Oleh:
Florencia Agatha
34190089
2PDK51
Sedangkan cara yang tidak layak ditiru adalah memaksa seseorang untuk memberikan
uang dengan cara yang kasar. Seperti yang sudah saya baca pada website miliki kompas. Banyak
sekali berita-berita mengenai pemalakan beberapa orang terhadap supir angkot, supir bus,
bahkan mobil biasa. Kejadian pemalakan sudah banyak terjadi hingga saat ini, pelaku juga dapat
memalak sang supir dengan memaksa hingga mendapatkan uang yang mereka inginkan. Dari
artikel yang sudah saya baca, kasus ini terjadi di daerah Jakarta tepatnya di daerah Pasar Blok F
Tanah Abang. Pelaku yang melakukan pemerasan tidak hanya meminta, namun pelaku akan
menghadang mobil tersebut jika uang yang diberikan supir hanya Rp 500. Mereka meminta uang
yang lebih banyak, dan tak jarang supir mobil memberikan uang hingga Rp 20.000 perhari akibat
adanya paksaan dari para pelaku bahkan pelaku berani memukul-mukul mobil korban.
Para pelaku sengaja melakukan modus sebagai tukang parkir dan mengatur posisi mobil
saat akan parkir/ mengatur rambu lalu lintas berujung meminta imbalan lebih. Polisi telah
mengamankan 10 pemuda sebagai pelaku karena ada video viral di sosial media mengenai
pemalakan. Akhirnya dari 10 orang tersebut, polisi menetapkan empat tersangka karena telah
terbukti memalak para supir. Tersangka dijatuhi hukuman 9 tahun penjara akibat perbuatannya
dan perbuatan mereka tersebut juga meresahkan para warga. Banyak kasus serupa terjadi di
Tanah Abang namun warga takut menegur akibat mereka merasa tidak memiliki wewenang.
BAB II
ISI DAN PENJELASAN
Kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan mulus bahkan dapat berjalan
dengan banyak permasalahan yang muncul. Banyaknya permasalahan yang muncul dapat
digolongkan menjadi empat bagian berbeda yaitu korupsi, narkoba, radikalisme, dan rendahnya
kesadaran pajak. Semua masalah tersebut dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat dan
harus segera ditangani. Dari artikel yang sudah saya baca, kasus pemalakan tersebut termasuk ke
dalam kasus korupsi. Korupsi memiliki arti yang luas, namun berdasarkan UU nomor 31 tahun
1999 arti korupsi adalah tindakan setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
Dalam arti lain, korupsi merupakan tindakan atau efek dari membuat seseorang berubah
dari standard perilaku moral menjadi tidak bermoral. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh orang-
orang dengan jabatan tinggi, kasus sepert ini dapat terjadi di lingkungan masyarakat juga. Ada
beberapa bentuk korupsi yang dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada umumnya,
bentuk korupsi tebagi menjadi suap menyuap, perbuatan curang, kerugian keuangan negara,
penggelapan dalam jabatan, pemerasan, gratifikasi, dan benturan kepentingan dalam pengadaan.
Semua hal tersebut bersifat menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak yang lainnya.
Pada kasus yang telah saya baca, jenis korupsi yang dilakukan oleh para pelaku adalah
pemerasan. Pemerasan adalah menguntungkan diri sendiri dengan melanggar hukum. Pemerasan
dilakukan dengan adanya paksaan atau ancaman keras agar orang tersebut memberikan yang
pelaku inginkan. Pemerasan juga dapat diartikan sebagai pencurian yang disertai kekerasan atau
ancaman kekerasan. Kasus pemalakan oleh empat pelaku juga sama dengan pengertian
pemerasan. Mereka berupaya mendapatkan sepeser uang dengan cara tak wajaratau tindakan
kekerasan.
BAB III
SEBAB DAN DAMPAK
Setelah mengetahui adanya tindakan pemerasan, hal yang dilakukan tersebut pasti
memiliki alasan atau sebab akibat. Pada umumnya, pemerasan terjadi akibat adanya individu
atau kelompok yang berusaha untuk menjalankan kehidupannya namun yang mereka miliki
hanyalah sebatas kemampuan yang sangat minim. Upaya yang mereka lakukan untuk bertahan
hidup hanya dapat dilakukan dengan kondisi yang terbatas juga. Preman-preman tersebut tidak
memiliki ekonomi yang cukup, serta minimnya pengetahuan atau pendidikan yang mereka
tempuh sewaktu muda. Selain itu, jaman juga semakin maju dan kehidupan masyarakat akan
semakin bertambah levelnya. Misalnya menongkrong di Starbucks, makan di tempat mahal, dan
banyak hal lainnya. Hal ini membuat masyarakat dibawah kalangan atas semakin merasa
tersaingi akibat adanya kecemburuan.
Tidak heran para pelaku juga menginginkan kehidupan yang layak namun cara yang
mereka lakukan tidak sejalan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya. Pada akhirnya
tindakan yang mereka lakukan pada kasus ini sering kali meinmbulkan keresahan pada warga
setempat. Kasus seperti ini dapat membuat kualitas hidup masyarakat menurun. Hilangnya rasa
kepercayaan masyarakat kepada pihak berwenang setempat dapat timbul, sehingga kesejahteraan
rakyat juga menurun. Korupsi jenis pemerasan ini harus diwaspadai karena dapat menimbulkan
trauma bagi warga yang tidak bisa melihat tindakan kriminal.
BAB IV
NILAI KEBANGSAAN
Akibat viralnya kasus pemerasan tersebut, sebagai warga Indonesia seharusnya kita
mengetahui nilai-nilai yang dapat kita lakukan agar kasus seperti pemerasan dapat berkurang.
Contoh nilai kebangsaan yang dapat dipetik dari Pancasila berdasarkan kasus pemerasan yaitu
Nilai kerakyatan, nilai tersebut dapat kita terapkan karena setiap warga
wajib berpartisipasi secara aktif untuk membuat Negara Indonesia menjadi
negara yng sejahtera dan berdaulat
Nilai keadilan, pemerintah seharusnya mendengarkan aspirasi dari
rakyatnya berupa saran dan kritikan tanpa memandang derajat seseorang
agar pemerintah dapat mengetahui bibit masalah yang sesungguhnya.
Selain daripada itu, menurut saya sangat penting untuk memperbaiki program pendidikan
masyarakat Indonesia agar kelak saat dewasa nanti, bibit-bibit yang sudah ditanam dengan baik
dan benar dapat tumbuh menjadi pemuda pemudi yang ikut berpartisipasi membuat Indonesia
semakin maju. Sangat tidak diharapkan pemuda dan pemudia terjun ke dunia premanisme yang
hanya akan menambah masalah negara saja.
Sumber:
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/06/15331801/pelaku-pemalakan-di-tanah-
abang-nekat-gedor-gedor-mobil-jika-tidak-diberi
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/30/10030581/akhir-aksi-preman-palak-
sopir-bajaj-tanah-abang