Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN MENURUT PEPLAU

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7 :

1. Ahmad Maklul Farid (003STYC22)


2. Anas Tamala (011STYC22)
3. Baiq Lalak Indah Sari (019STYC22)
4. Baiq Manna Wassalwa (020STYC22)
5. Bunga Leatari Saputri (024STYC22)
6. Desatul Hasanah (028STYC22)
7. Ewik Ladi Pratiwi (047STYC22)

YAYASAN RUMAH SAKIT NUSA TENGGARA BARAT

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia nya kami dapat menyusun makalah mengenai “
TEORI KEPERAWATAN MENUTU HILDEGARD E. PEPLAU “dapat terselesaikan
dengan baik.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
Falsafah. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari makalah bahwa ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang
positif serta membangun dari rekan-rekan pembaca yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Amin.

Mataram , 12 november 2022

Penyusun
Daftar isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau

2.2 Tingkat teori keperawatan Hilldegard E. Peplau

a. Grand theory

b. Middle range theory

c. Practice theory

2.3 Teori Keperawatan Hilldegard E. Peplau

a. Biografi dan sejarah Hilldegard E. Peplau

b. Model Konsep Adaptasi Dan Teori keperawatan Hilldegard E.


Peplau

c. Tujuan dan fase-fase hilldegard E. Peplau


BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keperawatan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana
halnya dengan semua usaha untuk memajukan kesejahteraan. Uraia
tentang keperawatan yang baik harus dilakukan oleh seseorang perawat
dengan sendirinya harus dimulai perawat itu sendiri.
Model keperawatan dijelaskan oleh Hildegard peplau mencangkup
segala sesuatu tentang diri individu itu sendiri yang tepatnta didalam
dirinya, yaitu interpersonal, dan ini mengaruh pada kejiwaan seseorang.
Ini lah model konsep teori yang dijadikan acuan perawat untuk melakukan
tindakan keperawatan.
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya serta mempunayi sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Mampu menghadapi kecemasan didalam diri individu.
Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahan
didalam hidup mereka, terutama pada dalam diri mereka sendiri, adkan
timbul permasalahan yang akan berkaitan fatal yang tentunya akan
mengganggu kehidupan orang yang mengalami permasalahan
interpersonal ini. Untuk itu diperlukan peran perawat dalam mengatasi
masalah ini, untuk membantu pasien mengatasi masalah yang mungkin
tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seseorang.
Perawat juga harus tau apa saja yang harus dilakukan, untuk ialah
penulis mengangkap konseputual jiwa interpersonal yang dimana model
konsep ini erat sekali dengan Hildegard E. pepleu. Sehingga perawat
memiliki gambaran untuk melakukan tindakan keperawatan yang tepat.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan
yang digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep
dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencangkup 4
komponen sentral yaitu kline, perawat, masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit sumber kesulitan dan prosen interpersonal.

1.2. Rumus masalah


Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah
1. Definisi teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau ?
2. Tingkatan teori keperawatan ?
3. Teori keperawaran masing – masing ?
1.3. Tujuan
Adapun batasan Tujuan dalam makalah ini adalah
1. Mengetahui untuk mendefinisi teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau
2. Mengetahui untuk meningkatan teori keperawatan ?
3. Mengetahui untuk teori keperawaran masing – masing
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Definisi teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau
Peplau (1952/1988) mendefinisikan manusia sebagai organisme yang
“berusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan
oleh kebutuhan.” Kline adalah seseorang individu dengan kebutuhan yang
dirasakan.
Kesehatan didefinisikan sebagai “ simbol kata yang menyiratkan gerakan
maju kepribadian dan proses manusia lainnya yang sedang berlnsung ke arah
kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan masyarakat hidup.”
Meskipun Peplau tidak secara langsung menangani
masyarakat/lingkungan, dia tidak mendorong perawat untuk mempertimbangkan
budaya dan adat istiadat pasien ketika pasien menyesuaikan dengan rutinitas
rumah sakit.
Dia mendefinikan sebagai hubungan manusia antara individu yang sakit
atau membutuhkan pelayanan kesehatan, dan perawat berpendidikan khusus untuk
mengenali dan merespon perlu bant uan.
2.3 Tingkat teori keperawatan Hilldegard E. Peplau
Teori yang berkembang Hidegsrd E. Peplau adlah keperawatan
spikodinamik. Teori dipengaruhi oleh model hubungan interpersonal yang bersifat
terapeutik. Hildegard E. Peplau teori mendafinisikan teori keperawantan
psikodinamikanya sebagai berikut:
“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku
seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang
dirasakan dan untuk mengaplikaskan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian
yang telah dialami.”

Teori Hildegard Peplau tahun 1952 berfokus pada individu keperawatan.


a. Grand theory
Grand theory adalah level ke tiga dari teori keperawatan yang
menegaskan focus gelobal dengan board perspective dari peraktek
keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap
sebuah penomena keperawatan .
Faucett (1995 dalam sell dan kalofisudiss, 2004)
mendefinisikan grand theory sebagai teori yang memiliki
cangkupan yang luas, kurang abstrak di banding model konseptual
tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya iyaitu
“Science of Unitary.”
Human Being” Martha Rogers: “Health as Expanding
Consciousness” Margaret Newman: “ Theory of Human
Bocoming” Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory dapat
menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnya teori “
Self care deficit “ Orem adalah middle range theory dengan self
care sebagai grand theory, dan model adaptasi Roy dengan konsep
manusia adalah sistem adaptasi sebagai middle range theory.
b. Middle Range Theory
Ciri Middle Range Theory Menurut Mc. Kanna h.p. (1997) :
1. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2. Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
3. Tampa indikator pengukuran
4. Masih cukup abstrak
5. Konsep dan proposisiyang truktur
6. Inklusif
7. Memiliki sedikit konsep dan variabel
8. Dalam bentuk yang lebih mudah diuji
9. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10. Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering
secara induktif menggunakan studi kualitatif.
11. Mudah diaplikasika kedalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik.
12. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
13. Beberapa diantaranya memiliki dasar dari grand teori, salah satu
contonya adalah : middle range theory dari” self care deficit “
diturunkan dari grand theory “ self care “ oleh orem.
14. Mid-range theory tumbuh lansung lansung dari praktik. Misalnya,
“caring in perinatal nursing “ dari swansons
Chin and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-
range theory yaitu teori perawatan mentruasi, teori “family care
giving” theory of relaps eamong ex-smokers (kekambuhan diantara
mantan perokok), a theory of uncertainty in illness (ketidak pastian
say sakit), a theory of the peri-menopausal precess (proses
menopause), a theory of self – transcendence, a theory of personal
risking and a theory of illness trajectory.
c. Practice theory
Mikro range theory merupakan teori yang paling informal
dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkritdan dapat
diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut sebagai
praktikal teori. Teori ini memiliki 2 level:
Level 1 : menghubungkan dengan middle range theory
Level ll : mendesain sebuah hipotese

2.3 Teori Keperawatan Hilldegard E. Peplau

a. Biografi dan sejarah Hilldegard E. Peplau

Hlldegard E. Peplau (1909) lahir di reding, Pennsylvania.


Dr Peplau lulus dari program diploma keperawatan di Pottstown,
Pennsylvania, pada tahun 1931. Dia lulus dari Benninton College
dengan gelar BA dalam bidang Psikologi interpersonal pada tahun
1943, dan dari Colombia university di New York dengan MA
dalam keperawatan Psikiatri tahun 1947, dan Edd dalam
Pengembangan Kurikulum pada tahun 1953. Pengalaman
keperawatan Dr Peplau termasuk dirumah sakit swasta dan tugas
umum dalam keperawatan jiwa. Dia telah mengejar pascasarjana
keperawatan psikiatri selama setahun-tahun dan merupakan
Profesor Emeritus dari Rutgers university. Program keperawatan
postbaccalaureate pertama di Eropa difasilitasi oleh Dr Peplau di
Pelgia. Hilldegard E. Peplau, yang dikenal sebagai jiwa ibu
menyusui menerbitkan bukunya hubungan internasional dalam
keperawatan pada tahun 1952. Ia juga meang dikenal sebagai jiwa
ibu menyusui menerbitkan bukunya hubungan interpersonal dalam
keperawatan pada tahun 1952. la juga menerbitkan banyak artikel
dalam majalah-majalah professional dengan topik mulai konsep
interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan.

Pamfletnya prinsip dasar bagi konseling keperawatan yang


berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria pengalaman kerja. Dr.
Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO,
lembaga nasional kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. la
juga mantan direktur eksekutif dan presiden persatuan Perawat
Amerika dan anggota akademi keperawatan Amerika. Dia telah
bekeria/melayani sebagai konsultan keperawatan bag berbagai
Negara-negara asing dan bagian bedah umum angkatan udara US.
Pensiun pada tahun 1974 dan mash aktif dalam keperawatan.
Bukunya yang pernah di terbitkan pada tahun 1952 telah
diterbitkan kembali pada tahun 1988. Kontribusinya yang banyak
bagi keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam
komunikasi dan persepsinya mengenai keperawatan. Hildegrad
Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi dalam
keperawatan, sehubungan dengan bukunya teori parsial untuk
praktek keperawatan Peplau membahas mengenai tahap-tahap
proses hubungan antar-pribadi, peran dalam kerja keperawatan,
dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan sebagai satu
proses interpersonal.

b. Model Konsep Adaptasi Dan Teori keperawatan Hilldegard E. Peplau


Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal
Penjelasannya sebagai berikut:
1) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah
subjek yang langsung dipengaruhi.Oleh adanya proses interpersonal.
2) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, yang bersifat partisipatif,
sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesai
dengan fase proses interpersonal.
3) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi
dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh
perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan
hubungan interpersonal yang saling eksploitasi, resolusI. Setiap tahap
saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk
penyelesaian masalah.
5) Tahapan Inter Personal
Menurut Hildegard E Peplau dalam Keperawatan untuk mencapai
tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
c. Tujuan dan fase-fase hilldegard E. Peplau
1.) Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh,
perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang
paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan
pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian
bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk
ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk
menentukan tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator
dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan kebutuhan.
2). Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada
fase ini pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai. Respons berbeda-
beda pada fase ini.
а. Berpartisipasi dan interpendentdengan perawat
b. Anatimi dan independent
c. Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk
alternatif pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan
minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian
integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya,
mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan
sebagainya.
4). Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses.
Fokus pada fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat
dalam fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka.
Diana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan
kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar
mampu menjalankan secara sendiri.
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan


proses interaktif Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara
perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan
kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga
dan untuk membantu. Klien mencapai kemantapan pengembangan
kepribadian.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan
bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
4.2 Saran

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem


holistic yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini
mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan
jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang di kembangkan
pada pemantapan perkembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia Ann et al. 2011 . Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

( http://www.currentnursing.com/nursing.../interpersonal_theory.html.)

Particia A.Potter,Anne G.Perry (2009) Fundamental Keperawatan. Buku 1, ed.7.


Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai