KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penyuluhan
ini dengan judul “Gangguan Obsesif Kompulsif”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dokter
pembimbing, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan masukan dan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar isi ................................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................2
1.4 Manfaat ................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................3
2.1 Definisi .................................................................................3
2.2 Epidemiologi ........................................................................3
2.3 Etiologi .................................................................................4
2.4 Diagnosis ..............................................................................4
2.5 Tata Laksana ..........................................................................7
2.6 Prognosis ..............................................................................8
BAB 3. KESIMPULAN ........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran klinis, penegakkan diagnosis, terapi dan
prognosis OCD.
1.4. Manfaat
Sebagai sumber informasi dan sumber wawasan untuk pembaca mengenai
OCD.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Obsesi merupakan ketekunan yang patologis dari suatu pikiran atau
perasaan yang tidak dapat ditentang yang tidak dapat dihilangkan dari kesadaran
oleh usaha logika, yang disertai dengan kecemasan (juga dikenal sebagai
perenungan [rumination]). Kompulsi merupakan kebutuhan yang patologis untuk
melakukan suatu impuls yang, jika ditahan, menyebabkan kecemasan; perilaku
berulang sebagai respons suatu obsesi atau dilakukan menurut aturan tertentu, tanpa
akhir yang sebenarnya dalam diri selain daripada untuk mencegah sesuatu terjadi
di masa depan.3
Obsesi atau kompulsi pada gangguan obsesi kompulsi harus menyebabkan
gangguan yang berarti, mengonsumsi waktu, dan secara signifikan
menginterferensi rutinitas pasien, fungsi okupasi, aktivitas sosial atau hubungan
sosial pasien.3
2.2 EPIDEMIOLOGI
Pada studi Epidemiological Catchment Area, ditemukan prevalensi
gangguan obsesif-kompulsif adalah sebanyak 2,5%. Penemuan terapi dan edukasi
yang efektif kepada pasien telah secara signifikan meningkatkan identifikasi pasien
dengan gangguan ini. Insidensi gangguan obsesif lebih banyak pada pasien
dermatologi dan pasien-pasien bedah plastik.4
Tidak terdapat perbedaan prevalensi diantara berbagai ras dan etnik,
walaupun preokupasi patologi spesifik mungkin bervariasi seiring dengan kultur
dan agama. Prevalensi gangguan obsesif kompulsif sama pada laki-laki dan wanita,
walaupun gangguan ini lebih sering ditemukan pada anak laki-laki atau remaja laki-
laki dan cenderung ditemukan pada wanita pada usia dua puluhan.4
4
2.3 ETIOLOGI
Faktor biologis3
Neurotransmitter
Sistem Serotonergik. Data menunjukkan obat-obat serotonergik lebih efektif
dalam tatalaksana gangguan obsesif-kompulsif dibandingkan dengan obat-obat
yang mempengaruhi neurtransmitter lain, tapi mengenai apakah serotonin terlibat
sebagai penyebab gangguan ini masih belum jelas.
Sistem Noradrenergik. Belakangan ini, sedikit bukti menunjukkan adanya
disfungsi sistem noreadrenergik pada gangguan obsesif-kompulsif. Beberapa
laporan menunjukkan perkembangan dari gangguan ini dengan penggunaan
clonidine oral (Catapres), obat yang menurunkan kadar norepinefrin dari saraf
presinaptik.
Neuroimunologi. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan positif
antara infeksi streptokokus dan gangguan obsesif-kompulsif. Infeksi streptokokus
β-hemolitikus grup A dapat menyebabkan demam rematik, dan kira-kira 10-30 %
dari pasien menunjukkan gejala Sydenham Chorea dan menunjukkan gejala
obsesif-kompulsif.
Genetik. Data menunjukkan bahwa gangguan obsesif kompulsif memiliki
komponen genetik yang signifikan. Orang dengan anggota keluarga gangguan
obsesif-kompulsif memiliki kemungkinan tiga kali hingga lima kali lebih mungkin
terkena gangguan ini dibandingkan dengan orang yang tidak ada riwayat
keluarganya. Namun, data tersebut belum menentukan faktor herediter yang
berpengaruh terhadap transmisi gangguan tersebut.
2.4 DIAGNOSIS
Adapun pedoman diagnostik gangguan obsesif-kompulsif menurut
Penggolongan Pedoman Diagnostik Gangguan Jiwa III, adalah sebagai berikut:5
F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif
Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan
kompulsif, atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya
dua minggu berturut-turut.
5
2.6 PROGNOSIS
Lebih dari setengah pasien gangguan obsesif kompulsid mengalami onset
gejala yang tiba-tiba. Onset gejalanya kira-kira 50-70 persen terjadi setelah pasien
mengalami kejadian yang menekan pasien, seperti kehamilan, masalah seksual,
kematian anggota keluarga. Karena banyak pasien yang menyembunyikan
gejalanya, mereka sering menunda 5-10 tahun sebelum pergi berkonsultasi ke
psikiater. Kesembuhan biasanya terjadi agak lama; beberapa pasien mengalami
kesembuhan yang berfluktuasi dan ada yang konstan.3
BAB 3
KESIMPULAN
9
10
DAFTAR PUSTAKA