Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN BUDAYA DI DALAM ORGANISASI

Oleh
NAMA-NAMA KELOMPOK IX :
Protus Ammuni 22200077
Romana Mestri Kono 22200108
Avelina Laka Kosat 22200092
Natalia Pola 22200002

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS NEGERI TIMOR
KEFAMENANU
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami penulis panjatkan kehaditar Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya, kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN BUDAYA DI DALAM ORGANISASI” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang
perkembangan budaya di dalam organisasi.
Pada kesempatan ini tidak lupa juga kami menggucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan dukungan moril dan membantu memberikan bantuan
dalam menyususn makalah kami ini sehingga makalah ini dapat selesai di susun.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna serta
kesalahan yang kami yakini di luar batas kemampuan kami. Maka dari itu kami dengan senang
hati menerima kritik dana saran yang membangun dari para pembaca.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kefamenanu, 07 maret 2023


DAFTAR ISI

Halama Judul...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB 1PENDAHULUAN........................................................................................................................4
Latar Belakang....................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
Tujuan.................................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
Perkembangan Budaya Di Dalam Oranisasi Tenunkoe.......................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................................8
Kesimpulan.........................................................................................................................................8
Saran...................................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerja secara
terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama (Jones, 2013). Dalam suatu organisasi
terdapat tugas-tugas yang harus dikoordinasikan sehingga dapat mewujudkan tujuan
dari organisasi yang telah dibentuk. Setiap organisasi apapun jenisnya membutuhkan
aplikasi manajemen dalam mengelolah tugas serta sumber daya yang dimiliki. Istilah
manajemen atau pengelolaan sendiri adalah seni mengelola sumber daya yang tersedia,
misalnya orang, barang, uang, pikiran, ide, data, informasi infrastruktur, dan sumber
daya lain yang ada di dalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara maksimal guna
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Budaya organisasi sangat berpengaruh penting dalam kemajuan sebuah
organisasi yang tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang diciptakan oleh
pemimpin organisasi, kemudian ditanamkan kepada anggota organisasi. Selanjutnya
budaya dikembangkan sesuai dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan
organisasi. Dalam sebuah organisasi, budaya organisasi tidak akan berkembang
menjadi organisasi yang maju tanpa mempertahankan budayanya. Budaya kuat
mempunyai pengaruh terhadap strategi yang dijalankan dalam mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.Perkembangan organisasi dapat ditentukan dengan terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif sehingga akan terbuka suatu kesempatan dalam
berkembangnya proses pembelajar dalam bekerja, serta dapat menciptakan semangat
dalam memecahkan semua persoalan yang timbul baik dari internal maupun eksternal
organisasi.
Budaya organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
respons terhadap lingkungan eksternalnya. Sebuah sistem nilai yang dianut bersama
mengenai sesuatu hal penting dan keyakinan-keyakinan bagaimana dalam bekerja.
Budaya organisasi merupakan ciri khusus bagi suatu organisasi, sehingga dapat
membedakan organisasi yang satu dengan organisasi lainnya. Dalam menampilkan
karakteristik tersebut anggota organisasi dituntut untuk menaati kebijakan organisasi
dalam mencapai hasil yang kondusif. Anggota organisasi membutuhkan partisipasi
aktif dalam memberikan kontribusi dalam pembentukan budaya organisasi. Perilaku
anggota organisasi sangat penting dalam menciptakan dan mempertahankan realitas
organisasi.
Budaya organisasi akan membentuk identitas anggota organisasi yang
diperlukan dalam menumbuhkan kebanggan serta efektifitas dalam berkerja. Efektifitas
yang terbentuk secara solid di dalam perusahaan tidak hanya meningkatkan kinerja
organisasi tetapi juga akan membentuk citra baik organisasi tersebut. Suatu budaya
yang kuat ditandai oleh nilai-nilai organisasi yang dipegang dan disepakati secara luas.
Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti serta semakin besar
komitmen terhadap nilai-nilai tersebut, maka semakin kuat budaya. Budaya yang kuat
memiliki pengaruh terhadap sikap anggota organisasi dibandingkan dengan budaya
lemah. Hasil spesifik dari suatu budaya yang kuat adalah keluar masuknya karyawan
yang rendah. Suatu budaya yang kuat akan mencerminkan kesepakatan yang tinggi
mengenai tujuan organisasi diantara anggota-anggotanya.
Sebagai salah satu contoh perkembangan budaya yang terjadi di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan yaitu organisasi Tenunkoe, organisasi Tenunkoe adalah
sebuah program pemberdayaan perempuan penenun di Kupang yang menggabungkan
antara program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dengan sisi terbaik dari
dunia digital: crowdsourcing & e commerce.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman perkembangan budaya di dalam organisasi tenunkoe ?

C. Tujuan
1. Dari perumusan masalah diatas, maka dengan sendirinya penyusunan maklah
ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para pembaca mengenai
perkembangan-perkembangan budaya yang ada di dalam organisasi tenunkoe.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Budaya Di Dalam Oranisasi Tenunkoe

Budaya organisasi sangat berpengaruh penting dalam kemajuan sebuah


organisasi yang tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang diciptakan oleh
pemimpin organisasi, kemudian ditanamkan kepada anggota organisasi. Selanjutnya
budaya dikembangkan sesuai dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan
organisasi. Dalam sebuah organisasi, budaya organisasi tidak akan berkembang
menjadi organisasi yang maju tanpa mempertahankan budayanya. Budaya kuat
mempunyai pengaruh terhadap strategi yang dijalankan dalam mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.Perkembangan organisasi dapat ditentukan dengan terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif sehingga akan terbuka suatu kesempatan dalam
berkembangnya proses pembelajar dalam bekerja, serta dapat menciptakan semangat
dalam memecahkan semua persoalan yang timbul baik dari internal maupun eksternal
organisasi.
Budaya organisasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
respons terhadap lingkungan eksternalnya. Sebuah sistem nilai yang dianut bersama
mengenai sesuatu hal penting dan keyakinan-keyakinan bagaimana dalam bekerja.
Budaya organisasi merupakan ciri khusus bagi suatu organisasi, sehingga dapat
membedakan organisasi yang satu dengan organisasi lainnya. Dalam menampilkan
karakteristik tersebut anggota organisasi dituntut untuk menaati kebijakan organisasi
dalam mencapai hasil yang kondusif. Anggota organisasi membutuhkan partisipasi
aktif dalam memberikan kontribusi dalam pembentukan budaya organisasi. Perilaku
anggota organisasi sangat penting dalam menciptakan dan mempertahankan realitas
organisasi.
Budaya organisasi akan membentuk identitas anggota organisasi yang
diperlukan dalam menumbuhkan kebanggan serta efektifitas dalam berkerja. Efektifitas
yang terbentuk secara solid di dalam organisasi tidak hanya meningkatkan kinerja
organisasi tetapi juga akan membentuk citra baik organisasi tersebut. Suatu budaya
yang kuat ditandai oleh nilai-nilai organisasi yang dipegang dan disepakati secara luas.
Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti serta semakin besar
komitmen terhadap nilai-nilai tersebut, maka semakin kuat budaya. Budaya yang kuat
memiliki pengaruh terhadap sikap anggota organisasi dibandingkan dengan budaya
lemah. Hasil spesifik dari suatu budaya yang kuat adalah keluar masuknya karyawan
yang rendah. Suatu budaya yang kuat akan mencerminkan kesepakatan yang tinggi
mengenai tujuan organisasi diantara anggota-anggotanya.
Budaya organisasi adalah sebuah karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh
organisasi yang dianut oleh para anggotanya sehingga membedakan organisasi satu
dengan lainnya. Pola dasar budaya merupakan faktor yang signifikan dalam
menentukan efektivitas organisasi. Selain itu, misalnya budaya suatu lembaga akan
berpengaruh juga terhadap bentuk lembaga tersebut dan yang paling penting adalah
budaya berhubungan erat dengan kualitas.
Hal ini dikemukakan Cameron K.S dan Freeman S.J dalam S. Nur Hidayah
terbagi empat pola dasar budaya organisasi, yaitu: (Hidayah, 2016: 28).
a. Adhocracy culture
menekankan pada kreativitas, proaktif, dan inovasi dengan karakteristik yang
bersifat flexibel, mudah beradaptasi, dan berorientasi eksternal.
b. Clan culture
menekankan pada komitmen karyawan, loyalitas, keterbukaan, moral, partisipasi,
kerjasama tim, dengan karakteristik yang bersifat flexible dan berorientasi internal.
c. Market culture
menekankan pada pencapaian tujuan, produktivitas, penyelesaian tugas,
keuntungan, serta efisiensi dengan karakteristik yang menyukai kestabilan dan
pengendalian.
d. Hierarchy culture
fokus pada perintah, keseragaman, stabilitas, dan pengendalian. Nilai yang
dikembangkan adalah pengambilan keputusan yang terpusat, prosedurnya adalah
pengambilan keputusan yang terpusat, prosedural, dan pengukuran terstandar.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa budaya organisasi membentuk pola nilai-
nilai, sikap-sikap, kepercayaan, kebiasaan-kebiasaan seseorang maupun kelompok
dengan mempengaruhi perilaku kerja dan cara bekerja yang baik dalam organisasi. Di
sisi lain juga budaya organisasi dapat dijelaskan sebagai sistem nilai, kepercayaan, dan
kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi sehingga
menghasilkan norma-norma perilaku. Pada dasarnya, budaya ini diyakini mempunyai
pengaruh besar terhadap kehidupan organisasi. Budaya juga merupakan suatu pola
asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu karena
mempelajari dan menguasai masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang
telah bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak dan karena itu
diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang dipersepsikan, berpikir dan dirasakan
dengan benar dalam hubungan dengan masalah tersebut.

Adapula dampak positif dan negatif dalam budaya organisasi yang meliputi;
a. Dampak positif dari budaya organisasi yaitu:
1. Budaya organisasi diciptakan dengan menanamkan nilai-nilai utama yang akan
menjadi landasan etika untuk membentuk perilaku yang diinginkan dari para
anggota sehingga membentuk lingkungan yang mendukung bagi dihasilkannya
kinerja organisasi yang akuntabel dan produktif.Disamping itu,budaya organisasi
diwujudkan diantaranya melalui penyelarasan psikologis dan peningkatan kapasitas
untuk belajar dan berubah dari para anggotanya sehingga mereka mampu bekerja
secara efisien dan efektif.
2. Budaya organisasi berperan meningkatkan konsistensi dalam bekerja,
menyelesaikan konflik dan memfasilitasi koordinasi dan pengendalian internal
diantara para personil dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam sebuah jaringan
kerja yang sistematis dan terstruktur.Budaya organisasi berupaya
mengkompromikan antara kepentingan organisasi antara kepentingan organisasi
dengan kepentingan individu dengan prinsip mendahulukan tujuan bersama dari
pada mengutamakan kepentingan perorangan.
3. Budaya organisasi memiliki perbedaan antara organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain karena setiap organisasi memiliki misi yang berbeda sehingga
perlu memiliki akal budaya yang kokoh dalam sistem dan program yang ada
dalamnya.
4. Budaya organisasi juga dibangun oleh komitmen yang dimiliki oleh para
anggotanya sehingga dapat menjaga stabilitas organisasi.Dengan budaya yang kuat
anggota organisasi akan merasa memilikimu identitas yang menjadi kebanggaan
dan ciri khas organisasinya.
b. Dampak negatif dari budaya organisasi yaitu:
1. Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan
social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan
dan kesatuan bangsa menjadi goyah.Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak
ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya,
dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia
kedepan.

 Sebagai salah satu contoh perkembangan budaya yang terjadi di dalam sebuah
organisasi yaitu organisasi tenunkoe.
Organisasi Tenunkoe adalah sebuah program pemberdayaan perempuan penenun
di Kupang yang menggabungkan antara program pemberdayaan dan pengembangan
masyarakat dengan sisi terbaik dari dunia digital yaitu crowdsourcing & e commerce.
Organisasi Tenunkoe hadir untuk membantu pemberdayaan perempuan pengrajin
tenun di Nusa Tenggara Timur. Tenunkoe dimaksudkan untuk mengajak masyarakat
luas berbagi kasih dengan kaum marginal khususnya perempuan pengrajin tenun di
NTT dalam bentuk memberikan donasi untuk modal usaha, membeli produk-produk
buah karya perempuan, dan menyumbangkan ide berupa desain produk tenun.
Budaya yang berkembang di dalam organisasi tenunkoe yaitu :
1. Budaya Kinerja Terbuka Dan Partisipatif
Jenis budaya kerja ini menampilkan adanya kerja sama dan saling berkomunikasi
antar tiap departemen ataupun tim kerja. Manajer ataupun pemimpin akan
memberikan kesempatan yang besar pada tiap tim agar bisa memberikan pendapat,
masukan, atau idenya.Sebesar apapun tantangan kerja yang dihadapi oleh
perusahaan, maka budaya kerja yang terbuka dan partisipatif bisa lebih mudah
untuk dilewati, karena setiap pihak akan berpartisipasi dan saling mendukung.
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan juga termasuk contoh budaya organisasi yang melekat pada citra
organisasi sekaligus karakter orang-orang yang sukses dalam menghargai waktu.
Misalnya, disiplin tidak terlambat datang ke kantor, menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu dan sebagainya.
3. Inovasi
Inovasi juga termasuk contoh budaya organisasi anggotanya menciptakan dan
mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif demi kemajuan organisasi atau
perusahaan tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya organisasi sangat berpengaruh penting dalam kemajuan sebuah
organisasi yang tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang diciptakan oleh
pemimpin organisasi, kemudian ditanamkan kepada anggota organisasi. Selanjutnya
budaya dikembangkan sesuai dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan
organisasi. Dalam sebuah organisasi, budaya organisasi tidak akan berkembang
menjadi organisasi yang maju tanpa mempertahankan budayanya. Budaya kuat
mempunyai pengaruh terhadap strategi yang dijalankan dalam mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.Perkembangan organisasi dapat ditentukan dengan terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif sehingga akan terbuka suatu kesempatan dalam
berkembangnya proses pembelajar dalam bekerja, serta dapat menciptakan semangat
dalam memecahkan semua persoalan yang timbul baik dari internal maupun eksternal
organisasi.
Sebagai salah satu contoh perkembangan budaya yang terjadi di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan yaitu organisasi tenunkoe.Organisasi Tenunkoe adalah
sebuah program pemberdayaan perempuan penenun di Kupang yang menggabungkan
antara program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dengan sisi terbaik dari
dunia digital yaitu crowd sourcing & e commerce.OrganisasiTenunkoe hadir untuk
membantu pemberdayaan perempuan pengrajin tenun di Nusa Tenggara Timur.
Tenunkoe dimaksudkan untuk mengajak masyarakat luas berbagi kasih dengan kaum
marginal khususnya perempuan pengrajin tenun di NTT dalam bentuk memberikan
donasi untuk modal usaha, membeli produk-produk buah karya perempuan, dan
menyumbangkan ide berupa desain produk tenun.Budaya yang berkembang di dalam
organisasi tenunkoe yaitu :Budaya Kinerja Terbuka Dan Partisipatif, Kedisiplinan dan
Inovasi

B. Saran
Kami tim penulis menyarankan kepada para pemerintah di NTT khususnya di wilayah
kupang untuk terus memperhatikan dan membantu organisasi tenunkoe, agar
organisasi ini dapat berkembang di semua bidang sehingga dapat menjadi salah satu
pencarian dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan lain sebagainya, serta agar
organisasi tenunkoe dapat menyebar luas ke seluruh wilayah NTT untuk semua kaum
perumpuan dapat melestarikan budaya dari NTT hingga ke generasi yang akan datang
lagi.

Anda mungkin juga menyukai