Anda di halaman 1dari 10

“IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER BERBASIS

TEORI PILIHAN KARIER JOHN L. HOLLAND PADA SISWA SMA”

Oleh:

AMANAH FITRIYAH

210404502005

BK 4 A

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas makalah “Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling Karier
Berbasis Teori Pilihan Karier John L. Holland Pada Siswa Sma” pada mata kuliah Teori BK
Karier dapat selesainya dengan baik dan maksimal.

Makalah ini mencakup penjabaran dari pembahasan mengenai teori kepribadian John L. Holland
dengan berbagai referensi yang dijadikan acuan sehingga dapat tercipta makalah ini.

Penyusun berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu rekan-rekan mahasiswa dalam
memahami teori kepribadian John L. Holland secara memerinci dan mendalam. Tentunya dalam
penyusunan makalah ini penulis melewati berbagai kesulitan, maka tak jarang jika terdapat
kesalahan karena itu merupakan kesalahan yang tidak dapat di elakkan. Penulis pun sangat
menerima segala bentuk kritik dan saran sebagai acuan untuk lebih baik kedepannya.

Makassar, 21 Maret 2023

Amanah Fitriyah

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL........................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................... 1
C. TUJUAN............................................................................................................................... 1.......

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

1. Teori Kepribadian John L. Holland..............................................................................2

2. Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling Karier Berbasis Teori Pilihan


Karier John L. Holland Pada Siswa Sma.....................................................................3
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 6

A. KESIMPULAN..................................................................................................................... 6
B. SARAN.................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesenjangan layanan bimbingan dan konseling karir yang diberikan oleh guru BK di
sekolah menjadi salah satu penyebab perbedaan perencanaan karir siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling karir dari sekolah berperan penting dalam
perencanaan karir siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
implementasi program bimbingan dan konseling berdasarkan teori pilihan karir John L.
Holland untuk siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan penelusuran dokumen/literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
program bimbingan dan konseling karir yang komprehensif dapat membantu siswa
merencanakan masa depannya sehingga siswa memiliki kemampuan dan kematangan
dalam mengambil keputusan karir. 

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori kepribadian John L. Holland?
2. Bagaimana implementasi program bimbingan dan konseling karier berbasis teori
pilihan karier john l. holland pada siswa sma?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dari teori kepribadian John L. Holland
2. Untuk mengimplementasikan program bimbingan dan konseling karier berbasis teori
pilihan karier john l. holland pada siswa sma

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori Kepribadian John L. Holland


John Holland lahir di Omaha, Nebraska pada tahun 1919. Holland lulus S2 di University
of Omaha tahun 1942 dan melanjutkan studi S3 di University of Minnesota. John Holland
adalah seorang ikonklas muda yang dididik dalam tradisi Minnesota Empiris (Jika sebuah
benda bergerak maka ukurlah. Jika dua benda bergerak maka hubungkanlah keduanya)
yang melanggar dari pendekatan dominan terhadap kepentingan pengukuran. Holland
dijuluki “dustobowl empiricism” untuk asal - usul Midwestern-nya. Tradisi Minnesota
menghindari teori yang mendukung metode pengukuran atheoritical atau empiris.

Pada tahun 1966, Holland berpendapat bahwa lingkungan-lingkungan okupasional itu


adalah Realistik, Intelektual, Artistik, Sosial, Pengusaha, dan Konvensional, demikian
juga tipe kepribadian diberi nama yang sama (Manrihu, 1992: 71). Tingkatan orientasi
kepribadian individu menentukan lingkungan yang dipilihnya, semakin jelas
tingkatannya, maka makin efektif pencarian lingkungan yang sesuai (Manrihu, 1992: 71).
Teori Holland direvisi pada tahun 1973, tipe-tipe kepribadian dan lingkungan
okupasional tersebut adalah Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Pengusaha, dan
Konvensional (Manrihu, 1992: 71). Holland mengakui bahwa pandangannya berakar
dalam psikologi diferensial, terutama penelitian dan pengukuran terhadap minat, dan
dalam tradisi psikologi kepribadian yang mempelajari tipetipe kepribadian (Winkel &
Hastuti, 2005: 634). Dua sumber pengaruh ini mendorong Holland untuk mengasumsikan
bahwa orang memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam lingkungan yang
berlain-lainan, sebenarnya adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan mempunyai
sejarah hidup yang berbeda-beda pula (Winkel & Hastuti, 2005: 634).

Pengetahuan individu tentang diri dan lingkungannya diperlukan untuk menetapkan


pilihan yang sesuai. Kreasi Holland bersifat teoritis namun sangat praktis dalam
penggunaannya, diantaranya, self-scoring measure pada minat pekerjaan (the Vocational
Preference Inventory [VPI; Holland, 1985], diikuti oleh the Self-Directed Search [SDS;

2
Holland, Fritzsche, & Powell, 1994]) dikatalisis dalam pergeseran penekanan profesi
konseling dari perumusan teori pemilihan pekerjaan kembali pada pengoptimalan
penggunaan evaluasi intervensi dan asesmen karir. Pada tahun 1990an pergeseran ini
berawal dari persaingan pengembangan teori ke desain dan evaluasi padaintervensi karir
yang lebih efektif melengkapi siklus psikologi pekerjaan dari praktis ke teoritis dan
kembali ke praktis.

Teori Holland (1997) menjelaskan bahwa interaksi individu dengan lingkungan tersebut
dapat menghasilkan karakteristik pilihan pekerjaan dan penyesuaian lingkungan
pekerjaan. Inti dari teori ini adalah proyeksi dari kepribadian individu dengan suatu
pekerjaan. Selain itu, teori ini menganggap bahwa suatu pemilihan pekerjaan ataujabatan
adalah merupakan hasil dari interaksi antara faktor keturunan dengan segala pengaruh
budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan
penting. Teori ini menegaskan bahwa kebanyakan orang menyerupai lebih dari satu tipe
kepribadian. Gaya karakteristik ilmiah Holland telah diuji, direvisi dantelah digunakan
oleh sejumlah rekan-rekan profesional dengan siapa Holland berkomunikasisecara teratur
dan kepada siapa ia memberikan bimbingan dan dukungan intelektual.

2. Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling Karier Berbasis Teori Pilihan


Karier John L. Holland Pada Siswa Sma
Implementasi Program bimbingan karier yang komprehensif merupakan salah satu cara
dalam meningkatkan kualitas pemberian layanan bimbingan karier di sekolah menengah.
Holland mengembangkan alat-alat yang menanyakan terkait kegiatan yang disenangi,
kemampuan yang dimiliki, minat terhadap bidang pekerjaan dan evaluasi diri dalam
beberapa keahlian, yang kemudian disesuaikan yang berlandaskan pada teori yang sama.
Alat ini disebut The Occupations Finder dan The Self-directed Search, (Winkel &
Hastuti, 2005: 639).
Teori karier yang dikemukakan oleh Holland dapat digunakan oleh siswa karena dapat
membantu dalam mengumpulkan informasi karier pada proses bimbingan dan konseling.
Bagi seorang konselor, teori Holland merupakan cara pemberian informasi yang
digunakan dalam berbagai hal, baik dalam pengkategorian okupasional maupun dalam

3
pengkategorian pengalam siswa dengan lingkungannya. Dari perpaduan tipe-tipe
kepribadian yang telah dikemukakan, lebih lanjut holland menegaskan bahwa
congruence interaksi pribadi lingkungan adalah hal yang paling menentukan, kemudian
disusul oleh diferensiasi pribadi atau lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa
pertimbangan derajat congruence, diferensiasi, konsistensi dan identitas dalam perpaduan
tipe-tipe kepribadian menjadi hal yang penting dalam pemantapan pilihan karir konseli
(Holland, 1985: 51).
Guru Bimbingan dan Konseling sudah harusnya mempunyai program yang berkualitas,
inovatif dan bervariasi dalam mengaplikasikan pelayanan yang dilaksanakan di sekolah.
Saat tujuan belajar sudah dipahami oleh semua pihak, selanjutnya guru Bimbingan dan
konseling harus membangun sistem yang memfasilitasi semua kegiatan sedang menuju
kepada optimalisasi tercapainya tujuan pembelajaran. Guru Bimbingan dan Konseling
harus mampu menciptakan standar, prosedur, buku pedoman, buku panduan, manual,
format, serta formular sebagai acuan para guru dan siswa dalam melaksanakan program.
Namun demikian, standarisasi ini tetap dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa semua
program sejalan dengan tujuan pembelajaran dan bukan untuk mempersulit guru atau
memasung kreativitas. Pemilihan karir adalah proses mengambil keputusan yang pada
akhirnya berlangsung sepanjang hidup. Ginzberg dalam Sukardi (1994) mengemukakan
bahwa pilihan karir berlangsung seumur hidup sehingga individu harus bisa berkompromi
dan melakukan penilaian kembali terhadap pilihan yang sudah itetapkan dan harus pula
mencari kecocokan dengan tujuan karier yang terkadang berubah sesuai kenyataan
dilingkungan kerja. Seseorang memerlukan waktu yang Panjang untuk menyesuaikan
pilihan karier secara tepat dan sesuai harapan.
Fottler & Bain dalam Hanifan (2005: 7) menyatakan pilihan karir adalah proses yang
bermula pada usia awal ketika siswa sudah dapat berpikir dalam merencanakan pilihan
karier dan lanjut sampai siswa tersebut bekerja dalam bidang tertentu. Mengerti akan diri
sendiri merupakan bagian penting dalam membuat keputusan karier. Sehingga siswa
mampu memahami dirinya dan nilai kerja yang akan memberikan pengaruh pada tipe
karir ideal bagi siswa. Kondisi seorang individu yang dapat memilih karier sesuai
kompetensi yang ada pada dirinya dan tidak berdasar pada pilihan orang lain,
kemantapan dalam menentukan karier yang menjadi pilihannya serta mempunyai rasa

4
tanggung jawab pada kerier pilihannya agar sesuai dengan yang diharapkan di masa
depan. (Dasmin, 2014: 31).
Kemantapan peserta didik dalam menentukan pilihan karir menjadi ide sentral dalam
perkembangan karir. Adanya kesadaran dari peserta didik dalam pengambilan keputusan
karier merupakan proses yang berlangsung sangat lama,menyebabkan munculnya konsep
perkembangan karir berkaitan dengan kemantapan pilihan karir yang saat ini telah
diterima secara luas. Herr dan Cremer (1984) mengartikan pilihan karir yang matang
merupakan konsep yang digunakan untuk mehat tingkatan perkembangan karir, yaitu
terhadap apa yang sudah diperoleh individu pada rentang perkembangan karir. Salah satu
strategi dalam membantu siswa dalam menghadapi perpindahan ke tahap pengembangan
karier yaitu dengan adanya program bimbingan dan konseling karier yang komprehensif.
Agar pekembangan karier efektif maka sudah seharusnya dimulai sejak dini dan
dikembangkan secara berkelanjutan sampai fase dewasa. Usaha yang dilakukan untuk
untuk menunjang proses karier sepanjang fase kehidupan dapat menguatkan temuan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan diri dan dunia kerja.
Keyakinan Holland terhadap minat yang berkaitan dengan pekerjaan dan okupasi
merupakan hasil padanan dari sejarah hidup dan kepribadian seseorang sehingga minat
tersebut akhirnya menjadi ciri kepribadian yang tergambar sebagai ekspresi diri dalam
bidang pekerjaan, studi akademik, hobi inti, berbagai kegiatan rekreatif dan berbagai
kesenangan yang lain (Winkel & Hastuti, 2005: 636-637).
Holland (Manrihu, 1992: 77-78) juga mengemukakan 3 asumsi terkait seseorang dan
lingkungannya: Konsistensi, memiliki hubungan kedekatan yang lebih intens.
Diferensiasi, yaitu tipe yang pada lingkungan tertentu saja. Kongruensi, yaitu tipe yang
memerlukan lingkungan yang berbagai jenis. Bimbingan karier dikategorikan sebagai
bagiandari pendidikan karier yang akan berfungsi dalam perkembangan karier. Program
bimbingan karier di sekolah harus terpusat pada siswa, berorientasi pada lingkungan
social, ekonomi, dan budaya serta terarah pada perkembangan kemampuan peserta didik
(Winkel & Hastuti, 2010:673

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui program bimbingan karier, siswa harus bersiap mengatasi perubahan
employment tends dan kemampuan dalam kreasi, fleksibel, dan kemampuan
beradaptasi di tengah kehidupan yang penuh dengan sesuatu yang kompleks dan
ambigu. Olehnya itu remaja harus memiliki keahlian membuat keputusan karier
secara tepat, cepat dan efektif.

B. SARAN
Teori kepribadian Holland merupakan teori yang menunjukkan keterkaitan antara
kepribadian seseorang serta model lingkungan akan berpengaruh dengan karier
seorang individu sehingga dapat diaplikasikan secara bijak dalam membantu individu
dalam pemilihan karier sesuai dengan kepribadian sehingga individu dapat bekerja
secara optimal di pekerjaan/jabatan yang dipilihnya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Dasmin. (2014). Ananilis Pengaruh Kesesuaian Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan
Kemantapan Pilihan Karir Siswa di SMK. tesis. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia

Herr, Edwin L., Cramer, Stanley H., Niles, Spencer G. (1984). Career Guidance and Counseling
Through the lifespan. Boston: Allyn And bacon

Holland, J.L. (1985). Making Vocational Choices: Theory of Vocational Personalities & Work
Environments. (2nd. Ed). Englewood Cli

Manrihu, Muhammad Thayeb. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta. Bumi
Aksara

Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.
Grasindo.

Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. (2010). Bimbingan dan konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi

Anda mungkin juga menyukai