Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Fungsi Dan Kegunaan Tes Standar Dan Tes Non Standar, Formatif Dan
Sumatif

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Riana Anjarsari, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 4

1. MAS ADATUL AFIFAH 2001011063


2. YULIANA VILANSARI 2001011111

Kelas: E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO (IAIN METRO)

1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
membimbing manusia melalui petunjuk-Nya sebagaimana yang terkandung dalam
Al-qur’an dan sunnah, petunjuk menuju kejalan yang lurus dan jalan yang
diridhoi-Nya. Syukur Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan rencana. Makalah ini kami susun dengan judul “Fungsi Dan
Kegunaan Tes Standar dan Tes Non Standar, Formatif Dan Sumatif”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita


Nabi agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabiin, dan kita semua sebagai
umat yang taat dan turut terhadap risalah yang dibawanya sampai di harikiamat.
Selanjutnya saya ucapkan banyak terimakasih kepada Riana Anjarsari, M. Pd
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran, yang telah
membimbing kami. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnan makalah
selanjutnya. Terlepas dari kekurangan makalah ini, kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada
umumnya. Aamiin.

Metro, 22 Februari 2023

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGATAR .....................................................................................ii


DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tes .......................................................................................................2
B. Tes Standar..........................................................................................2
C. Kegunaan Tes Standar.........................................................................4
D. Tes Nonstandar....................................................................................4
E. Kegunaan Tes Nonstandar...................................................................5
F. Tes Formatif ........................................................................................6
G. Tes Sumatif..........................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk
yang dutujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan
petunjuk itu. Atas dasar respon tersebut ditentukan tinggi rendahnya skor
dalam bentuk kuantitatif, selanjutnya dibandingkan dengan standar yang
telah ditentukan untuk ditarik kesimpulan yang bersifat kualitatif.
Tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli,
atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang
baik. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat
diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.
Tes nonstandar adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun
oleh seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam
penyusunan tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat
menyusun tes secara baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga
validitas dan reliabilitas belum dapat dipertanggungjawabkan.
Tes formatif pada dasarnya adalah tes yang bertujuan untuk
mendapatkan umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas pembelajaran
dalam konteks kelas. Kualitas pembelajaran di kelas ditentukan oleh
intensitas proses belajar (proses intern) dalam diri setiap siswa sebagai
subjek belajar sekaligus peserta didik.
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok
program pengajaran atau suatu program yang lebih besar Tes sumatif
dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah
program yang lebih besar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian tes

1
2. Bagaimana pengertian tes standar
3. Apa saja kegunaan tes standar
4. Bagaimana pengertian tes non standar
5. Apa saja kegunaan tes non standar
6. Bagaimana pengertian tes tes formatif
7. Bagaimana pengertian tes Sumatif

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian tes
2. Mengetahui pengertian tes standar
3. Mengetahui kegunaan tes standar
4. Mengetahui pengertian tes non standar
5. Mengetahui kegunaan tes non standar
6. Mengetahui pengertian tes formatif
7. Mengetahui pengertian Sumatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes

Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis kuno: testum
dengan arti: piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (maksudnya
dengan menggunakan alat berupa piring itu akan diperoleh jenis-jenis
logam mulia yang nilainya sangat tinggi), dalam bahasa Inggris ditulis
dengan test yang dalam bahasa Indonesianya diterjemahkan dengan
makana “tes, ujian atau percobaan”. Dalam bahasa Arab Imtihan.1

Sedangkan Sumadi Suryabrata, mengartikan tes adalah: “pertanyaan-


pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus
dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab
pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, penyelidik
mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau
testee lainnya”.

Dari kedua pengertian diatas, diambil pengertian, tes adalah alat


pengukuran berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk yang dutujukan
kepada testee unruk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Atas
dasar respon tersebut ditentukan tinggi rendahnya skor dalam bentuk
kuantitatif, selanjutnya dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan
untuk ditarik kesimpulan yang bersifat kualitatif.2

B. Tes Standar
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu
tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang
baik. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat
diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), 66.
2
Thoha, Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), 43-44

3
Istilah “standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dari sejumlah besar
pertanyaan dikerjakan dengan menggunakan petunjuk yang sama dan
dalam batasan waktu yang sama pula. Dengan demikian maka seolah-olah
ada suatu standar atau ukuran sehingga diperoleh suatu standar penampilan
(performance) dan penampilan kelompok lain dapat dibandingkan dengan
penampilan kelompok standar tersebut.

Istilah “standar” tidak mengandung arti bahwa tes tersebut mengukur


apa yang harus dan dapat diajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa
tes itu menyiapkan suatu standar prestasi dimana siswa harus dan dapat
mencapai suatu tingkat tertentu. Sekali lagi, tes standar dipolakan untuk
penampilan prestasi sekarang (yang ada) yang dilaksanakan secara
seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan
kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai
anggota dari suatu kelompok.

Tes standar bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik


dalam tiga aspek yaitu kedudukan belajar, kemajuan belajar, dan
diagnostic atau penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan peserta didik serta faktor-faktor penyebabnya.3

Tes standar adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga


dapat dijamin kebaikannya. Tes yang baik adalah tes yang memiliki
validitas, reabiltas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. seperti
yang diketahui bahwa tes kemampuan pada dasarnya dibagi menjadi 2
macam, yaitu:

a. Aptitude test (tes bakat);


b. Achievement tes (tes prestasi).

Bakat seseorang dapat diukur dengan tes bakat. Tes bakat adalah tes
yang dirancang untuk mengukur kemampuan potensial seseorang dalam
3
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 120.

4
suatu jenis aktivitas dispesialisasikan dan dalam rentangan tertentu. Tes
bakat adalah tes kemampuan khusus disebut juga tes perbedaan
individual, tes yang terpisah (separated test). Karena bakat menunjukkan
keunggulan atau keistimewaan kemampuan khusus tadi, maka tes bakat
dapat juga disebut tes kemampuan (power ability test) atau disebut
differential aptitude test. Sedangkan achievement tes (tes prestasi)
dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian
yang telah dikuasai.

C. Kegunaan Tes Standar


Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar
adalah:
a. Jika ingin membuat perbandingan.
b. Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak
tersedia data tentang calon ini.

Secara garis besar kegunaan tes standar adalah:

a. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individual atau


kelompok.
b. Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di
berbagai bidang studi untuk individual atau kelompok.
c. Membandingkan prestasi siswa berbagai sekolah atau kelas.
d. Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode atau waktu
tertentu.
D. Tes Nonstandar
Tes nonstandar adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun
oleh seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam
penyusunan tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat
menyusun tes secara baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga
validitas dan reliabilitas belum dapat dipertanggungjawabkan.

5
Tes buatan guru memang memiliki beberapa kekhususan, bisa jadi
syarat kualitatif belum terpenuhi, tetapi ia memiliki kelebihan lebih cocok
untuk mengukur hal-hal khusus yang tidak dapat distandarisasikan, seperi
formatif, tes diagnostik, hasilnya lebih realistik. Sebab tes ini dirancang
sesuai dengan keadaan peserrta didik.
E. Kegunaan Tes NonStandar
a) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan
pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu.
b) Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
c) Untuk memperoleh suatu nilai.

Selanjutnya baik tes standard an tes buatan guru dianjurkan dipakai


jika hasilnya akan digunakan untuk:

a) Mengadakan diagnosis terhadap ketidak mampuan siswa.


b) Menentukan tempat siswa dlam suatu kelas atau kelompok.
c) Memberikan bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan
pemilihan jurusan.
d) Memilih siswa untuk program-program khusus.4
F. Tes Formatif
Tes formatif pada dasarnya adalah tes yang bertujuan untuk
mendapatkan umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas pembelajaran
dalam konteks kelas. Kualitas pembelajaran di kelas ditentukan oleh
intensitas proses belajar (proses intern) dalam diri setiap siswa sebagai
subjek belajar sekaligus peserta didik. Fungsi formatif, yaitu berfungsi
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan.
Tes Formatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Tes formatif
dapat dilaksanakan “pada akhir” setiap program. Dalam pembelajaran

4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara Ed. 2. Cet. 3,
2013), 159.

6
dibutuhkan evaluasi pembelajaran sebagai tolak ukur sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh
guru. Salah satu evaluasi untuk menilai hasil belajar siswa adalah dengan
menggunakan tes formatif atau biasa kita sebut dengan ulangan harian,
waktunya adalah setelah guru telah menyelesaikan program pelajaran
dalam satu pokok bahasan.
Istilah ‘formatif’ berasal dari kata ‘form’ yang berarti ‘bentuk’.
Menurut Subhan (2008) tes formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada
setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan atau topik yang
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah proses pembelajaran telah
berjalan sebagaimana telah direncanakan. Hal senada juga dikatakan oleh
Winkel (2008) yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tes
formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang
masih berlangsung agar siswa dan guru memperoleh informasi (feeed
back) mengenai kemajuan yang telah dicapai pengajaran.
Manfaat tes formatif adalah:
a. Manfaat Bagi Guru
a) Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima
oleh siswa.
b) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum
menjadi milik siswa.
c) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang
telah diberikan.
b. Manfaat Bagi Siswa
a) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah
b) menguasai bahan program yang menyeluruh.
c) Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa.
d) Usaha perbaikan.
e) Sebagai diagnosis
c. Manfaat Bagi Program

7
a) Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang
tepat dalam arti sesuai dengan keakapan anak?
b) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-
pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan?
c) Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk
mempertinggi hasil yang akan dicapai?
d) Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan
sudah tepat?5
G. Tes Sumatif
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok
program pengajaran atau suatu program yang lebih besar Tes sumatif
dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah
program yang lebih besar. Tujuan utama tes sumatif adalah untuk
menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah
mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Tes sumatif ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan nilai
yang menjadi lambang keberhasilan siswa setelah mereka menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Manfaat dari tes sumatif ialah sebagai berikut:
a. Menentukan kedudukan atau rangking masing-masing siswa di
kelompoknya. (untuk menentukan nilai).
b. Menentukan dapat atau tidaknya siswa melanjutkan program
pembelajaran berikutnya.
c. Menginformasikan kemajuan siswa untuk disampaikan kepada pihak
lain seperti orang tua dan sekolah. Jika tes sumatif dilaksanakan pada
tiap akhir semester, maka pada setiap akhir jenjang pendidikan
dilaksanakan tes akhir atau biasa disebut evaluasi belajar tahap akhir
(untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang sudah dia capai).

Tes sumatif berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa setelah


program pembelajaran selesai dikerjakan. Pada umumnya tes sumatif
5
Riinawati, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Banjarmasin: Thema Publishing, 2021), 70-71.

8
dilaksanakan pada akhir semester, oleh sebab itu tes sumatif dapat dapat
disebut ujian akhir semester. Agar hasil yang ditargetkan dapat tercapai,
tes sumatif dapat diisi dengan tugas-tugas yang memiliki tingkat
kesukaran rendah yang telah diujikan dalam tes formatif.6

BAB III

6
Ibid., 71-72.

9
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu
tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang
baik. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat
diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.
Tes standar adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga
dapat dijamin kebaikannya. Tes yang baik adalah tes yang memiliki
validitas, reabiltas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
Tes nonstandar adalah kebalikan tes standar, yaitu tes yang disusun
oleh seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam
penyusunan tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat
menyusun tes secara baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga
validitas dan reliabilitas belum dapat dipertanggungjawabkan.
Tes formatif pada dasarnya adalah tes yang bertujuan untuk
mendapatkan umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas pembelajaran
dalam konteks kelas. Kualitas pembelajaran di kelas ditentukan oleh
intensitas proses belajar (proses intern) dalam diri setiap siswa sebagai
subjek belajar sekaligus peserta didik.
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok
program pengajaran atau suatu program yang lebih besar Tes sumatif
dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah
program yang lebih besar.
B. SARAN
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat
sederhana dan jauh dari sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat
diperlukan demi kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu
penyempurnaan disana-sini agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan
lebih bermanfaat bagi pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

11
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2011).
Thoha, Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996).
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya).
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara
Ed. 2. Cet. 3, 2013).
Riinawati, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Banjarmasin: Thema Publishing,
2021).

12

Anda mungkin juga menyukai