I
PENDAHULUAN
UPT SMP Negeri 2 Adiluwih adalah sekolah yang terletak didaerah terpencil
yaitu di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu, yang berdiri pada tahun 1997.
Dalam perkembangannya sekolah ini terus mengalami kemajuan yang sangat berarti ,
pada tahun 2019 UPT SMP Negeri 2 Adiluwih menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional
dimaksud sekolah adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik
dan ideal untuk mendapatkan ilmu dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi
sudah barang tentu tidak melakukan kegiatan seperti membakar sampah, dan
Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) jika didata mencapai 667 batang pohon ( Data
masalah yang dihadapi oleh Tim pengolahan sampah dan warga UPT SMP Negeri 2
1
Adiluwih Oleh sebab itulah kami tertarik ingin menyelesaikan permasalahan yang
ada, maka judul dalam makalah penelitian ini yaitu “Penerapan Metode Praktik dan
Penugasan Terstruktur Dalam Aktivitas Pembuatan Pupuk Kompos dan Cair Dapat
Meningkatkan Cara Bercocok Tanam Di Lahan UPT SMP Negeri 2 Adiluwih tahun
2021" Dengan makalah penelitian ini nantinya permasalah sampah organik yang
menumpuk dapat dimanfaatkan dan dijadikan inovasi perubahan agar warga sekolah
dapat merawat tanaman dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk cair yang
B. Identifikasi Masalah
disimpulkan bahwa beberapa masalah yang terjadi dalam mengatasi sampah yang
cair organik
d. Hasil wira usaha dalam penerapan menggunakan pupuk kompos dan pupuk cair
organik ; dan
Untuk itu diperlukan peningkatan kualitas praktik pembuatan pupuk kompos dan
2
sehingga dapat meningkatkan aktivitas sekaligus meningkatkan wira usaha sekolah
C. Rumusan Masalah
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
organik
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini , maka perlu
3
Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru. Kegiatan penugasan
3. Pupuk Kompos
dijadikan pupuk cair setelah dicampur dengan air , air gula dan EM 4
5. Aktivitas Bercocok Tanam Dilahan UPT SMP Negeri 2 Adiluwih adalah
aktifitas. Dalam hal ini aktifitas bercocok tanam dilahan UPT SMP Negeri 2
Adiluwih.
E. Asumsi
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII.D SMP Negeri 2 Adiluwih
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester genap tahun ajaran
pelajaran 2021/2022
3. Materi yang disampaikan adalah pembuatan pupuk kompos dan dengan tahap
4
F. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk Penerapan Metode Praktik dan
Negeri 2 Adiluwih tahun 2021. Secara khusus, tujuan penelitian adalah mengetahui:
Pembuatan Pupuk Kompos dan Cair Dapat Meningkatkan Cara Bercocok Tanam
Pembuatan Pupuk Kompos dan Cair dapat meningkatkan wira usaha sekolah
Pembuatan Pupuk Kompos dan Cair dapat Mengerti Dampak penggunaan pupuk
G. Manfaat Penelitian
dan Cair Dapat Meningkatkan Cara Bercocok Tanam Di Lahan SMP Negeri 2
5
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan (paikem). Pembelajaran yang
cenderung lebih banyak didominasi oleh guru dengan memberi catatan dan
6
BAB.II
KAJIAN PUSTAKA
A. Aktivitas
keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi
baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Sedangkan Belajar menurut
Oemar Hamalik (2001: 28), adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu
sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Jika seseorang telah belajar maka
akan terlihat terjadinya perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku
tersebut.
aktivitas belajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung
dengan baik. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang
meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum
jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan
banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak
Jadi peneliti berkesimpulan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan
belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab
7
dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar
aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas, 2005 :
31, belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan
siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar
B. Metode Praktik
dimiliki oleh guru atau pelatih yang ditunjuk, setelah didemonstrasikan, siswa
Metode praktik ini sangat efektif menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan seperti Bagaimana Prosesnya? Terdiri dari unsur apa? Cara mana yang
induktif.
8
5. Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/praktif yang kita
laksanakan.
1. Praktik akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang dipatikan tidak
2. Praktik menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana
para siswa dapat ikut bereksperimen dan menjalankan aktivitas itu pengalaman
pribadi
5. Manakala setiap orang diminta dipratekan dapat menyita waktu yang banyak
organik
6 Praktik bercocok tanam dengan pupuk buatan sendiri yaitu pupuk organik
seseorang dalam malakukan suatu usaha untuk dirinya sendiri yang menjadi tanggung
kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Charles dalam
untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Sedangkan kata menentukan berasal dari kata“tentu” yang berarti pasti. Menentukan
mendapatkan sesuatu secara tepat dan efektif. Yaitu suatu kemampuan membuat
sampai dengan pupuk yang akan dikemas setelah itu dipasarkan . Kemudian
kompos dan cair produk sendiri dengan cara bercocok tanam sebagai nilai tambah
10
Adapun kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan mengolah
disekitar sekolah Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental atau
otak. Menurut Benyamin S. Bloom dkk, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak
adalah termasuk dalam ranah kognitif. Menurut Bloom ada beberapa indikator yang
menentukan dampak faktor faktor pupuk kimia terhadap kehidupan mahluk akan kita
C. Penugasan Terstruktur
pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk
Kegiatan penugasan terstruktur bisa berupa tugas individu maupun tugas kelompok.
11
C.. Pupuk Kompos Organik
1 Pupuk Kompos
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama.
pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang
Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa
ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta
bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan
yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap
dan basah.
Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di
alam. Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu
yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses
dilakukan dengan benar, proses hanya berlangsung selama 1—3 bulan saja, tidak
sampai bertahun-tahun.
Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga
dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat
mencegah lapisan kering pada tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga
Kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk
anorganik. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang
sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Namun, dilihat dari
12
keuntungan yang bisa diberikan kompos untuk tanah dan tanaman, rasanya tidak rugi
Keuntungan yang diberikan kompos tidak hanya untuk saat ini, tetapi untuk jangka
panjang hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Saat ini sudah banyak masyarakat
yang mulai beralih untuk menggunakan pupuk organik, salah satunya adalah kompos.
Karena menggunakan bahan organik yang sudah dianggap sampah, harga pupuk
Cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga ini tidak rumit-rumit amat,
Sebelum terjun langsung untuk membuatnya, kamu perlu tahu dulu sampah seperti
Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah
kompos disebut juga sebagai pupuk yang terdiri atas daun, jerami, alang-alang,
rumput, dedak padi, batang jagung, sulur, dan bahan organik lain. Pengomposan
sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tindakan dari manusia
Kemudahan cara pembuatan dan kandungan hara yang terdapat dalam kompos
Artikel di Katadata.co.id Penulis: Siti Nur Aeni , Editor: Siti Nur Aeni : 2022, dengan
Membuatnya" , https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/618e26017baee/mengenal-
untuk Kesuburan Tanah Kompos memiliki peran penting untuk kesuburan tanah baik
dari aspek fisik, kimia, biologi, dan aspek penting lain. Mengutip dari JRL Vol 6. No.
1, berikut beberapa manfaat pupuk kompos untuk kesuburan tanah jika dilihat dari
berbagai aspek. 1. Manfaat pupuk kompos dari aspek fisik Kompos mengandung
13
materi genetik yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Fraksi materi genetik
merupakan koloid dengan muatan listrik negatif dan dapat berkoagulasi dengan kation
dan partikel tanah. Sehingga membuat struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik.
lebih kompak dan membuat tanah berlempung menjadi lebih remah. Agregasi tanah
mikroorganisme. Apabila struktur dan tekstur tanah baik maka pertumbuhan akar
tanaman juga semakin baik. Hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap
penyerapan nutrisi dari tanah untuk proses pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
di Katadata.co.id , https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/618e26017baee/mengenal-
( Penulis: Siti Nur Aeni dan sekaligus sebagai editor Editor: Siti Nur Aeni : 2022) .
Manfaat pupuk kompos berdasarkan dari aspek fisik tanah, bisa meningkatkan laju
infiltrasi air di tanah. Dan mempengaruhi warna tanah serta meningkatkan kapasitas
penyerapan panas. Apabila retensi panas yang baik, maka pertumbuhan tanaman juga
baik. Pemberian kompos juga bisa mencegah erosi tanah, terutama tanah miring.
Penulis Artikel: Siti Nur Aeni sekaligus selaku Editor, Siti Nur Aeni ini telah tayang
Membuatnya" , https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/618e26017baee/mengenal-
pupuk-kompos-dari-manfaat-hingga-cara-membuatnya .
Manfaat pupuk kompos dari aspek fisik Kompos mengandung materi genetik yang
dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Fraksi materi genetik merupakan koloid dengan
muatan listrik negatif dan dapat berkoagulasi dengan kation dan partikel tanah.
Sehingga membuat struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik. Advertisement
14
Penambahan pupuk kompos akan membuat tanah berpasir menjadi lebih kompak dan
membuat tanah berlempung menjadi lebih remah. Agregasi tanah ini disebabkan oleh
struktur dan tekstur tanah baik maka pertumbuhan akar tanaman juga semakin baik.
Hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi dari tanah
Artikel penulis dan Editor Siti Nuraeni ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul
kompos-dari-manfaat-hingga-cara-membuatnya
Manfaat pupuk kompos dari aspek kimia Pupuk kompos memiliki kemampuan untuk
yang terbuat dari bahan organik juga mengandung unsur hara makro dan mikro yang
dibutuhkan tanaman. Beberapa unsur hara makro yang terkandung dalam kompos
antara lain nitrogen, fosfor, potasium, magnesium, dan unsur penting lainnya.
Sedangkan kandungan unsur hara mikro yang ada di kompos seperti besi, sulfur,
mangan, tembaga, seng, boron, dan molibdenum. Kompos juga memiliki kemampuan
tanaman tidak akan menyerap mineral beracun yang mempengaruhi pertumbuhan dan
hasil tanaman tersebut. Kompos juga bisa membantu membebaskan karbon dioksida.
Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan proses fotosintesis. 3. Manfaat pupuk
kompos dari aspek biologis Jika dilihat dari aspek biologis, pupuk kompos
membantu pembentukan struktur tanah yang baik. Kompos juga bisa merangsang
15
kompos bisa meningkatkan kualitas pupuk organik ini dan berguna meningkatkan
kesuburan tanah. 4. Manfaat pupuk kompos dari aspek lain Jika dilihat dari aspek lain,
tanaman seperti tomat, padi kedelai, kacang polong, dan sebagainya. Baca Juga
Pupuk NPK, Penyedia Unsur Hara Makro yang Penting Bagi Tanaman Jenis dan
sebagai sumber kompos. Berikut beberapa jenis bahan organik yang biasanya
tanaman pertanian cukup tinggi sehingga berguna sebagai sumber energi untuk
mikoorganisme tanah. Hara yang terdapat dalam sisa tanaman bisa dimanfaatkan
untuk dekomposisi. Jika digunakan sebagai mulas, sisa tanaman ini dapat menjaga
kehilangan air di permukaan tanah dan mencegah erosi. 2. Kotoran hewan Sumber
pupuk kompos lainnya yaitu kotoran hewan. Komposisi hara yang ada di kotoran
hewan tergantung dari jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi hewan tersebut.
Meskipun demikian unsur hara di kotoran hewan lebih rendah dibandingkan pupuk
kimia. Maka dari itu, aplikasi kotoran hewan untuk pupuk harus lebih banyak. 3.
Sampah kota Sampah kota yang dapat digunakan sebagai sumber kompos yaitu
sampah organik. Selama ini banyak sampah organik dari perkotaan misalnya dari
hotel dan restoran yang dibuang begitu saja. Padahal jika olah, sampah tersebut bisa
menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman. Baca Juga Pupuk Pentingnya
Mengelola Sampah Organik Cara Membuat Pupuk Kompos dari Bahan Sisa Panen
Pupuk kompos bisa dibuat dari berbagai bahan organik yang diproses melalui
aktivitas biologi dengan kondisi terkontrol. Sisa panen seperti jerami padi bisa
16
bahan dan cara membuat pupuk kompos dari jerami padi. Siapkan bahan yang
cara menyiramkan secara merata atau meletakannya di setiap lapisan setebal kurang
lebih 30 cm. Tumpuk bahan kompos dan tutup dengan plastik mulsa. Penutupan ini
bertujuan untuk menjaga kelembapan, kadar air, dan suhu selama pengomposan.
Biarkan selama kurang lebih 4 minggu. Apabila kompos sudah berwarna cokelat
kehitaman dengan tekstur lunak dan tidak beraroma menyengat, maka kompos
tersebut telah matang dan siap digunakan. Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun
Kompos juga bisa terbuat dari dedaunan yang berserakan. Cara membuat pupuk
kompos dari daun tidaklah sulit. Melansir dari Prosiding Seminar Hasil Pengabdian
daun. Pertama, siapkan bahan yang dibutuhkan seperti daun-daunan, kotoran ayam,
arang sekam, EM4, gula pasir, dan air. Pembuatan starter yang dilakukan dengan cara
melarutkan gula dengan air. Setelah itu tambahkan EM4 dalam starter tersebut sesuai
dengan takaran yang telah ditentukan. Kemudian diamkan starter selama 24 jam.
Campur bahan-bahan seperti daun, kotoran ayam, dan arang sekam. Siram bahan
tersebut dengan starter lalu aduk sampai merata. Diamkan kompos tersebut selama
kurang lebih 17 hari. Apabila bahan tersebut sudah berwarna kehitaman, maka
kompos telah siap digunakan. BACA JUGA Mengenal Pupuk Urea, Penyedia
Nitrogen yang Penting untuk Tanaman Aplikasi Pupuk Kompos Setelah kompos
pupuk kompos pada tanaman budidaya. Aduk kompos yang telah matang. Siapkan
tanah atau media tanam yang akan diberi pupuk. Dosis pemberian pupuk bisa
disesuaikan dengan luas lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman. Tumbuhkan
17
tanaman di atas tanah atau lahan yang telah dipupuk. Kemudian lakukan perawatan
seperti penyiraman, perawatan hama dan patogen, serta perawatan penting lainnya.
Penulis Artikel ini adalah Siti Nur Aeni telah tayang di Katadata.co.id dengan judul
Membuatnya" , https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/618e26017baee/mengenal-
pupuk-kompos-dari-manfaat-hingga-cara-membuatnya.
Meskipun dapat dibuat dari sampah rumah tangga, namun bukan berarti semua jenis
Beberapa sampah organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos ini di antaranya
ialah:
Ada juga nih beberapa sampah daur ulang rumah tangga namun tak bisa dimanfaatkan
18
Setelah mengetahui bahan mana yang bisa dan tak bisa dipakai, mari lanjut membahas
Sampah yang dihasilkan oleh tim Zonasi yaitu dau-daunan, punya nilai dan fungsi
lebih jika diolah dengan tepat. Salah satunya adalah sampah basah seperti sisa
makanan, daun-daunan yang bisa diolah menjadi pupuk kompos. Untuk kamu yang
gemar bercocok tanam, pastinya tahu bahwa pupuk kompos dibutuhkan untuk
Sebelum masuk ke cara membuat pupuk kompos, siapkan dulu alat dan bahan yang
dibutuhkan.
– Sarung tangan
– Pupuk kandang
– Tong pembusukan sampah
– Air
– Larutan gula
– EM4.
Selesai menyiapkan alat dan bahan tersebut, Baru masuk ketahap pembuatan Pupuk
Kompos Organik antara lain :
1. Pemilahan sampah
2. Penggilingan
19
3. Pengomposan
4. Pengepakan
Keterangan:
1. Pemilahan sampah
belakang masalah yang dihadapi oleh Tim pengolahan sampah dan warga
UPT SMP Negeri 2 Adiluwih, Salah satu cara mengatasi hal ini dengan cara
membuat pupuk kompos organik, bahan pupuk yang ada di pembuangan kotak
sampah induk dipilah-pilah untuk memilih bahan yang bisa dijadikan pupuk
kompos dikumpulkan.
2. Penggilingan
menggiling sampah tersebut dengan mesin giling agar bahan pupuk kompos
3. Pengomposan
pupuk kompos hasil gilingan tadi dicampur dengan pupuk kandang kemudian
siapkan air sudah dicampur dengan EM. 4 dan cairan gula kemudian campur
dan diaduk hingga basah bahan pupuk organik dan pupuk kandang tadi hinga
20
rata terkena basah air. Setelah selesai diaduk masukan ketong-tong yang telah
disediakan.
4. Pengepakan
Setelah proses pengomposan jadi kurang lebih 3 bulan pupuk siap dipakai dan
dipaking sesuai dengan keinginan dan langsung bisa dikirim kepasaran yang
kimia. Bahan kimia yang tak terserap oleh tanaman, akan tertinggal di dalam
tanah. Zat kimia ini nantinya akan mengikat molekul tanah, membuatnya tak
gembur lagi dan kering. Setelah kering, tanah akan lengket dan keras.
tanah menjadi tidak subur. Dampak lainnya, akar tanaman menjadi lunak dan
tidak bisa lagi menyerap nutrisi secara maksimal. Akhirnya, tanaman akan
Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses
pengomposan.
21
a) . Pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang
telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa
pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik
cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya
saja wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang
Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita
tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya
b) . Pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan
dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material
organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk
cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan
tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan
pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini
Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam.
Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik
padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara
untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan
terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.
22
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan
batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik
cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai
bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang
pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk
yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai
overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga
akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus
Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam
tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan
angka persisnya, bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu
pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan
unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat
tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk
mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.
23
Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan
pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol
plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku.
Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga
Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah
diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara.
Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup
tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah
matang.
saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau
kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila
Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan
sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk
24
perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi
E. Bercocok Tanan
penanaman, pemupukan, perawatan dan pasca panen yang merupakan sumber hayati
pada area lahan tertentu untuk diambil manfaat hasil panenanya. Atau dengan maksud
bercocok tanam menuurut kamus bahasa Indonesia adalah mengolah lahan dengan
cara menanam bibit dan biji-bijian , batang atau umbi sampai menghasilkan bunga
Berdasarkan pendapat diatas, kerangka pikir adalah suatu anggapan yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti yang berisikan hubungan variabel terikat dengan variabel
bebas dari tiori tersebut peneliti menggunakan pola pikir sebagai berikut: Bahwa
Pupuk Kompos dan Cair Dapat Meningkatkan Cara Bercocok Tanam Di Lahan UPT
25
5. Praktik dan tugas tersetruktur pengepakan sampah organik cair
6. Praktik dan tugas tersetruktur menanam , memelihara tanaman yang ada
dilingkungan dengan perlakuan menggunakan pupuk kompos dan cair organik dan
berupaya meninggalkan pupuk kimia
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Oja dan Sumarjan (dalam titik sugiarti, 1997 : 8) ada 4 macam
bentuk penelitian inovasi sekolah , yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti,
(2) penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simulatif terinteratif dan
kolaboratif dengan warga sekolah dan di dalam proses belajar diluar kelas yang
bertindak sebagai pelaksana adalah tim kerja pengelola sedangkan tim peneiti
pengamat (peneliti). Tujuan utama dari penelitian inovasi sekolah ini adalah
26
meyelesaikan masalah semakin banyaknya penumpukan sampah di UPT SMP
Negeri 2 Adiluwih dimana peneliti secara penuh terlibat dala penelitian mulai dari
Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan tim lain yaitu tim zonasi
bersih lingkungan . Dengan cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh warga
sekolah dan bisa mendapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data
yang diperlukan.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek penelitian
B. Rancangan Penelitian
27
kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis,
2003:3)
suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk
Inovasi Sekolah terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
tim pengamat
dikenal perilaku yang sama ( alur kegiatan yang sama dan membahas satu sub
pokok bahasan yang diahiri dengan tes praktek di akhir masing-masing putaran.
28
Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system kerja yang
dilaksanakan.
C. Instrumen Penelitian
1. Silabus
dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masig RPP berisi
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati aktivitas siswa
dan guru selama proses mengelola pembuatan pupuk organik dan pupuk cair.
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan
29
6. Lembar observasi penilaian kinerja siswa ranah psikomotor
pengolahan metode praktek dan tugas terstruktur , observasi aktivitas siswa dan
guru angket motivasi siswa dan tes praktek dan tugas terstruktur.
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prilaku yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa
terhadap kegiatan praktik dan tugas tersetruktur serta aktivitas siswa selama proses
pembuatan pupuk organik dan pupuk cair. setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa tes praktek pada setiap akhir putaran, Analisa ini
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperlukan
30
= Jumlah semua nilai siswa
= Jumlah siswa
Ada dua kategori ketuntasan mengelola pembuatan pupuk organik dan pupuk
telah tuntas belajar bila di kelas tersebut mendapat 85% yang telah mencapai
berikut:
%= dengan
31
= Jumlah Rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
dimana P = Persentase
N = Jumlah responden
rating scale, hal ini dimaksudkan apakah penelitian bisa dihentikan atau
a. Ranah Psikomotor
direncanakan, yaitu antara 1-3 (1= kurang tepat, 2 = cukup dan 3 = tepat) untuk
- Dibuat rentang skor dan dikonversi menjadi nilai praktik dan tersetruktur
sebagai pedoman penilaian.
32
No Rentang skor Nilai Pembuatan Predikat
pupuk kompos
dan cair
1 11-12 A Baik sekali
2 9-10 B Baik
3 7-8 C Cukup
4 5-6 K Kurang
5 3-4 KS Kurang sekali
Mutu Pembelajaran dikatakan baik apabila siswa yang mendapat nilai diatas 70
b. Ranah Afektif
direncakanakan yaitu antara 1-4 (1= kurang baik, 2 cukup baik, 3 = baik, 4 =
- Dibuat rentang skor dan dikonversi menjadi nilai praktik dan tersetruktur
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
tersetruktur yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-
siswa. Adapun proses tugas praktik mengacu pada rencana pelajaran yang
Pada akhir proses proses tugas praktik siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui keberhasln siswa dalam proses proses tugas
praktik yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
35
Tabel 4.1. Pengelolaan proses tugas praktik dan tugas terstruktur pada siklus I
pertemuan 1
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan Pembuatan Pupuk kompos dan cair
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 2 2 2
2. Menyampaikan tujuan pembuatan Pupuk kompos 2 3 2,5
dan cair
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3 3 3
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan 3 3 3
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 3 3 3
mempresentasikan hasil kegiatan praktik dan
tugas terstruktur 3 3 3
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 3 3 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 3 2 2,5
2. Guru Antusias 2 2 2
Jumlah 32 32 32
Keterangan : Nilai : Kriteria
a : Tidak Baik
b : Kurang Baik
c : Cukup Baik
d : Baik
terjadi pada siklus I. dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada
tabel berikut
36
Tabel 4.2 Aktivitas Tim Kerja Dan Siswa Pada Siklus I pertemuan 1
No Aktivitas guru yang diamati Persentase
No
1 Menyampaikan tujuan 5,0
2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah 8,3
3 Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya 8,3
4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 6,7
5 Menjelaskan materi yang sulit 13,3
6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 21,7
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 10,0
8 Memberikan umpan balik 18,.3
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 8,3
No Aktivitas siswa yang diamati
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 22,5
2 Membaca buku siswa 11,5
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 18,8
4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 14,4
5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9
6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 5,2
7 Menulis yang relevan dengan proses tugas praktik 8,9
8 Merangkum pembelajaran 6,9
9 Mengerjakan tes evaluasi 8,9
22,5 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah bekerja dengan
sesama anggota kelompok, diskusi antar siswa dengan guru, dan membaca
penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh
siswa.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Pembuatan Pupuk Kompos dan Cair
Siswa Pada Siklus I pertemuan 1
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata tes pembuatan pupuk kompos 76,15
dan cair
2 Jumlah siswa yang tuntas dalam pembuatan 24
pupuk kompos
3Per Prosentase ketuntasan belajar 61,54
pembuatan pupuk kompos dan cair siswa adalah 76,15 dan ketuntasan belajar
pembuatan pupuk kompos dan cair mencapai 61,54 % atau ada 24 siswa dari
siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai 70 hanya sebesar 61,54% lebih kecil dari persentase
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena
siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksud dan
tugas tersetruktur.
38
Berarti siswa yang mendapat nilai diatas 70 sebanyak 61, 54%, secara
klasikal termasuk kategori belum tuntas pembuatan pupuk kompos dan
cair.
2. Ranah Afektif
- Siswa yang mendapat nilai C sebanyak 6 (15,38%)
- Siswa yang mendapat nilai B sebanyak 26 (66,6%)
- Siswa yang mendapat nilai A sebanyak 7 (17,95%)
Berarti siswa yang mendapat nilai diatas C sebanyak 84,62%, secara
klasikal termasuk kategori tuntas pembuatan pupuk kompos dan cair.
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikt
1. Tim kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Tim kurang baik dalam pengelolaan waktu
3. Siswa kurang bisa antusias selama pembelajaran berlangsung
e. Revisi
d. Refisi
ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan
1. Tim Kerja perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa akan lebih jelas
siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan
dilakukan.
catatan.
3. Tim Kerja harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa
39
Tabel 4.1. Pengelolaan Pembuatan Pupuk Kompos dan Cair Pada Siklus I
Pertemuan 2
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 2 2 2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 3 2,5
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3 3 3
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
I
3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan 3 3 3
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 3 3 3
mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 3 3 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 3 2 2,5
2. Guru Antusias 2 2 2
Jumlah 32 32 32
Keterangan : Nilai : Kriteria
a : Tidak Baik
b : Kurang Baik
c : Cukup Baik
d : Baik
pupuk kompos dan cair, pengelolaan waktu dan siswa antusias. Keempat
kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada
tabel berikut
40
Tabel 4.2 Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I pertemuan 2
No Aktivitas guru yang diamati Persentase
No
1 Menyampaikan tujuan 5,0
2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah 8,3
3 Mengkaitkan dengna pelajaran berikutnya 8,3
4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 6,7
5 Menjelaskan materi yang sulit 13,3
6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 21,7
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 10,0
8 Memberikan umpan balik 18,.3
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 8,3
No Aktivitas siswa yang diamati
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 22,5
2 Membaca buku siswa 11,5
3 Bekerja dengan sesame anggota kelompok 18,8
4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 14,4
5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9
6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 5,2
7 Menulis yang relevan dengan KBM 8,9
8 Merangkum pembelajaran 6,9
9 Mengerjakan tes evaluasi 8,9
konsep yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah
22,5 %. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah bekerja dengan
sesama anggota kelompok, diskusi antar siswa dengan guru, dan membaca
dan cair dengan metode praktik dan tugas terstruktur sudah dilaksanakan
41
dengan baik, walaupun peran tim kerja masih cukup dominant untuk
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Pembuatan Pupuk Kompos Dan Cair
Siswa Pada Siklus I pertemuan 2
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata tes pembuatan pupuk kompos dan 76,15
cair
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar pembuatan 24
pupuk kompos dan cair
Per sentase ketuntasan belajar pembuatan
3 pupuk kompos dan cair 61,54
pupuk kompos dan cair siswa adalah 76,15 dan ketuntasan belajar mencapai
61,54 % atau ada 24 siswa dari 32 siswa sudah tuntas belajar pembuatan
pupuk kompos dan cair . Hasl tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar pembuatan pupuk kompos
dan cair , karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 61,54%
lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa
42
- Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 24 (61,54%)
Berarti siswa yang mendapat nilai diatas 70 sebanyak 61, 54%, secara
klasikal termasuk kategori belum tuntas.
2. Ranah Afektif
- Siswa yang mendapat nilai C sebanyak 6 (15,38%)
- Siswa yang mendapat nilai B sebanyak 26 (66,6%)
- Siswa yang mendapat nilai A sebanyak 7 (17,95%)
Berarti siswa yang mendapat nilai diatas C sebanyak 84,62%, secara
klasikal termasuk kategori tuntas.
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari
hasil pengamatan sebagai berikt
1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3. Siswa kurang bisa antusias selama pembuatan pupuk kompos dan cair
berlangsung
e. Revisi
d. Refisi
ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa an lebih jelas dalam
43
Siklus II Pertemuan 1
a. Tahap perencanaan
kompos dan cair yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses
pembuatan pupuk kompos dan cair mengacu pada rencana pelajaran dengan
belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah peneliti dibantu oleh seorang tim
Pada akhir proses pembuatan pupuk kompos dan cair siswa diberi tes
tes praktek II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
44
Tabel 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II pertemua 1
Penilaian Rata-
Aspek yang diamati
No P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 3,5
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama 3 4 3,5
siswa.
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4 4 4
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan 4 4 4
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 4 4 4
mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 4 3,5
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 4 3 3,5
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 41 43 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
a : Tidak Baik
b : Kurang Baik
c : Cukup Baik
d : Baik
belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh tim kerja dengan
yang cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak
hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan
45
yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga
mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka lakukan.
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas tim kerja yang paling
melakukan latihan yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I aktivitas ini
46
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling diminan pada siklus II
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II pertemuan
1
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata tes formatif 81,79
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 35
3Per Prosentase ketuntasan belajar 89,74
tugas terstruktur sebesar 81,79 dan dari 39 siswa yang telah tuntas
Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I.
47
pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami
1. Ranah Psikomotor
2. Ranah Afektif
Mengingat hasil observasi selama siklus II nilai yang diperoleh siswa dalam
d. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dngan
48
1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
cukup besar.
e. Refisi Pelaksanaan
dan tugas terstruktur dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil
baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yuang perlu
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
dapat tercapai.
49
Tabel 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II pertemua 2
Penilaian Rata-
Aspek yang diamati
No P1 P2 rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 3,5
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama 3 4 3,5
siswa.
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4 4 4
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan 4 4 4
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 4 4 4
mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 4 3,5
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias 4 3 3,5
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 41 43 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
a : Tidak Baik
b : Kurang Baik
c : Cukup Baik
d : Baik
Dari tabel diatasm tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar
mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh tim kerja dengan menerapkan metode
cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai
optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk
praktik dan tugas terstruktur diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang
50
telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas tim kerja yang paling
melakukan latihan yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I aktivitas ini
51
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II
(17,9%). Diskusi antar siswa / antara siswa dengan tim kerja (13,8%),
81,79 dan dari 32 siswa yang telah tuntas sebanyak 32 siswa an 4 siswa
belajar pembuatan pupuk kompos dan cair yang telah tercapai sebesar
pembuatan pupuk kompos dan cair pada siklus II ini dipengaruhi oleh
52
terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dala
dan tugas terstruktur dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa , serta hasil
pupuk kompos dan cair sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan
dan cair sehingga tujuan pembuatan pupuk kompos dan cair dapat tercapai.
pembelajaran dengan metode praktek dan tugas tersetruktur (siklus II) dengan
metode praktik dan tugas terstruktur. Berdasarkan hasil angket siswa pada
lampiran diperoleh hasiol analisi angket motivasi siswa pada tabel berikut:
54
Tabel 4.7. Angket Siswa Terhadap model Pembelajaran Metode Praktik dan tugas
tersetruktur
Jumlah dalam persen Jumlah rata-rata dalam
N persen
Indicator No pertanyaan
o
SS S TS STS SS S TS STS
I Kegiatan 2,5,7,8,9, 21 104 32 4 17 80 3 0
pembelajaran 26,28,30, 5 3
dalam 31,32,34,35,3
pembelajaran 6
metode praktik
dan tugas
tersetruktur
II Materi yang 3,24,25, 10 379 10 12 18 63 17 2
diajarkan 27,29,33 9 0
dengan
pembelajaran
metode pratik
dan tugas
tersetruktur
III Kegiatan 1,4,6,10 14 533 28,9 29 15 53 29 3
praktik dan 11,12,13, 9
tersetruktur 14,22,23
dalam
pembelajaran
metode praktik
dan tugas
terstruktur
IV Penggunaan 15,16,17, 53 516 11 19 8 73 16 7
ujian praktik 18,19,20,21 2
dan tersetruktur
dalam kegiatan
pembelajaran
metode praktik
dan terstruktur
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
jumlah rata-rata dalam persen menunjukkan bahwa 80% siswa setuju dengan
kegiatan pembelajaran metode praktik dan tugas terstruktur 63% setuju dengan
materi yang diajarkan dengan metode praktik dan tugas terstruktur , 53% setuju
55
dan tugas terstruktur dan 73% siswa setuju dengan penggunaan ujian praktik
B. Pembahasan
terbimbing memiliki dampak positif dalam pembuatan pupuk kompos dan cair
organik meningkatkan aktivitas bercocok tanam dilahan sekolah. Hal ini dapat
61,54%, 84,62 % dan 100 % . pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara
pupuk kompos dan cair dengan menerapkan metode praktik dan terstruktur
dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap
56
3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pembuatan pupuk kompos dan cair
metode praktik dan tugas tersetruktur paling dominan adalah belajar dengan
dan diskusi antara siswa/antara siswa dengan tim kerja. Jadi dapat dikatakan
pengomposan, pengepakan dan pemasaran. Hal ini terlihat dari aktivitas tim
alat, memberi umpan balik dalam prosentase untuk aktivitas di atas cukup
besar.
siswa termasuk positif. Ini ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang
model praktik dan tugas terstruktur pembuatan pupuk kompos dan cair.
. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respopn positif terhadap model
termotivasi untuk belajar lebih giat. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan
57
diterapkannya metode praktik dan tugas terstruktur dapat meningkatkan
58
BAB V
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus dan
pembuatan pupuk kompos dan cair organik mempunyai pengaruh positif, yaitu
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa,
melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1996. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Siti Nur Aeni . 2021, Katadata.co.id "Mengenal Pupuk Kompos dan Cara
Membuatnya”internet https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/618e26017baee .
Siti Nur Aeni . 2021, Katadata.co.id "Mengenal Pupuk Kompos dan Cara
Membuatnya”internet https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/618e26017baee .
Lasmini, S.A., Idham, Monde, A. & Tarsono .2019. “Pelatihan Pembuatan dan
Pengembangan Pupuk Organik Cair Biokultur dan Biourin untuk Mendukung Sistem
Budidaya Sayuran Organik”. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat.
https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v4i2.891.
Mulyatun. 2016. “ Sumber Energi Terbarukan dan Pupuk Organik dari Limbah
Kotoran Sap” i. Dimas 16(1): 191–214. https://doi.org/10.21580/dms.
Nasir, B., Najamudin, Lakani, I., Lasmini, S.A. & Sabariyah, S. 2020. “Pembuatan
Pupuk Organik Cair dan Biofungisida Trichoderma untuk Mendukung Sistem
Pertanian Organik. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat .
61
62
SEKENARIO KERJA PRAKTIK DAN TUGAS TESTRUKTUR
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DAN CAIR
KELAS : VIII D
TAHUN : 2021
SIKLUS : ( Satu)
Kompetensi Dasar : 5.1 Praktik membuat Pupuk Kompos dan Pupuk Cair
I Tujuan Pembelajaran**:
Siswa dapat mempraktikan cara membuat pupuk kompos dan cair
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
II. Materi Ajar (Materi Pokok):
Menjaga kebersihan rambut, telinga dan daun telinga
III Metode Pembelajaran:
Ceramah
Tanya jawab
Pratik
Tugas Tersetruktur
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
A.Kegiatan Awal:
Apresepsi/ Motivasi
Mengecek kehadiran siswa
Menyanyikan lagu yang mengarah kepada materi yang akan di ajarkan
B Kegiatan Inti:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat
Menjelaskan cara membuat pupuk kompos
Menjelaskan Menjelaskan cara membuat pupuk cair
Mempraktekan cara membuat pupuk kompos
Mempratekan cara membuat pupuk cair
Melakukan bercocok tanam dikebun sekolah
63
Merawat tanaman dengan menggunakan pupuk kompos dan cair
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan membuat pupuk
kompos dan cair.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Menyebutkan manfaat membuat pupuk kompos
Menyebutkan manfaat membuat pupuk cair
Menyebutkan dampak penggunaan pupuk kimia
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
C.Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Menguatkan kembali materi yang telah diajarkan
Mengerjakan soal
V Alat dan Sumber Belajar:
Internet
VI Penilaian:
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
o Menjelaskan cara Non Tes Tes Praktekan cara membuat
membuat pupuk kompos Keterampilan pupuk kompos
o Menjelaskan Menjelaskan /Perbuatan Praktekan cara membuat
cara membuat pupuk cair pupuk Cair
o Mempraktekan cara Praktekan Cara
membuat pupuk kompos menanam dengan
o Mempratekan cara menggunakan pupuk
membuat pupuk cair kompos
o Melakukan bercocok Praktekan Cara
tanam dikebun sekolah memupuk dengan
o Merawat tanaman dengan menggunakan pupuk
menggunakan pupuk kompos
kompos dan cair Praktekan Cara
memupuk dengan
menggunakan pupuk
cair
64
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1
2. Praktek * aktif Praktek 4
* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1
3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5..
( MUKHSIN, SPd )
NIP.197207172014071003
65
SEKENARIO KERJA PRAKTIK DAN TUGAS TESTRUKTUR
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DAN CAIR
KELAS : VIII D
TAHUN : 2021
SIKLUS : 2 ( Dua)
Kompetensi Dasar : 5.1 Praktik membuat Pupuk Kompos dan Pupuk Cair
I Tujuan Pembelajaran**:
Siswa dapat mempraktikan cara membuat pupuk
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
II. Materi Ajar (Materi Pokok):
Menjaga kebersihan rambut, telinga dan daun telinga
III Metode Pembelajaran:
Ceramah
Tanya jawab
Pratik
Tugas Terstruktur
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
A.Kegiatan Awal:
Apresepsi/ Motivasi
Mengecek kehadiran siswa
Menyanyikan lagu yang mengarah kepada materi yang akan di ajarkan
B Kegiatan Inti:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat
Menjelaskan cara membuat pupuk kompos
Menjelaskan Menjelaskan cara membuat pupuk cair
Mempraktekan cara membuat pupuk kompos
Mempratekan cara membuat pupuk cair
Melakukan bercocok tanam dikebun sekolah
Merawat tanaman dengan menggunakan pupuk kompos dan cair
66
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan membuat pupuk
kompos dan cair.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Menyebutkan manfaat membuat pupuk kompos
Menyebutkan manfaat membuat pupuk cair
Menyebutkan dampak penggunaan pupuk kimia
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
C.Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Menguatkan kembali materi yang telah diajarkan
Mengerjakan soal
V Alat dan Sumber Belajar:
Internet
VI Penilaian:
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
o Menjelaskan cara Non Tes Tes Praktekan cara membuat
membuat pupuk kompos Keterampilan pupuk kompos
o Menjelaskan Menjelaskan /Perbuatan Praktekan cara membuat
cara membuat pupuk cair pupuk Cair
o Mempraktekan cara Praktekan Cara
membuat pupuk kompos menanam dengan
o Mempratekan cara menggunakan pupuk
membuat pupuk cair kompos
o Melakukan bercocok Praktekan Cara
tanam dikebun sekolah memupuk dengan
o Merawat tanaman dengan menggunakan pupuk
menggunakan pupuk kompos
kompos dan cair Praktekan Cara
memupuk dengan
menggunakan pupuk
cair
67
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1
2. Praktek * aktif Praktek 4
* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1
3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5..
( MUKHSIN, SPd )
NIP.197207172014071003
Adiluwih 2021
Observer
69
LEMBAR PENILAIAN KINERJA RANAH AFEKTIF PEMBUATAN PUPUK
KOMPOS DAN CAIR SIKLUS I
Adiluwih 2021
Observer
70
LEMBAR PENILAIAN KINERJA RANAH PSIKOMOTOR SIKLUS II
Adiluwih 2021
Observer
71
LEMBAR PENILAIAN KINERJA RANAH AFEKTIM PEMBUATAN PUPUK
KOMPOS DAN CAIR SIKLUS II
72
Angket Praktik dan Tugas Terstruktur Pada Pembuatan Pupuk Kompos dan
Cair
Nama;……………………………..
Kelas:……………………………..
II Materi yang 15. Apakah materi pembuatan pupuk kompos padat ini sangat sulit ?
diajarkan 17. Apakah materi pembuatan pupuk kompos cair ini sangat sulit ?
dengan 18. Materi Pembelajaran terbolak balik ?
pembelajaran
metode pratik 19. Sebaiknya materi pembuatan pupuk kompos dimulai dari yang
dan tugas ringan baru kemateri yang sulit?
tersetruktur 20. Tim kurang paham dengan materi pupuk kompos ?
21.Tim kurang paham dengan materi pupuk cair ?
73
III Kegiatan 22. Kegiatan praktik pembuatan kompos sangat menyenangkan ? ,
praktik dan 23, Gaya mengajar guru sangat baik ?
tersetruktur 1. Penyampaian guru mudah dipahami oleh siswa ?
dalam
pembelajaran
metode praktik
dan tugas
terstruktur
IV Penggunaan 2. Ujian metode praktik sangat mudah karena dengan penagaan?
ujian praktik 3. Soal ujian praktik sangat membingungkan?
dan tersetruktur 4. Saya sangat suka dengan evaluasi praktek ?
dalam kegiatan
pembelajaran 5. Soal ujian Praktik tidak banyak dan mudah dipahami?
metode praktik 6. Saya belum menguasai karakteristik soal ujian ini?
dan terstruktur 7. Soal Ujian Praktik terlalu sedikit?
8. Ujian Tugas terstruktur melatih tanggung jawab
9. Ujian tugas terstruktus sulit dipahami?
10. Karakteristik ujian terstruktus tidak menunjukan karakteristik
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
74
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBUATAN
Gambar 2.2 tempat tumpukan sampah yang digunakan sebagai bahan pembuatan
pupuk organik
75
Gambar 2.3 Kegiatan pemilahan pupuk Organik
76
Gambar 2.5Proses penggilingan Sampah Organik
77
Gambar 2.6 Kegiatan Pengomposan
78
Gambar 2.7 Kegiatan Pengepakan
79
DOKUMENTASI PEMBUATAN PUPUK CAIR
80
Gambar 2.8 kegiatan pencampuran Air,EM4 dan Air Gula
81
Gambar 2.9 kegiatan pencampuran Air,EM4 dan Air Gula
82
Gambar 3.0 kegiatan memasukan bahan cacahan ke dalam tong besar
83
DOKUMENTASI IMPLEMENTASI BERCOCOK TANAM
84
4.2 Pengolahan Lahan dan Pemupukan
85
4.4 Pemasaran Hasil Budidaya
86
`
87