Anda di halaman 1dari 3

1.

Asas asas Hukum Acara PTUN


a. Asas praduga sah menurut hukum
b. Asas pembuktian bebas
c. Asas keaktifan hakim
d. Asas erga omnes (harus segera dilaksankan karena untuk kepentingan publik)
e. Asas peradilan cepat, murah, sederhana
f. Asas kesatuan beracara
g. Asas musyawarah
h. Asas kekuasaan Kehakiman yang merdeka
i. Asas keterbukaan
j. Asas putusan adil
2. Karakteristik PTUN
a. Salah satu unsur PTUN adalah pihak-pihak dan dan salah satu pihak itu adalah Badan
atau Pejabat TUN dalam kedudukannya dan bertindak berdasarkan wewenang yang
diberikan oleh HTUN (HAN) dalam menjalankan tugas pelayanan umum.
b. Dimuka PTUN para pihak yang berperkara mempunyai kedudukan yang sama. Hakim
harus memperlakukan kedua belah pihak dengan sama adil.
c. Badan atau Pejabat TUN dalam menjalankan fungsinya mempunyai kewenangan
berdasarkan ketentuan per-uu-an baik secara langsung (atribusi) maupun
pelimpahan (delegasi) serta mandat dan kebebasan bertindak yang dalam ilmu
hukum dikenal dengan istilah freis Ermessen.
d. Dalam menjalankan tugasnya, tidak jarang terjadi bahwa tindakan badan atau
pejabat TUN melanggar batas, sehingga menimbulkan kerugian bagi yang terkena.
Hal demikian disebut perbuatan melanggar hukum oleh penguasa (onrechtmatige
overheidsdaad).
3. Perbedaan hukum acara PTUN dengan hukum acara perdata
HA PTUN :
Subjek /pihak : badan/pejabat TUN lawan warga masyarakat.
Pangkal sengketa : ketetapan tertulis pejabat
Tindkaan : perbuatan melawan hukum penguasa
Peran hakim : hakim aktif
Rekonvensi : tidak dikenal

HAperdata :
Subjek /pihak : warga masyarakat lawan warga masyarakat
Pangkal sengketa : kepentingan perdata warga masyarakat
Tindakan: perbuatan melawan hukum masyarakat. wanprestasi.
Peran hakim : hakim pasif
Rekonvensi : dikenal, diatur

4. Upaya administrasi penyelesaian sengketa PTUN


Upaya administrasi : prosedur yang ditentukan dalam suatu peraturan per-uu-an untuk
menyelesaikan sengketa TUN yang dilaksanakan dilingkungan pemerintahan sendiri.

5. Apa yang dimaksud kompetensi absolut dan kompetensi relatif


Kompetensi absolut :Kewenangan memeriksa / mengadili perkara berdasarkan pembagian
wewenang / tugas (atribusi kekuasaan)
Kompetensi relatif : kewenangan memeriksa / mengadili perkara berdasarkan pembagian
daerah hukum (distribusi kekuasaan)

6. Coba saudara kemukakan bagaimanakah alur pengajuan gugatan dipengadilan tata usaha
negara?
Gugatan : permohonan berisi tuntutan terhadap badan/pejabat TUN dan diajukan kpd
pengadilan utk mendapatkan putusan.

Isi gugatan hanya terbatas pd suatu macam tuntutan pokok , yaitu agar keputusan TUN yg
diselenggarakan batal/tdk sah.

Tdk setiap KTUN dapat langsung digugat melalui PTUN . Menurut uu no 5 tahun 1986 ,
Terhadap KTUN yang mengenal upaya administratif Disyaratkan lbih dahulu menempuh
saluran administratif yang tersedia. KTUN yang tdk mengenal upaya administratif , gugatan
langsung ditujukan kpd PTUN tingkat pertama.

Jika tdk ada peraturan per undang undangan yang menyediakan upaya administratif ,
sengketa TUN dapat langsung diajukan kpd PTUN, PTUN bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa TUN ditingkat pertama.

7. Pengertian hukum acara pengadilan Tata Usaha negara


Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara merupakan hukum
formal yang mengatur prosedur jalannya sistem peradilan tata
usaha negara dari mulai pengajuan gugatan sampai pada keluarnya
keputusan hakim.

8. Bentuk upaya hukum yang dapat ditempuh melalui prosedur administrasi


Prosedur keberatan : digunakan dalam hal penyelesaian KTUN harus dilakukan sendiri oleh
Badan/Pejabat TUN yang mengeluarkan keputusan tersebut.

9. Alasan alasan yang dapat digunakan dalam mengajukan gugatan di pengadilan Tata Usaha
negara
a. KTUN yang digugat itu bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.
b. Badan/Pejabat TUN pada waktu mengeluarkan keputusan telah menggunakan
wewenang untuk tujuan lain dari maksud diberikan wewenang tersebut.
c. Badan/pejabat TUN pada waktu mengeluarkan keputusan setelah
Mempertimbangkan semua kepentingan Yang tersangkut dengan keputusan itu
seharusnya tidak sampai pada pengambilan Atau tidak pengambilan keputusan
tersebut.

10. alasan yang idendtik dipergunakan oleh Mahkamah Agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi
untuk membatalkan alasan pengadilan dibawahanya (judex facti)?
1. Tidak berwenang atau melampaui batas Wewenang,
2. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku
3. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peratutan perundang-undangan
yang mengancam kelalaian itu Dengan batalnya putusan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai