Disusun Oleh
Kelompok VI :
1. Ratutriya (P00324018032)
2. Rini novianti (P00324018033)
3. Rofiatul jannah (P00324018034)
4. Runiatin (P00324018035)
5. Sagita septiahawa (P00324018036)
6. Sangrila (P00324018037)
7. Sindi (P00324018038)
8. Siti marwah almaeka (P00324018039)
9. Susi satriani (P00324018040)
10. Ucia Rorin (P00324018041)
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
masih banyak kekurangan dan kesalahan.Maka kami menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini.
Dengan makalah ini,kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kami serta pembaca pada umumnya.
penulis
KATA PENGANTAR .............................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
a) Kesimpulan...................................................................................................
b) Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Hak kesehatan reproduksi adalah hak asasi manusia yang seharusnya diperoleh
masyarakat khususnya akseptor Keluarga Berencana (KB) melalui pelayanan KB
berkualitas yang menjadi program pemerintah.Pelayanan berkualitas termasuk kualitas
medik, artinya menawarkan metode kontrasepsi yang cocok dengan pelayanan yang
tersedia, ditunjang dengan konseling yang tepat, dan tenaga penyelenggaranya (provider)
yang berkompeten secara teknis.Pelayanan juga harus mengakomodasi harapan
perempuan yang membutuhkan hubungan interpersonal agar dapat diketahui pandangan
dan pendapat perempuan tersebut (POGI, 2003).
II. Tujuan
PEMBAHASAN
Laporan ini merupakan ringkasan dari penilaian tersebut dan hasil dari revisi
pedoman penggunaan kontrasepsi. Revisi rekomendasi ini berisi bahwa wanita post
partum tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi selama masa 21
hari setelah melahirkan oleh karena resiko tinggi untuk mendapatkan tromboemboli
vena (TEV) selama masa ini. Masa 21-42 hari postpartum, pada umumnya wanita
tanpa faktor resiko TEV dapat memulai penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi,
tetapi wanita yang memiliki resiko TEV (riwayat TEV sebelumnya atau post
melahirkan secara caesar), tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi ini.Nanti,
setelah masa 42 hari postpartum, barulah tidak ada pembatasan penggunaan kontrasepsi
hormonal kombinasi yang berdasarkan pada keadaan pasien tersebut setelah
melahirkan.
KEBIASAAN KETERANGAN
Diet rendah garam menurangi Hipertensi bukan karena retensi
Hipertensi garam
Membatasi hubungan seksual untuk Dianjurkan untuk memakai kondom
Mencegah abortus dan kelahiran ada sel semen yang mengandung
premature prostaglandin tidak kontak langsung
dengan memicu kontraksi uterus
Pemberian kalsium untuk mencegah Kram pada kaki bukan semata mata
kram pada kaki disebabkan oleh kekurangan kalsium
Diet untuk mencegah bayi besar Bayi besar disebabkan oleh
gangguan metabolism pada ibu
seperti diabetes mellitus
Aktifitas dan mobilisasi/latihan (senam Berkaitan dengan peredaran darah dan
hamil dll) saat masa kehamilan menurut kontraksi otot
kejadian PEB,gestasional diabetes dan
BBLR dan persalinan SC
1. Keamanan bagi nakes karena interfensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah.
2. Meningkatkan kompetensi (koognitif)
3. Memenuhui tuntutan dan kewajiban sebagai professional dalam memberikan
asuhan yang bermutu
4. Memenuhi keputusan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
.
DAFTAR PUSTAKA
Ibu dan Bayi (Studi Kasus di Kabupaten BKelungkungdan Kabupaten Buleleng Provinsi
Bali). BuletinPenelitian Sistem Kesehatan Vol. 10 No. 4 Okt.2007: 321–330.
Rajul.2017 .Evidence Based KB, Macam- Macam Alat Kontrasepsi, Dan Implementasi
Hak Perempuan Dalam Keluarga Berencana (KB).Diakses dari pada 28 maret 2020.