Gangguan psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi,
waham, perilaku kataton, perilaku kacau, pembicaraan kacau yang pada umumnya
disertai tilikan yang buruk. Waham atau delusi adalah kepercayaan yang salah, berdasarkan
simpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, yang dipegang teguh meskipun apa yang
diyakini semua orang merupakan bukti-bukti yang jelas dan tak terbantahkan.
Etiologi
1. Faktor genetik
Salah satu faktor biologi yang dianggap mempengaruhi kemunculan gangguan
mental psikotik adalah komponen genetika. Kerentanan genetik adalah konsep yang
mengacu pada gen yang meningkatkan resiko seseorang mengalami gangguan mental
tertentu. Namun, lebih jauh faktor kerentanan genetik ini juga tidak bisa dilepaskan
dari pengaruh lingkungan yang mungkin memperburuk potensi dan perkembangan
gangguan.
2. Faktor biokimia
- Factor internal : gangguan psikotirk seperti skizoprenia ditenggarai karena
dipengaruhi oleh adanya aktivitas berlebihan dari neurotanmitter dopamine.
- Factor eksternal : beberapa zat dan obat-obatan. Beberapa zat adiktif misalnya
berasosiasi dengan halusinasi. Penggunaan zat seperti alcohol, kokain,
amphetamines, phencyclidine yang dapat membuat seseorang mengalami delusi,
halusinasi, atau kebingungan.
3. Factor patologi
faktor patologi otak juga berkontribusi pada munculnya gangguan psikotik.
Beberapa studi menemukan adanya abnormalitas pada beberapa otak klien
skizoprenia. Temuan yang paling konsisten dalam melacak penyebab gangguan
psikotik akibat dari abnormalitas otak adalah hilangnya beberapa bagian otak sebagai
akibat dari pelebaran rongga otak.
4. Factor lingkungan
Gangguan stres dapat melengkapi kerentanan biologis untuk memunculkan
gangguan psikotik. Stres merupakan reaksi yang muncul akibat seseorang berada
dalam lingkungan dengan tekanan yang tidak bisa ditoleransi oleh orang tersebut.
Mereka lebih reaktif terhadap berbagai stresor yang dihadapi dalam kehidupan
keseharian.
Gangguan mental dan perilaku akibat pengguanaan alcohol dan zat psikoaktif lainnya
Gangguan perilaku dan emosional dengan onset. Biasanya pada masa kanak dan remaja