NAFKAH
Dosen Pengampu : Dr. Hendripal Panjaitan, S.Pd., M.A,. M.Si.
Ramadana
Sri Hartati
Zeni Andini
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan yang maha esa
atas rahmat-Nya dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah ‘Nafkah’.
Penulis jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan dari penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Tertanda,
Penulis
1
DAFTAR
ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata nafkah berasal dari bahasa Arab yang berasal dari mashdar َأَنْ َف َق,
َأ َْْلءَََنْفاَق yang berarti mengeluarkan. Adapun bentuk jama’ adalah َنَفَ َق ْة.
secara bahasa berarti Sesuatu yang dikeluarkan manusia untuk
tanggungannya. Adapun menurut istilah syara’ nafkah Mencukupi
kebutuhan orang yang menjadi tanggung jawabnya berupa makanan,
pakaian, dan tempat tinggal. Di bawah ini ada beberapa pengertian nafkah:
4
Kebutuhan pokok yang dimaksud adalah : kebutuhan pangan, kebutuhan
sandang dan kebutuhan papan (tempat tinggal).
َ)٢٣٣(َ ََو َعلَىَٱَلَ َم َولودََلَهَۥََرَزق هنََ َوكسَ َوُتنََبَٱلَ َمعَروفََََْلَت َكلفََنَفَسََإْلََوسَ َع َها
Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para
ibu dengan cara ma´ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadar kesanggupannya”. (QS. Al-Baqoroh: 233).
َتََ َيََ َرس ْوََلَللاََانََاَََبَسَ ْفياَ َنَ َرجلََ َشحْيحََْلََي ْعطْينََم َنََالن َف َقةََمَاَيَكْفْينََ ََو
ْ َمَفَقَاََل.ص
1
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media,
2006), cet. I, 166.
2
Ibnu Hajar Al-Asqolani, Terj. Bulughul Maram, (Jogjakarta: Hikam Pustaka, 2013),
303.
5
ََكَم ْنََجناَحََ؟ََفَقاَ َلََحذ ْي
ََ غيَعلْمهََفَ َه َْلَ َعلَيََفََذَاََل
َْ َخ ْدتََم ْنََماَلهََب
َ يَكْفىَبَنََاْلََماََأ
]م َْنَمَاََلهََبلْ َم ْعرْوفََماََيَكْفْيكََ َومَاََيَ ْكَفَ َْيَبَنَْيكََ[متتففقَعليه
Artinya: ”Dari ‘Aisyah r.a. Beliau berkata: Hindun putri Utbah istri Abu
Sufyan masuk menghadapi Raulullah saw. Seraya beliau berkata: Ya
Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan lelaki yang kikir. Dia tidak
memberikan saya nafkah yang cukup untuk saya dan anak-anakku selain
yang apa yang saya ambil dari sebagian hartanya tanpa setahunya. Apakah
saya berdosa karena perbuatan itu? Lalu beliau bersabda: Ambillah
olehmu sebagian dari hartanya dengan cara yang baik secukupnya untuk
kau dan anak-anakmu”. (Muttafaq ‘alaihi).
3
Ibnu Hajar Al-Asqolani, 304.
6
ََحدان
َ َ َيََََرسَ َْوََلَللاََماََ َحقََ َزْو َجةََأ:َََق لْت:ََ َع َْنَأبْيهََقاَ ََل،َو َع َْنَ َحكْيمََبْنََمعاََويََةَالْق َش ْي
ََضرب َلو ْجهََ َوْلَت َقب ْح
ْ ََ َوْلََت،ت
ََ ََ َوتَكْس ْوهاََإذاَإ ْكتَ َسْي،ت
َ َأَ َنَتطْع َمهاََإذاَطَع ْم:َََعلَْيهََ؟َقاَ َل
)َ(احلديثََوتقد ََمَع ْشَرةََالنساَء
Di samping dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang disebut di atas, kaum
muslimin dari golongan Fuqaha’ sejak masa Rasulullah sampai saat ini
sepakat bahwa, seorang suami wajib memberikan nafkah kepada istrinya
untuk kelangsungan hidup berumah tangga. Nafkah merupakan kewajiban
suami terhadap istrinya dalam bentuk materi, karena kata nafkah itu sendiri
berkonotasi materi. Sedangkan kewajiban dalam bentuk non materi, seperti
memuaskan hajat seksual istri tidak masuk dalam artian nafkah, meskipun
dilakukan suami terhadap istrinya. Kata yang selama ini digunakan secara
tidak tepat untuk maksud ini adalah nafkah batin sedangkan dalam bentuk
materi disebut dengan nafkah lahir. Dalam bahasa yang tepat nafkah ini
tidak ada lahir atau batin. Yang ada hanya nafkah yang maksudnya adalah
hal-hal yang bersifat lahiriyah atau materi.
7
C. Nafkah yang Harus Dikeluarkan Seorang Suami
Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu hurairah r.a. bahwa
Rasulullah Saw. Bersabda:
َََعْنديََأََ َخر:قال
ََ ََََأنْف ْقهََ َعَلىىَولَ َدَ َك:ََعْند ْيََأََ َخر؟ََقاَ ََل:َال
َ كََق
ََ َأَنْف ْقهََ َعلىَنَ ْفس:؟َقال
َََعْنديََأ،كََقاَ َل
َ َأنْف ْقهََ َعَلىىَخاََدم:َََقاَ َل،َعْنديَأَََ َخر:ََكََقاَ َل
َ أنْف ْقهََ َعلىىَأ َْهل:َ؟َقاَ ََل
َََ ََوَأََ ْخَََر ََجهَََالنَسَاََءَيََ َوا َْحلَاََكم،ََََوأََب َْودَاَوَد،ََتَأ َْعلَ ََم (أَ َْخََر ََجهََالشَافعيَََواَل ْفظَََله
ََ َْأَن:ََخرََقاَ ََل
4
Amir Syarifuddin, 173.
9
dari ketaatan seorang istri kepada suaminya. Istri yang nusyuz, hilang
ketaatanya pada masa itu. Oleh karenanya ia tidak berhak atas nafaqoh
selama nusyuznya itu. Dan kewajiban itu kembali dilakukan setelah nusyuz
nya berhenti.
َْل َتَبَغوَا
ََ َضاجعَ َََوٱضَربوهنَ َفَإنَ َأَطَعَنَكمَ َف
َ وزهنَ َفَعظوهنَ َََوٱهَجروهنَ َفَ َٱَلَ ََم
َ ََوٱلَتَ َ ََتَافو َن َنش
ا
ََ) ٣٤(َيلَإنََٱَّللَََ َكا َنَ َعليَاََ َكب ًَيا
ًَ َعلَيَهنََ َسب
5
Ibid, 174.
10
E. Tujuan dan Hikmah Nafkah
11
BAB IV
PENUTUP
َ)٢٣٣(َ ََو َعلَىَٱَلَ َم َولودََلَهَۥََرَزق هنََ َوكسَ َوُتنََبَٱلَ َمعَروفََََْلَت َكلفََنَفَسََإْلََوسَ َع َها
Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma´ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya”. (QS. Al-Baqoroh: 233).
َََحدان َعلَْيه
َ َ َيََََرسَ َْوََلَللاََماََ َحقََ َزْو َجةََأ:َََق لْت:ََ َع َْنَأبْيهََقاَ ََل،َو َع َْنَ َحكْيمََبْنََمعاََويََةَالْق َش ْي
ََضرب َلو ْجهََ َوْلَت َقب َْحَ(احلديث
ْ َََ َوْلََت،ت
ََ َ َوتَكْس ْوهَاََإذاَإ ْكتَ َسْي،ت
َ َأَ َنَتطْع َمهَاََإذاَطَع ْم:َ؟َقاَ ََل
َ)َوتقد ََمَع ْش َرةََالنساَء
Artinya: “Dari Hakim Ibnu Muawiyah Al-Qusyairi, dari ayahnya berkata: Aku
bertanya: Wahai Rasulullah, apakah hak istri salah seorang diantara diantara
kami? Beliau menjawab : Engkau memberi makan jika engkau makan dan engkau
memberinya pakaian jika engkau berpakaian.” (hadits yang telah tercantum
dalam bab bergaul dengan istri).
12
DAFTAR PUSTAKA
13