Anda di halaman 1dari 4

PENETAPAN KADAR AIR BENIH TIGA VARIETAS SORGUM DENGAN METODE

OVEN SUHU TINGGI

Fitra Gunawan* , Ahmad Ali


1 2

Balai Penelitian Tanaman Serealia


1,2,

HP: 085158043993/ 085298528151
E-mail: fitra.firgo57@gmail.com, ahmad.aliltk13@gmail.com
1 2

Ringkasan
Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan lahan kering yang potensial
dikembangkan di Indonesia. Benih sorgum yang ingin ditanam harus melewati sertifikasi
dari Balai Pengawas dan Sertifkasi Benih (BPSB) yang mana salah satu parameternya dalah
kadar air. Pengujian kadari air bertujuan untuk mendapatkan nilai kadar air yangsesuai
persyratan penyimpanan dan mempertahnkan viabilitas benih serta umur simpan benih.
Benih yag diuji adalah benih sorgum varitas super 1, super 2 dan suri 4. Penetapan
kadar air menggukan metode oven bersuhu tinggi (130.5 ℃ ¿.Sampel benih dihancurkan di
alat grindirng mill. Kemudian cawan kosoong ditimbang (M1). Sampel dimbang sebanyk 5
gram (M2).sampel yang ditimbang kemudian dikeringkan selama 2 jam ± 6 menit.
Skeluarkan dan masukkan sasmpel kedqlam desikanr kemudian timbangn (M3). Kadar air
dari super 1 9.3%, super 2 8.4% dan suri 4 10.7% dengan nilai toleransi antar ulamgan
tidak meleihi 0.2% dan kadar air benih sorgum tidak melewati batas 5%-15% sehingga
sorgum aman disimpan.

Kata Kunci—sorgum, kadar air, metode oven suhu tinggi dan toleransi atar ulangan.

1. PENDAHULUAN
Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan lahan kering yang potensial
dikembangkan di Indonesia. Sorgum dapat digunakan sebagai pangan, pakan, dan bioenergi
(bioetanol), mampu beradaptasi pada lahan marginal dan membutuhkan air relatif lebih
sedikit karena lebih toleran terhadap kekeringan dibanding tanaman pangan lain (Budidaya
TanamanSorgum). Melihat kemampuan beradaptasi sorgum terjadi peningkatan pembudidaya
hal ini dapat dilihat dari perluasan lahan petanaman sorgum ditahu 2020 seluas 2.800 ha
meningkat menjadi 3.200 ha di daetah NTT.
Benih sorgum berkualiatas baik dipengaruhi oleh dua factor yaitu proses budidaya dan
pasca panen. Proses pasca panen merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan benih yang bermutu tinggi. Proses pengolahan benih tersebut antara lain
meliputi kegiatan : penerimaan hasil panen, pengeringan, pembersihan/sortasi, pengujian,
pengemasan dan penyimpanan (Tika Kartiak Dewi 2015).
Pengeringan adalah usaha menurunkan kadar air susut bahan sampai kadar air
keseimbangan dengan kondisi udara pengering atau sampai tingkat kadar air yang aman
untuk disimpan. hubungan kadar air dan umur benih pada umumnya ialah bahwa untuk setiap
kenaikan 1% kadar air benih, umur benih menurun setengahnya. Hukum ini berlaku untuk
benih dengan kadar air antara 5 dan 13% (Tika Kartiak Dewi 2015). Jika kadar air benih ≤
5% maka memiliki umur penyimpanan yang pendek sebaliknya jika kadar air ≥13% maka
benih dapat ditumbuhi oleh cendawan.
Kadar air suatu contoh benih adalah hilangnya berat air apabila benih dikeringkan.
Kadar air diyatakan dalam persentase berdaasarkan berat awal conyoh benih. Kadar air
adalah sa;ah satu persyaratan untuk mendapatkan lebel benih.

2. BAHAN DAN METODE 


Metode Penelitian (bisa meliputi analisa, arsitektur, metode yang dipakai untuk
menyelesaikan masalah, implementasi), dalam bahasan ini penulis bisa menguraikan
bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan.
Sampel uji yang digunakan 3 varitas sorgum A, B dan C. metode pengujian yang
digunakan adalah Metode Oven suhu Tinggi (130.5 ℃ ¿. Perlengkapan penunggang dari
pengujian adalah sebagai berikut Grinding Mill, Oven, Desikator, Cawan Porselin, Gegep
Besi, Neraca Analiltik, dan Sarung tangan. Adapun tahapan pengujian di bagi menjadi dua
tahap :

Pegecekan Kondisi Sampel


Contoh kirim dapat diterima untuk penatapan kadar air hanya jika masih utuh dalam
wadah tahan air yang terhindar dari paparan udara luar (ISTA 2018 Chapter 2.5.2.5-3.5.1.7
dan 2.5.4.4) Pegujian dilakukan segera mungkin setelah penerimaan cohtoh kirim.sebelum
pengujian sahu, sampel harus diseimbangkan dengan suhu laboratorium pengujian,
sedangkan sampel yang masih utuh ditempatkan dalam wadah dedap udara.
Selama pengujian,paparan sampel dengan lingkungan udara laborotarium harus
dikurangi seminal mungkin. Sisa contoh kirim hasil penetapan kadar air harus disimpan
dalam kondisi yang terkendali dalan wadah kedap udara untuk jangja waktu sesuai yang
ditentukan oleh laboratorium.

Cara pengujian
Tahapan prosesdure kerja penetapan kadar air benih metose oven bersuhu tinggi
sebagai berikut :
 Siapkan dan pastikan alat yang akan digunakan bersih
 Nyalakan oven sertas set suhu 130,5 ℃
 Contoh kerja diambil dari contoh kirim homogen dengan jumlah mengcukupi
untuk dua pengulangan ( 1 ualangan 5±0.0005 gr)
 Contoh kerja dimasukkan ke dalam grinding mill.grinding mill diatur kondisi
ukuran partiker hasil penghancuran sesuai peryaratan ISTA 2018 Tabel 9A
Bagian 1
 Contoh kerja, dibuat sesuai ketentuan ISTA 2018 chapter 9.1.5.2 harus disebar
secara merata diatas permukaan wadah (cawan porselin)
 Timbang wadah dan penutup sebelum (M2) dan sesudah pengisian sampel
(M2).
 Tempatkan wadah dalam oven dengan cepat, letakan penutupnya disamping
wadah.
 Waktu pengringan 2 jam ± 6 menit
 Priode pengeringan dimulai pada saat suhu oven kembali pada suhu yang
dibutuhkan setelah memasukkan contoh kerja.
 Setelah waktu yang dibutuhkan telah sampai, tutup wadah menggukanan
penutupnya dan keluarkan dengan cepat dari oven dan tempatkan dalam
desikator untuk mendinginkan sesuai suhu linkungan selama 30 menit.
 Setelah dingin , timbang wadah beserta tutup dan isi (M3).
 Peritungan dan penulisan hasil :
Kadar air yang dinyatakan dalam pesen berdasarkan berat harus
dihitung dalam 3 desimal untuk masing-masing ulangan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Selisih berat M 2−M 3
%Kadar Air = × 100= ×100
Berat awal M 2−M 1
Dimana :
M1 berat dalam gram (minimal 3 desimal) dari wadah dan tutupnya
M2 berat dalam gram (minimal 3 desima) dari wadah wadah, tutup,
dan isi sebelum pengeringan
M3 berat dalam gram (minimal 3 desima) dari wadah wadah, tutup,
dan isi setelah pengeringan

Perbedaan pehitungan dalam tiga desima, kemudian dibulatkan


menjadi satu decimal. Perbedaan maksimal anarat dua ulangan tidak melebihi
0.2% setelah dibulatkan dari tiga menjadi 1 desimal. Jika tidak toleran ulangi
pengujian dari contoh kirim yang sama.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembahasan terhadap hasil penelitian dan pengujian yang diperoleh disajikan dalam
bentuk uraian teoritik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil percobaan sebaiknya
ditampilkan dalam berupa grafik ataupun tabel. Untuk grafik dapat mengikuti format untuk
diagram dan gambar.
Pada penetapam kadar air benih sorgum varietas super 1 menunjukan nilai ulangan
pertama 9.350% dan ulangan ke-dua 9.313%. Sehingga rata-rata nilai adalah 9.3%. Kadar air
atara ulangan 1 dan ulangan 2 menghasilkan toleransi 0.037% . Hasil kadar air varitas super 2
menunjukan nilai ulangan pertama 8.350% dan ulangan ke-dua 8.376,%. Sehingga rata-rata
nilai adalah 8,4 %. Kadar air atara ulangan 1 dan ulangan 2 menghasilkan toleransi 0.026%.
Hasil kadar air varitas suri 4 menunjukan nilai ulangan pertama 10.679% dan ulangan ke-dua
10.677%. Sehingga rata-rata nilai adalah 10.7%. Kadar air atara ulangan 1 dan ulangan 2
menghasilkan toleransi 0.03%.

Table 1. Rata-rata persenatse kadar air (KA) dari 3 variteas unggul sorgum
Contoh Hasil Uji (%) Rata-Rata
Kerta Ulangan 1 Ulangan 2 (%)
Super 1 9.350 9.313 9.3
Super 2 8.350 8.376 8.4
Suri 4 10.679 10.677 10.7
4. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Pada pengujian kadar air 3 varietas sorgum dengan metode oven suhu tinggi (130.5℃ ).
Hasil rata-rata kadar air varitas super 1 9.3%, varitas super 2 8.4% dan suri 4 10.7%. Dari
hasil pengujian kadar air dari tiga varitas unggul sorgum meunjukan hasil yang baik karena
berada diantara nilai 5%-13% kadar air. Serta nilai toleransi antar ulangan tidak ada yang
melebihi nilai 0.2%, sesuai persyratan ISTA Rule.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kepala balai penelitian tanaman serealia
yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian ini. Serta kepada senior dan rekan
kerja dilaboratorium pengujianbenih balitseral.

DAFTAR BACAAN

[1]    Herri Wiliam Suhendra Purba1*, Ferry Ezra Sitepu 2 , Haryati 2, 2013, Jurnal Online
Agroekoteknologi Vol.1, No.2.

[2] Supriono1 , Elza Zuhry2 and Nurbaiti2, 2017, UJI DAYA HASIL DAN MUTU BENIH
BEBERAPA KULTIVAR SORGUM (Sorghum bicolor L.) DENGAN JARAK TANAM
YANG BERBEDA , http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/16811

[3] Amiyarsi Mustia Yukti, Endang Murwantini, Siti Fadillah, Nugtaheni., 2018, Pengujian Mutu
Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura Berdasarkan ISTA Rules 2018.

Anda mungkin juga menyukai