MIKROSKOP
Jamur dalam tempe adalah Rhizopus oligosporus adalah Strain anggota spesies
Phizopus yang paling dominan dan merupakan komponen yang paing penting dalam
proses fermentasi tempe. Rhizopus merupakan kapang yang mudah tumbuh dalam
tanah, buah dan sayuran serta produk olahan terfermentasi. Kapang ini termasuk
dalam Genus Rhizopus, Famili Mucoraceae, Ordo Mucorales, Kelas Zygomycetes.
Rhizopus Oligosporus memiliki koloni berwarna abu-abu kecokelatan setinggi 1 mm
atau lebih. Sporangiofornya tunggal atau berkelompok. Tahap pertama dalam
pengamatan jamur tempe ini dengan menyiapkan sampel jamur tempe, kaca preparat
dan deck glass. Kaca preparat lalu di sterilkan menggunakan etanol 70% dan tisu.
Kemudian sampel jamur tempe diambil secukupnya menggunakan tusuk gigi dan
diletakan pada kaca preparat lalu ditutup dengan deck glass. Letakan kaca preparat
dan deck glass pada mikroskop lalu amati sampel jamur tempe dengan mikroskop
perbesaran 100x. Setelah dilakukan pengamatan pada perbesaran 100x ditemukan
jamur yang berbentuk spiral (filamentous) bewarna abu abu.dan pada pengamatan
dengan perbesaran 400x ditemukan jamur yang berbentuk basil (batang) kecil kecil
dengan sistem berkelompok (palisade) maupun individu (monobacilus).sebelum
melakukan pengamatan dengan perbesaran 1000x sampel jamur diteteskan dengan
immersion oil, guna untuk memperjelas objek dan melindungi preparat dari gesekan
lensa pada pembesaran 1000x dan pada pengamatan perbesaran 1000x ditemukan
jamur berbentuk sporangium yang bewarna abu abu. Setelah itu dilakukan analisis
pencacatan dan pengamatan jamur pada tempe.
Dalam pengamatan bakteri pada fermipan ini hal pertama yang dilakukan
adalah menyiapkan bakteri fermipan. Bakteri fermipan diletakan ke cawan porselen
kemudian ditambahkan delapan tetes aquades pada cawan porselen yang berisi
fermipan agar tercampur. Kaca preparat lalu di sterilkan menggunakan etanol 70%
dan tisu. Kemudian ambil secukupnya sampel yang tercampur dengan aquades dan
letakan pada kaca preparat ditutupi langsung dengan desk glass. Bakteri diletakan
pada mikroskop dan diamati dengan perbesaran 100x. Setelah dilakukan pengamatan
pada perbesaran 100x ditemukan bakteri berbentuk kapsul silinder bewarna putih.
pada pengamatan menggunakan perbesaran 400x ditemukan bakteri berbentuk bintik
bintik panjang maupun oval (coccobasilus/monobasilus) yang berkoloni maupun
individu.sebelum melakukan pengamatan pada perbesaran 1000x bakteri diteteskan
immersion oil terlebilih dahulu,guna memperbanyak cahaya yang menuju lensa
objektif setelah melewati objek sehingga objek akan terlihat jelas.pada pengamatan
bakteri dengan perbesaran 1000x ditemukan bakteri yang berbentuk bulat hingga oval
dan beberapa bercabang bewarna hitam.
1.6 Kesimpulan
Tempe (Rhizopus Sp)
Jamur pada lensa 100x mendapatkan hasil jamur yang berbentuk spiral
(filamentous) bewarna abu abu dan pada lensa 400x ditemukan jamur yang berbentuk
basil (batang) kecil kecil dengan sistem berkelompok (palisade) maupun individu
(monobacilus). Pada lensa 1000x ditemukan jamur berbentuk sporangium yang
bewarna abu abu.
Feermipan (Saccharomyces/Saccharomyces Cerevisiae)
Jamur pada lensa 100x mendapatkan hasil jamur yanag kapsul silinder
bewarna putih. Pada lensa 400x ditemukan jamur berbentuk bintik bintik panjang
maupun oval (coccobasilus/monobasilus) yang berkoloni maupun individu dan lensa
1000x ditemukan jamur yang berbentuk bulat hingga oval dan beberapa bercabang
bewarna hitam.
Yakult (L.casei shirota strain)
Bakteri pada lensa 100x medapatkan bakteri dengan bentuk batang (basil).
pada lensa 400x ditemukan bakteri berbentuk batang halus dan berkoloni membentuk
kelompok dan lensa 1000x ditemukan bakteri berbentuk batang batang hitam (basil).
Rostron, Dr.John. 1989. the worls of microscope. Diedit oleh Kim Raymon,
Joseph Mcwan, dan Kuo Kang Chen. 1 ed. USA: published in the USA by EDC
publishing 10302 E , 55th place,Tulsa, Oklahoma 74146,USA.
Sukmaningrum, Hidayanti, Luh Putu Trisna Darmayanti, dan Gusti Ayu Kadek
Diah Puspawati. 2021. “Perubahan Karakteristik Minuman Susu Fermentasi
Selama Penyimpanan Suhu Ruang.” Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan 10 (1):
119–30.
Surahmiana, Joko Teguh Isworo, dan Sri Sinto Dewi. 2018. “Pemanfaatan
Tepung Biji Nangka Sebagai Media Pertumbuhan Jamur Saccharomyces
cerevisiae dan Aspergillus sp.” Universitas Muhammadiyah Semarang, 6–7.