Anda di halaman 1dari 10

Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022

Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep


IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Pertama : Microbiologi dasar dan Pengambilan Spesimen


Narasumber : dr. Ridha Wahyu Utomo, M. Arch., SpMK., FISQua

Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari Mikroba atau Jasad Remik.
Cabang mikrobiologi :
1. Virologi (mempelajari virus)
2. Bakteriologi : Mempelajari Bakteri
3. Mikologi : Mempelajari Jamur
4. Imunologi : Mempelajari system kekebalan tubuh, interaksi dengan mikroba
Sampel Mikrobologi HAIs
- BSI-Darah
- HAP/VAP-Sputum
- CAUTI-Urine
Prosedur : IDO- Pus/Jaringan
 Kultur Darah (Blood culture)
- Kontainer/minimum kuantitas : Kultur darah media set (Botol aerobic dan anaerobic)
atau Vacutainer tube dg SPS
Dewasa : 20 mL per set, Anak : 5- 10 mL per set
 Jaringan (tissue)
Kontainer : Anaerobic transport system atau sterile screw-cap container
 Lesi/Luka/Abses
Superficial : Swab sepanjang tepi luar
Kontainer : Swab transport system
Deep : Aspirasi dengan jarum dan Spuit
Kontainer : Anaerobic transport sistem
 Urine
 Clean-catch midstream
Persiapan: bersihkan genitalia externa, bagian awal dibuang dan setelah beberapa mL
lewat, collect midstream tanpa menghentikan aliran urine
Kontainer: Sterile, screw-cap container atau urine transport kit 2-3 mL
 Catheter
Persiapan : Persiapan: bersihkan area Urethra, insersi catheter, dan biarkan 15 mL
pertama lewat, kemudian tamping
Kontainer : Sterile, screw-cap container atau urine transport kit
 Indwelling catheter
Persiapan : disinfeksi catheter collection port, aspirasi 5-10 mL dg jarum spuit
 Aspirasi Suprapubic
Persiapan : Disinfeksi kulit, aspirasi dg spuit melalui dinding Abdomen ke dalam
vesica urinaria yang penuh,

Interprestasi Hasil
- Kultur positif tidak lebih dari 2 species
- Jumlah kuman salah satu > 10 ^5
Saluran Nafas Bawah (Respiratory tract: lower bronchial specimens)
 Sputum
Sputum bias diambil juga menggunakan suction-Double cannule (menghindari
kontaminasi dinding saluran nafas)
Penyimpanan specimen
1. Refrigerate : - Ujung kateter (IV), CSF untuk isolasi virus, Telinga: luar, Feces
(unpreserved), feces untuk Clostridium difficile toxin (hingga 3 hari > 3 hari simpan pada
-70 °C , sputum, urine
2. Suhu ruangan : Abcess, lesi, luka ; Cairan tubuh; CSF untuk isolasi bakteria, Ear :dalam ;
feces (preserved; genital; nasal, Nasopharinx, tenggorok; jaringan, urine
Level Prioritas Specimen
1. Critical/invasive
2. Unpreserved
3. Quantitation required
4. Preserved
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Kedua : Penggunaan Antibiotik yang Bijak


Narasumber : dr. Ridha Wahyu Utomo, M. Arch., SpMK., FISQua

Spectrume antimicrobial :
 Narrow Spectrume : Sempit, misalnya penicillin G
 Broad Spectrume : Luas, untuk gram positif dan negative, misalnya tetracyclin
MDRO di rumah Sakit (Multi Drug Resistant microorganism) mikroba yang resisten terhadap
antimikroba
- MDR, XDR dan PDR Agents
 Staphylococcus aureus
 Enterococcus spp
 Enterobacteriaceae
 Pseudomonas aeruginosa
 Acinetobacter spp
Peta Kuman dan Sensitivitas AB
 Peta kuman : mengetahui eksistensi dan distribusi kuman pada penderita
 Antibiogram : Mengetahui pola sensitivitas AB/kuman, Mengetahui penggunaan AB dan
trend resistensi, Dasar terapi empiris, panduan AB dan pembuatan formularium
Pemeriksaan Lab mikrobilogi untuk mengidentifikasi pathogen, uji resitensi terhadap
antimokroba, efektivitas terapi AB, Evaluasi Terapi AB, dan penggunaan obat pada penderita
Rekomendasi Terapi Empiris
- Sensitifitas > 60 % pada banyak mikroba
- Anggota kelas masih banyak sensitive
- Broad Spectrume
- Antibiotik non kombinasi
- Perhatikan PKPD dan dosis
- Harga murah
7 Pertimbangan Rasionalisasi AB
1. Rasional dalam indikasi
2. Rasional dalam target
3. Rasional dalam Pemilihan obat
4. Rasional dalam waktu pemilihan obat
5. Rasional dalam cara pemberian
6. Rasional keuntungan & kerugian
7. Rasional dalam biaya
Surveilans Antibiotik
 Secara Langsung : melelui hasil kultur dan antibiogram pada tiap kasus pasien
 Secara tidak lansung : Laporan laboratorium mikrobiologi berupa peta kuman dan
antibiogram, penggunaan antibiotic oleh instalasi farmasi, Laporan audit kuantitatif
(DDD) dan kualitatif oleh komite PPRA
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Ketiga : Surveilans HASIs (VAP, IAD, ISK, PLEBILITIS)


Narasumber : Ns. Luh putu Aries Setiawati, S.Kep

Surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interprestasi data secara
sistematik dan terus menerus serta penyebaran kepada unit membutuhkan dapat mengambil
tindakan
Tujuan: terselenggaranya investigasi dan pengendalian kejadian penyimpangan pada hasil
pengamatan dan dampak HAIs
Metode :
1. Berdasarkan jenis datanya
2. Berdasarkan cakupannya
3. Berdasarkan waktu
4. Berdasarkan jenis rawat
A.Perencanaan (Surveilance Planning)
1. Mengidentifikasi populasi pasien
2. Melakukan seleksi hasil/proses surveilens
3. Penetapan definisi HAI’s
B. Pengumpulan Data (Data collection)
IPCLN/IPCN mengumpulkan data surveilans setiap pasien beresiko di unit rawat inap setiap
hari, mencatat setiap pasien yang menggunakan alat (CVL,IVL, Urine Catheter, Ventilator) dan
pasien operasi sumber data berasal dari rekam medis, catatan perawat, catatan pemeriksaan
penunjang, farmasi, pasien/keluarga.
C. Perhitungan, Analysis dan Interprestasi
D. Pelaporan
E. Evaluasi
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Keempat : Audit Penggunaan APD


Narasumber : Agung E Rahmawan, S.Kep., Ners

Audit Kepatuhan APD : Pengamatan langsung pelaksanaan APD dibandingkan dengan praktik
terbaik untuk penggunaan APD yang aman dan efektif.yang bertujuan untuk mendorong
kepatuhan, bukan untuk menyalahkan
Audit APD
1. Pemilihan APD yang tepat
2. Mengenakan APD
3. Melepas APD
4. Kebersihan tangan
5. Kontaminasi lingkungan
6. Evaluasi persediaan dan peralatan yang sesuai
7. Kedekatan persediaan ke titik penggunaan
Tingkat kepatuhan
 Patuh > atau = 85 % (Kepatuhan baik)
 Intermediate 76- 84 % (kepatuhan sedang)
 Minimal <atau = 75 % (kepatuhan minimal)
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Kelima : Pencegahan dan pengendalian infeksi dipenyelenggaraan gizi


Narasumber : Linawati Neny Y, S.Kep, Ners

Konsumen makanan di rumah sakit adalah pasien, sehingga makanan yang mempengaruhi
kesembuhan pasien harus disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status
gizi, dan status metabolism tubuh.
5 Prinsip Hygiene sanitasi makanan
1. Kebersihan peralatan (masak & saji)
2. Penyimpanan bahan makanan
3. Pengolahan makanan (tempat, tenaga, proses mengolah)
4. Pengangkutan makanan
5. Penyajian makanan
4 Prinsip Distribusi makanan
1. Setelah pemorsian, makanan senantiasa dalam keadaan tertutup (rapping)
2. Cara pengangkutan makanan memenuhi syarat (tidak terjadi kontaminasi)
3. Alat pengangkutan makanan/ kereta makan harus bersih
4. Pengangkutan tidak melewati/bertemu dengan jalur sampah
Prinsip penyajian makanan
1. Kebersihan alat dan tempat dilokasi penyajian
2. Higiene perorangan
3. Teknik pelayanan
4. Pelayanan baik, cepat, tepat
5. Teknik penyajian, makanan ditutup
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Keenam : Pencegahan dan pengendalian infeksi diruang CSSD dan Laundry
Narasumber : Siti Rohana, S.Kep., Ners., MKM.,FISQua

Setiap area diunit sterilisasi sental:


1. zona yang dibatasi dengan warna merah, biru, dan hijau dengan prinsip garis merah
2. Akses terbatas/terkontrol aliran kerja searah, berkembang dari kotor ke area bersih ke
area steril
3. Aliran udara terkontrol dengan tekanan udara positif dari area bersih kekotor
4. Suhu kelembapan untuk pencegahan potensi kontaminasi barang steril
5. Bangunan dan tataletak yang memudahkan pembersihan
6. Pemilihan perlengkapan dan peralatan dengan detail, bahan dan hasil akhir yang sesuai
untuk memudahkan pembersihan
7. Fasilitas yang memadai untuk pembersihan dan pengelolaan limbah
8. Batasi dan kendalikan akses masuk ke area CSSD terbatas
9. Tidak Boleh zig zag petugas barang
Untuk unit sterilisasi sentral melakukan pemerosesan dari precleaning, cleaning, pengemasan,
disinfeksi dan sterilisasi, penyimpanan dan distribusi
Pembersihan unit & peralatan laundry dengan menggunakan larutan detergen dan disinfektan
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Ketujuh : Surveilans HAIs, IDO


Narasumber : Siti Rohana, S.Kep., Ners., MKM.,FISQua

Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi yang terjadi setelah operasi dibagian tubuh tempat
operasi dilakukan infeksi dapat berupa infeksi superfisial yang hanya mengenai kulit dan dapat
pula melibatkan jaringan dibawah kulit, organ, atau bahan implan.
Kriteria IDO
1. IDO insisi Superficial
2. IDO insisi Dalam ( Deep incisional SSI)
3 Faktor penentu IDO
1. Status Fisik
2. Status operasi
3. T-time
IDO digunakan sebagai monitoring dan evaluasi terhadap implementasi standar pembedahan
Resume Pelatihan IPCN Hari Kedua Tanggal 20 Juli 2022
Oleh : Zubaidah Pasaribu, AM. Kep
IPCN Rumah Sakit Umum Tiga Bersaudara Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera
Utara

Materi Kedelapan : Penempatan Pasien


Narasumber : Ns. Luh putu Aries Setiawati, S. Kep

Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi melalui penularan kontak, droplet dan airbone
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dapat dilakukan melalui penataan lingkungan dan
tata udara, administrasi dan perlindungan diri
Perlu pemantauan /monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap tatalaksana penempatan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai