Anda di halaman 1dari 21

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Pengkajian

a. Biodata klien

Pengkajian dimulai pada hari sabtu tanggal 28 Juli 2018

pukul 08.00 WITA di ruang Garuda Bawah RSU Anutapura Palu

dengan metode wawancara kepada klien dan keluarga, observasi

langsung kepada klien, pemeriksaan fisik dan melihat catatan

medis.

Klien bernama Tn.S usia 65 tahun berjenis kelamin laki-

laki, berstatus sudah menikah, agama Islam, suku Kaili dan alamat

Jln. Jati kelurahan Tatangga. Tn.S masuk RSU Anutapura Palu

pada tanggal 24 Juli 2018 dengan diagnosa Ulkus diabetikum

dengan nomor RM 412259.

Penanggung jawab Tn.S adalah Ny.S 41 tahun yang

merupakan istri klien ibu rumah tangga dan tinggal bersama

dengan klien.

b. Riwayat keluhan

1) Keluhan utama

Klien masuk Rumah Sakit dengan keluhan luka pada

tungkai kaki sebelah kiri.

29
30

2) Riwayat kesehatan sekarang

Klien masuk Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

dengan keluhan luka pada tungkai kaki kiri sudah sejak satu

minggu sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan luka

pada kakinya disebabkan oleh pemakain sepatu yang sempit,

awalnya klien tidak pusing dengan lukanya tersebut karena

klien berpikir ini hanya luka kecil akibat sepatu yang sempit,

tapi lama-kelamaan luka tersebut menjadi besar dan semakin

parah, istri klien merawat luka klien dengan menggunakan

cairan Nacl tetapi tidak menggunakan alat-alat yang steril,

karena selama dirawat di rumah tidak ada perubahan, akhirnya

keluarga klien membawa klien ke IGD Rumah Sakit Umum

Anutapura Palu pada tanggal 24 juli 2018 pukul 08.10. Di IGD

Tn.S Mendapat terapi IVFD RL 16 tpm, Ceftriaxon 1 gr/12

jam, drips Metronidazole 50 mg/8 jam, Ranitidin 5 gr/12 jam.

Kemudian klien dipindahkan ke ruang Garuda Bawah pada

pukul 15.00 WITA.

3) Keluhan yang menyertai

Klien mengatakan pada kaki kirinya terdapat luka yang

mengeluarkan nanah, klien mengatakan badanya terasa lemas,

klien mengatakan kaki dan tangannya sering kesemutan, klien

mengatakan kadang-kadang ia merasa pusing,


31

4) Riwayat kesehatan dahulu

Klien mengatakan ia belum pernah dirawat di rumah

sakit sebelumnya.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang

menderita penyakit yang sama dengan klien.

6) Riwayat alergi

Klien mengatakan ia tidak memiliki alergi tertentu pada

obat maupan makanan.

c. Pola fungsi

1) Pola persepsi

Pemeriksaan pola fungsi pada Tn.S dilakukan melalui

metode wawancara langsung pada klien dan keluarga klien dan

didapatkan hasil. Keluarga klien mengatakan sakit adalah hal

yang wajar dan keluarga klien mengatakan baru kali ini Tn.S

dirawat di rumah sakit apabila Tn.S sakit keluarga akan

membawa klien ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

2) Pola nutrisi dan metabolisme

Klien mengatakan pada saat sehat klien makan teratur 3

kali sehari, pada saat sakit klien mengatakan makan 3 kali

sehari namun nafsu makan berkurang dan hanya mengabiskan

setengah porsi dari makanan yang disajikan, pada saat sehat

klien minum air putih sebanyak 8 sampai 9 gelas sehari dan


32

pada saat sakit klien minum air putih sebanyak 5 sampai 7 kali

sehari.

3) Pola eliminasi

Klien mengatakan pada saat sehat klien BAB 2 kali

sehari dengan konsentrasi padat dan warna kuning, pada saat

sakit klien mengatakan BAB 1 hari sekali dengan konsentrasi

padat dan warna coklat, sedangkan pola BAK klien

mengatakan pada saat sehat 3 sampai 4 kali sehari, warna

kuning dan aroma amoniak, pada saat sakit klien BAK

sebanyak 2 kali sehari warrna kuning dan aroma amoniak.

4) Pola istirahat tidur

Klien mengatakan pada saat sehat waktu siang hari klien

tidur selama 2 jam dan pada malam hari klien tidur 8 sampai 9

jam namun pada saat sakit klien tidur tidak menentu sering

terbangun karena nyeri luka pada kaki kiri.

5) Pola aktifitas

Pada saat sehat klien mengatakan ia bisa melakukan

semua aktifitas secara mandiri namun pada saat sakit klien

memerlukan bantuan dari keluarga untuk melakukan aktifitas.

6) Pola kebersihan diri

pada saat sehat klien mengatakan mandi 2 kali sehari

pagi dan sore, sikat gigi 3 kali sehari dan keramas 3 kali

seminggu, pada saat sakit klien dibantu keluarga membasuh


33

badan dengan kain basah, sikat gigi sekali sehari dan belum

pernah keramas selama sakit.

7) Pola hubungan peran

klien mengatakan memiliki hubungan baik dengan

keluarga dan orang lain. Selama sakit klien mengatakan masih

berhubungan baik dengan keluarga dan orang lain.

8) Pola nilai dan keyakinan

Klien mengatakan beragama islam, saat sehat klien

mengatakan rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu, namun

selama sakit klien jarang melaksanakan ibadah dikarenakan

kondisinya yang sedang sakit.

9) Pemeriksaan fisik

Didapatkan data bahwa keadaan umum klien

composmentis dengan nilai Glasgow coma scale (GCS) 15

(Eye 4, Verbal 5, Motoric 6) hasil pemeriksaan tanda-tanda

vital TD 150/90 mmHg, Nadi 75×/menit, Suhu 36,5 0C,

Respirasi 20×/menit dan dilakukan pemeriksaan persistem dan

didapatkan hasil pada ekstermitas bawah terdapat luka pada

tungkai kaki sebelah kiri, luka berwarna merah mudah dan

mengeluarkan nanah, kedalaman luka 1 cm dan luas luka 10

cm, serta kuku kaki terlihat kotor dan kedua kaki nampak

bengkak.
34

d. Pemeriksaan penunjang

Tabel 4.1

Parameter Hasil Flags Satuan Nilai


normal

WBC 10,5 10^3/ul 4,8-10,8

RBC 4,2 - 10^6/ul 4,7-6,1

HBG 11,9 - g/Dl 14-18

HCT 33,8 - % 42-52

MCV 81,1 fL 80-99

MCH 28,5 Pg 27-31

MCHC 35,2 g/dL 33-37

PLT 459 + 10^3/ul 150-450

RDW-CV 12,2 % 11,5-14,5

RDW-SD 37,6 fL 37-54

PDW 10 fL 9-13

MPV 8,3 fL 7,2-11,1

P-LCR 14,4 - % 15-25

NEUT% 73,1 % 40-74

LYM% 22,9 % 19-48

MXD% 4,0 % 4-18

NEUT# 7,7 + 10^3/ul 1,5-7

LYM# 2,4 10^3/ul 1-3,7

MXD# 0,4 10^3/ul 0-1,2


35

e. Terapi

Cairan RL dengan dosis 16 tetes permenit, injeksi

ceftriaxon dengan dosis 1 gr/12 jam, drips metronidazole dengan

dosis 50 mg/8 jam, ranitidine dengan dosis 5 gr/12 jam, dan injeksi

regular insulin 3x14 IU.

f. Pengumpulan data

Klien mengatakan tungkai kaki kirinya terdapat luka, klien

mengatakan luka pada kakinya sudah 1 minggu, klien mengatakan

kadang-kadang ia merasa pusing, klien mengatakan telapak kaki

dan tangannya sering kesemutan, kedua kaki klien nampak

bengakak, warna luka merah mudah, kedalaman luka 1 cm dan luas

luka 10 cm, luka pada kaki klien mengeluarkan nanah dan, keadaan

umun sedang, kesadaran composmentis, dan tanda-tanda vital yaitu

tekanan darah 150/90 mmhg, respirasi 20 x/m, nadi 75 x/m, suhu

36ºc.

g. Klasifikasi data

1) Data subjektif

Klien mengatakan tungkai kaki kirinya terdapat luka,

klien mengatakan luka pada kakinya sudah 1 minggu, klien

mengatakan kadang-kadang ia merasa pusing, klien

mengatakan telapak kaki dan tangannya sering kesemutan.


36

2) Data objektif

Kedua kaki klien nampak bengakak, warna luka merah

mudah, kedalaman luka 1 cm dan luas luka 10 cm, luka pada

kaki klien mengeluarkan nanah, keadaan umun sedang,

kesadaran composmentis, dan tanda-tanda vital yaitu, Tekanan

Darah 150/90 mmhg, Respirasi 20 x/m, Nadi 75 x/m, Suhu

36ºc.

h. Analisa data

Analisa data pada Tn. S di susun pada tanggal 30 Agustus 2018

Tabel 4.2

Data Penyebab Masalah

DS : Agen cidera fisik Kerusakan


integritas jaringan
- Klien mengatakan
tungkai kaki
kirinya terdapat
luka
- Kllien mengatakan
luka pada kakinya
sudah 1 minggu
- Klien mengatakan
telapak kaki dan
tangannya sering
kesemutan

DO :

- Warna luka merah


mudah
- Kedalaman luka 1
cm dan luas luka
10 cm
37

- Luka pada kaki


klien
mengeluarkan
nanah
- Kedua kaki klien
nampak bengkak
- Keadaan umun
sedang
- Kesadaran
composmentis
- TTV, TD = 150/90
mmhg, R = 20 x/m,
N = 75 x/m S =
36ºc

2. Diagnosa keperawatan

a. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan agen cidera fisik

3. Perencanaan dan intervensi

Perencanaan keperawatan pada Tn. S disusun pada tanggal 28 juli

2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.3

Perencanaan
N Diagnosa
Rasional
o Keperawatan Tujuan dan Intervensi
Kriteria hasil
1. Untuk
1 Kerusakan Setelah 1. Observasi luka mengetahui
integritas kulit dilakukan (lokasi, warna keadaan
berhubungan perawatan luka, luka dan
dengan perubahan selama 3x24 kedalaman tanda-tanda
status metobolik jam luka, jaringan infeksi
yang ditandai diharapkan nekrotik,
dengan : kerusakan tanda-tanda
integritas infeksi lokal)
DS : jaringan dapat 2. Untuk
teratasi dengan 2. Jaga kulit agar mencegah
- Klien criteria hasil tetap bersih infeksi
38

mengatakan (NOC) : 3. Untuk


tungkai kaki 3. Lakukan proses
kirinya terdapat 1. Perfusi tehknik penyembuh
luka jaringan perawatan an luka
- Kllien normal luka
mengatakan konvensional
luka pada 2. Menunjukan dengan steril
kakinya sudah pemahaman 4. Agar
1 minggu dalam 4. Ajarkan keluarga
- Klien proses keluarga klien bisa
mengatakan perbaikan tentang luka mandiri dan
telapak kaki kulit dan dan perawatan dalam
dan tangannya mencegah luka mandiri melakukan
sering terjadinya perawatan
kesemutan cidera luka di
berulang rumah

DO : 3. Menunjukan 5. Agar
terjadinya 5. Kolaborasi mempercep
- Warna luka proses dalam at proses
merah mudah penyembuh pelayanan penyembuh
- Kedalaman an luka. pemberian an luka
luka 1 cm dan obat
luas luka 10 cm 4. Keluhan
- Luka pada kaki klien
klien berkurang
mengeluarkan
pus dan 5. Kondisi
nampak luka
jaringan membaik
nekrotik
- Kedua kaki
klien nampak
bengkak
- Keadaan umun
sedang
- Kesadaran
composmenti
- TTV, TD =
150/90 mmhg,
R = 20 x/m, N
= 75 x/m S =
36ºc
39

4. Implementasi

Implementasi keperawatan dan evaluasi tanggal 28 Juli 2018 pada


Tn.S dapat dilihat pada tabel dibawah ini yaitu :

Tabel 4.4

No Hari/Tgl Implentasi Evaluasi

1 Sabtu 09.00 WITA


28/07/2018 1)Mengobservasi Jam 14.00 WITA
luka (lokasi,
warna luka, S : - Klien mengatakan
kedalaman luka, tungkai kaki kirinya
jaringan nekrotik, masih luka
tanda-tanda infeksi - Kllien mengatakan
lokal) luka pada kakinya
sudah 1 minggu
09.30 WITA - Klien mengataka jika
2) Menjaga kulit agar kakinya digerakan
tetap bersih terasa sakit
- Klien mengatakan
10.00 WITA telapak kaki dan
3) Melakukan tangannya sering
tehknik perawatan kesemutan
luka konvensional
secara steril O : - Warna luka merah
dengan membasahi mudah
plester dengan - Kedalaman luka 1 cm
alkohol, membuka dan luas luka 10 cm
lapisan terluar, - Luka pada kaki klien
membersikan mengeluarkan pus
seputar luka dan dan nampak jaringan
bekas plester, nekrotik
membuka lapisan - Kedua kaki klien
dalam, menekan nampak bengkak
daerah tepi luka - Keadaan umun
untuk dapat sedang
40

mengeluarkan - Kesadaran
adanya nanah, composmentis
melakukan - TTV, TD = 150/90
debridement, mmhg, R = 20 x/m, N
membersikan luka = 75 x/m S = 36ºc
dengan
menggunakan A : Tujuan belum tercapai
cairan NaCl, dan
mengoleskan salep
bionect krim pada P : Lanjutkan intervensi
luka kemudian 1. Observasi luka
luka ditutup (lokasi, warna luka,
kembali kedalaman luka,
menggunakan tanda-tanda infeksi
kassa steril, serta lokal)
melakukan 2. Jaga kulit agar tetap
perawatan luka bersih
konvensional pada 3. Lakukan tehknik
punggung pasien perawatan luka
yang sudah ada konvensional dengan
tanda-tanda lesi steril
dengan 4. Ajarkan keluarga
mengoleskan salep tentang luka dan
bionic krim. perawatan luka
mandiri
11.00 WITA 5. Kolaborasi dengan
4) Mengajarkan Dokter dalam
keluarga tentang pemberian terapi
luka dan
perawatan luka
mandiri

12.00 WITA
5) Melakukan
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
- Inj. Reguler
insulin 3x14 IU
41

Implementasi keperawatan dan evaluasi tanggal 29 Juli 2018


pada Tn.S dapat dilihat pada tabel dibawah ini yaitu :

Tabel 4.5
Catatan perkembangan

No Hari/Tgl Implementasi Evaluasi


2 Minggu 09.00 WITA
29/07/2018 1. Mengobservasi
luka (lokasi, 14.00 WITA
warna luka, S : - Klien mengatakan
kedalaman luka, tungkai kaki kirinya
jaringan nekrotik, masih luka
tanda-tanda infeksi - Klien mengatakan
lokal) telapak kaki dan
tangannya sering
10.00 WITA kesemutan
2. Melakukan tehknik
perawatan luka O : - Warna luka merah
konvensional mudah
secara steril - Kedalaman luka 1 cm
dengan membasahi dan luas luka 10 cm
plester dengan - Luka pada kaki klien
alkohol, membuka mengeluarkan pus dan
lapisan terluar, nampak jaringan
membersikan nekrotik
seputar luka dan - Kedua kaki klien
bekas plester, nampak bengkak
membuka lapisan
dalam, menekan A : - Tujuan belum tercapai
daerah tepi luka
P : - Lanjutkan intervensi
untuk dapat
1. Observasi luka
mengeluarkan
(lokasi, warna luka,
adanya nanah,
kedalaman luka,
melakukan
jaringan nekrotik,
debridement,
tanda-tanda infeksi
membersikan luka
lokal)
dengan
2. Lakukan tehknik
42

menggunakan
cairan NaCl, dan perawatan luka
mengoleskan salep konvensional
bionect krim pada dengan steril
luka kemudian 3. Kolaborasi dengan
luka ditutup dokter dalam
kembali pemberian terapi
menggunakan
kassa steril, serta
melakukan
perawatan luka
konvensional pada
punggung pasien
yang sudah ada
tanda-tanda lesi
dengan
mengoleskan salep
bionic krim.

11.00 WITA
3. Mengajarkan
keluarga tentang
luka dan perawatan
luka mandiri

12.00 WITA
4. Melakukan
kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
- Inj. Reguler
insulin 3x14 IU

Implementasi keperawatan dan evaluasi tanggal 30 Juli 2018 pada


Tn.S dapat dilihat pada tabel dibawah ini yaitu :

Tabel 4.6
Catatan perkembangan
No Hari/Tgl Implemntasi Evaluasi
43

3 Senin 09.00 WITA


30/07/2018 1. Mengobservasi 14.00 WITA
luka (lokasi, S : - Klien mengatakan
warna luka, tungkai kaki kirinya
kedalaman luka, masih luka
jaringan nekrotik, - Klien mengataka jika
tanda-tanda kakinya digerakan
infeksi lokal) terasa sakit
O : - Warna luka merah
10.0 ITA mudah
2. Melakukan - Kedalaman luka 1 cm
tehknik perawatan dan luas luka 10 cm
luka konvensional - Luka pada kaki klien
secara steril mengeluarkan pus
dengan dan nampak jaringan
membasahi nekrotik
plester dengan - Kedua kaki klien
alkohol, nampak bengkak
membuka lapisan
terluar, A : - Tujuan belum
membersikan tercapai
seputar luka dan
bekas plester, P : - Lanjutkan intervensi
membuka lapisan 1. Observasi luka
dalam, menekan (lokasi, warna
daerah tepi luka luka, kedalaman
untuk dapat luka, jaringan
mengeluarkan nekrotik, tanda-
adanya nanah, tanda infeksi
melakukan lokal)
debridement, 2. Jaga kulit agar
membersikan luka tetap bersih
dengan 3. Lakukan tehknik
menggunakan perawatan luka
cairan NaCl, dan konvensional
mengoleskan dengan steril
salep bionect 4. Ajarkan keluarga
krim pada luka tentang luka dan
kemudian luka perawatan luka
ditutup kembali mandiri
menggunakan 5. Kolaborasi
kassa steril, serta dengan dokter
melakukan dalam pemberian
perawatan luka terapi
konvensional
pada punggung
44

pasien yang sudah


ada tanda-tanda
lesi dengan
mengoleskan
salep bionic krim.

12.00 WITA
3. Penatalaksanaan
kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
- Inj. Reguler
insulin

B. Pembahasan

Asuhan keperawatan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan

dasar manusia melalui tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi. Peneliti akan membahas tentang “aplikasi

penerapan tindakan perawatan luka konvensional pada asuhan

keperawatan Tn.S dengan penyakit Ulkus Pedis di ruangan Garuda Bawah

Rumah Sakit Umum Anutapura Palu”.

1. Pengkajian

Keluhan utama yang dinyatakan klien adalah luka pada tungkai

kaki kiri sudah sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit, dan

mengeluarkan nanah, terdapat jaringan. Menurut Abidin (2017)

berdasarkan riwayat penyakit klien di atas sesuai dengan referensih

Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit akibat

adanya penyumbatan pembuluh darah ditungkai dan neuropati perifer

akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga klien sering tidak
45

merasakan adanya luka, luka terbuka dapat berkembang menjadi infeksi

disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob

Pengkajian keluhan menyertai Tn.S mengatakan kadang-kadang

ia merasa pusing, Tn.S mengatakan telapak kaki dan tangannya sering

kesemutan. Menurut Maryunani (2015) manifestasi klinis dari penyakit

ulkus diabetikum merasa lelah dan mengantuk serta gejala lain yang

dikeluhkan adalah kesemutan pada telapak kaki dan telapak tangan.

Berdasarkan asumsi peneliti dapat disimpulkan kriteria keluhan pada

Tn.S terdapat dalam teori sehingga tidak terdapat kesenjangan teori.

Pemeriksaan pola fungsi pada Tn.S dilakukan melalui metode

wawancara langsung pada klien dan keluarga klien dan didapatkan hasil

persepsi kesehatan klien mengatakan baru kali ini klien dirawat

dirumah sakit dan istri klien mengatakan apabila Tn.S sakit keluarga

akan membawa klien ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, menurut

Hapsari (2016), pola persepsi dan pemeliharaan, menggambarkan

persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi terhadap

arti kesehatan, penatalaksanaan kesehatan. Berdasarkan data yang

didapatkan pada Tn.S mengenai persepsi kesehatan tidak ditemukan

kesenjangan dengan teori yang ada.

2. Perumusan Masalah

Teori yang ditemukan peneliti, menurut NANDA Nurarif (2015),

diagnosa yang sering muncul pada klien dengan diagnosa Ulkus

diabetikum adalah Gangguan intergritas jaringan berhubungan dengan


46

perubahan status metabolic, Resiko infeksi berhubungan dengan

trauma pada jaringan, ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan insuin

Hasil pengkajian yang dilakukan peneliti didapatkan masalah

keperawatan yaitu kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan

perubahan status metobolik.

Diagnosa keperawatan utama yaitu kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan perubahan status metobolik. Data yang menunjang

diagnosa keperawatan tersebut adalah data subjektif, yaitu klien

mengatakan tungkai kaki kirinya terdapat luka, klien mengatakan luka

pada kakinya sudah 1 minggu. Data objektif yang didapatkan adalah

warna luka merah mudah, kedalaman luka 1 cm dan luas luka 10 cm,

luka pada kaki klien mengeluarkan nanah dan kedua kaki klien nampak

bengkak.

3. Perencanaan

6. Masalah keperawatan utama Kerusakan integritas jaringan berhubungan


dengan agen cidera fisik. Pada kasus Tn. S peneliti melakukan rencana
tindakan selama 3 x 24 jam, dengan kriteria hasil Perfusi jaringan normal

7. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah


terjadinya cidera berulang

8. Menunjukan terjadinya proses penyembuhan luka.

9. Keluhan klien berkurang


47

Kondisi luka membaik Tujuan kriteria hasil yang ingin dicapai adalah

setelah dilakkukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam diharapkan

perfusi jaringan normal, menunjukan pemahaman dalam proses

perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cidera berulang, menunjukkan

terjadinya proses penyembuhan luka dan melakukan kolaborasi dengan

dokter dalam pemberian obat.

Alasan peneliti melakukan tindakan keperawatan selama 3×24

jam karena, tindakan perawatan luka sangat penting dilakukan untuk

mencegah terjadinya infeksi dan proses penyembuhan luka lebih cepat

dan mencegah infeksi.

4. Implementasi

Peneliti melakukan tindakan keperawatan selama tiga hari sesuai

rencana yang telah disusun sebelumnya untuk mengatasi masalah

kerusakan integritas jaringan, tindakan keperawatan yang penulis

lakukan yaitu observasi luka (lokasi, warna luka, kedalaman luka,

tanda-tanda infeksi lokal), anjurkan pasien untuk mnggunakan pakaian

longgar, lakukan tehknik perawatan luka konvensional dengan steril,

ajarkan keluarga tentang luka dan perawatan luka mandiri, lakukan

kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat.

5. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan pada hari pertama tanggal 28 juli 2018

dengan metode SOAP. S : klien mengatakan tungkai kaki kirinya masih

luka, klien mengatakan luka pada kakinya sudah 1 minggu, klien


48

mengatakan jika kakinya digerakan terasa sakit, klien mengatakan

telapak kaki dan tangannya sering kesemutan, O : warna luka merah

mudah, kedalaman luka 1 cm dan luas luka 10 cm, luka pada kaki klien

mengeluarkan nanah dan nampak kedua kaki klien nampak bengkak,

A : Masalah keperawatan belum teratasi, P : lanjutkan intervensi

observasi luka (lokasi, warna luka, kedalaman luka, jaringan nekrotik,

tanda-tanda infeksi lokal), monitor aktivitas dan mobilisasi pasien, jaga

kulit agar tetap bersih, anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian

longgar, lakukan tehknik perawatan luka konvensional dengan steril,

lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam peberian obat.

Hasil evaluasi pada tanggal 29 juli 2018 yaitu dengan metode

SOAP yang hasilnya adalah klien mengatakan tungkai kaki kirinya

masih luka, kllien mengatakan luka pada kakinya sudah 1 minggu, klien

mengataka jika kakinya digerakan terasa sakit, klien mengatakan

kadang-kadang ia merasa pusing, klien mengatakan telapak kaki dan

tangannya sering kesemutan, warna luka merah mudah, kedalaman luka

1 cm dan luas luka 10 cm, luka pada kaki klien mengeluarkan nanah

dan Nampak kedua kaki klien nampak bengkak. Masalah keperawatan

belum teratasi, lanjutkan intervensi Masalah keperawatan belum

teratasi, lanjutkan intervensi observasi luka (lokasi, warna luka,

kedalaman luka, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal), monitor

aktivitas dan mobilisasi pasien, jaga kulit agar tetap bersih, anjurkan

pasien untuk menggunakan pakaian longgar, lakukan tehknik perawatan


49

luka konvensional dengan steril, ajarkan keluarga tentang luka dan

perawatan luka mandiri, lakukan kolaborasi ahli dengan tim medis

dalam peberian obat.

Hasil evaluasi pada tanggal 30 juli 2018 yaitu klien mengatakan

tungkai kaki kirinya masih luka, kllien mengatakan luka pada kakinya

sudah 1 minggu, klien mengataka jika kakinya digerakan terasa sakit,

klien mengatakan kadang-kadang ia merasa pusing, klien mengatakan

telapak kaki dan tangannya sering kesemutan, warna luka merah

mudah, kedalaman luka 1 cm dan luas luka 10 cm, luka pada kaki klien

mengeluarkan nanah dan nampak jaringan nekrotik, kedua kaki klien

nampak bengkak. Masalah keperawatan belum teratasi, lanjutkan

intervensi observasi luka (lokasi, warna luka, kedalaman luka, jaringan

nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal), monitor aktivitas dan mobilisasi

pasien, lakukan tehknik perawatan luka konvensional dengan steril,

lakukan kolaborasi ahli dengan tim medis dalam pemberian obat.

Anda mungkin juga menyukai