DI SUSUN OLEH
MAHASISWA JURUSAN GIZI
NIM :
PO530324119050
Tingkat: 3A
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Lapangan TPG Puskesmas Oesapa
Kota Kupang
Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP.196408011989032002
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat-Nya, sehingga saya bisa menyusun laporan Perencanaan Program Gizi ini tepat
pada waktunya. Terima kasih kepada Bapak pembimbing yang telah membantu dan
ii
membimbing saya dalam menyelesaikan laporan ini. Dan terimakasih juga kepada teman-
teman yang telah mendukung dan membantu saya sehingga dapat bersama-sama
menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan
ini. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi acuan
bagi penyusun untuk menjadi lebih baik lagi.Semoga laporan kegiatan ini dapat menambah
wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Tujuan......................................................................................................................3
A. Identitas Pasien........................................................................................................5
B. Pengkajian Gizi…………………………………………………………………….6
C. Studi Kasus..............................................................................................................7
A. Tujuan......................................................................................................................9
B. Bentuk-Bentuk Kegiatan........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia
seutuhnya.upaya pembangunan manusia seutuhnya harus dimulai sedini mungkin,
yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan dan masih balita. salah satu
upaya yang harus dilakukan adalah perbaikan, peningkatan gizi dan kesehatan
(Depkes RI, 2003).
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Kekuarangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja serta menurunkan daya
tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian (Direktorat
Gizi RI,2004). Asupan zat gizi yang baik memiliki peranan yang sangat penting di
dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal dan pertumbuhan badan yang
optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan
sesorang (Santoso,2005).
Makanan bergizi sangat penting diberikan kepada bayi sejak masih dalam
kandungan. selanjutnya, masa bayi dan balita merupakan momentum paling penting
dalam me;lahirkan generasi yang cerdas dan sehat. Bila usia ini tidak dikelola dengan
baik, ditambah lagi dengan kodisi gizinya yang buruk, maka dikemudian hari akan
sulit terjadi perbaikan kualitas bangsa (Widjaya,2011).
Masa balita sering dinyatakan sebagai masa kritis dalam rangka mendapatkan
sumber daya manusia yang berkualitas, terlebih pada periode dua tahun pertama
merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal.
Permasalahan gizi pada balita masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Hal
ini disebabkan karena perubahan status gizi balita yang cenderung tidak berubah,
misalnya prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) memberikan gambaran
yang fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9 persen (2010)
kemudian meningkat lagi menjadi 19,6 persen (tahun 2013). Beberapa provinsi,
seperti Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah
menunjukkan kecenderungan menurun. Dua provinsi yang prevalensinya sangat
1
tinggi (>30%) adalahNTT diikuti Papua Barat, dan dua provinsi yang prevalensinya
<15 persen terjadi di Bali, dan DKI Jakarta.
Masalah stunting/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional 37,2
persen, bervariasi dari yang terendah di Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, DKI Jakarta,
dan Kalimantan Timur (<30%) sampai yang tertinggi (>50%) di Nusa Tenggara
Timur. Hal ini disebabkan karena belum meratanya pemantauan pertumbuhan, dan
terlihat kecenderungan proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam bulan
terakhir semakin meningkat dari 25,5 persen (2007) menjadi 34,3 persen (2013).
Jika diamati dari bayi lahir, prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) berkurang dari 11,1 persen tahun 2010 menjadi 10,2 persen tahun 2013.
Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di Sumatera Utara (7,2%)
sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%). Untuk pertama kali tahun 2013
dilakukan juga pengumpulan data panjang bayi lahir, dengan angka nasional bayi
lahir pendek <48 cm adalah 20,2 persen, bervariasi dari yang tertinggi di Nusa
Tenggara Timur (28,7%) dan terendah di Bali (9,6%). Ada perbaikan untuk cakupan
imunisasi lengkap yang angkanya meningkat dari 41,6 persen (2007) menjadi 59,2
persen (2013), akan tetapi masih dijumpai 32,1 persen yang diimunisasi tapi tidak
lengkap, serta 8,7 persen yang tidak pernah diimunisasi, dengan alasan takut panas,
sering sakit, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, tidak tahu tempat
imunisasi, serta sibuk/repot. Program pelayanan kesehatan anak yang juga membaik
adalah kunjungan neonatus (KN) lengkap meningkat dari 31,8 persen (2007) menjadi
39,3 persen (2013), cakupan pemberian kapsul vitamin A (dari 71,5% tahun 2007
menjadi 75,5% tahun 2013). Menyusui hanya ASI saja dalam 24 jam terakhir pada
bayi umur 6 bulan meningkat dari 15,3 persen (2010) menjadi 30,2 persen (2013),
demikian juga inisiasi menyusu dini <1 jam meningkat dari 29,3 persen (2010)
menjadi 34,5 persen (2013).
Puskesmas Oesapa merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota
Kupang. PuskesmasOesapa memiliki wilayah kerja yang cukup luas dengan
membawahi 5 Kelurahan yakni Kelurahan Oesapa, Kel. Oespa Barat, Kel. Oesapa
Selatan, Kel. Lasianan dan Kel.Kelapa Lima.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum: Mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi status gizi
balita, ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Oesapa Kota Kupang.
2
b. Tujuan Khusus:
1. Mengetahui persentase balita underweight
2. Mengetahui persentase balita stunting
3. Mengetahui persentase balita wasting
4. Mengetahui presentase ibu hamil kurang energi kronik ( KEK) yang mendapat
makanan tambahan
5. Mengetahui presentasi pengetahuan gizi, sikap gizi, dan perilaku gizi ibu
hamil.
3
BAB II
DATA NCP
A. IDENTITAS PASIEN
1. Balita
2.1 Tabel Identitas Pasian Balita
2. Ibu Hamil
2.2 Tabel Identitas Pasien Ibu Hamil
4
( kg)
1 Yenni Falo 22 8 40 145 24,5 Baik
B. PENGKAJIAN GIZI
1) Paulina O. Adu:
a. Antropometri
- BB/ U =- -2 SD - +2 SD ( normal )
- TB/U = -3 SD - -2 SD (pendek)
- BB/TB = -2 SD - -2 SD (normal)
- IMT = 14 cm (normal)
b. Data Biokimia :
c. Fisik Klinis :
- BCG
- POLIO
d. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi putih dan telur goreng
Makan Siang : Nasi putih,tempe goreng dan tumis kangkung
Makan Malam : Nasi putih dan tempe goreng,tumis kangkung
e. Riwayat Lain :
2) Asyera litik :
a. Antropometri
- BB/ U = -2,18 (kurang)
- TB/U = -0,89 (normal)
- BB/TB = -2,52 (gizi kurang)
- IMT = 12 ( gizi kurang)
b. Data Biokimia :
c. Fisik Klinis :
d. Dietary History :
5
Makan Pagi : Nasi putih dan ikan goreng
Makan Siang : Nasi putih dan telur goreng
Makan Malam : Nasi putih, telur goreng
3) Meksi fanggi :
a. Antropometri
- BB/ U = -3,42 ( sangat kurang)
- TB/U = -5,12 ( sangat pendek)
- BB/TB = -0,53 ( gizi baik)
- IMT = 16 ( normal)
b. Data Biokimia :
c. Fisik Klinis :
d. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi putih dan telur rebus
Makan Siang : Nasi putih dan ikan goreng
Makan Malam : Nasi putih dan ikan goreng
e. Riwayat Lain :
4) Depson S. kause
a. Antropometri
- BB/ U = -2,7 ( kurang)
- TB/U = 0,24 ( normal)
- BB/TB = -4,16 ( gizi buruk)
- IMT = 12 ( gizi buruk)
b. Data Biokimia :
c. Fisik Klinis :
d. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi putih dan bening sawi
Makan Siang : Nasi putih dan ikan kuah
Makan Malam : Nasi putih dan ikan kuah
e. Riwayat Lain :
5) Gisela ufi
6
a. Antropometri
- BB/ U = -3,19 ( sangat kurang)
- TB/U = -2,87 ( pendek)
- BB/TB = -2,13 ( gizi kurang)
- IMT = 14 ( normal)
b. Data Biokimia :
c. Fisik Klinis :
d. Dietary History :
Makan Pagi : Bubur dan ikan goreng
Makan Siang : Nasi putih, ikan goreng dan tumis sawi
Makan Malam : Nasi putih dan ikan goreng
e. Riwayat Lain :
6) Arjuna soluk
a. Antropometri
- BB/ U = -2,97 ( kurang)
- TB/U = -3,65 ( sangat pendek)
- BB/TB = -1,22 ( gizi baik)
- IMT = 14 ( normal)
b. Data Biokimia :
c. Fisik Klinis :
d. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi putih dan telur goreng
Makan Siang : Nasi putih,telur rebus,tempe goreng,sayur kelor
Makan Malam : Nasi putih dan tumis kangkung
e. Riwayat Lain :
7) Ayuna soluk
f. Antropometri
- BB/ U = -2,87 ( kurang)
- TB/U = 0,49 ( normal)
- BB/TB = -4,22 ( gizi buruk)
- IMT = 11 ( gizi buruk)
7
g. Data Biokimia :
h. Fisik Klinis :
i. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi putih dan telur goreng
Makan Siang : Nasi putih,telur rebus,tempe goreng,sayur kelor
Makan Malam : Nasi putih dan tumis kangkung
j. Riwayat Lain :
8) Adriano fanggi
k. Antropometri
- BB/ U = -0,6 ( normal)
- TB/U = -0,64 ( normal)
- BB/TB = -0,4 ( gizi baik)
- IMT = 15 ( normal)
l. Data Biokimia :
m. Fisik Klinis :
n. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi goreng dan telur goreng
Makan Siang : Nasi putih,telur goreng
Makan Malam : Nasi putih dan tumis sawi
o. Riwayat Lain :
9) Resya suy
p. Antropometri
- BB/ U = -1,07 ( normal )
- TB/U = -1,7 ( normal)
- BB/TB = -0,02( gizi baik)
q. IMT = 15 ( normal)
r. Data Biokimia :
s. Fisik Klinis :
t. Dietary History :
Makan Pagi : Nasi putih dan telur goreng
Makan Siang : Nasi putih,ayam goreng,tumis sawi
8
Makan Malam : Nasi putih,ayam goreng,tumis sawi
u. Riwayat Lain :
C. Studi Kasus
1.) Gambaran Umum Pasien
Nama : Asyera litik
Usia : 56 bulan
Jenis kelamin : perempuan
2.) Asupan Gizi Terstandar.
Riwayat Gizi
Makan pagi : Nasi putih dan ikan goreng
Makan siang : Nasi putih dan telur goreng
Makan malam : Nasi putih dan telur goreng
Antropometri
BB/U = -2,18 ( kurang)
TB/U = -0,89 ( Normal)
BB/TB = -2,52 ( gizi kurang)
9
IMT = 12 ( gizi kurang)
Pemenuhan Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi
BBI : (Usia dalam tahun x 2) + 8 kg
: ( 4x2) + 8 kg
: 16 kg
10
Balita 4 Ayah Arnoldus SMP Nelayan Rp 5.000,000
Adu
Ibu Serlin Adu SMA IRT -
Balita 5 Ayah Rifan solu SMA swasta Rp.
2.200.000
Ibu Susnti SMA IRT -
Sadole
Balita 6 Ayah James Ufi SMA Wiraswasta Rp.1,500.000
Ibu Olga Ufi SMA IRT -
Balita 7 Ayah Rifan Solu SMA Swasta
Ibu Susanti SMA IRT Rp.
Soadole 2.200.000
Balita 8 Ayah Yohanes SMA Tukang Rp.5000.000
Donggi
Ibu Mare Sui S1 Guru Rp.4000,000
Balita 9 Ayah Gerson SMP Tani Rp.2000.000
Suy
Ibu Arianci SMP IRT -
Giri
Sumber : Data primer
11
7.) Rencana Monev
BAB III
PROGRAM INTERVENSI GIZI
12
Ibu hamil
4.2 Tabel Intervensi Pada Ibu Hamil
No Jenis kegiatan Sasaran Waktu Lokasi PJ
13
BAB IV
INTERVENSI DAN TINDAK LANJUT RESPONDEN
5.1 Tabel Intervensi Tindak Lanjut Responden Ibu Hamil Dan Ibu Balita
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil yang didapatkan rata-rata nilai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
balita dan ibu hamil baik dan bagus. Hanya saja, para Ibu kurang memperhatikan
asupan makanan yang seimbang bagi balita, dan ibu hamil sehingga masih ada balita
yang kurus, gizi kurang maupun gizi buruk. Begitu pula dengan ibu hamil Ibu balita
kurang memperhatikan atau mengikuti pertumbuhan balita, sebab jarang membawa
anak ke Posyandu sehingga tidak bisa memantau pertumbuhan balita.
B. SARAN
a. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum, khususnya kesadaran ibu
balita dan ibu hamil untuk selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak, rajin membawa anak ke Posyandu ataupun pelayanan kesehatan ( jika anak
mengalami sakit ) serta peemberian makanan yang beragam sesuai usia anak.
b. Perlu ditingkatkan peranan bagi tenaga kesehatan, baik Rumah Sakit, klinik
bersalin dan Posyandu dalam memberikan penyuluhan kesehatan terhadap ibu
balita, ibu hamil dan ibu nifas.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN – LAMPIRAN
17
2 04/11 /2021 Yulita A H Jediat PO530324119050 Hadir
3 06/11/2021 Yulita A.H Jediat PO530324119050 Hadir
18
19
20