Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksan Tiroid i

Inspeksi
·
-
A meneian Auskultast
*

- simetris -
Bruit
Ipt tidur
pembesarcd
->

3 VP;
↑ 30-450
-
Pulsas; Pemeriksan Le menoten re
- Tanda paradangan Inspeksi
* Kir;

Palpasi
·Up & tampak distensi
-
menelan
-
simetris ~
Thrill
* Mulai
- menekan vena dengan 1 Javi
-
ukuran
di proximal clavicula
- nodul
d) Sebelah
Konsistens i meneken vena
-

-Fontur permunen atas decat mandibula

texanah vena bawah


-
Pulsasi -melepas
- tandal titik pengosongar
-
nyerp biding datar
- membrat
⑧ Kalar ada Ukuran ( dar angulus cudorici
↳ ukur or depar sesayar dengan Lantai

PX L -
meghitung Tarak pengisian
vena dengan bidang datar
1. Diagnosis: Reaksi anafilaksis e.c obat 1. Diagnosis:
2. Klasifikasi Gell and coombs - efusi pleura kanan e.c TB paru kasus baru
- tipe 1: imediated (mediated by igE) - HIV clinical stage III
- tipe 2 : antibody dependent - anemia mikrositik hipokrom
- tipe 3 : imune complex - kandidiasis oral
- tipe 4 : cell mediated and delayed (cell T) 2. Pemeriksaan penunjang
3. Tatalaksana non farmakologi - pemeriksaan CD4
- secure ABC - pemeriksaan elektrolit
- NaCl 0,9% 500-1000 cc - pemeriksaan urinalisis
- posisi tredelenburg - SGOT/SGPT
- O2 10-12 lpm - HbsAg dan anti HCV
- observasi 4-6 jam setelah semua gejala hilang - GDS dan Hba1c
Tatalaksana farmakologi - ureum, kreatinin
- adrenaline 0,3-0,5 mg/kgBB interval 5 menit dapat di 3. Pemeriksaan
bagi dalam 3 dosis I : penurunan ekspansi paru dextra
P : VF taktil menurun
- hidrokortison 5 mg/kgBB —> prednisone 1 mg/kgBB P : redup/ sonor
- inhalasi SABA A : BND dextra melemah
- difenhidramin 20 mg 4. Terapi ARV
4. Pemeriksaan Penunjang 2 NRTI + 1 NNRTI
- pemeriksaan darah lengkap (Tenofavir + Lamivudin + Efavirens)
- IgE total
- skin prick test Bila CD4 > 50 sel/mm: 2-8 minggu setelah
5. Edukasi pemberian OAT
- penjelasan mengenai alergi pasien dan upaya Bila CD4 < 50 sel/mm: 2 minggu setelah
menghindarinya pemberian OAT
- menyarankan penggunaan epipen 0,3/0,15 siap pakai 5. Terapi TB
- mendata alergi pasien 2RHZE + 4RH
- apabila gejala muncul kembali, menyarankan pasien KDT
segera ke RS fase intensif: 3 KDT OAT
Fase lanjutan: 3 KDT 30-37: 2
Terapi kandidiasis oral 38-57: 3
Nistatin 3x100.000 selama 3 hari 58-70: 4
> 71: 5
Sindrom wasting HIV
- malnutrisi
- diare > 1 bulan
- demam > 1 bulan

1. Diagnosis:
- Weil’s disease
- AKI e.c pre renal
2. Pemeriksaan penunjang
- microscopic agglutination test
- MAST
- microscopic dark field
- kultur darah: fase leptospiremia (3-7 hari)
- kultur urin: fase imun > 10 hari
4. Antibiotik; penicilin G IV 1,5 juta/ 6 jam selama 7 hari
5. Profilasis: doksisiklin 200 mg/minggu

1. Diagnosis:
- Asma eksaserbasi akut ringan-sedang
- community acquired pneumonia
2. Tatalaksana:
- ICS + SABA —> prednison 3x1 mg + 4-10 puff
salbutamol 20 menit dalam 1 jam
- antibiotik: azitromisim 1x500 mg (selama 5 hari)
- asetilsistein 2x200 mg
- paracetamol 3x500 mg
- mempertahankan saturasi 93-95%
3. Edukasi:
- menghentikan alergen
- mencegah alergen
- edukasi cara pemakain inhaler dengan benar
- kepatuhan menggunakan inhaler
- pola hidup sehat
↳ (x >, 20%
5940 = UF

1. Diagnosis:
DHF grade II Day 5 without warning sign
2. Terapi komperhensif:
- paracetamol 3x500 mg
Nacl 0,9% 7 ml/kgBB
-

Evaluasi 3-4 jam

C S
Membaik Memburuk
- -

Kurangi infus kristaloid < Membaik S Infus kristaloid 10 ml/kgBB


5 ml/kgBB
-
~ Memburuk
Perbaikan
W
~

Hentikan terapi 24-48 jam 15 ml/kgBB

3. Dengue shock syndrome


4.
- Secure abc
- oksigen 3 lpm
Lanjutan #
Cairan guyur 20 cc/kgbb/20 menit
W

Perbaikan
-

7 cc/kgbb/jam
-

5 cc/kgbb/jam

3 cc/kgbb/jam

Terapi cairan dihentikan 24-48 jqm
-
1. Diagnosis:
- Ulkus diabetikum pedis dextra wagner 3
- DM tipe 2
- hipertensi grade 2
2. 6 kendali manajemen kaki diabetik
1. k. Mekanik
2. K. Vaskular
3. K. Mekanik
4. K. Luka
5. K. Infeksi
6. K. Edukasi
3. Terapi pasien:
- wound toilet dengan NaCl 0,9%
- triple blind:
*
Ciprofloxacim 2 x 500 mg (PO)
&
Metronidazole 3 x 500 mg (PO)
*
Ceftriaxone 1x1 gram (Iv)
- insulin aspart (post prandial)
3x7,5 iu/hari
- insulin gargilne (basal) Hitung insulin
1x15 iu/ hari - insulin basal harian
- ACE-I 0,5 x KgBB ⑭
Captopril 2x12,5 mg I
I
I
+ CCB Post prandial Bangsal
Amlodipine 1x15 mg 60% x ④ = * 40% x B
4. Edukasi A: 3
- pemeliharaan dan perawatan kaki
- manajemen diet
- olahraga
- obat-obatan
- monitoring glukosa mandiri
1. Diagnosis:
- ADHF (acute decompensated heart failure) NYHA III wet & warm
- hipertensi emergency
2. Tatalaksana
Non medikamentosa
- posisi setengah duduk
- monitor hemodinamik
- pemasangan IVFD dan kateter
- O2 jika SpO2 < 90 %
Medikamentosa
- loop diuretik:
furosemide
Bolus: 10-20 mg 2-3x/hari
PO: 10-40 mg

5 pilar gagal jantung


- ACE-I/ARB
- B-blocker
- MRA
- SGLT2
- ARNI
1. Diagnosis:
Hepatitis A
2. Diagnosis Banding
- Weil’s disease
- hepatitis dengue
- kolangitis
3. Komplikasi
- hepatitis fulminan
- hepatitis kronik
- hepatitis anemia aplastik syndrome
4. Cegah komplikasi
Vaksinasi Hep.A 0,02 ml/KgBB 1x dalam 2 minggu setelah paparan
Pemberian PRC
Hb < 5 : 5cc/kgbb/jam
Hb > 5 : 10-15 cc/kgbb/hari

1. Diagnosis
- hematemesis e.c suspek ulkus gaster e.c NSAID
- syok hipovolemik e.c GI bleeding 3. Tatalaksana farmako
- anemia berat e.c GI bleeding - omeprazole bolus 80 mg (IV), lanjut drip 8
2. Tatalaksana non famako mg/jam (syringe pump)
- cek abc - transfusi PRC 10-15 cc/KgBb/hari
- elevasi kepala 30 derajat 4. Nyeri berulang
- pasang oksigem nasal canul (2-3 lpm) Colecoxib = 2 x 200 mg
- pasang IV line 2 jalur
Resusitasi NaCl 0,9% (10-20 cc/KgBB/menit)
- pasang kateter
- puasakan pasien
- syok teratasi - Pasang NGt untuk dekompresi dan
cegah aspirasi
1. Diagnosis:
Gout arthritis acute on chronic
2. Pemeriksaan penunjang:
- pemeriksaan as. Urat
- urinalisis
- pemeriksaan ureum creatinin
3. Tatalaksana Non farmakologi
- edukasi pasien untuk menghindari makan daging dan jeroan
- monitoring as. Urat
Tatalaksana farmakologi
- kolkisin 1 mg, bs diulang, max 6 minggu
- setelah fase akut D 2 minggu allopurinol 1x100 mg
STEMI/NSTEMI
Langkah membaca EKG
1. Irama sinus
2. Heart Rate
3. Axis
4. Gelombang P
5. PR interval
6. Gelombang Q
7. Kompleks QRS
8. QT interval
9. ST segmen
10. Gelombang T
Misal, soal STEMI
1. Diagnosis: ST elevasi miokard infark,
NYHA.. Kilip?
2. Tatalaksana
- tirah baring
- cek abc
- oksigen dengan nasal canul 2-3 lpm
- IVFD 2 jalur
- Kateter
- Pantau hemodinamik
Tatalaksana nya sama
1. Oksigen jika SpO2 <90%
2. Nitrogliserin 0,3-0,6 mg/kgBB, bs diulang
tiap 5 menit, maksimal 3x bila nyeri tidak hilang

Nitrogliserin IV

3. Morphin 1-5 mg jika pemberian nitrat tidak
berhasil
4. Aspirin 160-360 mg
5. Ticagrelor 180 mg (dosis pemeliharaan 2x90 mg)
6. PCI
7. Jika waktu rujukan > 2 jam - Fibrin-altaplase
15 mg IV bolus
8. Simvastatin 10 mg - STEMI bs ksh ini
0.9%
resusitasi
1
Nach

12 / I am pertama
a
benkuthy
11 / 2 am
"
500c/I sam

2. InSUlin 0.1 u/kgBB (Boles)


1
drip 0.10/kgBB/ am
ODS mg

x
200-250
x membail

↓ doSIS
04 U/ K9BB/sam f
0.05 U/Kg4B

3. Kallom & Na blank onat

> 3, 3
> F

KCI
100 meg/400 (CNaclogy
B/Crat4
50 meg

HHS
Soal malaria putaran aku:
Diketahui parasitnya falciparum
BB ga diketahui
1. Tatalaksana
(1-3 hari) DHP + (1 hari) primakuin
Gatau berapa tablet soalnya gaada bb nya
2. Edukasi
Pemberian kemoprofilaksis
Doksisiklin 100mg/hari
- 1-2 hari sebelum ke daerah endemis
- selama di daerah endemis
- 4 minggu setelah dari daerah endemis
3. Patofisiologi malaria berat
Rosetting dan sekuester

Anda mungkin juga menyukai