Makalah Sej Peradaban Islam Kel 4
Makalah Sej Peradaban Islam Kel 4
KEMERDEKAAN
Oleh Kelompok 4:
Cantika Anjelita (12110321853)
Khairul Azmi (12110312483)
Sahrul Ramadan (12110312688)
Widya Ayu Syahputri (12110322492)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Teori Masuknya Islam di Indonesia................................................................................3
B. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia.............................................................................5
C. Jalur dan Cara-Cara Islamisasi di Indonesia....................................................................6
D. Agama dan Kekuatan Politik Masa Kolonialisme...........................................................9
BAB III..................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebaran Islam yang telah merambat dari bagian utara dan barat
Indonesia di abad ke tujuh terus menghebat, terutama setelah abad ke sebelas dan
dua belas. Kedatangan Islam ini kemudian dapat dikatakan secara total
menggantikan Hinduisme dan Buddhisme yang telah berhasil sebelumnya
membawa kejayaan Nusantara dengan kerajaannya yang sangat berpengaruh,
rakyatnya yang sangat rajin berdagang hingga ke negeri yang sejauh-jauhnya,
raja-rajanya yang hebat mengagumkan dan candi-candi serta kuil-kuil tempat
pemujaan yang akan menjadi “peninggalan” yang tak akan lenyap untuk
selamalamanya, membanggakan bagi setiap generasi yang diturunkan, bukan
dalam arti religiusnya yang mungkin karena paham-paham baru diganti dengan
lebih sesuai dengan tuntutan hati nurani manusia, akan tetapi karena
kemampuannya menimbulkan kesan berharga bagi manusia-manusia baru
mendatang.
Pengaruh Islam itu masuk hingga ke dalam sendi-sendi kerajaan dan
kepemimpinan rakyat dengan agama Islam, ditandai pertama-tama dengan
berdirinya kerajaan Demak. Tidak hanya kerajaan-kerajaan dengan kekuasaan
ketatanegaraannya saja, akan tetapi juga cara-cara istimewa yang dipraktekkan
oleh para “Wali Songo” yang telah sanggup mengubah mental spiritual rakyat
dengan mental Islam yang rasional, menghapus ketahayulan, tanpa mengurangi
kegemaran dan apa saja yang disukai rakyat dengan saluran-saluran baru sesuai
dengan ajaran baru.
Gaya baru menurut ajaran Islam dalam waktu singkat memberi warna
pada setiap kerajaan yang lahir dihampir seluruh negeri, menyambut kedatangan
penjajah-penjajah dari ras putih. Adalah telah menjadi keharusan dan kenyataan
sejarah, yang bangsa Indonesia di bawah raja-raja pemeluk Islam, harus
menghadapi penjajahan, memberikan nama-nama pemimpin raja yang digodok
jiwanya oleh geloranya api perjuangan Islam. Tegasnya, gerakan-gerakan
semacam itu dimulai di abad 13.
Apabila kemudian terjadi bentrokan- bentrokan di antara raja atau
pangeran-pangeran, maka tak lain akibatnya muncul kerajaan yang lebih besar
dan kokoh kuat. Di sinilah akan terlihat pasang surutnya peradaban Islam atau
yang lebih tepatnya perkembangan dakwah Islam yang mengalami berbagai
polemik dan tantangan untuk tetap bertahan di tengah kejamnya penjajahan, baik
penjajahan bangsa barat maupun penjajahan Jepang.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang dapat dikaji, sebagai berikut :
a. Bagaimana teori kedatangan islam di Indonesia?
b. Bagaimana sejarah awal masuknya Islam di Indonesia?
c. Bagaimana agama dan kekuatan politik masa kolonialisme?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai warga negara
Indonesia mengetahui sejarah dan teori peradaban islam di Indonesia dalam masa
prakemerdekaa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Masuknya Islam di Indonesia
Terdapat diskusi panjang di antara ahli sejarah mengenai masuknya Islam
di Indonesia. Perdebatan itu menyangkut tempat asal kedatangan Islam, para
pembawa, dan waktu kedatangannya. Berbagai teori dan pembahasan yang
berusaha menjawab tiga masalah pokok ini belum tuntas. Tidak hanya kurangnya
data pendukung teori tersebut, tetapi juga karena sifat sepihak dari berbagai teori
yang ada. Terdapat kecenderungan kuat adanya suatu teori yang hanya
menekankan aspek-aspek khusus dari ketiga masalah pokok, tetapi mengabaikan
aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu, kebanyakan teori yang ada dalam segi-segi
tertentu gagal menjelaskan kedatangan Islam di Indonesia.1
Menurut teori Arab atau teori Makkah, upaya yang dilakukan oleh para
pedagang Arab dalam mengenalkan Islam ke wilayah Indonesia, memiliki
pengaruh besar dalam mewarnai Islam Indonesia. Para pedagang Arab ini terlibat
aktif dalam penyebaran Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan
BaratTimur sejak awal abad ke-7 dan ke-8 M. Asumsi ini didasarkan pada
sumbersumber Cina yang menyebutkan bahwa menjelang abad ke-7, ada seorang
pedagang Arab menjadi pemimpin di pemukiman Arab Muslim di pesisir barat
Sumatera. Bahkan beberapa orang Arab ini telah melakukan pernikahan dengan
penduduk pribumi yang kemudian membentuk inti sebuah komunitas Muslim yang
para anggotanya telah memeluk Islam.
Teori Arab tersebut semula dikemukakan oleh Crawfurd yang mengatakan
bahwa Islam dikenalkan pada masyarakat di Nusantara langsung dari Tanah Arab.
Dengan sedikit pengembangan teori Arab ini didukung oleh Keyzer yang
berpendapat bahwa Islam di negeri ini berasal dari Mesir
1 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad
XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 2 .
Hal senada juga dikemukakan Niemann dan de Hollander, yang
mengatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Hadramaut. Sementara P.J.
Veth berpandangan bahwa orang-orang Arab yang melakukan pernikahan dengan
penduduk pribumi yang berperan dalam penyebaran Islam di pemukiman baru
mereka di Nusantara.2
Sejumlah ahli Indonesia dan Malaysia mendukung teori Arab dan madzab
tersebut. Dalam seminar tentang kedatangan Islam ke Indonesia yang diadakan
pada 1963 dan 1978, disimpulkan bahwa Islam datang langsung dari Arab, bukan
dari India.3 Hasjmy menyebutkan bahwa Islam datang pertama kali datang ke
Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-12 atau 13 M. Sementara Uka
Tjandrasasmita, pakar sejarah dan arkeologi Islam menduga bahwa Islam datang
ke Indonesia pada abad ke-7 dan ke-8 M. Pada abad ini, dimungkinkan orangorang
Islam dari Arab, Persia dan India sudah banyak yang berhubungan dengan
orangorang di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kemajuan perhubungan pelayaran
pada abad-abad tersebut sangat mungkin sebagai akibat persaingan di antara
kerajaankerajaan besar ketika itu, yakni Kerajaan Bani Umayyah di Asia Barat,
kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara dan kekuasaan Cina di bawah Dinasti Tang di
Asia Timur.3
Pendukung teori Arab lainnya adalah Syekh Muhammad Naquib al-Attas,
pakar kesusasteraan Melayu yang mengatakan bahwa bukti paling penting yang
dapat dipelajari ketika mendiskusikan kedatangan Islam di kepulauan
MelayuIndonesia adalah karakteristik internal Islam itu sendiri. Dia menggagas
suatu hal yang disebut sebagai teori umum mengenai Islamisasi di Kepulauan
Melayu-Indonesia yang didasarkan pada sejarah literatur Islam Melayu dan sejarah
pandangan dunia (worldview) Melayu Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui
perubahan konsep dan istilah kunci dalam literatur Melayu pada abad 10 sampai
11 M atau abad 16 sampai 17 M.4
2 Nor Huda, Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia.., hlm. 36
3 Marwati Djoned Poesponegoro dan Notosusanto Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia III,
hlm. 1.
B. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Peradaban Islam di Indonesia pertama-tama dilakukan oleh para pedagang,
pertumbuhan komunitas islam yang bermula di berbagai pelabuhan penting seperti di
- N.H.Kromdan Van Den Bergmengatakan bahwa “Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke-13 M.” Kemudian pendapat pertama mendapat sanggahan dan bantahan.
4 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad
XVII & XVIII, hlm. 8.
- H. Agus Salim, M. ZainilArifin Abbas, Hamka menyatakan bahwa“islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-7 (1 Hijriah).
2. Jalur Perkawinan
Perkawinan merupakan salah satu dari jalur Islamisasi yang paling
memudahkan. Karena ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin, tempat
mencari kedamaian diantara dua individu. Kedua individu yauitu suami isteri
membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat. Dalam hal ini berarti
membentuk masyarakat muslim.
Jalur Islamisasi melalui perkawinan yakni antara pedagang atau
saudagar dengan wanitia pribumi juga merupakan bagian yang erat berjalinan
dengan Islamisasi. Jalinan baik ini kadang diteruskan dengan perkawinan antara
putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam. Melalui perkawinan inilah
terlahir seorang muslim. Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki
status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk
pribumi, terutama putriputri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri
saudagarsaudagar itu. Sebelum kawin, mereka diislamkan terlebih dahulu.
Setelah setelah mereka mempunyai kerturunan, lingkungan mereka makin luas.
Akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan
muslim.
3. Jalur Tasawuf
Tasawuf merupakan salah satu jalur yang penting dalam proses
Islamisasi. Tasawuf termasuk kategori yang berfungsi dan membentuk
kehidupan sosial bangsa Indonesia yang meninggalkan bukti-bukti yang jelas
pada tulisan-tulisan antara abad ke-13 dan ke-18. hal itu bertalian langsung
dengan penyebaran Islam di Indonesia. Dalam hal ini para ahli tasawuf hidup
dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha menghayati kehidupan
masyarakatnya dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakatnya. Para ahli
tasawuf biasanya memiliki keahlian untuk menyembuhkan penyakit dan
lainlain. Jalur tasawuf, yaitu proses islamisasi dengan mengajarknan teosofi
dengan mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu
agama Hindu ke dalam ajaran Islam, dengan tentu saja terlebih dahulu
dikodifikasikan dengan nilai-nilai Islam sehingga mudah dimengerti dan
diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri
di Aceh, Syeh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik
seperti ini masih berkembang di abad ke-19 bahkan di abad ke-20 ini.
4. Jalur Pendidikan
Para ulama, guru-guru agama, raja berperan besar dalam proses
Islamisasi, mereka menyebarkan agama Islam melalui pendidikan yaitu dengan
mendirikan pondok-pondok pesantren merupakan tempat pengajaran agama
Islam bagi para santri. Pada umumnya di pondok pesantren ini diajarkan oleh
guru-guru agama, kyai-kyai, atau ulama-ulama. Mereka setelah belajar
ilmuilmu agama dari berbagai kitab-kitab,5 setelah keluar dari suatu pesantren
itu maka akan kembali ke masingmasing kampung atau desanya untuk menjadi
tokoh keagamaan, menjadi kyai yang menyelenggarakan pesantren lagi.
Semakin terkenal kyai yang mengajarkan semakin terkenal pesantrennya, dan
pengaruhnya akan mencapai radius yang lebih jauh lagi.
5. Jalur Kesenian
Jalur Islamisasi melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat atau
ukir,seni tari, musik dan seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini telihat
pada masjid kuno Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon,
masjid Agung Banten, Baiturrahman di Aceh, Ternate dan sebagainya. Contoh
lain dalam seni adalah dengan pertunjukan wayang, yang digemari oleh
masyarakat. Melalui cerita-cerita wayang itu disisipkan ajaran agama Islam.
Seni gamelan juga dapat mengundang masyarakat untuk melihat pertunjukan
tersebut. Selanjutnya diadakan dakwah keagamaan Islam.
6. Jalur Politik
Pengaruh kekuasan raja sangat berperan besar dalam proses Islamisasi.
Ketika seorang raja memeluk agama Islam, maka rakyat juga akan mengikuti
jejak rajanya. Rakyat memiliki kepatuhan yang sangat tinggi dan raja sebagai
panutan bahkan menjadi tauladan bagi rakyatnya. Misalnya di Sulawesi Selatan
dan Maluku, kebanyakan rakyatnya masuk Islam setelah rajanya memeluk
agama Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu
tersebarnya Islam di daerah ini.