BIOLOGI
Disusun Oleh:
YULI KUSUMA DEWI S.Si
FASE E
KELAS X
DESEMBER 2022
MODUL AJAR BIOLOGI
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR
1. Nama Penulis : Yuli Kusuma Dewi. S.Si
Instansi : SMA MARSUDIRINI BEKASI
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
2. Kelas :X
3. Alokasi Waktu : 2 X 90 Menit ( 2 x pertemuan )
TUJUAN PEMBELAJARAN
Fase E
Elemen : Pemahaman Biologi dan keterampilan Proses
Tujuan Pembelajaran:
X.3 Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan
dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi
biologi
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:
X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berdasarkan ciri khas prosesnya
X.3.2 Peserta didik mampu menganalisis permasalahan terkait perkembangan
bioteknologi
X.3.3 Peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang
permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang
X.3.4 Peserta didik mampu menciptakan desain produk dan contoh bioteknologi
konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai
salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
Konsep Utama:
Bioteknologi konvensional dan modern
KOMPETENSI AWAL
1) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mengetahui konsep bioteknologi,macam
bioteknologi,contoh produk bioteknologi dan menentukan alternatif solusi untuk
mengatasi permasalahan dalam materi inovasi teknologi biologi. Setelah pembelajaran,
Peserta didik dapat memahami konsep-konsep bioteknologi,macam bioteknologi,contoh
produk bioteknologi.
2) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mampu menciptakan desain produk dan
contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari
kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
sedangkan setelah pembelajaran peserta didik mampu menciptakan desain produk dan
contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari
kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
3) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mampu berfikir kritis, kreatif dan
memberikan apresiasi atas desain produk biologi konvensional yang merupakan hasil
kerja kelompok lain sedangkan setelah pembelajaran peserta didik mampu berfikir
kritis, kreatif dan memberikan apresiasi atas desain produk biologi konvensional yang
merupakah hasil kerja kelompok lain ( mampu punya sikap perkembangan teknologi)
PRASARANA
Ruang kelas
Laboratorium Biologi
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler
MODEL PEMBELAJARAN:
PjBL ( Projec Base learning )
METODE PEMBELAJARAN:
Diskusi, tanya jawab
MODA PEMBELAJARAN :
LURING
KOMPONEN INTI
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menciptakan rasa syukur, menjelaskan konsep,mengutarakan
pendapat dan menentukan solusi yang tepat tentang berbagai permasalahan inovasi
teknologi biologi
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang disukai
oleh anak muda sekarang
2. apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai
3. apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih kekinian?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Awal
1. Ketua kelas menyiapkan dan memimpin memberi salam kepada guru
2. peserta didik untuk berdo’a sebagai wujud beriman kepada Tuhan yang Maha Esa yang
dipimpin oleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
3. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Hikmat
4. Guru mendata kehadiran siswa sebagai wujud sikap tertib dan disiplin di Aplikasi
Agenda sekolah.com atau di Gform dengan link :
https://forms.gle/LFKAKJXo25gYkTWn7
a.
5. Peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan pendapat tentang video inspirasi
bioteknologi yang ada di GCR mulai dari diri.
6. Guru mengafirmasi kegiatan mulai dari diri dan eksplorasi konsep yang sudah
dikerjakan oleh siswa
7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini
Kegiatan inti
1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama
1. Peserta didik dibagi kelompok diskusi secara random dan berbeda dari kelompok
sebelumnya
2. Setiap kelompok peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan pematik
yang ada di kegiatan mulai diri dan menyimak video inspirasi dengan link
https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4
3. Peserta didik dalam kelompok saling mengungkapkan pendapatnya berdasarkan hasil
mengerjakan LKPD eksplorasi konsep.
4. Dalam kelompok diskusi peserta didik menentukan pendapat yang paling tepat sebagai
bahan diskusi kelompok
2. Merencanakan proyek
1. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan di LKPD bagian eksplorasi
konsep.
2. Setelah terjadi kesepakatan,peserta didik menentukan bahan tradisonal apa yang akan
menjadi projek inovasi teknologi biologi
3. Peserta didik membuat rancangan pelaksanaan projek sampai dengan membuat desain
produk yang dituangkan dalam PPT Membuat jadwal penyelesaian proyek
2. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek
1. Peserta didik melengkapi tabel timeline yang digunakan untuk memonitoring
kemajuan penyelesaian projek
2. Peserta didik merancang laporkan pengumpulan data setiap kegiatan pelaksanaan
proyek
Kegiatan Akhir
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan sederhana tentang kegiatan
Guru melakukan penilaian diskusi di GCR
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu
presentasi produk yang sudah dirancang oleh masing masing kelompok
Guru dan peserta didik menyanyikan lagu nasional dengan semangat diiringi dengan
iringan music
Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa secara bersama sama yang dipimpin
petugas doa
Pertemuan 2
Kegiatan Awal
Ketua kelas menyiapkan dan memimpin memberi salam kepada guru
Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdo’a sebagai wujud beriman kepada Tuhan
yang Maha Esa yang dipimpin oleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Hikmat
Guru mendata kehadiran siswa sebagai wujud sikap tertib dan disiplin di Aplikasi Agenda
sekolah.com atau di Gform dengan link yang sama di pertemuan 1 hanya berbeda tanggal
Kegiatan inti
1. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
1. Peserta didik langsung mengambil tempat duduk sesuai dengan kelompok proyek yang
sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya
2. Secara acak ( dapat diundi dengan menggunakan aplikasi wheel of names ) peserta
didik
3. Peserta didik secara bergantian mempresentasikan didepan kelas tentang produk yang
dihasilkan serta tantangan selama dalam pengerjaan proyek
4. Peserta didik yang berasal dari kelompok lain menyimak dan memberikan komentar
2. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat terkait tentang
kendala yang dihadapi selama melakukan projek dan cara mengatasi kendala tersebut
2. Peserta didik melakukan penilaian proses diskusi ( penilaian antar teman ) dalam bentuk
gform
3. Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang sudah aktif berdiskusi
kelompok sampai membuat produk yang bisa menjadi inspirasi
Kegiatan Akhir
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan sederhana tentang kegiatan
Perserta didik melakukan refleksi pembelajaran dalam bentuk Gform
Guru melakukan penilaian diskusi di GCR
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu
menyampaikan materi tentang bioteknologi modern
Guru dan peserta didik menyanyikan lagu nasional dengan semangat diiringi dengan
iringan music
Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa secara bersama sama yang dipimpin
petugas doa
REFLEKSI PENDIDIK
Manajemen kelas:
a. Apakah metode pembelajaran tersebut dapat diikuti oleh semua siswa di kelas?
b. Adakah kendala/hambatan dari siswa saat mengikuti pembelajaran?
c. Bagaimana cara mengatasi siswa yang memiliki kendala belajar di kelas?
Ketercapaian kompetensi:
a. Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik?
b. Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan belajar?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar
E-Modul kelas X SMA Marsudirini Bekasi
PPT Bioteknologi
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD disiapkan di plafrom GCR
3. Media pembelajaran
PPT
4. Alat evaluasi (beserta kisi-kisinya)
Pengetahuan
X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berdasarkan ciri khas prosesnya
X.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi masalah perkembangan bioteknologi
konvensional
X.3.3 Peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang
permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang
Kisi –kisi Soal Pengetahuan
IPK Indikator Soal LEVEL KOKNITIF No.Soal skor
X.3.1 Disajikan gambar produk C3 1 25%
bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern, peserta
didik mampu membedakan
berdasarkan prosesnya
X.3.2 Disajikan kasus sehari C3 2 25%
hari,peserta didik mampu
mengidentifikasi masalah
perkembangan bioteknologi
X.3.3 Disajikan tabel pernyataan, C4 3 35%
peserta didik mampu
menentukan alternative solusi
yang tepat tentang
permasalahan bioteknologi
konvensional dari berbagai
sudut pandang
Total 100%
1 25 microorganisme)
2 Proses Tidak steril steril
pembuatan
produk ( steril/
tidak steril )
3 Pemanfaatan Memanfaatkan Tidak
mikroorganisme mikroorganisme memanfaatkan
4 Prinsip kerja Proses Rekayasa
fermentasi Genetika
No Tingkat Daya
Sko
Soa Kesukara Pembed Kunci Jawaban
r
l n a
A.
c. Hasil Produk
No Kreterian penilaian 1 2 3 4
1 Perencanaan projek
2 Proses pembuatan projek
3 Persiapan alat dan bahan
4 Teknik pengolahan
5 Kebersihan pengolahan
6 Desain produk kekinian
1
2
3
4
Dst
e. Penilaian Sikap
Link : https://forms.gle/b6t8AVLggXsgEAH96
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya memahami setiap proses pembelajaran
2 Saya melaksanakan semua tugas tepat waktu
3 Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
ide/gagasan.
4 Ketika saya berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
5 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
6 Saya marah saat diberi kritik.
7 Saya menghargai orang yang berbeda pendapat
8 Saya menjalankan keputusan bersama dalam
kelompok meskipun berbeda pandangan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap
NAMA SISWA :
KELAS :
Tujuan pembelajaran :
Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan
lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi
Petunjuk pengisi LKPD:
Lembar kerja peserta didik dibawah ini merupakan salah satu instrumen pembelajaran yang berisi tentang
arahan kerja bagi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.LKPD ini dapat diakses di Google
Classroom SMA Marsudirini Bekasi dengan Link :
https://classroom.google.com/c/NTczNDQ2ODY1MTI.
3. Jika ada yang menjawab bahwa pada umumnya kedelai dibuat tempe, menurut pendapatmu dikalangan
anak muda sekarang apakah termasuk makanan favorit?jelaskan alasannya
Setelah kita semua mengawali pembelajaran dengan mengisi tahap mulai dari diri, marilah bersama
sama belajar untuk menambah wawasan kita dalam materi inovasi teknologi biologi dengan cara :
1. Mempelajarai materi yang dituangkan dalam PPT ( kalian dapat mencari sumber lain tentang
materi inovasi teknologi biologi dari jurnal,artikel dan lain lain )
Link :
https://docs.google.com/presentation/d/1u2PrgTNN7tqGk9zrRljyFfV32dVMnRI4/edit#slide=id.
p3
2. Menyimak video inspirasi dan menjawab pertanyaan yang ada di LKPD ini
simaklah video inspirasi kaum muda yang ada di link dibawah ini
Link : https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4
a. menurut pendapat kalian apa isi video itu?
b. Apa yang melatarbelakangiorang yang ada didalam video tersebut melakukan inovasi?
c. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang disukai
oleh anak muda sekarang!
c. Apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai!
d.Apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih kekinian?
teman- teman setelah kita melakukan eksplorasi konsep tentang materi inovasi teknologi biologi
baik sevara konvemsional maupun modern dan memunculkan masalah tentang “kurang tertariknya
kaum muda dengan makan tradisional yang pembuatannya kurang menarik” maka marilah kita
berdiskusi dan berfikir untuk melakukan inovasi kekinian dalam pembuatan produk...lakukan diskusi
dengan beberapa petunjuk dibawah ini :
2. Diskusikan dan tentukan pilihan 1 jenis bahan dasar makanan tradisional yang akan kalian jadikan
produk
kekinian
3. Carilah cara kerja dan proses pembuatan produk tersebut dari berbagai sumber.
4. Buatlah nama dan desain kemasan produk yang kalian hasilkan se kreatif mungkin dan bernuansa
kekinian agar banyak orang tertarik untuk membeli produk kemasanmu?
5. Buatlah Timeline pengerjaan proyek tersebut dan bagilah koordinator kegiatan seperti dalam
tabel dibawah ini :
No Hari dan tanggal Jenis Kegiatan PIC Keterangan
Petunjuk pengisian :
1. Hari/tanggal : isilah pada kolom hari dan tanggal pelaksanaan kegiatan yang akan kalian
rencanakan
2. Jenis kegiatan : isilah pada kolom jenis kegiatan uraian perencanaan dimulai dari persiapan
alat dana bahan,pelaksanaan pembuatan proyek, mendesain kemasan, dan finising produk
3. PIC : berisi anggota kelompok yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut
4. Keterangan : berisi kejadian/kendala dan cara mengatasi kendala tersebut
6. Buatlah usulan proyek dan timeline dalam PPT dan presentasikanlah di depan kelas.
Peta Konsep.
Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau bagian dari organisme
untuk membuat suatu produk atau jasa, sehingga dapat mensejahterakan manusia.
Coba perhatikan beberapa produk makanan atau minuman di sekitar kita yang
memanfaatkan bioteknologi konvensional. Tape, tempe, roti, dan keju adalah beberapa
produk makanan bioteknologi yang mungkin sangat sering kita makan. Proses untuk
mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi konvensional. Baca
juga: Bahaya Produk Bioteknologi Contoh produk bioteknologi konvesional Apakah
kalian tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Berikut penjelasan
beberapa produk bioteknologi konvensional
Tempe Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan
menjadi salah satu makanan favorit yang kandungan gizinya patut diperhitungkan.
Dengan kadar protein cukup tinggi, tempe merupakan alternatif sumber protein nabati.
Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh
manusia. Bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan
dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus
oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur
akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.
Tempe
Hifa tempe
(Kecap Jamur Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap. Jamur ini
ditumbuhkan dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama dengan
bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan
campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka
dihasilkan kecap Oncom Pernahkah kamu makan oncom? Oncom merupakan makanan
yang dikenal di kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau bungkil
kacang dengan bantuan jamur Neurospora Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat
warna merah atau orange yang merupakan pewarna alami. Tauco Terbuat dari kacang
kedelai yang proses pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang memanfaatkan
mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun merupakan
produk hasil fermentasi.
Kecap Oncom
Taoco
Rhizopus oryzae
Yoghurt Yoghurt terbuat dari susu. Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu
yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau lactobacillus bulgaricus.
Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi
adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hal
tersebutlah yang menjadikan yogurt terasa asam dan kental.
Streptococcus thermophillus
Keju Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat
pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilkukan
dengan bantuan bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan
membagi susu menjadi cari dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah
gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Kemudian dadih
mengalami proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang
kita kenal dengan keju.
Lactobacillus bulgaricus
Nata de coco Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling dari air kelapa) juga produk
bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri Acetobacter xylinum.
Nata de coco terbuat dari air kelapa dengan massa kenyal berwarna putih yang terbentuk
dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair tempat hidup
bakteri Acetobacter xylinum.
Minuman Alkohol Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman
dan alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir.
Minuman tuak dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh Aspergillus
orizae. Sedangkan pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah anggur atau buah
lain yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui
proses fermentasi dan bir dibuat dari biji padi yang sebelumnya diubah menjadi malt yang
mengandung enzim amilase.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang melibatkan rekayasa genetika
sehingga menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan seperti bayi tabung, hormon,
antibiotik, dan vaksin. Pada prinsipnya, bioteknologi modern merupakan pemanfaatan
bagian dari mikroorganisme dengan melibatkan teknologi modern. Bioteknologi modern
adalah bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara
tidak langsung, dan umumnya berupa bagian-bagian tertentu untuk menghasilkan produk
dengan cara prinsip atau teknologi tertentu.
Kultur jaringan
Apa tujuan dan manfaat dari kultur jaringan? Tujuan dari kultur jaringan adalah sebagai
berikut :
2. Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit
karena dilakukan secara aseptik.
3. Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal
yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan
dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak
memerlukan banyak tanaman induk.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Sumber : www.sumber.belajar.kemendikbud.com
Perbanyakan tanaman dengan biji
Sumber : www.sumber.belajar.kemendikbud.com
Kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman yang identik induknya dalam jumlah yang
besar. Sedangkan perbanyakan tanaman dengan biji (kacang merah) hanya
menghasilkan satu jenis tanaman yang sama.
Biopestisida
Pengertian Biopestisida
Biofungisida (Trichoderma)
Kristal protein yang bersifat insektisidal ini sering dise-but dengan δ-endotoksin.
Kristal ini sebenarnya hanya merupakan pro-toksin yang jika larut dalam usus se-rangga
akan berubah menjadi poli-peptida yang lebih pendek (27-149 kd) serta mempunyai sifat
insektisi-dal. Pada umumnya kristal Bt di alam bersifat protoksin, karena ada-nya
aktivitas proteolisis dalam sistem pencernaan serangga dapat mengubah Bt-protoksin
menjadi polipeptida yang lebih pendek dan bersifat toksin. Toksin yang telah aktif
berinteraksi dengan sel-sel epithelium di midgut serangga. Bukti-bukti telah
menunjukkan bahwa toksin Bt ini menyebabkan terbentuknya pori-pori (lubang yang
sangat kecil) di sel membran di sa-luran pencernaan dan mengganggu keseimbangan
osmotik dari sel-sel tersebut. Karena keseimbangan os-motik terganggu, sel menjadi
beng-kak dan pecah dan menyebabkan matinya serangga (Hofte dan Whiteley, 1989
dalam Bahagiawati, 2002). Lebih lanjut dikatakan Keuntungan pemakaian Bt jika
dibandingkan dengan pestisida kimiawi adalah Bt bersifat toksin terhadap hama dari
spesies tertentu sehingga tidak membunuh serangga dan hewan bukan sasaran. Namun
demikian, setelah pemakai-an pestisida mikrobial ini selama bertahun-tahun di lapang,
ada indikasi hama menjadi resisten terhadap Bt.
a. tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan karena biopestisida tidak banyak
menghasilkan racun dibanding pestisida kimia, dan tidak menghasilkan residu
terutama pada buah dan sayuran sehingga aman jika digunakan dalam pertanian
organic,
b. target spesifik,
c. efektif meski dalam jumlah sedikit,
d. mengalami terurai secara alami dan cepat
e. digunakan dalam komponen IPM (Integrated Pest Management) atau Pengendalian
Hama Terpadu
Kloning
Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel
induknya tanpa proses pembuahan. Kloning berasal dari Bahasa Yunani yaitu clone atau
klon yang artinya kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi
aseksual.Teknologi kloning mengarah kepada kemajuan dunia kedokteran, serta
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, diagnostik dan terapi. Namun,
kloning juga dapat berdampak negatif yaitu dapat disalahgunakan untuk menciptakan
spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Kekacauan dalam kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun induknya
dapat saja terjadi.
Beberapa ilmuwan yang mendukung, berpendapat bahwa kloning adalah salah satu cara
yang mungkin untuk melestarikan spesies yang punah.Namun disisi lain, banyak yang
tidak mendukung karena berpotensi tidak aman dan tidak etis, terutama untuk diterapkan
kepada manusia.
Macam-macam Kloning
Kloning sebenarnya memiliki dampak positif dan dampak negatif sebagai berikut.
Dampak positif :
Kloning menjadi pilihan untuk menyelamatkan genetic yang hilang dari hewan
yang mati secara teratur.
Resipien transfer embrio tidak dibatasi waktu dan tempat.
Embrio dapat disimpan dengan waktu yang lama.
Dampak negatif
Salah satu yang paling terkenal hasil dari teknik kloning adalah lahirnya domba dolly
pada 1998. Proses kloningnya adalah sebagai berikut.
1. Pengambilan sel dari ambing (kelenjar susu) domba A. Kemudian dibiakkan dalam
medium di laboratorium selama enam hari.
2. Sel telur yang belum difertilisasi diambil dari domba B. Inti sel yang mengandung
DNA dikeluarkan dari sel tersebut.
3. Proses fusi (penggabungan) sel dari domba A dan sel telur kosong domba B dengan
menggunakan kejutan listrik.
4. Embrio hasil fusi dimasukkan ke dalam uterus domba yang C yang bertindak sebagai
ibu angkat.
Beberapa ilmuwan yang mendukung, berpendapat bahwa kloning adalah salah satu cara
yang mungkin untuk melestarikan spesies yang punah.Namun disisi lain, banyak yang
tidak mendukung karena berpotensi tidak aman dan tidak etis, terutama untuk diterapkan
kepada manusia.
Rekayasa genetika
Rekayasa genetika adalah upaya untuk melakukan modifikasi molekul genetik dari
suatu organisme sehingga diperoleh sifat baru yang dimiliki. Teknik rekombinasi
molekul DNA yang pertama kali diperkenalkan oleh Paul Berg tahun 1972, segera
dikembangkan oleh Genetech 1976 dengan memproduksi insulin manusia melalui teknik
ini. Pada akhirnya insulin hasil rekayasa genetika mulai dipasarkan pada tahun 1982.
Teknik yang masih baru saat itu, selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
produk pertanian, sehingga muncullah berbagai komoditas hasil rekayasa genetika, atau
sering kita sebut produk GMO (genetically modified organisms), atau PRG (produk
rekayasa genetika).
menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas yang lebih baik.
Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, misalnya biomass dan
biofuel yang dapat menggantikan sumber energi konvensional.
erawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan yang lebih efektif.
efisiensi pertanian yang lebih baik dan penggunaan pestisida kimia yang relatif
lebih sedikit.
Produk hasil rekayasa genetik Para ahli melakukan rekayasa genetik pada beberapa
produk, yaitu:
Penerapan Bioteknologi
Bioteknologi dapat diterapkan secara luas yang meliputi berbagai bidang. Saking
luasnya, aplikasi bioteknologi diklasifikasikan dalam berbagai warna berdasarkan bidang
pemanfaatannya, yaitu: