dengan pestisida konvensional
yang terbuat dari bahan sintetis dan umumnya bersifat membunuh atau menonaktifkan
OPT. Pestisida yang tergolong dalam pestisida organikini antara lain senyawa yang dapat
menghambat pertumbuhan atau perkembangan OPT, seperti zat pengatur tumbuh
tanaman, senyawa yang dapat menghalauatau menarik OPT, seperti feromon. Mengingat
adanya kesulitan untuk menentukan apakah pestisida alami dapat mengontrol OPT
melalui mekanisme tak-racun, maka Environment Protection Agency (EPA) telah
membentuk sebuah komite untuk menentukan pestisida yang termasuk dalam kriteria
pestisida biokimia atau pestisida organik.

Biofungisida (Trichoderma)

Trichoderma sp. Merupakan mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah


yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping
sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator
pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia
hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Konigii yang berspektrum luas pada
berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti
dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer,
mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos
yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida. Trichoderma sp dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain
Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii. Sifat
antagonis Trichoderma meliputi tiga tipe :

1. Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan


kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen
2. Beberapa anggota Trichoderma Sp. menghasilkan toksin trichodermin. Toksin
tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora
patogen disekitarnya
3. Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang
dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah.

Trichoderma sp. Produc pestisida menggunakan


trichoderma sp.

Bioinsektisida (Bacillus thuringiensis)

B. thuringiensis merupakan bakteri gram-positif berbentuk batang. Jika nutrien di


mana dia hidup sangat kaya, maka bakteri ini hanya tumbuh pada fase vegetatif, na-mun
bila suplai makanannya menu-run maka akan membentuk spora dorman yang
mengandung satu atau lebih jenis kristal protein. Kristal ini mengandung protein yang
disebut δ-endotoksin, yang bersifat lethal jika dimakan oleh serangga yang peka. B.
thuringiensis adalah bakteri yang menghasilkan kristal protein yang bersifat membunuh
serangga (insektisidal) sewaktu mengalami proses sporulasinya (Hofte dan Whiteley,
1989 dalam Bahagiawati, 2002).

Kristal protein yang bersifat insektisidal ini sering dise-but dengan δ-endotoksin.
Kristal ini sebenarnya hanya merupakan pro-toksin yang jika larut dalam usus se-rangga
akan berubah menjadi poli-peptida yang lebih pendek (27-149 kd) serta mempunyai sifat
insektisi-dal. Pada umumnya kristal Bt di alam bersifat protoksin, karena ada-nya
aktivitas proteolisis dalam sistem pencernaan serangga dapat mengubah Bt-protoksin
menjadi polipeptida yang lebih pendek dan bersifat toksin. Toksin yang telah aktif
berinteraksi dengan sel-sel epithelium di midgut serangga. Bukti-bukti telah
menunjukkan bahwa toksin Bt ini menyebabkan terbentuknya pori-pori (lubang yang
sangat kecil) di sel membran di sa-luran pencernaan dan mengganggu keseimbangan
osmotik dari sel-sel tersebut. Karena keseimbangan os-motik terganggu, sel menjadi
beng-kak dan pecah dan menyebabkan matinya serangga (Hofte dan Whiteley, 1989
dalam Bahagiawati, 2002). Lebih lanjut dikatakan Keuntungan pemakaian Bt jika
dibandingkan dengan pestisida kimiawi adalah Bt bersifat toksin terhadap hama dari
spesies tertentu sehingga tidak membunuh serangga dan hewan bukan sasaran. Namun
demikian, setelah pemakai-an pestisida mikrobial ini selama bertahun-tahun di lapang,
ada indikasi hama menjadi resisten terhadap Bt.

Manfaat Biopestisida terhadap Lingkungan

Keuntungan penggunaan biopestisida menurut Kumar (2012) antara lain:

a. tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan karena biopestisida tidak banyak
menghasilkan racun dibanding pestisida kimia, dan tidak menghasilkan residu
terutama pada buah dan sayuran sehingga aman jika digunakan dalam pertanian
organic,
b. target spesifik,
c. efektif meski dalam jumlah sedikit,
d. mengalami terurai secara alami dan cepat
e. digunakan dalam komponen IPM (Integrated Pest Management) atau Pengendalian
Hama Terpadu

Contoh contoh bioteknologi modern pada Hewan

Kloning

Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel
induknya tanpa proses pembuahan. Kloning berasal dari Bahasa Yunani yaitu clone atau
klon yang artinya kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi
aseksual.Teknologi kloning mengarah kepada kemajuan dunia kedokteran, serta
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, diagnostik dan terapi. Namun,
kloning juga dapat berdampak negatif yaitu dapat disalahgunakan untuk menciptakan
spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Kekacauan dalam kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun induknya
dapat saja terjadi.
Beberapa ilmuwan yang mendukung, berpendapat bahwa kloning adalah salah satu cara
yang mungkin untuk melestarikan spesies yang punah.Namun disisi lain, banyak yang
tidak mendukung karena berpotensi tidak aman dan tidak etis, terutama untuk diterapkan
kepada manusia.

Macam-macam Kloning

Kloning terdiri dari tiga macam, di antaranya:

1. Kloning pada hewan


Proses reproduksi organisme diambil dari sel organisme induk sehingga
menghasilkan keturunan yang secara genetik identik.Ini berarti hewan kloning
merupakan duplikat sama persis dari induknya, yang berarti juga memiliki DNA
yang sama. Kloning tersebut banyak terjadi di alam.Reproduksi aseksual pada
organisme tertentu dan terjadinya kembar dari sel telur yang sama merupakan contoh
kloning. Dengan kemajuan teknologi, proses kloning saat ini bisa dilakukan di
laboratorium.
Sumber gambar : https://www.google.com/search?q=kloning+hewan

2. Kloning pada tumbuhan


Kloning pada tumbuhan yaitu mencangkok atau menyetek tanaman untuk
mendapatkan tanaman yang memiliki sifat persis dengan induknya.

3. Kloning pada manusia

Kloning terhadap manusia sudah banyak menimbulkan kontroversi sejak beberapa


tahun lalu hingga sekarang. Pemimpin agama negara menyatakan bahwa kloning
tidak etis untuk diterapkan kepada manusia.
Dampak Positif dan Negatif dari Kloning

Kloning sebenarnya memiliki dampak positif dan dampak negatif sebagai berikut.

Dampak positif :

 Kloning menjadi pilihan untuk menyelamatkan genetic yang hilang dari hewan
yang mati secara teratur.
 Resipien transfer embrio tidak dibatasi waktu dan tempat.
 Embrio dapat disimpan dengan waktu yang lama.

Dampak negatif

 Keterbatasan resipien menerima embrio


 Jika tidak ada recording terhadap penggunaan, embrio dapat menjadi inbreeding
pada keturunan.
 Muncul pewarisan sifat mitokondria dan modifikasi epigenetik yang tidak
diharapkan dan disebabkan oleh prosedur kloning

Contoh Proses Kloning

Salah satu yang paling terkenal hasil dari teknik kloning adalah lahirnya domba dolly
pada 1998. Proses kloningnya adalah sebagai berikut.

1. Pengambilan sel dari ambing (kelenjar susu) domba A. Kemudian dibiakkan dalam
medium di laboratorium selama enam hari.

2. Sel telur yang belum difertilisasi diambil dari domba B. Inti sel yang mengandung
DNA dikeluarkan dari sel tersebut.

3. Proses fusi (penggabungan) sel dari domba A dan sel telur kosong domba B dengan
menggunakan kejutan listrik.

4. Embrio hasil fusi dimasukkan ke dalam uterus domba yang C yang bertindak sebagai
ibu angkat.

5. Domba C melahirkan anak domba yang diberi nama domba dolly.


Namun, kloning juga dapat berdampak negatif yaitu dapat disalahgunakan untuk
menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai
kemanusiaan. Kekacauan dalam kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun
induknya dapat saja terjadi.

Beberapa ilmuwan yang mendukung, berpendapat bahwa kloning adalah salah satu cara
yang mungkin untuk melestarikan spesies yang punah.Namun disisi lain, banyak yang
tidak mendukung karena berpotensi tidak aman dan tidak etis, terutama untuk diterapkan
kepada manusia.

Rekayasa genetika

Rekayasa genetika adalah upaya untuk melakukan modifikasi molekul genetik dari
suatu organisme sehingga diperoleh sifat baru yang dimiliki. Teknik rekombinasi
molekul DNA yang pertama kali diperkenalkan oleh Paul Berg tahun 1972, segera
dikembangkan oleh Genetech 1976 dengan memproduksi insulin manusia melalui teknik
ini. Pada akhirnya insulin hasil rekayasa genetika mulai dipasarkan pada tahun 1982.
Teknik yang masih baru saat itu, selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
produk pertanian, sehingga muncullah berbagai komoditas hasil rekayasa genetika, atau
sering kita sebut produk GMO (genetically modified organisms), atau PRG (produk
rekayasa genetika).

Manfaat rekayasa genetik Penerapan rekayasa genetik sangat membantu dalam


memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya:

 menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas yang lebih baik.
 Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, misalnya biomass dan
biofuel yang dapat menggantikan sumber energi konvensional.
 erawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan yang lebih efektif.
 efisiensi pertanian yang lebih baik dan penggunaan pestisida kimia yang relatif
lebih sedikit.

Produk hasil rekayasa genetik Para ahli melakukan rekayasa genetik pada beberapa
produk, yaitu:

1. Produk Farmasi ( obat-Obatan )


Produk farmasi Pemenuhan kebutuhan produk farmasi tertentu bila dilakukan dengan
teknologi konvensional akan memerlukan bahan dan biaya yang banyak. Contohnya
hormon somatostatin, yaitu hormon pertumbuhan pada manusia. Hormon ini
memerlukan setengah juta otak domba untuk mendapatkan 0,005 gram somatostatin
murni. Baca juga: Pasien Leukemia Berhasil Disembuhkan dengan Rekayasa Genetik
Sedangkan melalui OHRG, 9 liter produk frementasi bakteri sudah menghasilkan
somatostatin dengan jumlah yang sama. Teknologi rekayasa genetik dalam bidang
farmasi menghasilkan protein, vaksin, dan antibiotik. Selain itu xenotransplantasi,
yaitu transplantasi dari hewan ke manusia juga dilakukan. Kemudian terapi gen
sebagai pengobatan penyakit kronis dan beberapa kelainan makrogenetik.
2. Produk non-pangan
Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain seperti peternakan, perkebunan, dan
kehutanan. Produk tersebut misalnya, vaksin, antibiotik, dan hormon pertumbuhan
untuk hewan. Ternak kloning, berbagai macam tanaman tahan herbisida, insek, jamur,
dan cacing, serta tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan cuaca dingin. Baca
juga: Nyamuk Rekayasa Genetik untuk Melawan Zika Ada juga tanaman transgenetik
seperti tanaman anggrek yang tahan lama dengan warna bunga yang diinginkan,
tanaman karet yang menghasilkan lateks dengan kadar protein tinggi, dan masih
banyak lainnya.
3. Produk pangan
Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan pangan, antara lain tomat,
jagungm kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu, kentang, beras, dan
sebagainya. Pangan transgenik pertama yang diperdagangkan adadlah tomat Flav Savr
pada tahun 1994. Di Amerika Serikat lebih dari 52 varietas tanaman dari 13 spesies
yang berbeda. Produk-produk pangan yang diolah dari bahan transgenik masih
mengandung OHRG di dalamnya. Artinya proses pengolahan menjadi produk pangan
tidak menghilangkan jejak transgenetik bahan tersebut. Baca juga: Virus Zika dan
Kecurigaan Rekayasa Genetik Positif rekayasa genetik

Dampak positif dari rekayasa genetik:


 Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama serta
dapat meningkatkan hasil panen.
 Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian kesehatan.
 Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk
memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan penyakit
manusia.
 Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien
diabetes.Hal tersebut menjadi rekayasa genetik.

Kekurangan rekayasa genetik


Rekayasa genetik tetap memiliki kekurangan, yaitu:
 Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas spesies
alami.
 Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah reaksi
alergis yang sudah dapat dibuktikan.
 Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi dengan
rekayasa genetika.
 Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa produk makanan
mempertahankan bahan genetik buatan yang akan menciptakan efek
merugikan pada kesehatan manusia.

Penerapan Bioteknologi

Bioteknologi dapat diterapkan secara luas yang meliputi berbagai bidang. Saking
luasnya, aplikasi bioteknologi diklasifikasikan dalam berbagai warna berdasarkan bidang
pemanfaatannya, yaitu:

 Bioteknologi merah adalah aplikasi bioteknologi di bidang medis, seperti untuk


menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel punca untuk pengobatan
regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik.
 Bioteknologi putih/abu-abu adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam
bidang industri, seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan, produksi enzim untuk pengolahan limbah
industri, dan pembuatan bir dengan khamir.
 Bioteknologi hijau adalah aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan
peternakan, seperti menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan
kandungan gizi lebih tinggi, dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa
yang bermanfaat.
 Bioteknologi biru adalah aplikasi bioteknologi untuk perairan yang
mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik, seperti
akuakultura untuk menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam
kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, pengembangan tiram tahan penyakit,
dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain.
Sumber gambar : Ruang Guru.com

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Bioteknologi Modern


Sumber Pustaka : Ruang Guru.com

Anda mungkin juga menyukai