Anda di halaman 1dari 13

BAB I

MIKROSKOP

1.1. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengoperasian mikroskop
serta kaca preparat agar dengan mudah dalam mengamati atau melihat struktur dan
bentuk fisik mikroorganisme pada bakteri tempe,susu fermentasi dan fermipan yang
akan idensitifikasi.

1.2. Tinjauan Pustaka


Kata mikroskop berasal dari kata mikro , yang artinya sangat kecil dan scope
artinya alat untuk melihat objek. Apa pun yang terlalu kecil untuk dilihat oleh mata
dikenal sebagai mikroskopis. Ada banyak benda kecil atau detail objek yang tidak
dapat dilihat oleh mata manusia tanpa bantuan mikroskop memperbesar gambar objek
tersebut sehingga membuat mereka terlihat mata manusia. Mikroskop digunakan
untuk mengamati bentuk bakteri, jamur, parasit dan sel inang dalam berbagai preparat
yang diwarnai dan tidak diwarnai (Rostron 1989). Mikroskop terdiri atas bagian-
bagian optik dan non optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop
merupakan lensa gabungan yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non
optik meliputi antara lain kaki, pemutar/ pengatur, dan meja preparat (Maryadi 2015).
Rhizopus sp merupakan kapang filamen dari kelas Zygomycetes yang dikenal
sebagai jamur tempe kedelai yang merupakan makanan fermentasi khas asal
Indonesia. Rhizopus sp merupakan kapang yang mudah tumbuh dalam tanah, buah
dan sayuran serta produk olahan terfermentasi kapang ini termasuk dalam genus
Rhizopus, famili Mucoraceae, ordo Mucorales, kelas Zygomycetes. Koloni Rhizopus
sp berwarna keputihan dan menjadi abu-abu kecokelatan dengan bertambahnya usia
biakan, serta mencapai tinggi kurang lebih 10 mm. Ada bermacam-macam spesies
dari genus Rhizopus, diantaranya R. arrhizus, R. microspores, R. oligosporus, R.
oryzae, R. stolonifer. Rhizopus sp adalah fungi kosmopolitan yang banyak ditemukan
di tanah,. Rhizopus sp merupakan kapang yang penting sebagai penghasil berbagai
enzim seperti amilase, protease dan lipase (Endrawati dan Kusumaningtyas 2018).
Jamur Saccharomyces merupakan jenis khamir atau ragi (yeast) yang
memiliki kemampuan mengubah glukosa menjadi etanol dan CO2. Sacharomyces
merupakan mikroorganisme bersel satu, tidak berklorofil, dan termasuk golongan
eumycetes, tumbuh baik pada suhu 30ºC dan pH 4,5-5. Pertumbuhan Saccharomyces
dipengaruhi oleh adanya penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber karbon,
unsur N, unsur ammonium dan pepton, unsur mineral dan vitamin. Ragi adalah suatu
macam tumbuh- tumbuhan bersel satu yang tergolong kedalam keluarga cendawan.
Ragi berkembang biak dengan suatu proses yang dikenal dengan istilah pertunasan,
yang menyebabkan terjadinya peragian. Peragian adalah istilah umum yang
mencangkup perubahan gelembung udara dan yang bukan gelembung udara ( aerobic
dan anaerobic ) yang disebabkan oleh mikroorganisme. Dalam pembuatan roti,
sebagian besar ragi berasal dari mikroba jenis Saccharomyces cerevisiae. Ragi
merupakan bahan pengembang adonan dengan produksi gas karbondioksida
(Surahmiana, Isworo, dan Dewi 2018)
Probiotik merupakan bakteri hidup yang dapat memberikan efek baik bagi
kesehatan. Banyak spesies bakteri probiotik yang telah digunakan dalam pembuatan
produk-produk probiotik sebagian besar yaitu bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat
(BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif yang dapat memproduksi asam laktat
dengan cara memfermentasi karbohidrat. Bakteri yang digunakan sebagai probiotik
adalah bakteri yang termasuk ke dalam golongan GRAS (Generally Recognized As
Safe) microorganisms yaitu mikroba yang secara umum telah diketahui sebagai
mikroba yang aman digunakan dalam pengolahan pangan salah satunya adalah
Lactobacillus casei. Salah satu produk probiotik yang mengandung BAL adalah susu
fermentasi. Susu fermentasi memiliki potensi untuk dikembangkan dan semakin
populer sebagai pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
susu fermentasi merupakan suatu produk pangan yang didalamnya mengandung
bakteri yang mampu hidup pada saluran pencernaan, dapat membantu memperbaiki
keseimbangan mikroflora usus, menghambat pertumbuhan bakteri patogen,
menurunkan kolesterol darah dan mencegah kanker. Produk susu fermentasi yang
telah dikenal oleh masyarakat salah satunya adalah yakult. Yakult dipercaya oleh
masyarakat dapat memberikan efek kesehatan terhadap pencernaan sehingga banyak
dikonsumsi dan sangat digemari oleh masyarakat (Sukmaningrum, Darmayanti, dan
Puspawati 2021).
1.3. Alat dan Bahan
1.3.1. Alat
1. Mikroskop
2. Deck glass
3. Kaca preparat
4. Cawan porselen
5. Tusuk gigi
6. Pipet tetes
7. Spatula
1.3.2. Bahan
1. Tempe (Rhizopus Sp)
2. Yakult (L.casei shirota strain )
3. Fermipan (Sacha Romyces Cerevisiae)
4. Aquades
5. Immersion Oil
6. Etanol 70%

1.4. Prosedur Kerja


1.4.1. Pengamatan Jamur pada Tempe
Tabel 1. 1. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan Jamur pada Tempe
No Prosedur kerja Pengamatan Keterangan

1 Menyiapkan tempe , kaca Semua bahan dan


preparat dan deck glass alat dipersiapkan

2 Mensterilkan kaca preparat Preparat dan deck


menggunakan etanol 70% dan glass disterilkan
dibersihkan dengan tisu dengan tisu dan
etanol 70%
3 Mengambil jamur tempe Jamur diambil
secukupnya dan meletakan pada dengan tusuk gigi
kaca preparat dan diletakan pada
kaca preparat

4 Menambahkan satu tetes aquades Aquades diteteskan


menggunakan pipet tetes lalu dan jamur tempe di
menutup jamur tempe dengan tutup dengan deck
deck glass glass

5 Meletakan jamur tempe pada Jamur tempe


mikroskop lalu mengamati jamur diletakan dan
dengan mikroskop diamati dengan
mikrokop

6 Meneliti jamur tempe dengan Jamur tempe


perbesaran 100x diamati dengan
mikroskop
perbesaran 100x

7 Meneliti jamur tempe dengan Jamur tempe


perbesaran 400x diamati dengan
mikroskop
perbesaran 400x
8 Meneteskan immersion oil pada Diteteskan
jamur tempe immersion oil
sebelum diatamati
dengan mikroskop
perbesaran 1000x

9 Meneliti jamur tempe dengan Jamur tempe


perbesaran 1000x diamati dengan
mikroskop
perbesaran 1000x

10 Melakukan analisis pencacatan Dilakukan catatan


dan pengamatan jamur pada mengenai hasil yang
tempe diamati

Sumber : Dokumentasi Kelompok

1.4.2 Pengamatan Jamur pada Fermipan


Tabel 1. 2. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan Jamur pada fermipan
No Peosedur kerja Pengamatan Keterangan

1 Bahan dan alat


Menyiapkan fermipan, kaca semua disiapkan
preparat, dan deck glass

2 Mensterilkan kaca preparat Kaca preparat dan


menggunakan etanol 70% dan deck glass
dibersihkan dengan tisu dibersihkan dengan
etanol 70%
3 Mengambil fermipan secukupnya Sampel diambil
dan meletakan fermipan pada secukupnya dan
cawan porselen diletakan pada
cawan porselen

4 Menambahkan delapan tetes Ditambahkan


aquades menggunakan pipet agar delapan tetes
fermipan tercampur dengan aquades dengan
aquades pipet tetes agar
fermipan dan
aquades tercampur

5 Ambil fermipan yang telah Fermipan yang telah


tercampur dengan aquades lalu dicampur kemudian
meletakanya pada preparat diletakan pada
preparat

6 Meletakan kaca preparat dan deck Kaca preparat dan


glass pada mikroskop lalu deck glass
meneliti bakteri fermipan diletatakan pada
mikroskop dan
diamati dengan
perbesaran 100x
7 Meneliti bakteri fermipan dengan Bakteri Jamur
perbesaran 100x fermipan diamati
dengan mikroskop
perbesaran 100x

8 Meneliti bakteri mrnggunakan Bakteri jamur


mikroskop perbesaran 400x fermipan ditamati
dengan mikroskop
perbesaran 400x

9 Menambahkan immersian oil Bakteri jamur


sebanyak satu tetes pada bakteri fermipan
fermipan ditambahkan satu
tetes immersion oil

10 Meneliti bakteri menggunakan Bakteri fermipan


mikroskop perbesaran 1000x diamati dengan
perbesaran 1000x

11 Melakukan analisis pencacatan Dilakukan catatan


dan pengamatan bakteri pada mengenai hasil yang
fermipan diamati

Sumber : Dokumentasi Kelompok


1.4.3 Pengamatan Bakteri pada Yakult
Tabel 1. 3. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan Bakteri pada Yakult

No Prosedur kerja Pengamatan Keterangan

1 Menyiapkan bakteri yakult, kaca Semua bahan dan


preparat, dan deck glass alat disiapkan

2 kaca preparat dan


Mensterilkan kaca preparat dan deck glass
deck glass menggunakan etanol distrerilkan dengan
70% dan di dibersihkan dengan etanol 70%
tisu

3 Mengambil bakteri yakult Bakteri diambil dan


secukupnya menggunakan pipet diletakkan pada kaca
tetes dan diletakkan pada kaca preparat ditutupi
preparat lalu sampel yakult ditutupi dengan deck glass
dengan deck glass

4 Meletakkan kaca preparat dan deck Kaca preparat


glass pada mikroskop diletakkan pada
mikroskop
5 Meneliti bakteri dengan Bakteri yakult
perbesaran 100x diamati dengan
mikroskop
perbesaran 100x

5 Meneliti dengan perbesaran 400x Bakteri yakult


diamati dengan
perbesaran 400x

6 Menambahkan immersion oil Ditambahkan satu


sebanyak satu tetes pada bakteri tetes immersion oil
yakult

7 Meneliti yakult dengan perbesaran Bakteri yakult


1000x diamati dengan
perbesaran 1000x

8 Melakukan analisis pencacatan dan Dilakukan catatan


pengamatan bakteri pada yakult mengenai hasil yang
diamati

Sumber : Dokumentasi Kelompok


1.5 Hasil dan Pembahasan
1. 5.1 Hasil dan Pembahasan jamur pada Tempe

Jamur dalam tempe adalah Rhizopus oligosporus adalah Strain anggota spesies
Phizopus yang paling dominan dan merupakan komponen yang paing penting dalam
proses fermentasi tempe. Rhizopus merupakan kapang yang mudah tumbuh dalam
tanah, buah dan sayuran serta produk olahan terfermentasi. Kapang ini termasuk
dalam Genus Rhizopus, Famili Mucoraceae, Ordo Mucorales, Kelas Zygomycetes.
Rhizopus Oligosporus memiliki koloni berwarna abu-abu kecokelatan setinggi 1 mm
atau lebih. Sporangiofornya tunggal atau berkelompok. Tahap pertama dalam
pengamatan jamur tempe ini dengan menyiapkan sampel jamur tempe, kaca preparat
dan deck glass. Kaca preparat lalu di sterilkan menggunakan etanol 70% dan tisu.
Kemudian sampel jamur tempe diambil secukupnya menggunakan tusuk gigi dan
diletakan pada kaca preparat lalu ditutup dengan deck glass. Letakan kaca preparat
dan deck glass pada mikroskop lalu amati sampel jamur tempe dengan mikroskop
perbesaran 100x. Setelah dilakukan pengamatan pada perbesaran 100x ditemukan
jamur yang berbentuk spiral (filamentous) bewarna abu abu.dan pada pengamatan
dengan perbesaran 400x ditemukan jamur yang berbentuk basil (batang) kecil kecil
dengan sistem berkelompok (palisade) maupun individu (monobacilus).sebelum
melakukan pengamatan dengan perbesaran 1000x sampel jamur diteteskan dengan
immersion oil, guna untuk memperjelas objek dan melindungi preparat dari gesekan
lensa pada pembesaran 1000x dan pada pengamatan perbesaran 1000x ditemukan
jamur berbentuk sporangium yang bewarna abu abu. Setelah itu dilakukan analisis
pencacatan dan pengamatan jamur pada tempe.

1. 5.2 Hasil dan Pembahasan jamur pada Fermipan


Jamur pada fermipan adalah Saccharomyces. Saccharomyces berasal dari
bahasa latin Yunani yang berarti “gula jamur” sedangkan cerevisiae berasal dari
bahasa latin yang berarti bir. Saccharomyces cerevisiae merupakan jenis khamir yang
mempunyai sel tunggal. Sel khamir terdiri dari kapsul, dinding sel, membran
sitoplasma, nucleus, vakuola, globula lipid dan mitokondria. Dengan ciri-ciri
berwarna putih, menonjol, Isolasi, berbentuk kokus, dan permukannya yang
mengkilap, halus, serta licin. Saccharomyces cerevisiae termasuk dalam golongan
Ascomycomycetes. Spesies ini dapat bereproduksi secara seksual dengan membentuk
spora seksual berupa konidium atau juga bereproduksi secara aseksual dengan
membentuk spora aseksual berupa askospora sebanyak 4-8 buah dalam askus serta
melakukan pertunasan. Pertunasan pada spesies ini dapat berupa pertunasan
multilateral, yaitu tunas dapat tumbuh disekitar ujung sel. Saccharomyces cerevisiae
paling umum digunakan dalam industri makanan terutama dalam pembuatan roti dan
produksi minuman beralkohol Pada pembuatan roti, Saccharomyces cerevisiae
berperan sebagai penghasil gas yang akan mengembangkan adonan agar bentuk roti
menjadi mengembang dan berpori-pori.

Dalam pengamatan bakteri pada fermipan ini hal pertama yang dilakukan
adalah menyiapkan bakteri fermipan. Bakteri fermipan diletakan ke cawan porselen
kemudian ditambahkan delapan tetes aquades pada cawan porselen yang berisi
fermipan agar tercampur. Kaca preparat lalu di sterilkan menggunakan etanol 70%
dan tisu. Kemudian ambil secukupnya sampel yang tercampur dengan aquades dan
letakan pada kaca preparat ditutupi langsung dengan desk glass. Bakteri diletakan
pada mikroskop dan diamati dengan perbesaran 100x. Setelah dilakukan pengamatan
pada perbesaran 100x ditemukan bakteri berbentuk kapsul silinder bewarna putih.
pada pengamatan menggunakan perbesaran 400x ditemukan bakteri berbentuk bintik
bintik panjang maupun oval (coccobasilus/monobasilus) yang berkoloni maupun
individu.sebelum melakukan pengamatan pada perbesaran 1000x bakteri diteteskan
immersion oil terlebilih dahulu,guna memperbanyak cahaya yang menuju lensa
objektif setelah melewati objek sehingga objek akan terlihat jelas.pada pengamatan
bakteri dengan perbesaran 1000x ditemukan bakteri yang berbentuk bulat hingga oval
dan beberapa bercabang bewarna hitam.

1. 5.3 Hasil dan Pembahasan Bakteri pada yakult


Lactobacillus casei adalah bakteri gram-positif, anaerob, tidak memiliki alat
gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri
yang berperan penting dalam pencernaan. Lactobacillus adalah bakteri yang dapat
memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan, dan membantu penyerapan
unsur penting dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan
manusia dan hewan untuk bertahan hidup dan merupakan bakteri yang penting dalam
pembentukan asam laktat. Seperti asam laktat bakteri lain, Lactobacillus casei toleran
terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan
asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Salah satu produk probiotik yang
mengandung BAL adalah susu fermentasi. Susu fermentasi memiliki potensi untuk
dikembangkan dan semakin populer sebagai pangan fungsional yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia.

Tahap pertama dalam pengamatan bakteri pada yakult dengan menyiapkan


bakteri, kaca preparat lalu di sterilkan menggunakan etanol 70% dan tisu,kemudian
yakult diambil secukupnya menggunakan pipet tetes dan diletakan pada kaca preparat
lalu bakteri yakult ditutupi dengan deck glass. Letakan kaca preparat dan deckglass
pada mikroskop lalu diamati bakteri yakult dengan mikroskop menggunakan
perbesaran 100x. Pada perbesaran 100x bakteri yang ditemukan berbentuk batang
(basil). Pengamatan pada perbesaran 400x ditemukan bakteri berbentuk batang halus
dan berkoloni membentuk kelompok. Untuk melanjutkan pengamatan dengan
perbesaran 1000x diteteskan immersion oil secukupnya agar membantu memperjelas
objek yang di lihat. Setelah dilakukan pengamatan pada perbesaran 1000x ditemukan
bakteri berbentuk batang batang hitam (basil). setelah itu dilakukan analisis
pencacatan dan pengamatan bakteri pada yakult.

1.6 Kesimpulan
 Tempe (Rhizopus Sp)
Jamur pada lensa 100x mendapatkan hasil jamur yang berbentuk spiral
(filamentous) bewarna abu abu dan pada lensa 400x ditemukan jamur yang berbentuk
basil (batang) kecil kecil dengan sistem berkelompok (palisade) maupun individu
(monobacilus). Pada lensa 1000x ditemukan jamur berbentuk sporangium yang
bewarna abu abu.
 Feermipan (Saccharomyces/Saccharomyces Cerevisiae)
Jamur pada lensa 100x mendapatkan hasil jamur yanag kapsul silinder
bewarna putih. Pada lensa 400x ditemukan jamur berbentuk bintik bintik panjang
maupun oval (coccobasilus/monobasilus) yang berkoloni maupun individu dan lensa
1000x ditemukan jamur yang berbentuk bulat hingga oval dan beberapa bercabang
bewarna hitam.
 Yakult (L.casei shirota strain)
Bakteri pada lensa 100x medapatkan bakteri dengan bentuk batang (basil).
pada lensa 400x ditemukan bakteri berbentuk batang halus dan berkoloni membentuk
kelompok dan lensa 1000x ditemukan bakteri berbentuk batang batang hitam (basil).

1.7 Daftar Pustaka

Endrawati, Dwi, dan Eni Kusumaningtyas. 2018. “Several Functions of Rhizopus


sp on Increasing Nutritional Value of Feed Ingredient.” Indonesian Bulletin of
Animal and Veterinary Sciences 27 (2): 81.

Maryadi. 2015. “Pengaruh Pemanfaatan Video Berlatih Menggunakan Mikroskop


Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 4 Semarang.” Skripsi.

Rostron, Dr.John. 1989. the worls of microscope. Diedit oleh Kim Raymon,
Joseph Mcwan, dan Kuo Kang Chen. 1 ed. USA: published in the USA by EDC
publishing 10302 E , 55th place,Tulsa, Oklahoma 74146,USA.

Sukmaningrum, Hidayanti, Luh Putu Trisna Darmayanti, dan Gusti Ayu Kadek
Diah Puspawati. 2021. “Perubahan Karakteristik Minuman Susu Fermentasi
Selama Penyimpanan Suhu Ruang.” Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan 10 (1):
119–30.

Surahmiana, Joko Teguh Isworo, dan Sri Sinto Dewi. 2018. “Pemanfaatan
Tepung Biji Nangka Sebagai Media Pertumbuhan Jamur Saccharomyces
cerevisiae dan Aspergillus sp.” Universitas Muhammadiyah Semarang, 6–7.

Anda mungkin juga menyukai