OLEH :
KELOMPOK 1
Jais (19020102100)
Misbarudin (2021020102021)
FAKULTAS SYARIAH
2022
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...8
B. Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak menempati kedudukan yang strategis dalam struktur penerimaan
negara. Diakui oleh beberapa negara maju, tanpa pemungutan pajak sudah bisa
dipastikan bahwa keuntungan negara akan lumpuh, lebih – lebih lagi bagi negara
yang bebas dari belenggu kolonialis pajak merupakan “darah” bagi “tubuh” negara.
B. Rumusan Masalah
Apa saja hubungan hukum pajak dengan hukum – hukum lainnya ?
C. Tujuan
Untuk mengenal/mengetahui hubungan pajak dengan hukum – hukum
lainnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
indicator bukanlah subyek hukum yang melakukan hubungan itu atau hakikat
transaksi yang terjadi (the nature transaction).
Hubungan hukum memerlukan syarat – syarat antara lain (R.
Soeroso,1996:27) :
a) Ada dasar hukumnya, yaitu peraturan hukum yang mengatur hubungan
itu.
b) Ada peristiwa hukum, yaitu terjadi peristiwa hukumnya. Misalnya : A
menjual satu unit mobil kepada B. Perjanjian jual beli ini akan
menimbulkan hubungan antara A dan B dan hubungan itu diatur oleh
hukum (Pasal 1457 KUH Perdata). A wajib menyerahkan satu unit mobil
kepada B, sebaliknya B wajib membayar mobil sesuai dengan perjanjian
tersebut. Apabila salah satu pihak, atau kedua – duanya telah melalaikan
kewajibannya maka oleh hakim dapat dijatuhi sangsi hukum. Hubungan
antara A dan B yang diatur oleh hukum itu disebut hubungan hukum. Jadi
kita dapat simpulkan bentuk hukumnya yaitu adanya perjanjian –
perjanjian, hal pendapatan (penghasilan), kekayaan, dan warisan.
C. Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum Pidana
Hukum pidana yang merupakan bagian dari hukum publik merupakan
hubungan hukum yang terjadi antara masyarakat dengan pemerintah yang berkaitan
dengan masalah tindak pidana. Ketentuan – ketentuan pidana yang diatur di dalam
Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) banyak dipergunakan dalam
peraturan Undang – Undang Pajak. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 38 dan
Pasal 39 Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan
Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pelanggaran Wajib Pajak yang
dengan jelas sekali menyebutkan adanya sanksi pidana (berupa kealpaan dan
kesengajaan) terhadap wajib pajak yang melanggar ketentuan di bidang perpajakan.
Dan juga sangsi pidana diatur dalam Pasal 39 ayat (1) huruf I Undang – Undang
nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yang
menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja tidak menyetorkan pajak
5
yang telah dipotong atau dipungut sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan
dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak
terutang yang tidak terbayar atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam proses penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kerja keras
kelompok kami. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam proses
penyusunan makalah ini. oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diperlukan
untuk penyusunan makalah yang lebih baik kedepannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Soemitro Rochmat. 2004. Asas dan Dasar Perpajakan I. Bandung: Refika Aditama
Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana dirubah terakhir kali dalam Undang – Undang
Nomor 19 Tahun 2009.