Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
Pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran USK/
Rumah Sakit Jiwa Aceh
Banda Aceh
Disusun oleh:
Auda Nadira
2207501010115
Pembimbing:
dr. Fazil Amris, Sp. KJ
Segala puji dan syukur yang tak terhingga penulis haturkan kepada Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Obsessive
Compulsive Disorder” Penyusunan referat ini sebagai salah satu tugas dalam
menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa
di Rumah Sakit Jiwa Aceh, Banda Aceh,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Fazil Amris, Sp.KJ selaku
preseptor selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu
Kedokteran Jiwa atas waktu dan tenaga yang telah diluangkan untuk memberikan
bimbingan, saran, arahan, masukan, semangat, dan motivasi bagi penulis
sehingga referat ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Auda Nadira
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
2.1 Defenisi...................................................................................................
2.2 Epidemiologi...........................................................................................
2.3 Etiologi....................................................................................................
2.4 Patofisiologi............................................................................................
2.5 Gambaran Klinis.....................................................................................
2.6 Diagnosis.................................................................................................
2.7 Diagnosis Banding..................................................................................
2.8 Penatalaksaan..........................................................................................
2.9 Prognosis...............................................................................................11
2.10 Komplikasi..........................................................................................11
2.11 Pencegahan..........................................................................................12
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
DAFTAR SINGKATAN
CSTC : Cortico-Striatal-Thalamic-Cortical
1
2
2.1 Definisi
3
4
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
terjadi isolasi, afek dan impuls yang didapatkan darinya adalah dipisahkan dari
komponen ideasional dan dikeluarkan dari kesadaran.
Undoing (meruntuhkan) adalah suatu tindakan kompulsif yang dilakukan
dalam usaha untuk mencegah atau meruntuhkan akibat pikiran atau
impulsobsesional yang menakutkan. Reaksi formasi, melibatkan pola perilaku
yangbermanifestasi dan sikap yang secara sadar dialami yang jelas berlawanan
denganimpuls dasar.
2.4 Patofisiologi
terkontaminasi dan menolak untuk bersentuhan pada anggota lainnya pada kelaurga
mereka. Jika tanpa sengaja terkontaminasi mereka biasanya melakukan ritual
pembersihan sebanyak mungkin.7
2.6 Diagnosis
mengganggu karena bersifat intrusif dan tidak diinginkan, dan pada sebagian
besar individu menyebabkan kecemasan atau distress
2. Individu yang mengalami akan berupaya untuk mengabaikan atau menekan
pikiran, dorongan, atau gambaran tersebut, atau berupaya untuk
menetralkannya dengan pikiran lain atau dengan tindakan (misalnya
melakukan kompulsi)
Kompulsi didefinisikan sebagai hal berikut:
1. Perilaku repetitif (misalnya mencuci tangan, menyusun barang, atau
memeriksa) atau tindakan mental (misalnya berdoa, menghitung, atau
mengulang-ulang kata dalam pikiran) yang dirasakan oleh individu sebagai
sesuatu yang harus dikerjakan sebagai respon terhadap adanya obsesi atau
berdasarkan aturan tertentu yang harus diikuti dengan ketat
2. Perilaku atau tindakan mental tersebut ditujukan untuk mencegah atau
mengurangi kecemasan atau distress, atau mencegah kejadian atau situasi
yang menakutkan; namun perilaku atau tindakan mental tersebut secara
realistis tidak berhubungan dengan apa yang akan dinetralkan atau dicegah,
atau sangat jelas dilakukan secara berlebihan
2.8.1 Farmakoterapi
Pilih salah satu obat antidepresan di bawah ini dan berikan dengan dosis
adekuat yang relatif tinggi, dalam dosis terbagi (dicapai dengan titrasi dosis,
memerlukan waktu 1-3 minggu). 14
Tabel 2.1 Rekomendasi Farmakoterapi untuk Gangguan Obsesif Kompulsif
Nama Obat Dosis
Klomipramin 50-250 mg/hari
Fluosetin 20-80 mg/hari
Sertralin 50-200 mg/hari
Fluvoksamin 50-300 mg/hari
2. Jika masih tidak respons atau terdapat riwayat bunuh diri lakukan
electroconvulsive therapi (ECT).
3. Jika ECT gagal, berikan terapi kombinasil 2 SSRI, atau kombinasikan
SSRI, ECT, dan terapi perilaku. 14
2.9 Prognosis
Prognosis baik jika adanya penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik,
adanya peristiwa yang menjadi pencetus, gejala yang episodik.16
Prognosis buruk jika kompulsi yang diikuti onset masa kanak, kompulsi yang
bizarre, perlu opname, ada komorbiditas dengan gangguan depresi, adanya
kepercayaan yang mengarah ke waham dan adanya gangguan kepribadian (terutama
kepribadian skizotipal.16
2.10 Komplikasi
2.11 Pencegahan
Penyakit OCD ini tidak dapat dicegah. Diagnosis dini dan terapi yang sesuai
dapat mengurangi waktu yang pasien habiskan karena penyakit ini dan bisa
meningkatkan kualitas hidup penyandang OCD.17
BAB III
KESIMPULAN
12
14
DAFTAR PUSTAKA
9. Goodman, Wayne K.; Grice, Dorothy E.; Lapidus, Kyle A. B.; Coffey,
B. J. Obsussive Compulsive Disorder. (2014).
doi:doi:10.1016/j.psc.2014.06.004.