Anda di halaman 1dari 2

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA :Ervika Xonik Darumas S.


NIM :202111076
SEMESTER/PRODI :3/Administrasi Negara(kls sore)
MATKUL :Manajemen Pembangunan
DOSEN :Dr Drs Samsi M.SI

1.) Manajemen pembangunan Indonesia memiliki landasan yaitu manajemen pembangunan


yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945,Jelaskan hakekat manajemen pembangunan.
PENJELASAN: Berdasarkan alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yang disebut hakikat
pembangunan nasional adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan
kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan membantu
melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Menurut pendapat saya hakekat manajemen pembangunan yaitu Hakikat manajemen
pembangunan adalah kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dimana dalam
prosesnya melibatkan semua unsur masyarakat. Namun dalam kenyataannya masih
terdapat warga yang tidak dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dikarenakan
keterbatasannya.
2.) Mengapa diperlukan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pembangunan adalah.
PENJELASAN: Karena Monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting dalam tahapan
pelaksanaan pembangunan. Proses ini merupakan tahapan untuk menilai capaian kinerja
kegiatan yang kemudian dilakukan reviu atas dampak yang ditimbulkan dari pencapaian
kinerja tersebut. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah sangat penting dilakukan,
sebagai proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
pembangunan
3.) Carilah data diwilayah kabupaten/kota saudara.tunjukan bagaimana arah pembangunan
jangka menengah di kabupaten /kota saudara (pada periode kepimpinan terakhir ini)dan
dengan adanya pandemic covid 19 ini apakah mengalami perubahan arah apa tetap
bagaimana hasilnya.
PENJELASAN: SURAKARTA Pengembangan infrastruktur di Kota Surakarta berjalan terus,
meski saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19. Meski dana terbatas karena realokasi
anggaran untuk mendukung penanganan Covid-19, Pemerintah Kota Surakarta tetap
meneruskan proyek infrastruktur yang telah berjalan, dengan pembayaran yang dicicil.
“Semua pekerjaan konstruksi yang sudah selesai dilelang, tetap harus tuntas 100 persen
(pekerjaanya) pada tahun ini. Nanti pembayarannya dicicil, yaitu 30 persen tahun ini dan 70
persen tahun depan,” tegas Wali Kota FX Hadi Rudyatmo
Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani menguraikan, proyek-proyek infrastruktur yang
dibiayai bertahap itu berjumlah 15 pekerjaan. Mulai pembangunan gedung penunjang
layanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pemeliharaan calon kantor Mal Pelayanan
Publik (MPP), pembangunan sarana pendidikan, hingga pembangunan jalan dan underpass
Transito.
“Semuanya sudah selesai dilelangkan awal tahun ini. Jadi sudah dikontrakkan semua,”
tegasnya. Ahyani menambahkan, seluruh proyek tersebut didanai kas daerah. Sementara itu
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia
(Gapensi) Surakarta, Rudi Jauhari, menilai keputusan Pemkot tersebut merupakan
keputusan terbaik saat kondisi darurat akibat pandemi Covid-19. “Wali kota telah
mencarikan solusi terbaik, saat bencana nasional seperti ini. Dengan berpedoman regulasi
yang sudah ada, hal ini juga bisa dilakukan oleh pemerintah daerah lain. Dengan demikian
persoalan yang ada bisa diatasi bersama-sama,” pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai