Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


BHINEKA TUNGGAL IKA

Fasilitator:
Bapak Drs. H. Suhendar dan Bapak Ramlan Burhanudin, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. Najwa Ayu Yowan
2. Nathania Kaila Ardani
3. Putra Aditya Rayhan
4. Rangga Hermawan
5. Resa Aprilia
6. Rayi Bagja Fyaldi

SMA NEGERI 5 KARAWANG


2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Deskriminasi
Pembullyan Di Lingkungan Sekolah”. Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 5 Karawang. Penyusunan Makalah
ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Suhendar dan Bapak Ramlan Burhanudin, M.Pd. selaku fasilitator
2. Rekan-rekan kelompok 4 yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama
pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa Indonesia ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Karawang, 10 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang (Tentang Keberagaman) 4
B. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Konsep 5
B. Pelaksaan Riset dan Observasi 5
C. Hasil Riset dan Observasi (hasil dari wawancara) 6
BAB III SIMPULAN 7
LAMPIRAN 8
a. Daftar Pertanyaan 8
b. Dokumentasi Kegiatan 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Tentang Keberagaman)

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keberagaman dari budaya, suku,
bangsa, agama, hingga aliran-aliran kepercayaan. Perbedaan ini justru berfungsi
mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut.
Keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia mempunyai kebudayaan yang lengkap dan
bervariasi. Setiap daerah di Indonesia memiliki keanekaragaman budaya.

Misalnya keanekaragaman adat istiadat dan bahasa. Keanekaragaman tersebut menjadi


hal yang sangat bernilai terlebih di era globalisasi, sebab sebagian pengaruhnya dapat
mengikis kebudayaan bahkan sampai hilangnya nilai-nilai dan norma-norma dalam
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga dan melestarikan adat
istiadat tersebut. Pada era globalisasi yang penuh dengan hal-hal yang bersifat modern, masih
ada kelompok-kelompok masyarakat yang mampu mempertahankan adat istiadatnya.
Biasanya, kelompok-kelompok masyarakat itu disebut masyarakat adat, yakni tipe
masyarakat yang mempunyai aturan dan gaya hidup yang berbeda.

Nyatanya masih banyak warga sekolah yang kurangnya kesadaran akan adanya
perbedaan, oleh karena itu rekan-rekan kelompok 4 akan menanyakan tanggapan warga
sekolah mengenai bagaimana mereka menyikapi masalah pembullyan di lingkungan sekolah.

B. Tujuan
Tujuan wawancara ini adalah mengetahui tanggapan guru dan siswa/i di SMAN 5
Karawang.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep

Privilege adalah suatu kelebihan yang hanya dimiliki oleh satu orang maupun
sekelompok orang. Privilege adalah kesempatan istimewa untuk melakukan hal yang
menyenangkan. Hak istimewa sosial atau privilese sosial merupakan hak istimewa yang
dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang, namun tidak dimiliki oleh pihak lainnya. Hak
ini bisa muncul dari hasil stratifikasi sosial dengan adanya perbedaan akses untuk
memperoleh barang dan mendapatkan layanan yang sama. Hak ini bisa muncul dari hasil
stratifikasi sosial dengan adanya perbedaan akses untuk memperoleh barang dan
mendapatkan layanan yang sama.
Secara politis kelompok marginal disebut dengan kaum terpinggirkan. Kedua istilah itu
tidaklah salah, arti tersebut bisa saling bernegasi karena memang orang miskin bisa masuk ke
dalam orang yang terpinggirkan, namun orang yang terpinggirkan tidak semuanya dapat
masuk dalam ke dalam kategori miskin. Banyak kelompok terpinggirkan yang tidak miskin
seperti kaum perempuan, kaum difabel, dan banyak kelompok lainnya. Marginal bisa disebut
orang yang memiliki kedudukan yang rendah atau di bawah.
Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menikmati
kehidupan yang layak. Faktor aksesibilitas terhadap sumber-sumber pemenuhan
kesejahteraan sosial merupakan salah satu hal baik sebagai penyebab juga menjadi akibat.
Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap
menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia. Allah SWT menciptakan
manusia berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan jika dipandang
secara positif.
Keragaman budaya adalah keunikan yang ada dimuka bumi belahan dunia
dengan banyaknya berbagai macam suku bangsa yang ada didunia,begitu juga
dengan keragaman budaya khususnya di Indonesiatidak dapat dipungkiri
keberadaannya sendiri sehingga menghasilkan kebudayaan yang berbeda dari
setiap suku bangsa khususnya di Indonesia yang berbeda dari hasil kemampuan
menciptakan kebudayaannya sendiri.

B. Pelaksaan Riset dan Observasi

a. Topik
Topik yang kami pakai yaitu Deskriminasi Pembullyan Di Lingkungan Sekolah.

5
b. Identitas Responden
1) Ibu Nenen Sumianty, S.Pd
2) Ibu Irsalina Zata Dini, S.Pd
3) Andini Nur Fitria ( 11 IPA 2 )
4) Luna Aurellia Aryanti ( 11 IPA 2 )
5) Lukman ( 11 IPS 1 )
6) Haidar ( 11 IPS 1 )

c. Waktu Wawancara
Rabu, 09 November 2022

C. Hasil Riset dan Observasi (hasil dari wawancara)


Hasil dari wawancara kemarin adalah para narasumber tidak setuju akan adanya
tindakan bullying, karena bisa membuat para korban merasa trauma dan dapat
merusak mental. Menurut para narasumber penyebab terjadinya bullying mungkin
karena:

1. Memiliki masalah pribadi.


2. Pernah menjadi korban bullying,Rasa iri pada korban.
3. Kurangnya pemahaman.
4. Mencari perhatian.
5. Kesulitan mengendalikan emosi.

6
BAB III
SIMPULAN

Bullying merupakan tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja tetapi dengan jelas
menyebabkan ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian, kejahatan dan penderitaan bagi
korban yang dapat menyebabkan lingkungan bekerja yang tidak menyenangkan dimana
korban sama sekali tidak menginginkan perlakuan tersebut.

Ternyata di sekolah kita masih ada kasus bullying. Namun, kebanyakan dari pelaku itu tidak
merasa atau sadar kalau dia melakukan bullying. Jadi kita sebagai pelajar pancasila harus
mengingatkan sang pelaku atau perlu dilaporkan kepada wali kelas atau guru bk agar diberi
hukuman supaya sang pelaku menjadi jera dan tidak akan melakukan nya lagi.

7
LAMPIRAN

a. Daftar Pertanyaan

1) Selama ibu mengajar, apakah pernah mengatasi atau mendapatkan laporan


tentang siswa yang di bully?
2) Bagaimana pendapat ibu jika melihat siswa yang dibully karena
disabilitas/difabel?
3) Menurut ibu, mengapa kasus bully sering terjadi disekolah?
4) Upaya apa yang ibu lakukan agar mengurangi kaus bully di sekolah?

b. Dokumentasi Kegiatan

“Still life drawing & study kasus”

8
“Diskusi & presentasi tentang Ekslusi, intregrasi, segregasi, inklusi”

“Menerima materi dari pembicara tamu”

”Wawancara & Foto bersama narasumber”


9

Anda mungkin juga menyukai