Anda di halaman 1dari 14

Revolusi Industri adalah keadaan dimana

banyak aspek kehidupan yang terpengaruh


oleh perubahan global.
Revolusi industri 3.0

Revolusi industri 1.0 yang ditandai dengan


ditemukannya mesin untuk industry yaitu mesin uap,
lalu revolusi industri 2.0 ditandai dengan penemuan
teknologi listrik untuk industry yaitu ban berjalan
dan listrik dan berikutnya revolusi industri 3.0 yang di
awali dengan munculnya mesin yang dapat bergerak
dan berpikir secara otomatis yaitu komputer dan
robot. Peralatan industri sudah tidak lagi dikendalikan
oleh manusia, namun sudah dikendalikan oleh
komputer atau lebih dikenal dengan istilah
komputerisasi.
Salah satu komputer pertama yang dikembangkan
sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi
Jerman adalah komputer bernama Colossus. Komputer
yang dapat diprogram tersebut merupakan mesin
raksasa sebesar ruang tidur yang tidak memiliki RAM
dan tidak bisa menerima perintah dari manusia
melalui keyboard. Komputer purba tersebut hanya
menerima perintah melalui pita kertas yang
membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.
Namun, kemajuan teknologi komputer berkembang
luar biasa pesat setelah perang dunia kedua selesai.
Penemuan semikonduktor, transistor, dan
kemudian integrated chip (IC) membuat ukuran
komputer semakin kecil, listrik yang dibutuhkan
semakin sedikit, serta kemampuan berhitungnya
semakin canggih.
Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa
dipasang di mesin-mesin yang mengoperasikan lini
produksi. Komputer pun mulai menggantikan banyak
manusia sebagai operator dan pengendali lini
produksi.
Era komputer ini pula yang menghasilkan generasi baru kaum ‘wealthy’
dipimpin oleh Bill Gates dengan Microsoft dan Steve Jobs dengan
Apple. Kemunculan Yahoo, Google, Facebook, hingga Amazon dan
Alibaba.

Bill Gates Steve Jobs


KUKA adalah sebuah produsen robot industri Jerman dan solusi untuk otomatisasi
pabrik. Perusaan ini didirakan oleh Johann Josef Keller dan Jacob Knappich
Komputer memiliki fungsi menerima input, Robot mempunyai bakat multifungsi yang
memproses input, menyimpan perintah- terprogram sehingga dapat mengelas,
perintah dan menyediakan output dalam menggiling, mengecat, merakit, dan
bentuk informasi. melakukan peran lain-lainnya.
Mesin Jahit
Mesin Bordir
Otomatisasi di Industri Teknologi

Foxconn 富士康 merupakan perusahaan


manufaktur elektronik terbesar di dunia
yang berpusat di Taiwan, dengan cabang
dan pabrik di India, Brazil, Eropa, Malaysia,
Meksiko, Jepang, Korea, dan Cina.

Foxconn memecat 60.000 pekerja di salah satu pabriknya dan menggantikannya dengan
robot guna mempercepat laju pertumbuhan dan mengurangi biaya tenaga kerja.

Foxconn dapat menekan angka tenaga kerja dari 110 ribu orang menjadi 50 ribu
orang saja berkat adanya robot. Dengan ini, Foxconn berhasil mengurangi
pengeluaran untuk biaya tenaga kerja.

Dorongan untuk menggantikan manusia dengan robot ini merupakan usaha untuk
mempertahankan bisnis seiring dengan meningkatnya upah minimum buruh di
Tiongkok.
Otomatisasi Industri di Dunia

Masa depan otomasi industri dan robotika kini sudah begitu dekat bagi berbagai
perusahaan terbesar di dunia, yang kini lebih tertarik untuk menggunakan robot
daripada mempekerjakan tenaga manusia.

Di AS, mantan CEO McDonald USA Ed Rensi


pernah mengatakan: “Lebih murah membeli lengan robot
seharga $35 ribu (setara Rp 475 juta) daripada membayar
$15 (setara Rp 203 ribu) per jam untuk seorang karyawan
yang tidak efisien dalam membungkus french fries.”

Secara definis, otomasi sistem produksi adalah mengubah semua proses produksi pada
suatu industri dari manual menjadi otomatis menggunakan sistem mekanik, elektronik dan
sistem berbasis komputerisasi.
Berikut ini alasan penggunaan otomasi sistem produksi pada industri :
•Menghemat biaya tenaga kerja
•Dapat meningkatkan hasil produksi
•Hasil kerja lebih berkualitas
•Terhindar dari kesalahan manusia (human eror)
•Keamanan lebih terjaga
•Produksi bisa berjalan dengan cepat

Anda mungkin juga menyukai