Anda di halaman 1dari 28

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek Tempat dan Waktu Penelitian


1) Tempat Pelaksanaa : MI Miftahul Huda Sukobubuk Kecamatan
Margorejo Kabupaten Pati.
2) Waktu Pelaksanaan :
a. Pra Siklus : Sabtu, 29 September 2012
b. Siklus I : Sabtu , 6 Oktober 2012
c. Siklus II : Sabtu, 20 Oktober 2012
3) Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Menjelaskan pengertian Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
4) Kelas / Semester : V/1
5) Karakteristik Siswa MI Miftahul Huda Sukobubuk :
1. Berasal dari latar belakang sosial yang beragam, mulai dari keluarga
yang ekonomi lemah ( Buruh ), Menengah ( Pedagang dan PNS ), dan
kalangan atas yang hanya sebagaian kecil.
2. Kelas ini tergolong kelas yang kemampuan belajarnya tidak tergolong
pandai, tetapi tergolong kelas yang berdisiplin tinggi dan berkemauan
keras.
Menurut Jean Piaget tahap operasional konkrit anak usia 11 – 15
tahun memiliki kemampuan berpikir logis. Mereka dapat berpikir
sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Pada tahap ini
permasalahan yang dihadapinya adalah permasalahan yang konkret.
Pada tahap ini anak akan menemui kesulitan bila diberi tugas
sekolah yang menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi.
Misalnya, anak sering kali menjadi frustasi bila disuruh mencari arti
tersembunyi dari suatu kata dalam tulisan tertentu. Mereka menyukai soal
– soal yang tersedia jawabannya.

18
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu :
pra siklus, siklus pertama, siklus kedua. Dalam setiap tahap meliputi langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan.
b. Tahap pelaksanaan.
c. Tahap pengamatan/pengumpulan data/intrumen.
d. Tahap refleksi.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas :

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SIKLUS I

Perencanaan Pelaksanaan

Refleksi Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan Pelaksanaan

Refleksi Pengamatan

19
1. Pra Siklus
a. Rencana
Pada tahap perencanaan ini peneliti mohon izin kepada Kepala MI
Miftahul Huda Sukobubuk, Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Karena
penulis adalah guru pada MI Miftahul Huda juga, maka izin dapat penulis
peroleh dengan mudah. Kepala Madrasah dan pengamat menyatakan
mendukung dan ikut berperan serta aktif dalam pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas ini. Perencanaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pembelajaraan (RP)
2) Membuat Instrumen Penelitian meliputi:
a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
b) Lembar Soal Tes Formatif
c) Analisis Hasil Tes Formatif
d) Lembar Perbaikan dan Pengayaan
e) Lembar observasi.
Adapun Rencana Pembelajaran (RP) dan instrumen penelitian secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran
3) Tujuan Pembelajaran dalam Rencana Pembelajaran meliputi :
a) Dengan penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi Negara
Kesatua Republik Indonesia dengan benar
b) Melalui penjelasan yang diberikan oleh guru tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia siswa dapat menyebutkan batas-batas
utara, selatan, barat, dan timur wilayah Indonesia.

b. Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29
September 2012.Waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam pelajaran (1 x
pertemuan) 70 menit.
Pelaksanaan penelitian diawali dengan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan tentang Menjelaskan pengertian Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Kegiatan yang terjadi pada tahap pelaksanaan ini adalah :

20
1) Pada kegiatan awal Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan apersepsi berupa tanya jawab tentang sesuatu yang
berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
2) Pada kegiatan inti siswa bercerita tentang berita – berita yang pernah
didengarnya di TV yang berhubungan dengan Kesatuan, Guru
mengarahkan cerita siswa, siswa mengidentifikasi Negara Kesatuan
Republik Indonesia, siswa menunjukkan batas-batas wilayah Indonesia
dengan membaca peta, siswa dan guru berdiskusi mencari manfaat
daripersatuan, siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan melaporkan hasil
diskusinya, guru menyimpulkan hasil diskusi, guru memajang hasil diskusi
yang paling bagus.
3) Dalam kegiatan akhir guru memberikan evaluasi ( tes formatif ),siswa
mengerjakan tes formatif, guru menganalisis hasil tes formatif, guru
memberikan tindak lanjut dan menutup pelajaran.

c. Pengamatan/ pengumpulan data/ instrument


Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengamati
aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Instrumen
pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dengan tujuan
mengukur hasil belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran
berakhir.
Pada tes formatif guru menyediakan enam soal yang meliputi :
a) Bentuk soal
- Pilihan ganda : 3 soal
- Isian : 2 soal
- Uraian singkat : 1 soal
b) Skor Penilaian

21
I. Jawaban betul x 10 = 3 x 10 = 30
II. Jawaban betul x 20 = 2 x 20 = 40
III. Jawaban betul x 30 = 1 x 30 = 30
Jumlah = 100
Nilai Maksimal = 100

2) Observasi
Selain data yang berbentuk kuantitatif, masih diperlukan data
kualitatif melalui observasi tentang keaktifan guru dan siswa dalam
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok. Maka teman sejawat
melakukan pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan mengacu pada lembar pengamatan yang telah disediakan.

d. Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi dengan
menganalisa hasil tes formatif maupun hasil pengamatan perilaku guru dan
siswa. Hasil pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada pembelajaran
awal dengan fokus perbaikan tentang Menjelaskan pengertian
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dilihat dari hasil
perolehan nilai tes formatif hanya 22,22% dari jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar, sedang 77,78% masih belum tuntas. Tentang perilaku
siswa dalam mengikuti pembelajaran maupun dalam kerja kelompok juga
belum menunjukkan antusias yang baik terbukti dengan munculnya
permasalahan sebagai berikut :
1. Siswa kurang fokus pada materi menjelaskan pengertian Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
2. Siswa kurang aktif dalam berdiskusi.
3. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan soal.
4. Siswa yang tingkat kemampuannya rendah cenderung ramai sendiri saat
berdiskusi.
Hal ini cerderung disebabkan karena :

22
1. Guru kurang kreatif dalam mengelola kelas dan dalam menggunakan alat
peraga.
2. Siswa kurang menguasai pelajaran.
3. Contoh dan soal kurang
4. Alat peraga yang disediakan kurang menarik dan guru kurang
memanfaatkan alat peraga tersebut.
5. Guru kurang membimbing pada saat siswa melakukan diskusi.
6. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa
Sebenarnya potensi siswa ada bila dikelola secara baik ,
dalam arti pengelolaan kelasnya. Penulis berpendapat, bila pembelajaran
menarik pastilah siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Tentu saja
hasilnya akan lebih maksimal seperti rencana dan harapan. Dari hasil tersebut
penulis merasa masih perlu untuk melanjutkan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus I.

23
Tes formatif pada pra siklus adalah sebagai berikut :
TES FORMATIF
( Pra Siklus )

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Materi : Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kelas / Semester :V/1
Hari / Tanggal : Sabtu / 29 September 2012
Nama : …………………………
Nilai : …………………………
I. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban
yang paling benar !
1. Cara menbjaga keutuhan negara Indonesia adalah dengan menjaga
persamaan yang ada. Salah satu persamaan yang dimiliki bangsa
Indonesia dan diikrarkan dalam sumpah pemuda adalah ....
a. agama
b. bahasa daerah.
c. warna kulit
d. tumpah darah.
2. berikut ini yang tergolong tindakan menjaga keutuhan Indonesia
adalah ....
a. memusuhi umat agama lain
b. membabat hutan dengan semena-mena
c. menghormati teman yang berbeda suku
d. membuat kerusuhan pada hari besar agama lain.
3. Berikut ini tindakan yang dapat menghancurkan keutuhan Indonesia,
adalah ....
a. menghormati perbedaan yang ada
b. menjaga persamaan dan kebersamaan
c. mentaati hukum yang berlaku
d. mendirikan negara baru.

24
II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
4. NKRI kepanjangan dari ....
5. Pulau Nias, Madura, Bali, adalah termasuk pulau yang berukuran....

III.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas !


6. Sebutkan unsur-unsur berdirinya suatu negara !

- Observasi
Selain data yang berbentuk kuantitatif, masih diperlukan data
kualitatif melalui observasi tentang keaktifan guru dan siswa dalam
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok. Maka teman sejawat
melakukan pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan mengacu pada lembar pengamatan yang telah disediakan.

25
LEMBAR OBSERVASI
( Pra Siklus )

Mata Pelajaran :
Materi :
Kelas / Semester :
Hari / Tanggal :

Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ya Tidak

Guru
1. Suara guru jelas dan tidak
monoton
2. Memberi motivasi pada anak
3. Mengelola kelas dengan
mengaktifkan siswa
4. Memberi waktu siswa untuk
bertanya
5. Memberi contoh dan soal latihan
6. Guru menggunakan metode
kerja kelompok dan latihan
7. Membimbing siswa dalam kerja
kelompok
8. Penggunaan waktu
Siswa

1. Siswa sudah memperhatikan


pelajaran
2. Siswa menjawab pertanyaan
3. Siswa aktif dalam mengerjakan
soal
4. Waktu kerja kelompok siswa
sibuk sendiri
5. Siswa memonopoli dalam kerja
kelompok
6. Membimbing teman dalam kerja
kelompok

26
d. Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi dengan
menganalisa hasil tes formatif maupun hasil pengamatan perilaku guru dan
siswa. Hasil pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada pembelajaran
awal dengan fokus perbaikan tentang Menjelaskan pengertian
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dilihat dari hasil
perolehan nilai tes formatif hanya 22,22% dari jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar, sedang 77,78% masih belum tuntas. Tentang perilaku
siswa dalam mengikuti pembelajaran maupun dalam kerja kelompok juga
belum menunjukkan antusias yang baik terbukti dengan munculnya
permasalahan sebagai berikut :
1. Siswa kurang fokus pada materi menjelaskan pengertian Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
2. Siswa kurang aktif dalam berdiskusi.
3. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan soal.
4. Siswa yang tingkat kemampuannya rendah cenderung ramai sendiri saat
berdiskusi.
Hal ini cerderung disebabkan karena :
1. Guru kurang kreatif dalam mengelola kelas dan dalam menggunakan alat
peraga.
2. Siswa kurang menguasai pelajaran.
3. Contoh dan soal kurang
4. Alat peraga yang disediakan kurang menarik dan guru kurang
memanfaatkan alat peraga tersebut.
5. Guru kurang membimbing pada saat siswa melakukan diskusi.
6. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa
Sebenarnya potensi siswa ada bila dikelola secara baik ,
dalam arti pengelolaan kelasnya. Penulis berpendapat, bila pembelajaran
menarik pastilah siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Tentu saja
hasilnya akan lebih maksimal seperti rencana dan harapan. Dari hasil tersebut

27
penulis merasa masih perlu untuk melanjutkan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus I.

2. Siklus I
Dalam pembelajaran awal pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
hasilnya belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka perlu
mengadakan perbaikan pembelajaran pada Siklus I.
a. Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaraan
(RPP)
2) Membuat Instrumen Penelitian meliputi:
a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
b) Lembar Soal Tes Formatif
c) Analisis Hasil Tes Formatif
d) Lembar Perbaikan dan Pengayaan
e) Lembar observasi.
3) Membuat Tujuan Pembelajaran dalam Rencana Pembelajaran meliputi :
a) Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan kepanjangan NKRI.
b) Melalui penjelasan yang diberikan oleh guru siswa dapat menjelaskan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan benar.
c) Dengan berdiskusi siswa dapat menemukan batas-batas wilayah
Indonesia.
d) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan letak geografis
Indonesia.
4) Menentukan metode yang sesuai.
5) Membuat Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Meningkatkan hasil belajar siswa tentang menjelaskan Negara Kesatuan
Republik Indonesia melalui penerapan metode Value Clarification
Tecnique ( VCT )

28
6) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam perbaikan
pembelajaran.
Adapun Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan
instrumen penelitian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

b. Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 06 Oktober
2012. Waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam pelajaran (1 x pertemuan) 70
menit.
Pelaksanaan penelitian diawali dengan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan tentang Menjelaskan pengertian Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Proses yang terjadi pada tahap pelaksanaan ini adalah :
1. Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dilanjutkan dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan apersepsi secara
runtut.
2. Pada kegiatan inti guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya tentang hubungan Indonesia dengan negara
lain, guru mengarahkan pendapat siswa, guru memberi sebuah cerita
tentangkesatuan dan persatuan, siswa menyimpulkan sendiri apa yang
dimaksud dengankesatuan dan persatuan, guru menggali informasi pada
siswa tentang nilai – nilai yang dapat diambil dari cerita yang disajikan
guru, siswa berdiskusi dalam mengerjakan LKS, guru membimbing siswa
saat berdiskusi, siswa melaporkan hasil diskusi.
3. Dalam kegiatan akhir guru memberikan evaluasi berupa tes formatif,
menganalisis hasil tes formatif, memberikan tindak lanjut dan menutup
pelajaran.
c. Pengamatan/Pengumpulan data/Instrumen
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran maupun
aktivitas siswa saat bekerja kelompok mengerjakan LKS dan tugas lainnya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

29
1) Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif
dengan tujuan mengukur hasil belajar yang diperoleh setelah proses
pembelajaran berakhir.
Pada tes formatif guru menyediakan enam soal yang meliputi :

a) Bentuk soal
- Pilihan ganda : 3 soal
- Isian : 2 soal
- Uraian singkat : 1 soal
b) Skor Penilaian
I. Jawaban betul x 10 = 3 x 10 = 30
II. Jawaban betul x 20 = 2 x 20 = 40
III. Jawaban betul x 30 = 1 x 30 = 30
Jumlah = 100
Nilai Maksimal = 100

2) Observasi
Selain data yang berbentuk kuantitatif, masih diperlukan data
kualitatif melalui observasi tentang keaktifan guru dan siswa dalam
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok. Maka teman sejawat
melakukan pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan mengacu pada lembar pengamatan yang telah disediakan.

d. Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi dengan
menganalisa hasil tes formatif maupun hasil pengamatan perilaku guru dan
siswa. Hasil perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada
siklus I dengan fokus perbaikan tentang Menjelaskan pengertian Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dilihat dari hasil perolehan nilai tes

30
formatif hanya 44,4% dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar,
sedang 55,6% masih belum tuntas. Tentang perilaku siswa dalam mengikuti
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok juga belum menunjukkan
antusias yang baik, masih terdapat beberapa permasalahan yang muncul
diantaranya sebagai berikut:
1. Siswa kurang aktif memperhatikan pelajaran.
2. Siswa terlihat takut untuk menjawab pertanyaan guru
3. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan soal
4. Siswa masih sibuk sendiri dengan kegiatannya.
5. Siswa yang memiliki kemampuan lebih, banyak memonopoli saat diskusi.
Hal ini cenderung disebabkan guru lebih mendominasi
pembelajaran, serta pembelajaran yang berlangsung terasa menjemukan
disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terlalu monoton dan
kurang menarik. Sebenarnya potensi siswa ada bila dikelola secara baik,
dalam arti pengelolaan kelasnya dan kreativitas guru juga menentukan untuk
memunculkan potensi siswa. Penulis berpendapat, bila pembelajaran menarik
pastilah siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Tentu saja hasilnya
akan lebih maksimal seperti rencana dan harapan. Hal ini terlihat pada
beberapa aspek yang masih kurang diantaranya :
1. Guru dalam memperhatikan siswa kurang menyeluruh.
2. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
3. Penggunaan alat peraga kurang efektif karena keterbatasan waktu
4. Penggunaan waktu yang kurang efektif.
5. Contoh dan soal kurang
6. Penyampaian materi tergesa – gesa.
Disamping terdapat kekurangan pada siklus I ini juga terdapat
kelebihan, terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil
tersebut penulis merasa masih perlu untuk melanjutkan pembelajaran pada
siklus II karena peningkatan hasil belajar belum memenuhi KKM yang telah
ditentukan.

31
Tes formatif pada siklus I adalah sebagai berikut :
TES FORMATIF
( SIKLUS I )
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Materi : Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kelas / Semester :V/1
Hari / Tanggal : Sabtu/ 06 Oktober 2012

Nama : …………………………
Nilai : …………………………

I. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban


yang paling benar !
1. Lambang negara Indonesia adalah....
a. Bhinneka Tunggal Ika c. Pancasila
b. Garuda Indonesia d. Indonesia Raya
2. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menempatkan
kepentingan umum diatas kepentingan ....
a. golongan
b. presiden
c. ras
d. pribadi
3. Negara yang mempunyai ketahanan yang kuat adalah negara
yang ....
a. kaya sumber energi c. Selalu terjadi konflik
b. rakyatnya bersatu d. Banyak gedungnya.

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa....
5. Negara Indonesia berdiri sejak proklamasi kemerdekaan tanggal....

32
III.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan
tepat !
6. Sebutkan 8 propinsi pada awal kemerdekaan indonesia ?

- Observasi
Selain data yang berbentuk kuantitatif, masih diperlukan data
kualitatif melalui observasi tentang keaktifan guru dan siswa dalam
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok. Maka teman sejawat
melakukan pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan mengacu pada lembar pengamatan yang telah disediakan.

33
LEMBAR OBSERVASI
( Siklus I )

Mata Pelajaran :
Materi :
Kelas / Semester :
Hari / Tanggal :

Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ya Tidak

Guru
1. Suara guru jelas dan tidak
monoton
2. Memberi motivasi pada anak
3. Mengelola kelas dengan
mengaktifkan siswa
4. Memberi waktu siswa untuk
bertanya
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ya Tidak
5. Memberi contoh dan soal latihan
6. Guru menggunakan metode
kerja kelompok dan latihan
7. Membimbing siswa dalam kerja
kelompok
8. Penggunaan waktu
Siswa

1. Siswa sudah memperhatikan


pelajaran
2. Siswa menjawab pertanyaan
3. Siswa aktif dalam mengerjakan
soal
4. Waktu kerja kelompok siswa
sibuk sendiri
5. Siswa memonopoli dalam kerja
kelompok
6. Membimbing teman dalam kerja
kelompok

34
d. Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi dengan
menganalisa hasil tes formatif maupun hasil pengamatan perilaku guru dan
siswa. Hasil perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada
siklus I dengan fokus perbaikan tentang Menjelaskan pengertian Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dilihat dari hasil perolehan nilai tes
formatif hanya 44,4% dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar,
sedang 55,6% masih belum tuntas. Tentang perilaku siswa dalam mengikuti
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok juga belum menunjukkan
antusias yang baik, masih terdapat beberapa permasalahan yang muncul
diantaranya sebagai berikut:
1. Siswa kurang aktif memperhatikan pelajaran.
2. Siswa terlihat takut untuk menjawab pertanyaan guru
3. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan soal
4. Siswa masih sibuk sendiri dengan kegiatannya.
5. Siswa yang memiliki kemampuan lebih, banyak memonopoli saat diskusi.
Hal ini cenderung disebabkan guru lebih mendominasi
pembelajaran, serta pembelajaran yang berlangsung terasa menjemukan
disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terlalu monoton dan
kurang menarik. Sebenarnya potensi siswa ada bila dikelola secara baik,
dalam arti pengelolaan kelasnya dan kreativitas guru juga menentukan untuk
memunculkan potensi siswa. Penulis berpendapat, bila pembelajaran menarik
pastilah siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Tentu saja hasilnya
akan lebih maksimal seperti rencana dan harapan. Hal ini terlihat pada
beberapa aspek yang masih kurang diantaranya :
1. Guru dalam memperhatikan siswa kurang menyeluruh.
2. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
3. Penggunaan alat peraga kurang efektif karena keterbatasan waktu
4. Penggunaan waktu yang kurang efektif.
5. Contoh dan soal kurang
6. Penyampaian materi tergesa – gesa.

35
Disamping terdapat kekurangan pada siklus I ini juga terdapat
kelebihan, terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil
tersebut penulis merasa masih perlu untuk melanjutkan pembelajaran pada
siklus II karena peningkatan hasil belajar belum memenuhi KKM yang telah
ditentukan.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Seperti pada siklus I sebelum mengadakan Penelitian Tindakan
Kelas penulis merencanakan perbaikan pembelajaran tentang Menjelaskan
pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun
perencanaan yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
2) Membuat Instrumen Penelitian, meliputi:
a) Lembar Kerja Siswa (LKS)
b) Lembar Soal Tes Formatif
c) Kunci Jawaban Tes Formatif dan Kriteria Penilaian
d) Analisis Hasil Tes Formatif
e) Lembar Perbaikan dan Pengayaan
f) Lembar observasi.
3) Membuat tujuan pembelajaran
a) Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan batas-batas wilayah
Indonesia.
b) Dengan demonstrasi siswa dapat menunjukkan letak Geografis
Indonesia.
c) Melalui penjelasan yang diberikan oleh guru siswa dapat menjelaskan
makna Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan benar.
d) Dengan berdiskusi siswa dapat menemutunjukkan letak geografis
Indonesia .
e) Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan ragam kebudayaan
daerah di Indonesia.

36
4) Menentukan metode yang sesuai.
5) Membuat tujuan perbaikan pembelajaran
Meningkatkan hasil belajar siswa tentang menjelaskan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) melalui penerapan metode Value Clarification
Technique ( VCT ).
6) Menyiapkan alat peraga dan sumber belajar yang sesuai dengan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Adapun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian
secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

b. Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012.
Waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam pelajaran (1 x pertemuan) 70 menit.
Pelaksanaan penelitian diawali dengan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan tentang Menjelaskan pengertian Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Proses yang terjadi pada tahap pelaksanaan ini adalah:
1) Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dilanjutkan dengan
menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran secara runtut dan
memberikan motivasi.
2) Pada kegiatan inti :
a) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengartikan
kepanjangan NKRI.
b) Guru mengadakan perlombaan dengan cara menyediakan sebuah
gambar tentang peta wilayah Indonesia.
c) Siswa menceritakan gambar tersebut kemudian menyimpulkan
banyaknya pulau-pulau di Indonesia .
d) Guru menggali informasi pada siswa tentang nilai – nilai moral yang
dapat diambil dari cerita siswa tentang gambar yang telah disediakan.
e) Guru memilih 3 cerita terbaik kemudian memajangnya di papan
pajangan sebagai pemenang lomba.

37
3) Dalam kegiatan akhir guru memberikan evaluasi, siswa mengerjakan
evaluasi, guru menganalisis, guru memberikan tindak lanjut dan menutup
pelajaran.

c. Pengamatan/ pengumpulan data/ instrumen.


Pengamatan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Instrumen
pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dengan
tujuan mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti.
Pada tes formatif guru menyediakan enam soal yang meliputi :
a) Bentuk soal
- Pilihan ganda : 3 soal
- Isian : 2 soal
- Uraian singkat : 1 soal
b) Skor Penilaian
I. Jawaban betul x 10 = 3 x 10 = 30
II. Jawaban betul x 20 = 2 x 20 = 40
III. Jawaban betul x 30 = 1 x 30 = 30
Jumlah = 100
Nilai Maksimal = 100

2) Observasi
Selain data yang berbentuk kuantitatif, masih diperlukan data
kualitatif melalui observasi tentang keaktifan guru dan siswa dalam
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok. Maka teman sejawat
melakukan pengamatan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan mengacu pada lembar pengamatan yang telah disediakan.

38
d. Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi dengan
menganalisa hasil tes formatif maupun hasil pengamatan perilaku guru dan
siswa. Hasil perbaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada
siklus I dengan fokus perbaikan tentang Menjelaskan pengertian Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dilihat dari hasil perolehan nilai tes
formatif hanya 44,4% dari jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar,
sedang 55,6% masih belum tuntas. Tentang perilaku siswa dalam mengikuti
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok juga belum menunjukkan
antusias yang baik, masih terdapat beberapa permasalahan yang muncul
diantaranya sebagai berikut:
1. Siswa kurang aktif memperhatikan pelajaran.
2. Siswa terlihat takut untuk menjawab pertanyaan guru
3. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan soal
4. Siswa masih sibuk sendiri dengan kegiatannya.
5. Siswa yang memiliki kemampuan lebih, banyak memonopoli saat diskusi.
Hal ini cenderung disebabkan guru lebih mendominasi
pembelajaran, serta pembelajaran yang berlangsung terasa menjemukan
disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru terlalu monoton dan
kurang menarik. Sebenarnya potensi siswa ada bila dikelola secara baik,
dalam arti pengelolaan kelasnya dan kreativitas guru juga menentukan untuk
memunculkan potensi siswa. Penulis berpendapat, bila pembelajaran menarik
pastilah siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Tentu saja hasilnya
akan lebih maksimal seperti rencana dan harapan. Hal ini terlihat pada
beberapa aspek yang masih kurang diantaranya :
1. Guru dalam memperhatikan siswa kurang menyeluruh.
2. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
3. Penggunaan alat peraga kurang efektif karena keterbatasan waktu
4. Penggunaan waktu yang kurang efektif.
5. Contoh dan soal kurang
6. Penyampaian materi tergesa – gesa.

39
Disamping terdapat kekurangan pada siklus I ini juga terdapat
kelebihan, terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil
tersebut penulis merasa masih perlu untuk melanjutkan pembelajaran pada
siklus II karena peningkatan hasil belajar belum memenuhi KKM yang telah
ditentukan.

40
Tes formatif pada siklus II adalah sebagai berikut :
TES FORMATIF
( SIKLUS II )
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Materi : Menjelaskan pengertian Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Kelas / Semester : V/1
Hari / Tanggal : Sabtu / 20 Oktober 2012

Nama : …………………………
Nilai : …………………………

I. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban


yang paling benar !
1. Lambang negara Indonesia adalah....
a. Bhinneka Tunggal Ika c. Pancasila
b. Garuda Indonesia d. Indonesia Raya
2. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menempatkan
kepentingan umum diatas kepentingan ....
a. golongan
b. presiden
c. ras
d. pribadi
3. Negara yang mempunyai ketahanan yang kuat adalah negara
yang ....
a. kaya sumber energi c. Selalu terjadi konflik
b. rakyatnya bersatu d. Banyak gedungnya.

41
II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa....
5. Negara Indonesia berdiri sejak proklamasi kemerdekaan tanggal....

III.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan


tepat !
6. Sebutkan 8 propinsi pada awal kemerdekaan Indonesia ?

- Observasi
Bersama teman sejawat, selain memperoleh data kuantitarif, dalam
penelitian ini peneliti juga ingin memperoleh data secara kualitatif
dengan perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran. Untuk itu
lembar pengamatan/observasi disiapkan untuk menggali data siswa
tentang aktivitasnya dalam kegiatan belajarnya.

42
LEMBAR OBSERVASI
( Siklus II )

Mata Pelajaran :
Materi :
Kelas / Semester :
Hari / Tanggal :

Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ya Tidak

Guru
1. Suara guru jelas dan tidak
monoton
2. Memberi motivasi pada anak
3. Mengelola kelas dengan
mengaktifkan siswa
4. Memberi waktu siswa untuk
bertanya
5. Memberi contoh dan soal latihan
6. Guru menggunakan metode
kerja kelompok dan latihan
7. Membimbing siswa dalam kerja
kelompok
8. Penggunaan waktu
Siswa

1. Siswa sudah memperhatikan


pelajaran
2. Siswa menjawab pertanyaan
3. Siswa aktif dalam mengerjakan
soal
4. Waktu kerja kelompok siswa
sibuk sendiri
5. Siswa memonopoli dalam kerja
kelompok
6. Membimbing teman dalam kerja
kelompok

43
d. Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi dengan
menganalisa hasil tes formatif maupun hasil pengamatan perilaku guru dan
siswa. Hasil perbaikan pembelaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siklus
II dengan fokus perbaikan tentang Menjelaskan pengertian Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) menunjukkan hasil yang memuaskan, dilihat dari
hasil perolehan nilai tes formatif 83,3% dari jumlah siswa sudah mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan yang belum tuntas 16,7%.
Tentang perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran maupun
dalam kerja kelompok juga sudah menunjukkan antusias yang baik, hanya
siswa yang memiliki kemampuan rendah terkadang masih bermain sendiri.
Setelah berdiskusi dengan teman sejawat masalah ini hanya dapat dipecahkan
dengan membimbing khusus siswa yang memiliki kemampuan rendah di luar
jam pelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Peran para siswa bukan lagi sebagai subjek pembelajaran tetapi
sebagai objek pembelajaran. Dari hasil tersebut penulis merasa senang dan
tidak perlu untuk melanjutkan pembelajaran pada siklus III.

C. Teknik Analisa Data.


Pengumpulan data dilakukan bersama dengan pelaksanaan penelitian
pada saat proses pembelajaran. Pelaku pengumpulan data adalah penulis dan
teman sejawat yang bertugas sebagai observator. Penulis mengumpulkan data
yang berhubungan dengan hasil post tes dan teman sejawat mengumpulkan
data yang berhubungan dengan perilaku guru dan siswa pada saat
pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
lembar pengamatan dan lembar post tes. Hasil pengamatan diperoleh dari
pengamatan terhadap perilaku guru dan siswa, sedangkan hasil post tes
diperoleh dari analisis lembar post tes.
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2
diperoleh data sebagai berikut:

44
1. siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.
2. siswa berani bertanya dan dapat menjawab pertanyaan guru.
3. guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.
4. nilai rata-rata kelas dari hasil post tes meningkat.
5. jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat dan yang belum tuntas
jumlahnya menurun.
6. kualitas mengajar guru semakin baik.

45

Anda mungkin juga menyukai