Suku Arfak
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah
Teori Etnisitas
Dosen Pengampu:
Dra. Sriati Dwiatmini., M. Hum.
Yuyun Yuningsih., M. Hum.
Disusun oleh:
Fahmi (203233060)
i
Kata Pengantar
Rasa syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab berkat
rahmat serta hidah-Nya saya bisa menyusun makalah ini dengan baik serta berakhir
secara tepat waktu. Makalah ini saya beri judul “ Suku Arfak”.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada ibu
Dra. Sriati Dwiatmini., M. Hum. Serta ibu Yuyun Yuningsih., M. Hum. Selaku
dosen pengampu.
Fahmi
ii
Daftar isi
1 Bab 1 pendahuluan........................................................................................... 4
iii
1 Bab 1 pendahuluan
4
2 Bab 2 pembahasan
Untuk asal-usul kehidupan suku, suku atau yang pertama kali datang dan
bermukim di suatu tempat dengan seluruh wilayah yang dijelajahinya akan milik
suku atau marga pemukim di wilayah tersebu. Mereka berhak memiliki atas tanah
dan sumber daya alam yang ada didalamnya. Adapun pola kepemilikan dan
penguasaan sumber daya alam dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Warisan
Yang berasal dari keluarga atau kepemilikan keluarga yang diberikan
secara turun menurun.
b. Invasi ke marga lain.
c. Ekspansi ke wilyah lain.
5
Masyarakat arfak memiliki nilai dan kearifan budaya dengan menjaga batas-
batasnya. Yang mengandung makna bahwa sesutu yang ada di alam raya termasuk
manusi sekalipun memilik batas unutk mengelolanya. Apabila batas tersebut
dilanggar akan terjadi musibah bencana akibatnya. Hakikatnya adalah segala
sesuatu di alam semesta ini bukan hal yang tak terbatas. Itu merupakan sebuah nilai
atau landasan hidup masyarakat atau suku Arfak. Orang papua menghindari untuk
melakukan pelanggaran hak adat atas tanah dan sumber daya alam yang mereka
miliki bersama. Begitu pun suku Arfak yang sangat menjaga batasan atau tidak
menggunakan sumber daya alam secara berlebihan.
6
Tanaman pokok mereka adalah ubi-ubian, misalnya keladi (momos), bete
(mom), kiha (mesi), kasbi (mogenang), babatas (mou), kentang, dan jagung.
Mereka juga menanam tebu, kacang, pisang. Beberapa jenis tanaman untuk sayuran
seperti bawang merah, bawang putih, labu, genemon (maknaofak) dan lain-lain
telah mereka kenal dan mereka jual ke pasar. Di daerah tertentu, seperti di daerah
Munyambow, Mokwan, banyak tumbuh merkisah dan buah tomat pohon. Merkisah
yang berupa tumbuhan liar itu merambat di semak-semak tanpa dipelihara. Di
daerah tertentu lainnya tumbuh pohon langsat, durian, rambutan. Kayu yang
penting di daerah Arfak antara lain kayu besi, kayu matoa, damar dan keluih
(artocarpus).
7
Tarian ini dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita dengan saling
bergandengan tangan dan berhimpit disertai lompatan dan hentakan ke tanah
mengikuti irama lagu yang dimainkan. Tari magasa ini menceritakan tentang
keromantisan, sifat kepahlawanan, hingga keindahan alam.
Selain tari magasa, ada salah satu tari dari kebudayaan suku arfak lainnya
yang dipentaskan oleh para pemuda arfak dengan tampilan dan konsep koreografi
yang unik serta natural dan dapat mengambarkan suasana tanah papua yang eksotik
dan menarik untuk dijelajahi. Tari buah merah tersebut juga menjadikan bukti
bahwa kebudayaan di tanah papua tidak kalah dengan kebudayaan lainnya.
Dalam hal kepercayaan, orang Arfak sangat percaya akan adanya kekuatan
tertentu pada benda, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Kekuatan itu dapat
digunakan untuk menyakiti atau membunuh orang lain. Kepercayaan semacam
inilah yang menyebabkan selalu adanya saling curiga di kalangan kelompok kecil
maupun besar. Untuk mengatasi hal itu mereka mengenal adanya peranan dukun.
Sebaliknya dalam masyarakat Arfak ini tidak jelas adanya tokoh dewa yang mereka
yakini. Oleh sebab itu tidak tampak adanya upacara-upacara terhadap tokoh
semacam itu.
8
2.3 Hubungan suku Arfak dengan suku lainnya
Hubungan suku arfak dengan suku lainnya berjalan dengan baik terbukti
dengan kelompok suku atau marga lain yang datang di kemudian hari dapat
memanfaatkan tanah berdasarkan aturan yang di tetapkan. Masyarakat suku Arfak
berkomitmen untuk melanjutkan para orang tuanya dalam menjaga kerukunan dan
kedamaian. Suku Arfak menjamin masyarakat dari seluruh suku aman tinggal di
Manokwari.
9
3 Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Suku Arfak mrupakan suku papua yang mendiami di pedalaman Kota
Manokwari tepatnya di pegunungan Arfak “pegunungan besar” dengan ketinggian
2.950 mdpl. Suku Arfak adalah komunitas asli terbesar di Kota dan kabupaten
Manokwari. Namun suku besar Arfak sendiri terdiri dari beberapa anak suku, yaitu
Moule, Meyah, Moskona, Mansim-borai, Kebar-karon timur (Mpur), dan Sough
Hatam.
Terdapat unsur kesenian, unsur sistem religi, unsur mata pencaharian, unsur
bahasa, dan sistem organisasi kemasyarakatan dalam masyarakat suku Arfak.
Hubungan suku arfak dengan suku lainnya berjalan dengan baik terbukti
dengan kelompok suku atau marga lain yang datang di kemudian hari dapat
memanfaatkan tanah berdasarkan aturan yang di tetapkan.
10
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/54781102/Kebudayaan-Masyarakat-Arfak-Papua#scribd (diakses
tanggal 11 januari pukul 21.00)
https://id-id.facebook.com/notes/paling-indonesia/menengok-kebudayaan-suku-
arfak/221977107844547 (di akses tanggal 11 Januari pukul 22.00)
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-arfak (di akses tanggal 12 Januari pukul 21.00)
Situmorang Marel. 2013. Strategi Adaptasi Masyarakat Arfak Dalam Pengelolaan
dan Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Cagar Alam Pegunungan Arfak. Skripsi.
Fakultas Kehutanan. Universitas Papua.
11
12