Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN PENDAHULUAN, ASUHAN KEPERAWATAN JIWA AN.

D, ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA AN.I, SPTK, LEAFLET, RESUME RAWAT JALAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


yang diampu oleh Ibu Lia Juniarni,M.Kep.,Sp.Jiwa dan Ibu Winda Ratnawulan,
M.Kep.,Sp.Jiwa

Disusun Oleh:

Sandra Ramadhanti Nurrandi 320063

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
2021
1. Resiko Perilaku kekerasan
A. Definisi
Perilaku Kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini maka perilaku
kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diiarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat sedang
berlangsung kekerasaan atau riwayat perilaku kekerasan.
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan
untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Dermawan dan Rusdi, 2013).
B. Etiologi
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Predisposisi meliputi :
1) Psikologis menjadi salah satu faktor penyebab karena kegagalan yang dialami
dapat menimbulkan seseorang menjadi frustasi yang kemudian dapat timbul agresif
atau perilaku kekerasan.
2) Perilaku juga mempengaruhi salah satunya adalah perilaku kekerasan, kekerasan
yang didapat pada saat setiap melakukan sesuatu maka perilaku tersebut diterima
sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan diadopsi dan dijadikan perilaku
yang wajar.
3) Sosial budaya dapat mempengaruhi karena budaya yang pasif-agresif dan kontrol
sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akan menciptakan seolaholah
kekerasan adalah hal yang wajar.
4) Bioneurologis beberapa pendapat bahwa kerusakan pada sistem limbik, lobus
frontal, lobus temporal, dan ketidakseimbangan neurotransmitter ikut menyumbang
terjadi perilaku kekerasan.
2. Faktor Presipitasi
1) Ekspresi diri dimana ingin menunjukan eksistensi diri atau symbol solidaritas
seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal
dan sebagainya.
2) Ekspesi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi social ekonomi.
3) Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak
membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melakukan kekerasan
dalam menyelesaikan konflik.
4) Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuan dirinya
sebagai seorang yang dewasa.
5) Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan
alkohlisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa
frustasi.
6) Kematiaan anggota keluaraga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan
tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga
C. Rentang respon

1. Asertif
Rasa marah atau rasa tidak setuju yang di ungkapkan secara baik baik tanpa menyakiti
orang lain, akan memberikan rasa nyaman dan lega dan tidak akan menimbulkan
masalah
2. Frustasi
Respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena tidak realistis atau hambatan
dalam proses pencapaian tujuan.
3. Pasif
Individu tidak mampu mengungkapkan perasaanya, tampak pendiam, malu sulit
diajak bicara, dan merasa kurang mampu.
4. Agresif
Perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam
bentuk destruktif, masih terkontrol , perilaku yang dapat berupa ekspresi masam,
bicara kasar, menuntut
5. Kekerasan
Perasaan marah, bermusuhan kuat disertai kehilangan kontrol diri individu dapat
merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
D. Tanda dan gejala
Mayor
Subjektif :
- Mengatakan benci kesal dengan orang lain
- Mengatakan ingin memukul orang lain
- Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku kekerasan
- Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri, orang lain, dan merusak
lingkungan
Objektif :
- Melotot
- Padangan tajam
- Tangan mengepal
- Gelisah dan mondar mandir
- Tanda tanda vital meningkat
- Mudah tersinggung
- Nada suara tinggi dan bicara kasar
- Mendominasi pembicaraan
- Merusak lingkungan
- Memukul orang lain
Minor
Subjektif :
- Mengatakan tidak senang
- Menyalahkan orang lain
- Mengatakan diri berkuasa
- Merasa gagal mencapai tujuan
- Mengungkapkan keinginan yang tidak realistis
- Suka mengejek dan mengkritik
Objektif :
- Disorientasi
- Wajah merah
- Postur tubuh kaku
- Sinis
- Bermusuhan
- Menarik diri
E. Intervensi
- Strategi pelaksanaan pasien
SP 1
a. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan
b. Latih cara fisik 1
c. Tarik napas dalam
d. Masukan dalam jadwal harian pasien
SP 2
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)
b. Latik cara fisik 2
c. Pukul kasur/ bantal
d. Masukan dalam jadwal harian pasien
SP 3
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1 & 2)
b. Latih secara social/ verbal
c. Menolak dengan baik
d. Meminta dengan baik
e. Mengungkapkan dengan baik
f. Masukan dalam jadwal harian pasien
SP 4
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2 & 3)
b. Latih secara spiritual : - Berdoa - Sholat
c. Masukan dalam jadwal harian pasien

SP 5
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2, 3 & 4)
b. Latih patuh obat
 Minum obat secara teratur dengan prinsip 5B
 Susun jadwal minum obat secara teratur
c. Masukan dalam jadwal harian pasien
- Strategi pelaksanaan keluarga
SP 1.
a. Menjelaskan mengenai perilaku kekerasan, tanda dan gejala, penyebab
b. Latih 2 cara merawat
c. RTL keluarga/ jadwal untuk merawat pasien
SP 2
a. Evaluasi SP.1
b. Latih (simulasi) 2 cara lain untuk merawat pasien
c. Latih langsung ke pasien
d. RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat pasien
SP 3
a. Evaluasi SP.1 & 2
b. Latih langsung ke pasien
c. RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat pasien
SP 4
a. Evaluasi SP.1, 2 & 3
b. Latih langsung ke pasien
c. RTL keluarga
- Follow Up
Rujukan

DAFTAR PUSTAKA

Musmini, S. (2019). Asuhan keperawatan jiwa pada klien risiko perilaku kekerasan.
Riyanti, F. A. (2018). Penerapan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi pada asuhan
keperawatan pasien halusinasi pendengaran di rsj grhasia.
Sutejo. (2017). Keperawatan Jiwa Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa:
Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Resiko perilaku kekerasan https://www.scribd.com/document/187875846/Resiko-perilaku-
kekerasan : diakses pada 15 Maret 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.D DENGAN
PERILAKU KEKERASAN, HALUSINASI
PENDENGARAN, DAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

RUANG RAWAT Keswara


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : An. D
Umur : 18 Tahun
Informan : Bapak
TANGGAL DIRAWAT 08 – 03 - 2021

Tanggal pengkajian: 10 – 03 - 2021 RM No. : 084259

II. ALASAN MASUK


Data yang didapatkan dari rekam medis pada tangga 09-03-20201 yang bersumber dari
Bapak klien yaitu klien mengamuk 2 hari sebelum masuk rumah sakit kemudian mencekik
bapaknya

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Menurut data rekam medis pada tanggal 09-03-2021 klien belum pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya, klien belum pernah melakukan pengobatan atau
perawatan gangguan jiwa sebelumnya dan klien melakukan aniya fisik yaitu mencekik
bapaknya

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku


kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Menurut data rekam medis pada tanggal 09-03-2021 kaka kandung klien mengalami
gangguan jiwa tetapi tidak dijelaskan seperti apa gangguan yang di alaminya
Masalah Keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

Masalah Keperawatan : -

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 110/80 mmHg N: 100x/menit R: 20x/menit S: 36.9°C
2. Ukur : TB : klien belum dapat di ukur BB : klien belum dapat di
ukur

3. Keluhan fisik
Jelaskan : tidak ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien

Masalah Keperawatan: -

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

1. Genogram

18

: perempuan Klien :

: laki laki

: tinggal serumah

Jelaskan :
Menurut data rekam medis pada tanggal 09-03-2021 klien adalah anak ke 6 dari 7 bersaudara
kemudian klien tinggal serumah bersama kedua orang tuanya, kaka pertamanya, kaka ke empat
dan ke limanya kemudian dengan adiknya.

Pola asuh : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

Pola komunikasi : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

Pengambil keputusan : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

Jelaskan : klien belum dapat di mintai informasi dan di catatan rekam medis tidak
menjelaskan

Masalah Keperawatan : -
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

b. Identitas : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji
c. Peran : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

d. Ideal diri : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji
e. Harga diri : klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji

Masalah Keperawatan : -

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :


Menurut data yang didapatkan dari rekam medis pada tanggal 09-03-2021 adalah
bapak
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien belum dapat dimintai informasi sehingga data belum Terkaji
Masalah Keperawatan : -

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Menurut data dari Rekam Medis pada tanggal 09-03-2021
bahwa klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Menurut data dari Rekam Medis pada tanggal 09-03-2021 bahwa
klien rajin melaksanakan shalat 5 waktu dan selalu diam di masjid
Masalah Keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Jelaskan : penampilan klien dari mulai rambut klien rapih dikarenakan rambutnya pendek
tetapi berketombe kemudian kuku tidak panjang, pakaian sesuai tetapi klien di bantu
mandi oleh perawat, kemudian klien dapat melakukan BAB dan BAK sendiri, Makan
sendiri.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri (Mandi)

2. Pembicaraan
Jelaskan : ketika klien diajak berbicara oleh perawat pada tanggal 09-03-2021
klien menjawab dengan cepat dan inkoheren
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik
Gelisah dan Impulsif
Jelaskan : ketika diajak berbicara oleh perawat klien nampak tegang kemudian melihat ke
sekitar lalu bertanya ini dimana terus menerus, klien nampak gelisah. Klien juga Impulsif
dikarenakan melakukan kegiatan secara tiba tiba yaitu saat dilakukan pemeriksaan TTV
klien tiba tiba memukul perawat, kemudian menyiram perawat dengan air di gelas saat
perawat akan meninggalkan ruangan
Masalah Keperawatan : PK (perilaku kekerasan)
4. Alam Perasaan
Jelaskan : ekspresi klien saat dilihat seperti menunjukan kekesalan tetapi terkadang
seperti sedih
Masalah Keperawatan : PK (Perilaku kekerasan)
5. Afek
Datar
Jelaskan : saat di ajak berbicara mengenai hal menyenangkan klien tidak menunjukan
ekspresi apa apa dan hanya diam
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang
Jelaskan : saat diajak berkomunikasi klien tidak mau menatap perawat, klien hanya
melihat lurus kedepan atau hanya menunduk, atau melihat benda yang dipegang seperti
buah.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Halusinasi
Halusinasi pendengaran
Jelaskan : Saat sedang makan siang pada 10-03-2021 klien mengatakan “ada teh yani”
padahal saat itu diruangan hanya ada klien dan perawat tetapi bukan berana yani,
kemudian dari data yang didapat di catatan rekam medis pada tanggal 09-03-2021 bahwa
klien mengatakan “ada suara neng kokom” tetapi tidak ada siapa siapa di ruangan klien
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir
Jelaskan : belum terkaji
Masalah Keperawatan : -
9. Isi pikir
Jelaskan : Belum terkaji
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran
Bingung
Jelaskan : klien nampak bingung dan kacau. Klien suka menanyakan ini dimana berulang
kali kemudian bertanya ini jam berapa
Masalah Keperawatan : -

11. Memori
Jelaskan : klien belum dapat terkaji mengenai memori jangka panjang dan jangka
pendeknya
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Jelaskan : Klien belum dapat terkaji
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan Penilaian
Jelaskan : Klien belum dapat terkaji
Masalah Keperawatan : -
14. Daya tilik diri
Jelaskan : Klien belum dapat terkaji
Masalah Keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien membutuhkan bantuan minimal untuk makan karena klien bisa makan sendiri
tetapi terkadang harus di ingatkan untuk dihabiskan. Porsi makan 1 piring habis.
2. BAB/BAK
Klien membutuhkan bantuan yang minimal dengan di antarkan saat ke kamar mandi
3. Mandi
Klien membutuhkan bantuan minimal karena mandi di bantu juga oleh perawat
4. Berpakaian/berhias
Klien membutuhkan bantuan minimal untuk mengenakan pakaian

5. Istirahat dan tidur


Klien tidur setelah shalat isya yaitu pukul 20.00 dan bangun pukul 04.30 saat
menjelang shalat subuh

6. Penggunaan Obat
Klien membutuhkan bantuan minimal hanya untuk menyiapkan obatnya dikarenakan
klien bisa meminum obat sendiri
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien membutuhkan pemeliharaan kesehatan lanjutan di karenakan rambutnya
berketombe
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa di ikut sertakan dalam aktivitas dir rumah seperti mempersiapkan makan, menjaga
kerapihan, mencuci pakaian.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien bisa melakukan aktivitas di luar rumah seperti bepergian, menggunakan trasportasi,
berbelanja.
Masalah Keperawatan : -

VIII. MEKANISME KOPING


Menurut data rekam medis pada tanggal 09 – 03 – 2021, klien mengamuk dan
mencekik bapaknya, mekanisme koping yang digunakan adalah mekanisme koping
maladaptif yaitu melakukan kekerasan pada orang lain.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Menurut data dari rekam medis 09-03-2021 klien tidak memiliki masalah di lingkungannya
tetapi klien kurang bisa mengontrol emosinya.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan


X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien Nampak kurang pengetahuan mengenai penyakit kejiwaan dan koping.

Masala Keperawatan : kurang pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Acute and Transient psychotic disorder, unspecified
Terapi medik : Inj. Lodomer 1 Vial 2x1
Inj. Diazepam 1 vial 2x1
Paracetamol 1 tablet (saat tanggal 10-03-2021)
No Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
1. Lodomer dapat digunakan pada  Pasien yang  Terjadi reaksi
Lodomer adalah obat antipsikotik kasus mempunyai ekstrapiramidal
yang mengandung Haloperidol. 1. Psikosis riwayat (hipertonia
Lodomer digunakan untuk 2. mual dan muntah hipersensitifitas otot/gemetar)
mengatasi gejala psikosis pada 3. tics berat terhadap  Gangguan
gangguan mental, seperti 4. sindroma Tourette haloperidol pencernaan (susah
skizofrenia dan taurete sindrom 5. Gangguan ansietas  Keadaan koma buang air besar)
(penyakit neuropsikiatrik yang dan tingkah laku  Parkinsonisme.  Xerostomia (Mulut
membuat penderita mengucapkan berat kering akibat
atau melakukan gerakan spontan 6. kebingungan, produksi kelenjar
tanpa bisa mengontrolnya) 7. cegukan terus ludah yang
menerus berkurang)
 Berat badan
bertambah

2. Diazepam  Ansietas atau  depresi  Masalah ingatan


Diazepam adalah obat untuk insomnia pernapasan  Mengantuk,
mengobati kecemasan, gejala  Tambahan pada putus  gangguan hati merasa lelah
putus alkohol, dan kejang. Obat alkohol akut berat
ini juga digunakan untuk  Status epileptikus  miastenia gravis  Pusing, sensasi
melemaskan kejang otot dan  kejang demam  insufisiensi berputar
sebagai obat penenang  spasme otot. pulmoner akut  Sulit tidur atau
menjelang prosedur medis.  kondisi fobia gelisah
dan obsesi
 Lemah otot
 psikosis kronik
 glaukoma sudut  Mual, sembelit
sempit akut
 Mengiler atau
 serangan asma mulut kering,
akut bicara rero
 trimester
pertama  Penglihatan
kehamilan kabur, ganda
 bayi prematur  Ruam kulit
 tidak boleh ringan, gatal
digunakan
sendirian pada  Gairah seksual
depresi atau menurun
ansietas dengan  Kejang baru atau
depresi. perburukan
 Napas lemah atau
pendek
 Kedutan, tremor

3. Paracetamol  untuk meredakan  Hipersesitivitas  Demam


paracetamol adalah obat untuk gejala demam dan  Penyakit Hati  Muncul ruam
penurun demam dan pereda nyeri, nyeri pada berbagai derajat berat kulit yang terasa
seperti nyeri haid dan sakit gigi penyakit gatal
seperti demam  Sakit
dengue, tifoid, tenggorokan
dan infeksi saluran  Muncul sariawan
kemih  Nyeri punggung
 Keluhan osteoarthritis  Tubuh terasa
 Nyeri punggung lemah
belakang  Kulit atau mata
 Nyeri kepala berwarna
 Nyeri pasca operasi kekuningan
 Nyeri pada gigi.  Timbul memar
pada kulit
 Urine berwarna
keruh atau
berdarah
 Tinja berwarna
hitam atau BAB
berdarah
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Perilaku kekerasan
b. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
c. Defisit perawatan diri : Mandi

ANALISA DATA

Data Masalah
Subjektif Sekunder : Perilaku Kekerasan
- Bapak klien mengatakan klien
mengamuk dan mencekik bapaknya
Objektif :
- klien memukul perawat
- klien menyiram perawat dengan air
dari gelas
- afek datar
- ekspresi Nampak kesal
- berbicara cepat dan terkadang
inkoheren
- aktivitas motoric impulsif
- kontak mata kurang saat interaksi

Subjektif : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


- klien mengatakan “ada teh yani” dan Pendengaran
“ada suara neng kokom”
Objektif :
- kesadaran klien nampak bingung
- berbicara inkoheren
- afek datar
- kontak mata kurang saat interaksi

Subjektif : Defisit perawatan diri


-
Objektif :
- Klien di bantu mandi oleh perawat
- Rambut klien berketombe
- Pakaian di beri oleh perawat
- Dapat makan dan minum sendiri
- Dapat BAB dan BAK sendiri
XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Defisit perawatan diri : Mandi
XIV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial klien : An. D
No.RM : 084259
Ruangan : Keswara

No Diagnosa PERENCANAAN
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 2 3 4 5
Perilaku Pasien mampu : Setelah 2x24 pertemuan, pasien SP.1 Un
kekerasan o Mengidentifikasi mampu : o Identifikasi penyebab, tanda pe
o Menyebutkan penyebab, ge
penyebab dan dan gejala serta akibat ke
tanda perilaku tanda, gejala, dan akibat perilaku kekerasan kli
kekerasan perilaku kekerasan o Latih cara fisik1 tin
o Memperagakan cara di
o Menyebutkan jenis o Tarik napasdalam me
perilaku kekerasan fisik 1 untuk mengontrol Masukan dalam jadwal harianpasien ya
yang pernahdilakukan perilakukekerasan mu
o Menyebutkan akibat Un
dari perilakukekerasan me
yangdilakukan ke
o Menyebutkan cara
mengontrol
perilaku kekerasan
o Mengontrol perilaku
kekerasannya secara:
1. Fisik
2. Social/Verbal
3. Spiritual
4. Terapi
Psikofarmaka
(patahobat)
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.2 De
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang ke
o Menyebutkan lalu(SP.1) dil
me
kegiatan yang o Latik cara fisik2 ma
sudah dilakukan o Pukul kasur/bantal ter
o Memperagakan Masukan dalam jadwal harianpasien su
ca
cara fisik untuk me
mengontrol
perilaku kekerasan Un
ata
em
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.3 De
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang lalu ke
o Menyebutkan (SP.1 &2) dil
kegiatan yang o Latih secara social/verbal me
sudah dilakukan ma
o Menolak denganbaik ter
o Memperagakan o Meminta denganbaik su
cara social/ verbal o Mengungkapkan dengan baik ca
o Masukan dalam jadwal me
untuk mengontrol
perilakukekerasan harianpasie Se
tin
dil
me
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.4 De
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang lalu ke
o Menyebutkan (SP.1, 2 & 3) dil
kegiatan yang o Latih secara spiritual : me
ma
sudah dilakukan • Berdoa ter
o Memperagakan • Sholat su
cara spiritual Masukan dalam jadwal harian ca
pasien me
Se
tin
dil
me
da
kli
SP.5 De
o Evaluasi kegiatan yang lalu ke
(SP.1, 2, 3 & 4) dil
me
o Latih patuh obat ma
- Minum obat secara teratur ter
dengan prinsip 5B su
ca
- Susun jadwal minum obat me
secara teratur
- Masukan dalam jadwal Ka
harian pasien de
pe
pa
be
pr
Keluarga mampu : Setelah 2x24jam pertemuan, f. Latih 2 cara merawat Ag
Merawat klien di rumah keluarga mampu : g. RTL keluarga/ jadwal untuk da
e. Menjelaskan penyebab, merawat pasien ba
tanda/ gejala, akibat serta me
mampu memperagakan cara su
merawat.
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.2 Ag
keluarga mampu : h. Evaluasi SP.1 se
o Menyebutkan kegiatan yang me
sudah dilakukan dan mampu i. Latih (simulasi) 2 cara lain untuk tel
merawat serta dapat merawat pasien Ke
membuat RTL j. Latih langsung ke pasien ke
k. RTL keluarga/ jadwal keluarga me
untuk merawat pasien un
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.3 Ag
o Evaluasi SP.1 & 2 se
keluarga mampu me
o Latih langsung ke pasien
o Menyebutkan kegiatan RTL keluarga/ jadwal keluarga
tel
yang sudah dilakukan Ke
untuk merawat pasien
dan mampu merawat ke
serta dapat membuat me
un
RTL
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.4 Ag
o Evaluasi SP.1, 2 & 3 se
keluarga mampu me
o Latih langsung ke pasien
o Melaksanakan Follow Up tel
o RTL keluarga Ke
dan rujukan serta mampu
- Follow Up ke
menyebutkan kegiatan me
- Rujukan un
yang sudah dilakukan
Perencanaan
Tgl DX
Tujuan Intervensi
1 2 3 4 5
Gangguan Pasien mampu : Setelah……… SP.1
sensori o Mengenali halusinasi yang pertemuan, pasien o Bantu pasien mengenal halusinasi :
persepsi dialaminya dapat - Isi
o Mengontrol halusinasinya - Waktu terjadinya
halusinasi menyebutkan :
o Mengikuti program - Frekuensi
o Isi waktu,
pengobatan secara optimal - Situasi pencetus
frekuensi, situasi
pencetus, - Perasaan saat terjadi halusinasi
perasaan o Latih mengontrol halusinasi dengan
o Mampu cara menghardik : Tahapan
memperagakan tindakannya meliputi :
cara dalam - Jelaskan cara menghardik halus
mengontrol - Peragakan cara menghardik
halusinasi - Minta pasien memperagakan ula
- Pantau penerapan cara ini, beri
perilaku pasien
- Masukan dalam jadwal kegiatan
Setelah……… pertemuan, SP.2
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)
o Menyebutkan o Latih berbicara/ bercakap dengan or
kegiatan yang lain saat halusinasi muncul
sudah o Masukan dalam jadwal kegiatan pas
dilakukan
o Memperagakan cara
bercakap-cakap
dengan orang lain
Setelah 2 x pertemuan, SP.3
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1 &
o Menyebutkan o Latih kegiatan agar halusinasi tidak
kegiatan yang
sudah
dilakukan, dan

o Membuat jadwal Tahapannya :


kegiatan sehari- - Jelaskan pentingnya aktivitas yan
hari & mampu untuk mengatasi halusinasi
memperagakannya - Diskusikan aktivitas yang biasa d
oleh pasien
- Latih pasien melakukan aktivitas
- Susun jadwal aktivitas sehari-har
dengan aktivitas yang telah dilatih
bangun pagi sampai tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan
penguatan
terhadap perilaku pasien yang (+)

Setelah 2x pertemuan, SP.4


pasien mampu : Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2 &
o Menyebutkan o Tanyakan program pengobatan
kegiatan yang o Jelaskan pentingnya penggunaan oba
sudah gangguan jiwa
dilakukan o Jelaskan akibat bila tidak digunakan
o Menyebutkan program
manfaat dari o Jelaskan akibat bila putus obat
program o Jelaskan cara mendapatkan obat/ ber
pengobatan o Jelaskan pengobatan (5B)
o Latih pasien minum obat
o Masukan dalam jadwal harian pasien

Keluarga mampu : Setelah 2 x SP.1


Merawat pasien dirumah dan Identifikasi masalah keluarga dalam me
pertemuan, keluarga pasien
menjadi system pendukung yang mampu menjelaskan o Jelaskan tentang halusinasi
efektif untuk pasien tentang halusinasi - Pengertian halusinasi
- Jenis halusinasi yang dialami pa
- Tanda & gejala halusinasi

- Cara merawat pasien halusinasi


berkomunikasi pemberian obat
pemberian aktivitas kepada pasi
o Sumber-sumber pelayanan kesehatan
bisa dijangkau
o Bermain peran cara merawat
o Rencana tindak lanjut keluarga, jadw
keluarga untuk merawat pasien
Setelah 2x pertemuan, SP.2
keluarga mampu : Evaluasi kemampuan keluarga (SP.1)
o Menyelesaikan o Latih keluarga merawat pasien
kegiatan yang o RTL keluarga/ jadwal keluarga untu
sudah pasien
dilakukan
o Memperagakan cara
merawat pasien
Setelah 2x pertemuan, SP.3
keluarga mampu : o Evaluasi kemampuan keluarga (SP.2
o Menyebutkan
o Latih keluarga merawat pasien
kegiatan yang o RTL keluarga/ jadwal keluarga untu
sudah pasien
dilakukan
o Memperagakan cara
merawat pasien
serta mampu
membuat RTL
Setelah……… pertemuan, SP.4
keluarga mampu Evaluasi kemampuan keluarga
o Menyebutkan o Evaluasi kemampuan pasien
kegiatan yang o RTL keluarga :
sudah - Follow Up
dilakukan - Rujukan
o Melaksanakan Follow
Up rujukan
XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Inisial klien : An.D


No.RM : 084259
Ruangan : Keswara

Diagnosa Hari/tanggal/waktu Tindakan Evaluasi TTD


Keperawatan keperawatan/Implementasi
Perilaku Jum’at / 12- 03 – 1. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan
kekerasan 2021 penyebab, tanda dan “kesel liat di hp banyak
10.30 gejala serta akibat yang maksiat terus liat
perilaku kekerasan ibu keluar gak pake
2. Melatih cara fisik1 : jilbab, terus liat ibu di
Tarik napas dalam pukul sama teh kokom
jadi hape kemarin di
banting terus pake hape
jadi cuman seperlunya
buat sekolah, udah gitu
ngedegungin ibu gara
gara gak pake jilbab
keluar terus kalau udah
ngelakuin itu ya udah da
gak gimana gimana ibu
juga gak marah, tapi
kesel juga liat teh kokom
keluar keluar gak pake
baju nah gelo beneran
teh kokom mah”

O : afek klien sudah


sesuai, pembicaraan
sirkumtansial, ekspresi
wajah sedih jika
menceritakan ibu nya,
klien mau mengikuti cara
latihan tarik napas dalam

A : Resiko perilaku
kekerasan

P (pasien) : melatih cara


tarik nafas dalam 2 x 1
hari di pagi dan sore

P (perawat) :
- Evaluasi kegiatan yang
lalu(SP.1)
- Latik cara fisik2 :
Pukul kasur/bantal
- Masukan dalam jadwal
harianpasien
Perilaku Sabtu/13-03-2021 1. mengevaluasi kegiatan S : klien mengatakan
kekerasan 10.00 yang lalu (SP.1) “dudi udah tau kemaren
2. melatih cara fisik2 di bawa kesini soalnya
 Pukul kasur atau melotot melotot terus,
bantal marah marah” “kemarin
3. Masukan dalam jadwal
caranya tarik nafas
harianpasien
dalam lewat idung keluar
dari mulut tapi dudi mah
sambil baca doa” “yang
kedua berarti kalo udah
Tarik nafas terus pukul
bantal ya?” “jadi Tarik
nafas lewat idung sambil
baca doa, terus pukul
bantal sama Kasur, bisa
dudi teh” “nanti kalua
latihan sendiri emang
teteh gak kesini? Kalau
gak kesini siapa yang
ngerawt disini?”

O:
- Afek klien sesuai
- Pembicaraan sesuai
tidak sirkumtansial
- Dapat menjelaskan
cara latihan fisik 1
dan dapat
mempraktikan
TTV :
TD : 113/87 mmHg
N : 88x/menit
Suhu : 37.4°C
SpO2 : 100%

A : Perilaku kekerasan

P (Pasien) : melatih
Tarik nafas dalam dan
memukul Kasur/bantal,
2 kali 1 hari pada pagi
dan sore hari
P (Perawat) :
o Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1 &2)
o Latih secara
social/verbal
o Menolak dengan
baik
o Meminta dengan
baik
o Mengungkapkan
dengan baik
o Masukan dalam
jadwal harian pasien
Perilaku Selasa/16-03-2021 1. Mengevaluasi latihan yang S : klien mengatakan
kekerasan 11.00 sudah dilaksanakan (SP 1 & “sekarang mah udah gak
2) mau marah lagi, udah
2. Melatih cara verbal gak kesel kesel” “tapi
- Meminta dengan baik kadang kalo bangunin
- Menolak dengan baik dani shalat subuh suka
- Menungkapkan dengan susah aga kesel” “paling
baik
dudi mah tarik nafas we
3. Memasukan Kedalam
Jadwal harian terus bilang yang penting
mah dudi udah ngajak
udah ngingetin
selebihnya mah urusan
dia sama allah, allah
yang azab allah yang
kasih pahala, dudi mah
berdoa we biar mau
shalat terus masuk
surga” “cara lainnya teh
yang pukul bantal atau
kasur kan, atau apa aja
we yang empuk2” “cara
meminta dengan baik itu
contohnya kalau
kenyang terus di suruh
makan jawabnya maaf
dudi udah kenyang bu
gak mau makan lagi”
“terus kalau di suruh
nyapu ya dudi jawab aja
da itumah kerjaan
perempuan maaf dudi
mah gak bisa, dudi
kerjain yang lain aja”
“kalau mengungkapkan
baik kaya dudi lapar
terus bilang bu udah
boleh makan belum?”
“latihannya jam 11 aja
sama jam 4 ya”

O:
- Keadaan tenang dan
koheren
- Dapat menjelaskan
dan mempraktikan
cara latihan fisik 1
dan 2
TTV :
TD : 127/89 mmHg
N : 88 x/menit
Spo2 : 99%
Suhu : 36.5 °C

A : perilaku kekerasan

P (pasien) :
Melatih pasien narik
nafas dalam, memukul
bantal/Kasur dan latihan
verbal
P (perawat) :
 Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2 &
3)
 Latih secara spiritual
:
• Berdoa
• Sholat
Masukan dalam jadwal
harian pasien

Perilaku Rabu/17-03-2021 1. Mengevaluasi latihan yang S : Klien mengatakan


Kekerasan 15.00 sudah dilaksanakan (SP 1, 2 , “suka kesel sih kadang
dan 3) kadang kalau anak anak
2. Memasukan Kedalam susah di atur terus dudi
Jadwal harian Tarik nafas aja sambil
berdoa” “terus kan
kemarin yang di ajarin
Tarik nafas, terus pukul
bantal atau Kasur atau
yang empuk
pokonyamah terus
meminta dengan baik,
menolak dengan baik itu
ya teh ya?” “cuman ada
3 caranya?” “oh berarti
nanti latihan lagi yang
lain yaa” “tapi dudi mah
seringnya yang Tarik
nafas soalnya kalau udah
Tarik nafas juga suka
udah gak kesel lagi, Tarik
nafas dalamnya terus
terusan sampe gak kesel
jadi gak harus pukul
bantal da dudi mah gak
mau mukul hehehe”

O:
- Keadaan tenang dan
koheren
- Dapat menjelaskan
dan mempraktikan
cara latihan fisik 1
dan 2, dan latihan
verbal
TTV :
TD : 120/77 mmHg
N : 87 x/menit
SpO2 : 99%
Suhu : 36.5 °C

A: perilaku kekerasan

P (pasien) : Melatih
pasien narik nafas
dalam, memukul
bantal/Kasur dan latihan
verbal
P (perawat) :
 Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2 &
3)
 Latih secara spiritual
:
• Berdoa
• Sholat
Masukan dalam jadwal
harian pasien
Perilaku Kamis/18-03-2021 1. Evaluasi kegiatan yang lalu S : Klien mengatakan “
kekerasan 09.15 (SP.1, 2 & 3) enggak enggak, sekarang
2. Latih secara spiritual : mah gak ngerasa marah”
• Berdoa kemarin kan belajar 3
• Sholat ya? Yang Tarik nafas
3. Masukan dalam jadwal dalam, memukul bantal,
harian pasien sama meminta dengan
baik, menolak dengan
baik, mengungkapkan
baik juga” “tarik nafas
lewat hidung tahan terus
tiup mulut, udah gitu
pukul bantal atau guling,
suka 3 kali kalau mukul
bantal mah, terus kan
meminta baik punteun
dudi nambut pulpenna
wios? (maaf, dudi
minjem pulpennya
boleh?) “tapi kadang
suka kesel tapi dudi ma
seringnya tarik nafas we
doang da” “oh ya
caranya berdoa ya” “ada
doa yang suka di baca
da, kalau udah shalat
juga kan berdoa”
“berarti caranya 4 ya?
Kalau obat?” “oh iyah
jadi 4 nanti yang ke 5
obat ya teh”

O:
- Keadaan tenang dan
koheren
- Dapat menjelaskan
dan mempraktikan
cara latihan fisik 1
dan 2, Latihan
verbal dan mengerti
mengenai latihan
spiritual
- Klien dapat
melantunkan doa
yang suka di
bacanya
TTV :
TD : 135/80 mmHg
N : 100 x/menit
SpO2 : 98%
Suhu : 36.7 °C

P (Pasien) : melatih
Tarik nafas dalam, pukul
Kasur/bantal, verbal dan
spiritual 2 kali 1 hari
pagi dan sore
P (perawat) :
 Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2, 3
& 4)
 Latih patuh obat
- Minum obat
secara teratur
dengan prinsip
5B
- Susun jadwal
minum obat
secara teratur
 Masukan dalam
jadwal harian pasien

Perilaku Jum’at / 19-03-2021 1. mengevaluasi kegiatan yang S : klien mengatakan


kekerasan 15.00 lalu (SP.1, 2, 3 & 4) “iyah teh hari ini
2. Latih patuh obat kabarnya baik, udah
- Minum obat secara kegiatan banyak, terus
teratur dengan latihan yang di suruh
prinsip 5B
teteh kemarin tarik nafas
- Susun jadwal minum
dalam, pukul yang
obat secara teratur
empuk, terus minta
3. Masukan dalam jadwal
harian pasien dengan baik sama yang
spiritual” “kan tadi shalat
berjamaah sama pak
yayat sambil berdoa biar
lebih sabar sama gak
marah lagi” “bu, udah
jam 4 boleh makan?”
“tadi dudi nanyain
makan tapi belum
dateng katanya teh,
tunggu aja ya berarti.”
“obatnya nanti di minum
kalau udah makan yang
sore, terus kan obatnya
tadi diliat dulu namanya
siapa, buat dudi atau
bukan, obatnya di
minum atau di suntik”

O:
- klien
berkomunikasi
dengan kooperatif
- afek sesuai
- klien bisa
mempraktikan dan
menjelaskan
latihan yang sudah
di lakukan yaitu
latihan fisik 1 dan
2, latihan verbal,
dan latihan dengan
cara spiritual
- klien dapat
menyebutkan cara
patuh minum obat
TTV :
TD : 127/80 mmHg
N : 100 x/menit
R : 20x/menit
SPO2 : 98%
S : 36.5°C

A : perilaku kekerasan

P (Pasien) : melatih Tarik


nafas dalam, pukul
Kasur/bantal, verbal,
spiritual dan obat 2 kali 1
hari pagi dan sore
P (perawat) :
 Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2, 3,
4&5)
 Masukan dalam
jadwal kegiatan
harian

Perilaku Sabtu/20-03-2021 1. Mengevaluasi kegiatan S : klien mengatakan


kekerasa 15.30 yang lalu (SP.1, 2, 3, 4&5) “baik kabar hari ini teh,
2. Memasukan dalam jadwal kemarin terakhir belajar
kegiatan harian yang obat, jadi kalau
minum obat itu harus liat
nama obatnya terus
nama dudi, cara minum
obatnya, terus liat
kadaluwarasanya” “oh
satu lagi mah dosis yang
2x1 itu, tapi dudi mah ya
gimana orang tua kalau
orang tua ada uang ya
dudi berobat kontrol,
kan mahal teh obatnya”

O:
- Klien tenang dan
kooperatif
- Dapat menjelaskan
kembali tentang
latihan yang sudah
di ajarkan
- Afek sesuai
- Pembicaraan
koheren

A: perilaku kekerasan

P(pasien) : masukan
kedalam jadwal harian
pasien
P (Perawat) :
SP.1
 Bantu pasien
mengenal halusinasi :
- Isi
- Waktu
terjadinya
- Frekuensi
- Situasi pencetus
- Perasaan saat
terjadi
halusinasi
 Latih
mengontrol
halusinasi
dengan cara
menghardik
Tahapan
tindakannya
meliputi :
- Jelaskan cara
menghardik
halusinasi
- Peragakan cara
menghardik
- Minta pasien
memperagakan
ulang
- Pantau
penerapan cara
ini, beri
penguatan
perilaku pasien
 Masukan dalam
jadwal kegiatan
pasien

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.D / R. Keswara
No. Medrek : 084259
Hari/Tanggal : Selasa / 16 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Selasa / ke empat
Fase :3

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada sabtu 13-03-2021 klien dapat menjawab pertanyaan,
pembicaraan sesuai, afek sudah sesuai, klien dapat menyebutkan penyebab marah, penyebab
klien di bawa ke RS dan klien bisa melakukan latihan fisik 1 dan 2 yaitu tarik nafas dalam dan
pukul bantal
DS : klien mengatakan “dudi udah tau kemaren di bawa kesini soalnya melotot melotot terus, marah
marah” “kemarin caranya tarik nafas dalam lewat idung keluar dari mulut tapi dudi mah sambil baca
doa” “yang kedua berarti kalo udah Tarik nafas terus pukul bantal ya?” “jadi Tarik nafas lewat idung
sambil baca doa, terus pukul bantal sama Kasur, bisa dudi teh” “nanti kalau latihan sendiri emang teteh
gak kesini? Kalau gak kesini siapa yang ngerawt disini?”

2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan
3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mengontrol marah dengan latihan fisik:
tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur
c. Klien dapat mempraktikan atau melakukan kembali latihan fisik : tarik nafas dalam dan
memukul Kasur/bantal
d. Klien dapat mengetahui alternatif lain cara mengontrol marah dengan latihan verbal :
menolak dengan baik, meminta dengan baik mengungkapkan yang di inginkan dengan
baik
e. Klien dapat memperagakan latihan verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik
mengungkapkan yang di inginkan dengan baik
f. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengevaluasi terkait cara latihan fisik yang sudah di ajarkan
c. Melatih cara mencegah perilaku kekerasan dengan latihan verbal : menolak dengan baik,
meminta dengan baik mengungkapkan yang di inginkan dengan baik
d. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum dudii , Haii ”
b. Memperkenalkan diri : “Masih ingat dengan saya ? iyah saya sandra yaa“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “gimana kabarnya hari ini? Tadi pagi makannya habis
gak? Tidurnya gimana? Nyenyak? Terus kegiatan yang udah di lakuin apa aja?”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “dudii, gimana selama di ruangan masih ada
keinginan marah? Wah keren ya udah gak ada rasa ingin marah terus kemarin saya udah ngobrol
yaa sama dudi, terus kita udah janjian ya kalau hari ini mau ngobrol lagi, nah kemarin kita janjian
jam berapa coba? Betul yaa jam 11, terus dimana tempatnya?” “iyah bener di sini aja yaaa” “okey
sebelum kita mulai, dudi udah nyaman posisinya? Udah nyaman? Okey kalau udah kita lanjut yaa”
2. Kerja
“kemarin kan kita udah belajar yaa cara mengontrol marahnya, coba dengan cara apa?” “nah iyah
betul dengan tarik nafas dalam yaa” “coba sekarang dudi lakukan tarik nafas dalamnya” “hebat ya
sudah bisa sudah keren, kemarin latihan berapa kali?” , “nanti di latih lagi yaa” “terus kegiatan yang
bisa di lakuin selain Tarik nafas dalam apa coba?” “betul yaa dudi, dengan pukul bantal atau Kasur
ya” “coba gimana caranya” “bagus sekali yaa hebat berarti dudi sudah bisa sudah mengerti ya” “oke
sekarang saya puny acara yang lain lagi buat mengontrol marah nya, yaitu dengan verbal. Jadi kalau
dudi gak suka sesuatu dudi bilang dengan baik, terus dudi kalau mau sesuatu bilang dengan baik dan
mengungkapkan sesuatu dengan baik” “nah saya contohin yaa kalau misalnya nih dudi di suruh
makan nih terus dudi gak mau nah jangan marah tapi jawab maaf bu saya udah kenyang saya gak
mau makan lagi, terus misalnya nih kalau dudi mau sesuatu coba bilang misalnya bu bu tolong saya
minta minum” “nah coba sekarang coba dudi lakuin, misalnya dudi nolak coba gimana cara
nolaknya?” “nah kalau minta sesuatu gimana caranya?” “wah bagus dudii udah ngerti yaa. Coba ada
yang mau di tanyakan?
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau tidak ada yang mau ditanyakan, bagiaman sekarang perasaanya setelah kita berbincang
– bincang ini?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang saya mau bertanya, tadi kita sudah bahas apa aja?” “iyah betul yaa” “kemudian coba
sekarang kamu lakukan latihan yang tadi sudah kita pelajari” “wah keren, kamu sudah bisa yaa”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“sekarang diingat ingat ya apa saja yang sudah kita pelajari, terus kita masukin ke jadwal kegiatan
yaa nah kira kira mau latihan jam berapa aja? “ “ okey setiap jam segitu latihan yaa, nanti ada
tulisannya kalau M mandiri, B dengan bantuan dan T tidak melakukan”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita akan bertemu lagi yaa kita akan bahas tentang yang sudah di pelajari dan kita akan
latihan dengan cara spiritual yaa , kira kira mau jamberapa?, tempatnya mau dimana?” “baik kalau
gitu, silahkan melanjutkan kegiatan yaa, saya pamit assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)
Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi
Nama Pasien/Ruangan : An.D / R. Keswara
No. Medrek : 084259
Hari/Tanggal : Rabu / 17 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Rabu / ke lima
Fase :3

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada Selasa 16-03-2021 klien dapat menjawab pertanyaan,
pembicaraan sesuai, afek sudah sesuai, klien dapat menyebutkan latihan fisik 1 dan 2 kemudian
latihan verbal, kondisi tenang, dapat beraktifitas tanpa di arahkan, bisa membantu teman
temannya
DS : klien mengatakan “sekarang mah udah gak mau marah lagi, udah gak kesel kesel” “tapi kadang
kalo bangunin dani shalat subuh suka susah aga kesel” “paling dudi mah tarik nafas we terus bilang yang
penting mah dudi udah ngajak udah ngingetin selebihnya mah urusan dia sama allah, allah yang azab
allah yang kasih pahala, dudi mah berdoa we biar mau shalat terus masuk surga” “cara lainnya teh yang
pukul bantal atau kasur kan, atau apa aja we yang empuk2” “cara meminta dengan baik itu contohnya
kalau kenyang terus di suruh makan jawabnya maaf dudi udah kenyang bu gak mau makan lagi” “terus
kalau di suruh nyapu ya dudi jawab aja da itumah kerjaan perempuan maaf dudi mah gak bisa, dudi
kerjain yang lain aja” “kalau mengungkapkan baik kaya dudi lapar terus bilang bu udah boleh makan
belum?”

2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
g. Membina hubungan saling percaya
h. Klien dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mengontrol marah dengan latihan fisik:
tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur
i. Klien dapat mempraktikan atau melakukan kembali latihan fisik : tarik nafas dalam dan
memukul Kasur/bantal
j. Klien dapat mengetahui alternatif lain cara mengontrol marah dengan latihan verbal :
menolak dengan baik, meminta dengan baik mengungkapkan yang di inginkan dengan
baik
k. Klien dapat memperagakan latihan verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik
mengungkapkan yang di inginkan dengan baik
l. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
e. Membina hubungan saling percaya
f. Mengevaluasi terkait cara latihan fisik dan verbal yang sudah di ajarkan
g. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

III. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum dudii , Haii ”
b. Memperkenalkan diri : “Masih inget sama tteh? iyah sandra yaa“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “apa kabar hari ini? Tidurnya nyenyak? Tidur jam
berapa? Kegiatannya apa aja nih hari ini?”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “dudi, selama disini masih ada rasa kesel gak atau
masih suka marah?” “wah alhamdulillah yaa, berarti cuman waktu itu yaa kesel sama marah yaa”
“oiya sebelumnya kita udah janjian yaa mau ngobrol ngobrol jam berapa?” “betull yaa, nah
tempatnya dimana?” “ah mantap ya betull” “berapa lama nih kita ngobrol?” “okey 20 menitan
yaaa” “nah hari ini teh Sandra mau nanya nanya ih tentang latihan yang udah dudi lakuin” “oke
sebelum lanjut udah enak duduknya?” “oke kita lanjut ya”
2. Kerja
“sebelum kita lanjut tteh mau nanya dulu masih ada rasa ingin marah atau keselnya gak? Terus
kemarin kita udah belajar yaa cara mengontrol marahnya, coba dengan cara apa?” “dengan tarik
nafas dalam yaa” “coba caranya gimana?” “bagus bagus sudah bisa sudah keren, kemarin latihan
berapa kali?” , “terus kegiatan yang bisa di lakuin selain Tarik nafas dalam apa lagi?” “betul yaa,
dengan pukul bantal atau guling atau yang empuk ya” “coba gimana caranya” “bagus banget yaa dudi
sudah bisa sudah mengerti ya” terus terus yang ketiga yang udah dilatih apa lagi” “iyayah latihan
verbal, gimana gimana caranya coba praktikan” “bagus nih dudi, udah bisa caranya minta yang baik,
nolak yang baik, terus ngungkapin juga yang baik yaa” “coba gimana kalau mau minta yang baik
itu?” “terus kalau dudi kesel nih cara mengungkapkan yang baiknya gimana?” “waa hebat banget nih
dudi mantap pokonya” “gimana ada yang mau di tanyain?
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau tidak ada yang mau ditanyakan, bagiamana sekarang perasaanya setelah kita berbincang
– bincang ini?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang teteh mau bertanya, tadi kita sudah bahas apa aja?” “iyah betul yaa” “kemudian coba
sekarang kamu lakukan latihan yang tadi sudah kita pelajari” “wah keren, kamu sudah bisa yaa”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“sekarang diingat ingat ya apa saja yang sudah kita pelajari, terus kita masukin ke jadwal kegiatan
yaa nah kira kira mau latihan jam berapa aja? “ okey setiap jam segitu latihan yaa, nanti ada
tulisannya kalau M mandiri, B dengan bantuan dan T tidak melakukan”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita akan bertemu lagi yaa kita akan bahas tentang yang sudah di pelajari dan kita akan
latihan tetang cara mengontrol emosi atau marah dengan cara spiritual yaa , kira kira mau
jamberapa?, tempatnya mau dimana?” “oke kalau gitu, silahkan melanjutkan kegiatan yaa, teteh
pamit assalamu’alaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.D / R. Keswara
No. Medrek : 084259
Hari/Tanggal : Kamis / 18 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Kamis / ke enam
Fase :4

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada Rabu 17-03-2021 klien dapat menjawab pertanyaan,
pembicaraan sesuai, afek sudah sesuai, klien dapat menyebutkan latihan fisik 1 dan 2 kemudian
latihan verbal, kondisi tenang, dapat beraktifitas tanpa di arahkan, bisa membantu teman
temannya
DS : Klien mengatakan “suka kesel sih kadang kadang kalau anak anak susah di atur terus dudi
Tarik nafas aja sambil berdoa” “terus kan kemarin yang di ajarin Tarik nafas, terus pukul bantal
atau Kasur atau yang empuk pokonyamah terus meminta dengan baik, menolak dengan baik
itu ya teh ya?” “cuman ada 3 caranya?” “oh berarti nanti latihan lagi yang lain yaa” “tapi dudi
mah seringnya yang Tarik nafas soalnya kalau udah Tarik nafas juga suka udah gak kesel lagi,
Tarik nafas dalamnya terus terusan sampe gak kesel jadi gak harus pukul bantal da dudi mah
gak mau mukul hehehe”

2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
m. Membina hubungan saling percaya
n. Klien dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mengontrol marah dengan latihan fisik:
tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur
o. Klien dapat mempraktikan atau melakukan kembali latihan fisik : tarik nafas dalam dan
memukul Kasur/bantal
p. Klien dapat mengetahui alternatif lain cara mengontrol marah dengan latihan verbal :
menolak dengan baik, meminta dengan baik mengungkapkan yang di inginkan dengan
baik
q. Klien dapat memperagakan latihan verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik
mengungkapkan yang di inginkan dengan baik
r. Klien mengetahui dan bisa menggunakan cara alternatif lain yaitu dengan latihan spiritual :
Shalat, berdoa
s. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
h. Membina hubungan saling percaya
i. Mengevaluasi terkait cara latihan fisik yang sudah di ajarkan
j. Melatih cara mencegah perilaku kekerasan dengan latihan spiritual : Shalat, Berdoa
k. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

IV. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum dudii , Haii ”
b. Memperkenalkan diri : “Masih inget sama tteh? iyah sandra yaa“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “apa kabar hari ini? Tidurnya nyenyak? Tidur jam
berapa? Kegiatannya apa aja nih hari ini?”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “dudi, selama disini masih ada rasa kesel gak atau
masih suka marah?” “wah alhamdulillah yaa, berarti cuman waktu itu yaa kesel sama marah yaa”
“oiya sebelumnya kita udah janjian yaa mau ngobrol ngobrol jam berapa?” “betull yaa, nah
tempatnya dimana?” “ah mantap ya betull” “berapa lama nih kita ngobrol?” “okey 20 menitan
yaaa” “nah hari ini tteh mau mengajarkan dudi buat ngontrol marah pake cara yang lain nih yaitu
dengan cara spiritual shalat dan berdoa” “nah sebelum kita lanjut ngobrol, coba udah enak belum
posisinya? Udah nyaman?” “okey mantap”
2. Kerja
“tadi kan teteh udah bilang yaa kita mau ngobrol tentang cara lain buat ngontrol marahnyaa yaitu
dengan spiritual shalat dan berdoa” “sebelum kita lanjut tteh mau nanya dulu nih kemarin kita udah
belajar yaa cara mengontrol marahnya, coba dengan cara apa?” “betul yaa dengan tarik nafas dalam
yaa” “coba caranya gimana?” “hebat nih sudah bisa sudah keren, kemarin latihan berapa kali?” ,
“nanti di latih lagi yaa” “terus kegiatan yang bisa di lakuin selain Tarik nafas dalam apa coba?”
“betul yaa, dengan pukul bantal atau Kasur atau benda benda yang empuk ya” “coba gimana
caranya” “bagus sekali yaa hebat berarti dudi sudah bisa sudah mengerti ya” terus terus yang ketiga
yang udah dilatih apa lagi” “iyayah latihan verbal, gimana gimana caranya coba praktikan” “bener
banget ya bagus nih dudi, udah bisa caranya minta yang baik, nolak yang baik, terus ngungkapin juga
yang baik yaa” “nah sekarang teteh mau bahas yang cara spiritual yaa yaitu dengan shalat dan
berdoa, jadi kalau dudi ada rasa kesel atau marah dan coba dudi berdoa yaa, atau kan kita islam yaa
ada caranya yaa kalau misalnya marahnya sambil bediri berarti kita rubah posisi jadi duduk, kalau
marahnya duduk berarti rubah jadi tiduran, kalau tiduran masih ngerasa kesel atau marah nah coba
wudhu yaa” “nah atau dudi mau langsung wudhu sambil berdoa yaa boleh itu juga” “coba kalau
misalnya nih dudi kesel ada yang gak mau shalat temen sekamarnya, coba praktikan gimana cara
mengontrolnya” “wah bener banget ya dudi hebat udah bisa” “ada yang mau di tanyain gak?”
“okeydeh kalau gak ada”
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau tidak ada yang mau ditanyakan, bagiamana sekarang perasaanya setelah kita berbincang
– bincang ini?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang teteh mau bertanya, tadi kita sudah bahas apa aja?” “iyah betul yaa” “kemudian coba
sekarang kamu lakukan latihan yang tadi sudah kita pelajari” “wah keren, kamu sudah bisa yaa”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“sekarang diingat ingat ya apa saja yang sudah kita pelajari, terus kita masukin ke jadwal kegiatan
yaa nah kira kira mau latihan jam berapa aja? “ okey setiap jam segitu latihan yaa, nanti ada
tulisannya kalau M mandiri, B dengan bantuan dan T tidak melakukan”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita akan bertemu lagi yaa kita akan bahas tentang yang sudah di pelajari dan kita akan
latihan tetang patuh obat yaa , kira kira mau jamberapa?, tempatnya mau dimana?” “oke kalau gitu,
silahkan melanjutkan kegiatan yaa, teteh pamit assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.D / R. Keswara
No. Medrek : 084259
Hari/Tanggal : Jum’at / 19 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Jum’at / ke tujuh
Fase :5

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu klien pada hari Kamis 18-03-2021 Keadaan tenang dan kooperatif,
dapat menjelaskan dan mempraktikan cara latihan fisik 1 dan 2, Latihan verbal dan mengerti mengenai
latihan spiritual , klien dapat melantunkan doa yang suka di bacanya
DS : klien mengatakan “enggak enggak, sekarang mah gak ngerasa marah” kemarin kan belajar 3 ya?
Yang Tarik nafas dalam, memukul bantal, sama meminta dengan baik, menolak dengan baik,
mengungkapkan baik juga” “tarik nafas lewat hidung tahan terus tiup mulut, udah gitu pukul bantal
atau guling, suka 3 kali kalau mukul bantal mah, terus kan meminta baik punteun dudi nambut pulpenna
wios? (maaf, dudi minjem pulpennya boleh?) “tapi kadang suka kesel tapi dudi ma seringnya tarik nafas
we doang da” “oh ya caranya berdoa ya” “ada doa yang suka di baca da, kalau udah shalat juga kan
berdoa” “berarti caranya 4 ya? Kalau obat?” “oh iyah jadi 4 nanti yang ke 5 obat ya teh”

2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
t. Membina hubungan saling percaya
u. Klien dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mengontrol marah dengan latihan fisik:
tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur, latihan verbal : menolak dengan baik,
meminta dengan baik mengungkapkan yang di inginkan dengan baik, dan spiritual : shalat,
berdoa
v. Klien dapat mempraktikan atau melakukan kembali latihan fisik : tarik nafas dalam dan
memukul Kasur/bantal, latihan verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik
mengungkapkan yang di inginkan dengan baik, dan spiritual : shalat, berdoa
w. Klien dapat mengetahui alternatif lain cara mengontrol marah dengan patuh meminum
obat
x. Klien dapat menjelaskan kembali tentang patuh minum obat
y. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
l. Membina hubungan saling percaya
m. Mengevaluasi terkait cara latihan fisik, verbal, dan spiritual yang telah di ajarkan
n. Menjelaskan mengenai patuh minum obat\
o. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

V. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum dudii”
b. Memperkenalkan diri : “masih inget sama teteh ? betul ya teh sandra“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “apa kabar dudi hari ini? Tidurnya
gimana semalem? Oya sampai jam segini udah ngelakuin kegiatan apa aja ni? “wah
keren nih aktif terus ya”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “kemarin kan dudi katanya kadang
kesel yaa? Nah sekarang masih suka kesel gak?” “wah udah gak kesel yaaa” “kemarin
kita udah janjian ya hari ini mau ngobrol lagi, jam 3 bener gak sih?” “bener ya,
tempatnya dimana?” “iyayah di sini aja jangan jauh jauh” “okey kita nih mau ngobrolnya
berapa lama?” “sip kaya biasa 30 menit yaa” “nah yang mau di bahas hari ini apa coba?”
“wahh inget yaa betul, kita mau bahas tentang obat nih biar dudi tau obat yang dudi
minum itu fungsinya apa aja dan harus gimana tindak lanjutnya” “okey sebelumnya,
udah enak posisi duduknya? Udah nyaman?” “okey kl gitu kita lanjut”
2. Kerja
“nah apa aja coba yang selama ini udah kita pelajari tentang cara mengontrol marah?
“coba di sebutin sama di praktekin” “waahhh hebat banget inimah udah tau yaa ada 4
yaa jadi yang tarik nafas, pukul yang empuk, meminta, menolak dan mengungkapkan
dengan baik, terus berdoa yaa atau spiritual” “hebat banget nih pokonya udah bisa udah
tau dan inget ya cara caranya, keren keren” “nah sesuai janji kita yaa teteh sekarang mau
bahas nih, mau berbagi tentang cara mengontrol marah dengan obat yaa” jadi obat obat
yang di minum sama dudi ini macem macem nih manfaat atau fungsinya” “coba
sebelumnya dudi inget gak dudi minum obat ada berapa biji?” nah ya teteh sebutin yaa
obatnya itu ada namanya lorazepam fungsinya itu untuk menenangkan tapi
menenangkan, terus ada cevixime fungsinya buat antibiotik, nah kan kemarin dudi
demam terus nih jadi dikasih antibiotik karna dicurigai di tubuh dudi itu ada infeksi
bakteri, terus ada zevit zinc nah kalau ini vitamin, terus ada obat risperidon fungsinya
untuk gangguan bipolar salah satunya halusinasi, kemarin kan dudi mendengar suara
suara yaa? Nah itukan halusinasi berarti masuk ke gangguan bipolar, terus obat lainnya
itu ada caviflex nah ini juga sama yaa vitamin juga tapi obat obat itu semua harus sesuai
dengan anjuran dokter, jadi gak bisa nih dudi atau teteh misalnya ngasih aja obatnya atau
beli tanpa resep dan anjuran dokter nah gak boleh yaa” “nah selain nama obat dudi harus
patuh minum obatnya, soalnya salah satu efek dari putus obat itu adalah kekambuhan
makanya kalau putus obat bisa jadi nih kambuh sakitnya. Terus dalam minum obat ada
5 yang harus di perhatiin, nama obatnya, nama pasien nya misalnya dudi nih di perhatiin
bener gak obatnya buat dudi, terus perhatiin dosisnya apakah 1x2 atau 2x1, yang ke
empat perhatiin cara pake obatnya apakah diminum atau di suntik atau gimanaa yaa, nah
yang terakhir diperhatiin tanggal kadaluwarsanya obatnya” “oya sama efek samping dari
obatnya, harus dudi laporin ke dokter atau perawatnya” “jadi nanti kalau dudi udah
pulang, dudi harus tetep minum obatnya yaa, terus jangan lupa kontrol biar gak kehabisan
obat” “gimana nih ada yang di tanyain gak?”
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“gak ada yang di tanyain yaa, dudi mah hebat pokonya cepet faham sama hafalnya
yaa” “nah gimana sekarang perasaanya setelah kita ngobrol?” “Alhamdulillah yaa”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang teteh mau nanya nih, kita udah bahas apa aja tadi?” “sip, mantap nih ah
udah faham ya”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“nah kan dudi udah ada nih jadwal kegiatan harian itu kan ya, nanti jangan lupa ya
dilakuin latihannya nanti di catet disini ya kalau udah ngelakuin latihan, masih inget
kan kemarin yang B,T, sama M? “ betul yaaa” “jangan lupa latihan ya”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita biasa ngobrol lagi yaa, nanti kita bahas lagi apa aja yang udah dudi latih
dan pelajari, kira kira mau jam berapa nih? “tempatnya?” “okeydeh mantap, sekarang
dudi lanjut lagi ya kegiatannya, assalamu’alaikum dudii”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.D / R. Keswara
No. Medrek : 084259
Hari/Tanggal : Sabtu / 20 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Sabtu / ke delapan
Fase :6

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada jum’at 19-03-2021 klien berkomunikasi dengan kooperatif afek
sesuai, klien bisa mempraktikan dan menjelaskan latihan yang sudah di lakukan yaitu latihan
fisik 1 dan 2, latihan verbal, dan latihan dengan cara spiritual, klien dapat menyebutkan cara
patuh minum obat.
DS : klien mengatakan ““iyah teh hari ini kabarnya baik, udah kegiatan banyak, terus latihan yang di
suruh teteh kemarin tarik nafas dalam, pukul yang empuk, terus minta dengan baik sama yang spiritual”
“kan tadi shalat berjamaah sama pak yayat sambil berdoa biar lebih sabar sama gak marah lagi” “bu,
udah jam 4 boleh makan?” “tadi dudi nanyain makan tapi belum dateng katanya teh, tunggu aja ya
berarti.” “obatnya nanti di minum kalau udah makan yang sore, terus kan obatnya tadi diliat dulu
namanya siapa, buat dudi atau bukan, obatnya di minum atau di suntik”

2. Diagnosa keperawatan
Perilaku kekerasan

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
z. Membina hubungan saling percaya
aa. Klien dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mengontrol marah dengan latihan fisik:
tarik nafas dalam dan memukul bantal/kasur, latihan verbal : menolak dengan baik, meminta
dengan baik mengungkapkan yang di inginkan dengan baik, spiritual dan obat
bb. Klien dapat mempraktikan atau melakukan kembali latihan fisik : tarik nafas dalam dan
memukul Kasur/bantal, latihan verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik
mengungkapkan yang di inginkan dengan baik, spiritual dan obat
cc. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
p. Membina hubungan saling percaya
q. Mengevaluasi terkait cara cara yang di latih untuk mengontrol emosi
Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

VI. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


a. Orientasi Salam Terapeutik : “ asalamu’alaikum dudii ”
b. Memperkenalkan diri : “inget gak sama teteh?” “betul, teh Sandra”
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “apa kabar hari ini? Gimana sarapannya
sama makan siangnya, abis gak?” “terus tidurnya gimana?” “kegiatan hari ini apa aja?”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “kemarin kita janjian jam 3 ya buat
ngobrol bener gak? Dan ruangannya di sini ya?” “oya kemarin kita udah bahas semua
cara ni buat ngontrol marah, sekarang teteh mau nanya tentang hal hal yang udah di
pelajari” “okey udah enak duduknya?”
2. Kerja
“iyah kemarin kita udah bahas yaa semua hal hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol
marah, coba dudi bisa sebutkan lagi gak apa aja?” “nah betul betul jadi ada 5 yaa
tahapannya” “udah semua dudi tau nih, yang sering dudi lakuin yang mana?” “boleh
boleh, bagus ya berarti dudi bisa ya ngelakuinnya ngeaplikasiinnya sehari hari, nah kalau
obatnya gimana?” “baguss, betul kalau di sini obatnya masih suka diingetin yaa sama
perawat perawatnya, nanti kalau udah di rumah harus hafal harus inget ya buat minum
obat sama kontrolnya” “kemarin doa yang dudi suka baca kalau kesel teh apa?” “oh iyah
itu, bagus banget ya udah suka di terapin doa doanya” “lanjutin terus yaa kegiatannya,
latihannya juga jagan lupa” “ada yang mau dudi tanyakan?”
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau tidak ada yang mau ditanyakan, gimana sekarang perasaanya setelah kita
ngobrol?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang coba di sebutin lagi apa aja yang udah di bahas kita hari ini?” “bagusss
yaaa”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“nah jangan lupa di masukan kedalam jadwal kegiatan harian yaaa”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita ketemu lagi, mungkin nanti kita akan mulai coba bahas tentang halusinasi
yang dudi alami juga yaaa, kira kira mau jam berapa nih? Okey di sini lagi yaa” sok
sekarang lanjutin lagi kegiatannya yaa, assalamu’alaikum dudi
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN AN.I DENGAN DIAGNOSA MEDIS
SKIZOFRENIA PARANOID DENGAN MASALAH KEPERAWATAM HALUSINASI
PENDENGARAN, RESIKO PERILAKU KEKERASAN DAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI
DI RUANG KESWARA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


yang diampu oleh Ibu Lia Juniarni,M.Kep.,Sp.Jiwa dan
Ibu Winda Ratnawulan,M.Kep.,Sp.Jiwa

Disusun Oleh:

Sandra Ramadhanti Nurrandi 320063

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.I DENGAN
HALUSINASI PENDENGARAN, RESIKO PERILAKU
KEKERASAN DAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

RUANG RAWAT Keswara


XVI. IDENTITAS KLIEN
Inisial : An. I
Umur : 16 Tahun
Informan : Ibu
TANGGAL DIRAWAT: 15 – 03 - 2021
Tanggal pengkajian: 19 – 03 - 2021
RM No. : 070905

XVII. ALASAN MASUK


Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19-03-2021 klien mengatakan “iyah teh iqbal
marah marah terus nginjek meja gitu sampe rusak”
Menurut data rekam medis pada tangga 15-03-2021 klien mengamuk 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit.

XVIII. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Klien mengatakan “dulu 2018 iqbal kesini tapi gara gara apa ya? Lupa Iqbal juga”
Menurut data dari rekam medis pada tanggal 15 – 03 – 2021 klien pernah di rawat
pada tahun 2018 dengan diagnosa halusinasi
2. Pengobatan sebelumnya ?
Menurut data rekam medis pada 15-03-2021 klien tidak teratur meminum obat
3. Pernah menjadi saksi perilaku kekerasan, saat dilakukan pengkajian klien mengatakan
“ya pernah teh liat mah temen di pukul gitu, Iqbal mah udah we pergi”
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan

6. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Klien mengatakan “gak ada teteh”
Menurut data rekam medis pada 15-03-2021 di dapatkan infromasi dari keluarga
bahwa tidak ada anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa
Masalah Keperawatan : -

7. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan “ dulu dipaksa minum amer, terus di cekokin sama temen temen pake
komik sama apa ya di campurnya teh lupa da ada obat obat, sakit hati atuh Iqbal teh gak
mau mau lagi”
Menurut data rekam medis pada 15-03-2021 klien mempunyai riwayat di cekok
minuman beralkohol, komik, kecubung dan obat obatan
Masalah Keperawatan : -

XIX. FISIK
1. Tanda vital : TD: 125/87 mmHg N: 110x/menit R: 20x/menit
S: 36.9°C SPO2 : 98%
2. Ukur : TB : 161 cm BB : 64.5 kg

3. Keluhan fisik
Klien tidak mengeluhkan terkait keluhan fisik
Masalah Keperawatan: -

XX. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

8. Genogram

16

: perempuan Klien :

: laki laki X : sudah meninggal

: tinggal serumah

Jelaskan :
Klien mengatakan “ serumah sama mamah sama bapak terus sama adik sama kaka, tapi kaka
yang kedua mah udah nikah jadi udah gak serumah lagi, serumahnya sama kaka pertama,
kaka ketiga terus ada adik 2 terus sama mamah bapa”

Pola asuh : klien mengatakan “dari kecil tinggal sama mamah soalnya bapak mah
udah meninggal dari pas Iqbal masih 4 bulan, terus di urus sama mamah sama bapak tiri tapi
baik, sayang iqbal ge bapak mah tara marah kalau salah ge yaudah we da udah gitu”
Pola komunikasi : klien mengatakan “sok ngobrol da sama si mamah sama si bapak”

Pengambil keputusan : klien mengatakan “kadang mamah kadang bapak teh”

Masalah Keperawatan : -

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan “ah suka semua sih teh da bersyukur tapi ini
ketang paling suka rambut bagus hehe, tapi pengen di cukur sedikit aja biar makin
bagus”
b. Identitas : klien mengatakan “bersyukur iqbal jadi laki-laki seneng, kan bisa
jadi imam”
c. Peran : klien berperan menjadi siswa kelas 2 di SMA 2 Cimahi selatan
d. Ideal diri : klien mengatakan “mau jadi pengawai negri atau TNI teh”
e. Harga diri : klien mengatakan “engga ah Iqbal mah gak pernah malu atuh
kenapa malu, main sama temen temen juga biasa aja”

Masalah Keperawatan : -

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :


Klien mengatakan “mamah sama kaka yang ketiga itu ka haisyam soalnya baik
banget”
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
klien mengatakan “dirumah suka main badminton, terus main bola seringnya mah
teh”
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
“ah gak ada hambatan teteh, main mah main we terus ya ngobrol biasa”
Masalah Keperawatan : -

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan “yakin teh atas adanya Allah mah”
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan “suka shalat teh bareng bareng disini
berjamaah imamnya suka dudi atau pak yayat”
Masalah Keperawatan : -

XXI. STATUS MENTAL


15. Penampilan

Jelaskan : penampilan klien rapih, untuk pakaian sesuai tetapi rambut klien aga gondrong
kemudian kuku panjang dan ada yang kotor (hitam)
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

16. Pembicaraan
Jelaskan : ketika di lakukan pengkajian pada tanggal 19-03-2021 pembicaraan
sedang, tidak terlalu lambat, koheren
Masalah Keperawatan : -

17. Aktivitas Motorik


Aktivitas motorik tenang, klien tidak nampak gelisah kemudian tidak ada gerakan tik
maupun agitasi, tetapi terkadang klien melihat ke kanan dan ke kiri
Masalah keperawatan : GPS halusinasi pendengaran
18. Alam Perasaan
Jelaskan : ekspresi klien sedih dan ada rasa kekesalan ketika menceritakan saat di cekok
oleh teman temannya
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
19. Afek
Labil
Jelaskan : klien terkadang afek normal tekadang tertawa sendiri
Masalah Keperawatan : GPS halusinasi pendengaran
20. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang
Jelaskan : saat diajak berkomunikasi klien tidak dapat mempertahankan kontak mata,
terkadang klien menunduk dan terkadang menatap kedepan
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
21. Persepsi
Halusinasi
Halusinasi pendengaran
Jelaskan : klien mengatakan “waktu itumah ada teh suara suara kaya laki laki gitu, kadang
suaranya teh ngagerem, terus pas di rumah rusakin meja teh ada yang nyuruh”
Masalah Keperawatan : GSP :Halusinasi pendengaran
22. Proses Pikir
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian proses pikir klien sirkumtansial, karena saat
ditanya klien menjawab tetapi memutar tidak pada inti dari yang di tanyakan
Masalah Keperawatan : GSP halusinasi pendengaran
23. Isi pikir
Jelaskan : klien tidak mengalami waham, klien mengatakan “gak ada sekarang mah teh
gak ada yang ngontrol masa di kontrol atuh otaknya haha” klien juga tidak curiga.
Masalah Keperawatan : -
24. Tingkat Kesadaran
Tenang, kooperatif
Jelaskan : klien nampak tenang dan kooperatif saat di ajak bicara.
Masalah Keperawatan : -
25. Memori
Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan ingatan jangka pendek maupun jangka
panjang, klien dapat menyebutkan saat sarapan pagi menggunakan apa kemudian klien
dapat menyebutkan lawan presiden saat ini saat dilakukan pilpres.
Masalah Keperawatan : -
26. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mampu berkonsentrasi dan berhitung
Jelaskan : klien tidak mudah teralihkan konsentrasinya, kemudian klien dapat
menjawab pertanyaan mengenai hitungan angka yaitu pengurangan, klien dapat
menjawab pengurangan yang di acak dengan benar seperi 100 dikurang 3, kemudian
di kuranng 7 lalu di kurang 3 lagi
Masalah Keperawatan : -
27. Kemampuan Penilaian
Jelaskan : Klien dapat melakukan pemilihan dan penialai, ketika diberi pilihan klien menjawab
“mening makan dulu baru mandi atuh teh jadi kan udah makan terus mandi gosok gigi jadi
barersih”
Masalah Keperawatan : -
28. Daya tilik diri
Menyadari bahwa dirinya sakit
Jelaskan : Klien mengatakan “iyah Iqbal dibawa kesini teh berarti karena sakit jadi di
bawa kerumah sakit da kalau sehat mah gak disini”
Masalah Keperawatan : -

XXII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


10. Makan
Klien mampu mengambil makan sendiri kemudian mampu makan sendiri. Makan 1
porsi selalu habis, dan snack yang diberikan juga selalu habis
11. BAB/BAK
Klien mampu ke kamar mandi sendiri, BAB dan BAK sendiri
12. Mandi
Klien mampu untuk mandi sendiri
13. Berpakaian/berhias
Klien mampu untuk menggunakan pakaian dan berhias sendiri

14. Istirahat dan tidur


Klien tidur setelah shalat isya yaitu pukul 20.00 dan bangun saat shalat subuh pukul
05.00 atau 05.30

15. Penggunaan Obat


Klien mampu meminum obat sendiri dan mampu mengingat jadwal meminum obat
16. Pemeliharaan kesehatan
Klien membutuhkan pemeliharaan kesehatan lanjutan di karenakan rambutnya
gondrong
17. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa di ikut sertakan dalam aktivitas dir rumah seperti mempersiapkan makan, menjaga
kerapihan, mencuci pakaian.

18. Aktivitas di luar rumah


Klien bisa melakukan aktivitas di luar rumah seperti bepergian, menggunakan trasportasi,
berbelanja.

Masalah Keperawatan : -

XXIII. MEKANISME KOPING


Menurut data rekam medis pada tanggal 19 – 03 – 2021, klien mengamuk dan
merusak meja, mekanisme koping yang digunakan adalah mekanisme koping
maladaptif yaitu melakukan kekerasan pada orang lain.
XXIV. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Masalah pendidikan, spesifik
Masalah pekerjaan, spesifik
Masalah ekonomi, spesifik
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Masalah lainnya, spesifik

Masalah Keperawatan : -
XXV. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien kurang memahami terkait penyakit jiwa, mekanisme koping dan obat obatan
Lainnya :
Masala Keperawatan : kurang pengetahuan

XXVI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : SR.paranoid gg afektif bipolar episode manik dengan gejala psikotik
Terapi medik : Risperidon 2x1 oral
Ambroxol 2x1 oral
Zivit Zinc 1x1 oral
Cetrizine 2x1 oral
No Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
1. Risperidon Digunakan untuk ada pasien dengan  Pusing atau sulit
Risperidone merupakan obat mengatasi gangguan riwayat hipersensitivitas menjaga
antipsikosis generasi kedua bipolar atau pada terapi risperidone keseimbangan
yang digunakan dalam gangguan tingkah sebelumnya.  Kantuk
penatalaksanaan skizofrenia, laku Kontraindikasi relatif  Peningkatan
gangguan bipolar mania, Dewasa dan anak adalah pada penggunaan jumlah air liur
iritabilitas yang berhubungan usia ≥5 tahun bersamaan dengan obat  Mual atau
dengan gangguan autisme, lain (misalnya alkohol muntah
gangguan tingkah laku, serta atau depresan saraf  Peningkatan
demensia pada penyakit pusat), gangguan fungsi berat badan
Alzheimer hati, kelainan pada  Kelelahan
ganglia basalis  Gangguan tidur
(misalnya Penyakit
Parkinson),
epilepsi, prolactin-
dependent tumor, dan
kelainan sistem
hemopoietik
2. Ambroxol Ambroxol sering kali Ambroxol tidak boleh Efek samping ringan
Ambroxol adalah obat digunakan dalam tata digunakan pada pasien pada saluran cerna
sekretolitik yang secara luas laksana berbagai dengan riwayat pernah dilaporkan
digunakan di Indonesia dalam gangguan saluran hipersensitivitas pada beberapa
tata laksana batuk, misalnya napas, seperti atau anafilaksis terhadap pasien. Efek samping
pada kasus bronkitis dan bronkitis akut, ambroxol. Selain dari ini dapat berupa
penyakit paru obstruktif kronik. bronkitis kronik, dan itu, tidak ada mual, muntah,
Ambroxol merupakan substitusi penyakit paru kontraindikasi absolut dyspepsia, diare,
dari benzylamine, turunan obstruktif kronik. terkait penggunaan mulut kering, dan
senyawa aktif N-desmethyl dari ambroxol. Pada pasien gangguan indra
bromhexine dengan riwayat ulkus pengecap.
peptikum, penggunaan
ambroxol tidak
disarankan
3. Zevit Zinc Digunakan untuk Tidak boleh di berikan Belum ada efek
merupakan vitamin yang memenuhi kebutuhan pada pasien yang samping yang
mengandung Vitamin B Vitamin dan Mineral memiliki riwayat dilaporkan.
kompleks, Nicotinamide, yang dibutuhkan oleh hipersensitif terhadap
VItamin C,asam folat, kalsium tubuh, menjaga salah satu komposisi
dan Panthothenic acid. Zevit C kesehatan kulit, dan dari Zevit C.
yang di gunakan untuk meningkatkan sistem
memenuhi kebutuhan vitamin imun tubuh.
dan mineral dalam tubuh. Zevit
C mengandung vitamin B
kompleks yang baik untuk
proses pertumbuhan dan
perkembangan, menjaga
kesehatan kulit, dan juga
meningkatkan sistem imun
tubuh.
4. Cetirizine Untuk mengatasi Penggunaan obat cetirizine
Adalah suatu antihistamin gejala reaksi alergi cetirizine memberikan efek
generasi kedua yang digunakan dengan dosis dewasa dikontraindikasikan jika sedatif yang
secara umum untuk mengatasi 5-10 mg per oral, terdapat riwayat alergi minimal, atau
gejala alergi, seperti pada alergi sekali sehari. terhadap obat ini, atau dikatakan nonsedatif.
makanan dan urtikaria Cetirizine dapat komponennya, atau Walau demikian,
digunakan untuk dengan obat yang efek sedasi
mengatasi reaksi segolongan, dilaporkan terjadi
alergi, misalnya seperti hydroxyzine. pada hingga 14%
alergi pasien yang
makanan, rhinitis menggunakan
alergi, atau urtikaria cetirizine.

XXVII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
b. Resiko perilaku kekerasan
c. Defisit perawatan diri : berhias

ANALISA DATA

Data Masalah
Subjektif : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
- Klien mengatakan ”waktu itumah ada teh Pendengaran
suara suara kaya laki laki gitu, kadang
suaranya teh ngagerem, terus pas di rumah
rusakin meja teh ada yang nyuruh”
Objektif :
- Kontak mata kurang saat berinteraksi
- Bicara lambar
- Terkadang melihat ke kanan dan ke
kiri
- Proses pikir terkadang sirkuntansial
Subjektif : Resiko perilaku kekerasan
- klien mengatakan “iyah teh iqbal marah
marah terus nginjek meja gitu sampe
rusak”
Objektif :
- kontak mata kurang saat berinteraksi
- menujukan sesekali ekspresi kesal
Subjektif : Defisit perawatan diri
Klien mengatakan “pengen di cukur sedikit
aja”
Objektif :
- klien dapat mandi sendiri tetapi tidak
bisa berhias
- rambut Nampak gondrong
- kuku panjang dan kotor

XXVIII. D
AFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran


2. Resiko perilaku kekerasan
3. Defisit perawatan diri : Mandi
No Diagnosa PERENCANAAN Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 2 3 4 5
Perilaku Pasien mampu : Setelah 2x24 pertemuan, pasien SP.1 (Tgl ....................................... ) Untuk mengetahui
kekerasan o Mengidentifikasi mampu : o Identifikasi penyebab, tanda penyebab, tanda dan
o Menyebutkan penyebab, gejala serta akibat dari
penyebab dan dan gejala serta akibat kekerasan
tanda perilaku tanda, gejala, dan akibat perilaku kekerasan
kekerasan perilaku kekerasan o Latih cara fisik1 Untuk melatih klien
o Memperagakan cara megontrol perilaku
o Menyebutkan jenis o Tarik napasdalam kekerasan
perilaku kekerasan fisik 1 untuk mengontrol Masukan dalam jadwal harianpasien
yang pernahdilakukan perilakukekerasan
o Menyebutkan akibat
dari perilakukekerasan
yangdilakukan
o Menyebutkan cara
mengontrol
perilaku kekerasan
o Mengontrol perilaku
kekerasannya secara:
1. Fisik
2. Social/Verbal
3. Spiritual
4. Terapi
Psikofarmaka
(patahobat)
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.2 Dengan mengevaluasi
pasien mampu : (Tgl kegiatan yang sudah
o Menyebutkan .......................................................... dilakukan dapat
) mengetahui sejauh
kegiatan yang mana kemampuan klien
o Evaluasi kegiatan yang
sudah dilakukan terhadap latihan yang
lalu(SP.1) sudah di ajarkan dan
o Memperagakan
o Latik cara fisik2 cara
cara fisik untuk o Pukul kasur/bantal mengaplikasikannya
mengontrol Masukan dalam jadwal harianpasien
perilaku kekerasan Untuk mengendalikan
atau mengalihkan
emosi klien
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.3 (Tgl.................................) Dengan mengevaluasi
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang lalu kegiatan yang sudah
o Menyebutkan (SP.1 &2) dilakukan dapat
mengetahui sejauh
kegiatan yang o Latih secara social/verbal mana kemampuan klien
sudah dilakukan o Menolak denganbaik terhadap latihan yang
o Memperagakan o Meminta denganbaik sudah di ajarkan dan
cara
cara social/ verbal o Mengungkapkan dengan baik mengaplikasikannya
untuk mengontrol o Masukan dalam jadwal
perilakukekerasan harianpasie Sebagai alternatif
tindakan yang bisa
dilakukan untuk
mengontrol marah klien
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.4 (Tgl.................................) Dengan mengevaluasi
pasien mampu : o Evaluasi kegiatan yang lalu kegiatan yang sudah
o Menyebutkan (SP.1, 2 & 3) dilakukan dapat
kegiatan yang o Latih secara spiritual : mengetahui sejauh
mana kemampuan klien
sudah dilakukan • Berdoa terhadap latihan yang
o Memperagakan • Sholat sudah di ajarkan dan
cara spiritual Masukan dalam jadwal harian cara
pasien mengaplikasikannya
Sebagai alternatif
tindakan yang bisa
dilakukan untuk
mengontrol marah klien
dan lebih mendekatkan
klien pada tuhannya
SP.5 Dengan mengevaluasi
(Tgl kegiatan yang sudah
.......................................................... dilakukan dapat
) mengetahui sejauh
o Evaluasi kegiatan yang lalu mana kemampuan klien
(SP.1, 2, 3 & 4) terhadap latihan yang
sudah di ajarkan dan
o Latih patuh obat cara
- Minum obat secara teratur mengaplikasikannya
dengan prinsip 5B
Karena pada klien
- Susun jadwal minum obat dengan gangguan jiwa
secara teratur pengobatam dengan
- Masukan dalam jadwal patuh obat sangat
harian pasien berpengaruh pada
proses penyembuhan
Keluarga mampu : Setelah 2x24jam pertemuan, m. Latih 2 cara merawat Agar keluarga mampu
Merawat klien di rumah keluarga mampu : n. RTL keluarga/ jadwal untuk dan memahami
l. Menjelaskan penyebab, merawat pasien bagaimana cara
tanda/ gejala, akibat serta merawat klien jika
mampu memperagakan cara sudah pulang ke rumah
merawat.
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.2 Agar mengetahui
keluarga mampu : (Tgl sejauh mana keluarga
o Menyebutkan kegiatan yang .......................................................... memahami materi yang
sudah dilakukan dan mampu ) telah di ajarkan
merawat serta dapat o. Evaluasi SP.1 Kemudian agar
membuat RTL keluarga bisa
p. Latih (simulasi) 2 cara lain untuk melakukan cara lain
merawat pasien untuk merawat klien
q. Latih langsung ke pasien
r. RTL keluarga/ jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.3 Agar mengetahui
(Tgl sejauh mana keluarga
keluarga mampu .......................................................... memahami materi yang
o Menyebutkan kegiatan ) telah di ajarkan
yang sudah dilakukan o Evaluasi SP.1 & 2 Kemudian agar
keluarga bisa
dan mampu merawat o Latih langsung ke pasien melakukan cara lain
serta dapat membuat RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat klien
untuk merawat pasien
RTL
Setelah 2x24jam pertemuan, SP.4 Agar mengetahui
(Tgl sejauh mana keluarga
keluarga mampu .......................................................... memahami materi yang
o Melaksanakan Follow Up ) telah di ajarkan
dan rujukan serta mampu o Evaluasi SP.1, 2 & 3 Kemudian agar
keluarga bisa
menyebutkan kegiatan o Latih langsung ke pasien melakukan cara lain
yang sudah dilakukan o RTL keluarga untuk merawat klien
- Follow Up
- Rujukan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial klien : An. I
No.RM : 070905
Ruangan : Keswara
Perencanaan
Tgl DX
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
Gangguan Pasien mampu : Setelah 2 x 24 jam SP.1 Pasien dapat mengetahaui
sensori o Mengenali halusinasi yang pertemuan, pasien Bantu pasien mengenal halusinasi :
o isi, frekuensi, waktu
persepsi dialaminya dapat - Isi terjadinya, situasi
o Mengontrol halusinasinya - Waktu terjadinya pencetus dan perasaat
halusinasi menyebutkan :
o Mengikuti program - Frekuensi saat terjadi halusinasinya
o Isi waktu,
pengobatan secara optimal sehingga jika terjadi lagi
frekuensi, situasi - Situasi pencetus
klien tau cara
pencetus, - Perasaan saat terjadi halusinasi mengantisipasinya
perasaan o Latih mengontrol halusinasi dengan
o Mampu cara menghardik : Tahapan
memperagakan tindakannya meliputi :
cara dalam - Jelaskan cara menghardik halusinasi
mengontrol - Peragakan cara menghardik
halusinasi - Minta pasien memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara ini, beri penguatan
perilaku pasien
- Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
Setelah 2 x 24 jam SP 2 Untuk mengetahui sejauh
pertemuan, pasien mampu : mana klien memahami
o Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1) materi dan latihan yang
o Menyebutkan
o Latih berbicara/ bercakap dengan orang telah di ajarkan
kegiatan yang
lain saat halusinasi muncul
sudah Agar klien dapat
o Masukan dalam jadwal kegiatan pasien mengalihkan
dilakukan
halusinasinya dengan
o Memperagakan cara cara bercakap cakap
bercakap-cakap
dengan orang lain Agar klien dapat melatih
kemampuan yang telah
diajarkan
Setelah 2 x 24 jam SP 3 Untuk mengetahui sejauh
pertemuan, pasien mampu : mana klien memahami
o Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1 & 2) materi dan latihan yang
o Menyebutkan
o Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul telah di ajarkan
kegiatan yang
sudah Agar klien dapat
dilakukan, dan mengalihkan
halusinasinya dengan
cara berkegaiatan
Agar klien dapat melatih
kemampuan yang telah
diajarkan

o Membuat jadwal Tahapannya :


kegiatan sehari- - Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur
hari & mampu untuk mengatasi halusinasi
memperagakannya - Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
oleh pasien
- Latih pasien melakukan aktivitas
- Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang telah dilatih (dari
bangun pagi sampai tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan
penguatan
terhadap perilaku pasien yang (+)
Setelah 2x24 jam o Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2 & 3) Untuk mengetahui sejauh
pertemuan, pasien mampu : mana klien memahami
o Tanyakan program pengobatan materi dan latihan yang
o Menyebutkan
o Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada telah di ajarkan
kegiatan yang
gangguan jiwa
sudah Agar klien dapat
o Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai
dilakukan mengontol halusinasi
program dengan cara yang lain
o Menyebutkan o Jelaskan akibat bila putus obat
manfaat dari o Jelaskan cara mendapatkan obat/ berobat Karena pada klien dengan
program o Jelaskan pengobatan (5B)
gangguan jiwa
pengobatam dengan
pengobatan o Latih pasien minum obat paruh obat sangat
o Masukan dalam jadwal harian pasien berpengaruh pada proses
penyembuhan
Karena pada gangguan
jiwa salah satunya
halusinasi disebabkan
oleh ketidakseimbangan
neurotransmitter sehingga
obat dapat membantu
menyeimbangkan
neurotransmiter
Keluarga mampu : Setelah 2 x 24 jam o Identifikasi masalah keluarga dalam merawat Agar keluarga mampu
Merawat pasien dirumah dan pasien dan memahami terkait
pertemuan, keluarga kondisi yang di alami
menjadi system pendukung yang mampu menjelaskan o Jelaskan tentang halusinasi klien
efektif untuk pasien tentang halusinasi - Pengertian halusinasi
- Jenis halusinasi yang dialami pasien
- Tanda & gejala halusinasi

- Cara merawat pasien halusinasi (cara Agar keluarga mampu


merawat klien ketika
berkomunikasi pemberian obat & sudah berada di rumah
pemberian aktivitas kepada pasien) dan keluarga dapat
o Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang membantu ketika klien
bisa dijangkau muncul halusinasinya
o Bermain peran cara merawat
o Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal
keluarga untuk merawat pasien
Setelah 2x pertemuan, SP.2 Agar keluarga mampu
keluarga mampu : Evaluasi kemampuan keluarga (SP.1) merawat klien ketika
o Menyelesaikan o Latih keluarga merawat pasien sudah berada di rumah
dan keluarga dapat
kegiatan yang o RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat
membantu ketika klien
sudah pasien muncul halusinasinya
dilakukan
o Memperagakan cara
merawat pasien
Setelah 2x pertemuan, SP.3 Agar keluarga mampu
keluarga mampu : o Evaluasi kemampuan keluarga (SP.2) merawat klien ketika
o Menyebutkan sudah berada di rumah
o Latih keluarga merawat pasien dan keluarga dapat
kegiatan yang o RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat membantu ketika klien
sudah pasien muncul halusinasinya
dilakukan
o Memperagakan cara
merawat pasien
serta mampu
membuat RTL
Setelah……… pertemuan, SP.4 Agar mengetahui sudah
keluarga mampu Evaluasi kemampuan keluarga sejauh mana kemampuan
o Menyebutkan o Evaluasi kemampuan pasien klien dan keluarga
terhadap perawatan klien
kegiatan yang o RTL keluarga :
di rumah
sudah - Follow Up
dilakukan - Rujukan
o Melaksanakan Follow
Up rujukan
I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Inisial klien : An.I


No.RM : 070905
Ruangan : Keswara

Diagnosa Hari/tanggal/waktu Tindakan Evaluasi TTD


Keperawatan keperawatan/Implementasi
GPS halusinasi Sabtu / 20- 03 – 1. Bantu pasien mengenal S : Klien mengatakan
pendengaran 2021 halusinasi : “kalau waktu di
15.00 - Isi rumah mah asa kaya
- Waktu terjadinya nyuruh teh kan yang
- Frekuensi rusakin meja tea ada
- Situasi pencetus yang bisikin, terus pas
- Perasaan saat terjadi awal disini mah kaya
halusinasi ngagerem kitu tapi
 Melatih cara menghardik
munculnya gak tau
teh kadang sore
kadang malem
kadang siang, ah
kapan we, biasanya
mah kalau ngahuleng
atau lagi kesel Iqbal
teh suka asa ada yang
bisikin, Iqbal teh takut
atuh”

O:
- Afek klien sesuai
- Klien tenang dan
kooperatif
- Pembicaraan
terkadang
sikumtansial
TTV :
TD : 136/92 mmHg
N : 102x/menit
R : 20x/menit
S : 37°C
SPO2 : 98%

A : GPS Halusinasi
pendengaran

P (pasien) :
- Latihan cara
menghardik, 1
hari dua kali
P (perawat) :
- Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1)
- Latih berbicara/
bercakap dengan
orang lain saat
halusinasi muncul
- Masukan dalam
jadwal kegiatan
pasien
GPS Halusinasi Senin/22-03-2021 a. Mengevaluasi kegiatan yang S : klien mengatakan
Pendengaran 09.00 lalu (SP.1) “engga teh da
b. Melatih berbicara/ bercakap sekarang mah udah
dengan orang lain saat gak ada suara suara,
halusinasi muncul adanya cuman yang
c. Memasukan dalam jadwal real nyata, ada suara
kegiatan pasien
orang lain juga denger
bukan Iqbal aja, cara
menghardik itu
dengan tutup telinga
karna kan mendengar
jadi tutup telingan
yakin dalam hati
sambil bilang kamu
palsu saya tidak mau
dengar” “jadi nanti
Iqbal manggil teteh
teteh sini ngobrol
sama Iqbal soalnya
lagi ada suara”

O:
• Klien Nampak
tenang
• Pembicaraan
koheren
• Klien dapat
menyebutkan
halusinasinya dan
mempraktikan
cara menghardik
TTV :
TD : 125/87 mmHg
N : 100x/menit
Suhu : 36.9°C
SpO2 : 97%

A : GPS halusinasi
pendengaran
P (Pasien) :
Latihan cara
menghardik dan
bercakap cakap 1 hari
2 kali
P (Perawat) :
o Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1 &
2)
o Latih kegiatan
agar halusinasi
tidak muncul
GPS Halusinasi Selasa/23-03-2021 1. Mengevaluasi kegiatan S : klien mengatakan
pedengaran 09.00 yang lalu (SP.1 & 2) “gak ada suara suara
2. Melatih kegiatan untuk teh pokonya cuman
mendistraksi halusinasi real aja real, kan
kemarin teh yang
menghardik yaa, yang
tutup mata tutup
telinga, eh tapi Iqbal
mah tutup telinga
karna kan suara terus
bilang dalam hati
kamu palsu udah gitu
latihan bercakap jadi
kalau pas ada suara
nanti panggil orang,
pak irwan pak irwan
ini ada suara suara
temenin saya ngobrol,
gitu kan ya teh?”
“terus berkegiatan
nanti dikerjain semua
dari yang dibikin?”
“oh nanti ya kan kalo
sendiri berarti
mandiri tulisnya M”
O:
- Keadaan tenang
dan koheren
- Dapat
menjelaskan dan
menpraktikan
latihan yang
sudah di ajarkan
yaitu menghardik
dan bercakap
- Bisa mencata
jadwal kegiatan
yang akan di
lakukan
TTV :
TD : 127/89 mmHg
N : 88 x/menit
Spo2 : 99%
Suhu : 36.5 °C

A : GPS Halusinasi
Pendengaran

P (pasien) :
Latihan cara
menghardik,
bercakap cakap dan
berkegiatan 1 hari 2
kali
P (perawat) :
o Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP.1, 2
& 3)
o Tanyakan
program
pengobatan
o Jelaskan
pentingnya
penggunaan obat
pada gangguan
jiwa
o Jelaskan akibat
bila tidak
digunakan sesuai
program
o Jelaskan akibat
bila putus obat
o Jelaskan cara
mendapatkan
obat/ berobat
o Jelaskan
pengobatan (5B)
o Latih pasien
minum obat
o Masukan dalam
jadwal harian
pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.I / R. Keswara
No. Medrek : 070509
Hari/Tanggal : Sabtu / 20 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Sabtu / ketiga
Fase :1

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada jum’at 19-03-2021 klien dapat menjawab pertanyaan,
pembicaraan sesuai, terkadang sirkumtansianl, pembicaraan koheren, afek tumpul, berbicara
lambat
DS : klien mengatakan “Iqbal waktu itumah ada teh suara suara kaya laki laki gitu, kadang suaranya
teh ngagerem, terus pas di rumah rusakin meja teh ada yang nyuruh

2. Diagnosa keperawatan
GPS Halusinasi pendengaran

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
dd. Membina hubungan saling percaya
ee. Klien dapat menyebutkan terkait halusinasinya (isi, waktu, frekuensi, pencetus, perasaan)
ff. Klien dapat mempraktikan atau melakukan latihan cara mengahardik
gg. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
r. Membina hubungan saling percaya
s. Berdiskusi mengenai halusinasi yang di rasakan (isi, waktu, frekuensi, pencetus, perasaan)
t. Melatih cara mencegah halusinasi dengan menghardik
u. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

VII. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum bal
b. ”Memperkenalkan diri : “Masih ingat teteh gak ? betul, teh sandra“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “apa kabar hari ini? Tadi malem tidur jam beraoa?
Nyenyak? Udah ngapain aja nih kegiatan hari ini”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “Iqbal, masih suka mendengar suara suara gak?
Oiyah kemarin kita udah janjian ya hari ini mau bahas tentang cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik, jam berapa ya? Betul ya jam 15.00, tempatnya dimana? Iyayah di ruang tv, nah mau
berapa lama? 30 menit ya paling lama, nah sebelum di lanjut udah enak duduknya? Posisinya udah
nyaman? Oke mantap.”
2. Kerja
“coba Iqbal, kemarin kan bilang ada suara suara bisikan, bisa di ceritain isi bisikannya itu apa? Terus
munculnya berapa lama? Ohh gitu yaaaa, udah gitu kira kira munculnya kalau Iqbal lagi ngapain sih?
Waahh gitu yaa, terus gimana perasaan Iqbal?” “oiya biasanya kalau ada suara Iqbal ngapain?” “terus
suaranya jadi ilang gak?” “teteh ad acara nih buat ngontrol halusinasinya yaitu dengan menghardik”
“nah caranya itu dengan tutup telinga tutup mata, yakinin dalam hati kalau suara itu gak ada terus
iqbal bilang kamu bohong kamu palsu, saya gak mau dengar kamu palsu, nah gitu ya contohnya”
“coba iqbal ulangi lagi” “wahhh hebat banget ya, udah faham” “gimana ada yang mau di tanyain gak
nih?”

3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau gak ada yang mau ditanyakan, gimana sekarang perasaanya setelah kita ngobrol?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang coba ya teteh mau Tanya tadi apa aja yang udah kita bahas? Ah mantap ya hebat, betul
betul, terus coba praktekin lagi” “wah keren banget udah bisa ya”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“sekarang diingat ingat ya apa saja yang sudah kita pelajari, terus kita masukin ke jadwal kegiatan
yaa, kira kira Iqbal mau latihan jam berapa aja nih? Okey jam segitu yaa, nanti ada tulisannya kalau
M mandiri, B dengan bantuan dan T tidak melakukan”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“senin kita ketemu lagi ya, teteh mau Tanya lagi sama apa yang udah kita bahas hari ini terus teteh
puny acara lain selain menghardik yaitu bercakap cakap nah besok kita latihan itu yaaa, mau jam
berapa nih? oke jam 08.30 ya setelah senam, tempatnya di ruang TV kaya biasa yaa.” Okey kalau
gitu Iqbal boleh balik lagi aktifitas sama temen yang lain, assalamu’alaikum Iqbal.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.I / R. Keswara
No. Medrek : 070509
Hari/Tanggal : Senin / 22 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Senin / keempat
Fase :2

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada sabtu 19-03-2021 Afek klien sesuai, Klien tenang dan kooperatif,
Pembicaraan terkadang sikumtansial

DS : klien mengatakan “kalau waktu di rumah mah asa kaya nyuruh teh kan yang rusakin meja tea ada
yang bisikin, terus pas awal disini mah kaya ngagerem kitu tapi munculnya gak tau teh kadang sore
kadang malem kadang siang, ah kapan we, biasanya mah kalau ngahuleng atau lagi kesel Iqbal teh suka
asa ada yang bisikin, Iqbal teh takut atuh”

2. Diagnosa keperawatan
GPS Halusinasi pendengaran

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
hh. Membina hubungan saling percaya
ii. Klien dapat menyebutkan terkait halusinasinya (isi, waktu, frekuensi, pencetus, perasaan)
jj. Klien dapat mempraktikan atau melakukan latihan cara mengahardik
kk. Klien dapat mengetahui alternatif lain untuk mengontrol halusinasinya dengan bercakap
cakap
ll. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
v. Membina hubungan saling percaya
w. Mengevaluasi terkait halusinasi dan SP 1 yaitu menghardik
x. Melatih cara bercakap cakap untuk mengontrol halusinasinya
y. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

VIII. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum iqbal”
b. ”Memperkenalkan diri : “inget teteh gak ? betul, teh sandra ya“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “gimana kabarnya hari ini? Tadi malem tidur jam
berapa? hari ini kegiatannya apa aja ? ”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “Iqbal, masih suka ada suara suara gak? Waktu
sabtu kita udah janjian ya hari ini mau bahas tentang cara mengontrol halusinasi dengan bercakap
cakap, jamnya jam berapa ya? Betul ya jam 08.30, tempatnya dimana? Iyayah di ruang tv,mau
berapa lama? 30 menit ya paling lama, nah sebelum di lanjut udah enak duduknya? Posisinya udah
nyaman? Oke bagus yaa.”
2. Kerja
“coba Iqbal sebutin lagi kemarin apa isi halusinasinya? Nah terus gimana kemarin cara
mengontrolnya? Wah hebar bener yaa bener udah faham, nah sekarang teteh ada cara lainnya yaitu
cara kedua dengan bercakap cakap, jadi ketika Iqbal denger suara langung panggil misalnya teh
ngobrol yu Iqbal gak nyaman nih ada suara suara. Nah gitu yaaa, coba sekarang Iqbal contohin.”
“wih keren keren Iqbal udah bener yaa udah bisanih. Okey kalau gitu ada yang mau di tanyain dulu”
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau gak ada yang mau ditanyakan, gimana sekarang perasaanya setelah kita ngobrol?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang coba ya teteh mau Tanya tadi apa aja yang udah kita bahas? Ah mantap ya hebat, betul
betul, terus coba praktekin lagi” “wah keren banget udah bisa ya”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“sekarang diingat ingat ya apa saja yang sudah kita pelajari, terus kita masukin ke jadwal kegiatan
yaa, kira kira Iqbal mau latihan jam berapa aja nih? Okey jam segitu yaa, nanti ada tulisannya kalau
M mandiri, B dengan bantuan dan T tidak melakukan”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita ketemu lagi ya, teteh mau Tanya lagi sama apa yang udah kita bahas hari ini, teteh punya
acara lain selain menghardik dan bercakap cakap yaitu dengan melatih kegiatan nah besok kita
latihan itu yaaa, mau jam berapa nih? oke jam 08.30 ya setelah senam, tempatnya di ruang TV kaya
biasa yaa.” Okey kalau gitu Iqbal boleh balik lagi aktifitas sama temen yang lain, assalamu’alaikum
Iqbal.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)

Nama Mahasiswa : Sandra Ramadhanti Nurrandi


Nama Pasien/Ruangan : An.I / R. Keswara
No. Medrek : 070509
Hari/Tanggal : Selasa / 23 Maret 2021
Hari/Pertemuan : Selasa / kelima
Fase :3

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO : kondisi saat bertemu pada senin 22-03-2021 Klien Nampak tenang, Pembicaraan koheren
Klien dapat menyebutkan halusinasinya dan mempraktikan cara menghardik dan bercakap cakap

DS : klien mengatakan “engga teh da sekarang mah udah gak ada suara suara, adanya cuman yang
real nyata, ada suara orang lain juga denger bukan Iqbal aja, cara menghardik itu dengan tutup telinga
karna kan mendengar jadi tutup telingan yakin dalam hati sambil bilang kamu palsu saya tidak mau
dengar” “jadi nanti Iqbal manggil teteh teteh sini ngobrol sama Iqbal soalnya lagi ada suara”

2. Diagnosa keperawatan
GPS Halusinasi pendengaran

3. Tujuan keperawatan
Tujuan dari tindakan keperawatan kali ini adalah :
mm. Membina hubungan saling percaya
nn. Klien dapat menyebutkan terkait halusinasinya (isi, waktu, frekuensi, pencetus, perasaan)
oo. Klien dapat mempraktikan atau melakukan latihan cara mengahardik
pp. Klien dapat mempraktikan atau melakukan latihan bercakap cakap
qq. Klien dapat mengetahui alternatif lain untuk mengontrol halusinasinya dengan berkegiatan
rr. Klien dapat melatih kemampuannya dan dimasukan ke dalam jadwal harian klien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang akan di laksanakan adalah :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengevaluasi terkait halusinasi dan SP 1 dan SP yaitu cara menghardik dan bercakap
cakap
c. Melatih cara berkegiatan untuk mengontrol halusinasinya
d. Memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian klien
IX. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik : “ Assalamu’alaikum iqbal”
b. ”Memperkenalkan diri : “inget teteh gak ? betul, teh sandra ya“
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum : “gimana kabarnya hari ini? Tadi malem tidur jam
berapa? hari ini kegiatannya apa aja ? ”
d. Evaluasi/validasi kontrak (topik, waktu, tempat) : “Iqbal, masih suka ada suara suara gak? kemarin
kita udah janjian ya hari ini mau bahas tentang cara mengontrol halusinasi dengan bercakap cakap,
jam berapa ya? Betul ya jam 09.00, tempatnya dimana? Iyayah di ruang tv,mau berapa lama? 30
menit ya paling lama, nah sebelum di lanjut udah enak duduknya? Posisinya udah nyaman? Oke
bagus yaa.”
2. Kerja
“Iqbal gimana sebelummya masih suka ada suara gak? Bagus yaa udah gak ada, kemarin kita udah
belajar apa aja nih? Nah betul betul betul yaa, sekarang coba di praktekin yang kemarin kita udah
belajar. Wah hebar bener deh pinter Iqbal mah yaa. Nah sekarang teteh mau coba jelasin tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara lain yitu berkegiatan. Nah Iqbal sukanya kegiatan apa nih?”wah
keren dong yaaa, nah caranya itu kalau lagi ada halusinasi atau pun gak ada Iqbal coba aktif
berkegiatan jangan ngelamun, kalau suka olahraga ya di lakuin aja gapapa kan biar sehat yaa, nah
jangan lupa di susun di jadwal kegiatan biar ketauan apa aja nih kegiatan yang bisa di lakukan. Coba
sekarang iqba tulis kegiatannya.” “ah keren ya iqbal udah bisa nulisin kegiatan kegiatannya” “nah
coba sekarang ada yang mau di tanyain gak?
3. Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah berbincan-bincang
“oke kalau gak ada yang mau ditanyakan, gimana sekarang perasaanya setelah kita ngobrol?”
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini.
“sekarang coba ya teteh mau Tanya tadi apa aja yang udah kita bahas? Ah mantap ya hebat, betul
betul, terus coba praktekin lagi” “wah keren banget udah bisa ya”
c. Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)
“sekarang diingat ingat ya apa saja yang sudah kita pelajari, terus kita masukin ke jadwal kegiatan
yaa, kira kira Iqbal mau latihan jam berapa aja nih? Okey jam segitu yaa, nanti ada tulisannya kalau
M mandiri, B dengan bantuan dan T tidak melakukan”
d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)
“besok kita ketemu lagi ya, teteh mau Tanya lagi sama apa yang udah kita bahas hari ini, teteh punya
acara lain selain menghardik, bercakap dan melatih kegiatan teteh besok mau jelasin tentang obat nah
besok kita ngobrol tentang itu yaaa, mau jam berapa nih? oke jam 08.30 ya setelah senam,
tempatnya di ruang TV kaya biasa yaa.” Okey kalau gitu Iqbal boleh balik lagi aktifitas sama temen
yang lain, assalamu’alaikum Iqbal.

Anda mungkin juga menyukai