com
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO B BLOK 22
Grup 7
Dosen Pembimbing : drg. Dientyah Nur Anggina, MPH
Anggota Grup:
Khalifah Hasanah Ilham 702018009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
selesai tutorial B Blok 22. Sholawat sebagai salam selalu tercurah untuk junjungan kita,
nabi besar Muhammad dan keluarganya, sahabat dan pengikut sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi penyempurnaan tugas-tugas selanjutnya. Dalam
menyelesaikan tugas tutorial ini, kami banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang diberikan kepada semua pihak yang
telah mendukung kami dan semoga Laporan Tutorial ini bermanfaat bagi kami dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin.
Pengarang
DAFTAR ISI
puluh dua pada semester tujuh Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter
Tutorial skenario studi kasus B di blok 22 menyajikan kasus Desa Ceria yang
menggunakan air sungai. Mata pencaharian masyarakat di Desa Ceria adalah petani
2. Dapat memecahkan kasus yang digambarkan dalam skenario dengan metode analisis dan
1
BAB II
DISKUSI
“Pembuangan sembarangan”
di Desa Ceria adalah petani perambah hutan, yang membuka lahan dengan
2
dari data sepuluh besar penyakit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menduduki
Kesehatan lingkungan Jumlah total dari semua kondisi dan elemen yang
(Dorland, 2015)
ISPA (Akut Terdiri dari infeksi saluran pernapasan atas dan saluran
(Dorland, 2015).
Menyembelih limbah Limbah rumah potong hewan merupakan bagian hewan yang
3
Penyuluhan Suatu kegiatan atau upaya menyampaikan pesan kesehatan kepada
4
No.2 karena masalah yang harus segera ditangani agar tidak meningkatkan
Indonesia, 2021).
Menjawab :
5
Pemulihan protein dari jaringan yang tidak dapat dimakan merupakan
berprotein umumnya memiliki kelarutan yang buruk dalam air. Oleh karena
itu, praktik umum untuk ekstraksi protein dari limbah tersebut memerlukan
pelarutan protein dalam media berair dengan bantuan panas, bahan kimia,
protein prion, yang mampu menginfeksi hewan dan manusia, ada potensi
protein yang diperoleh kembali dari jaringan tersebut ke dalam aplikasi yang
prion menunjukkan bahwa hidrolisis basa adalah salah satu metode yang
6
c. Apa dasar hukum yang mengatur sampah?
Menjawab :
7
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Menjawab :
2016). Air limbah yang ditampung di IPAL selama beberapa hari akan
8
e. Apa kriteria air sungai yang bersih dan tercemar?
Menjawab :
Parameter Fisik
1. Suhu
Suhu maksimum yang diperbolehkan adalah 30°C. Suhu air
limbah umumnya lebih tinggi dari suhu air normal. Hal ini
disebabkan kondisi proses air pada kegiatan industri
menggunakan suhu yang lebih tinggi.
2. Zat sedimentasi
Endapan maksimum yang diperbolehkan adalah 1,0 mg/L. Zat yang
kasar yang turun dengan cepat. Hasil lain dari pengendapan adalah
Parameter Kimia
Parameter kimia yang dapat diukur antara lain : 1.
pH
pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dan merupakan parameter
9
L sebagai O2. jika BOD melebihi 30 mg/L, akan mengurangi
Parameter Biologis
Air yang sehat adalah air yang tidak mengandung mikroorganisme
konsumsi yang kita gunakan akan aman bagi kesehatan kita, oleh
karena itu jadilah manusia yang selektif untuk kesehatan kita dan juga
10
f. Apa dampak dari air sungai yang digunakan untuk mandi, mencuci dan
beraktivitas?
Menjawab :
penularan
11
menteri lingkungan hidup no. 5 Tahun 2014 limbah padat (feses), limbah
cair (urin, darah) memiliki kadar BOD tertinggi 100mg/l, COD 200mg/l,
TSS 100 mg/l, minyak dan lemak 15mg/l, NH3-N 25 mg/ l dan PH 6-9
Menjawab :
Bau tersebut berasal dari limbah padat (feses), limbah cair (urine, darah)
dan sisa pakan. Karena bau busuk dalam intensitas dan konsentrasi yang
menurunkan harga diri kelompok orang yang dekat dengan sumber bau.
kelompok utama:
kulit serta penyakit diare terjadi dalam keadaan ini. Patogen yang
12
3. Penyakit kelangkaan air terjadi karena kurangnya air yang tersedia
antropogenik.
sebagainya.
13
Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh kebersihan air yang buruk. Cara
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman yang sebagian siklus hidupnya
seluruhnya berada di air. Termasuk dalam kategori ini adalah demam berdarah,
Terjadi karena kurangnya air yang tersedia untuk mencuci, mandi dan
kondisi tersebut.
(Priyanto, 2011).
Menjawab :
sebelum dibuang ke badan air harus dikelola dengan baik. Salah satu cara
14
lingkungan ditampung. Tahapan proses pengolahan air limbah
adalah sebagai berikut:
1. Screening, dengan tujuan menangkap benda-benda yang mengapung
di permukaan air.
mengalami pengenceran.
(Aryanta, 2014).
k. Penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan oleh air yang tercemar?
Menjawab :
15
Menurut Priyanto (2011) penyakit yang dapat ditimbulkan oleh air yang tercemar
adalah :
1. Virus:
sebuah. Rotavirus → diare pada anak
b. V. hepatitis A → Hepatitis A
c. V. Poliomielitis → Polio
2. Bakteri:
sebuah. Vibro cholera → kolera
4. Metazoa :
sebuah. Ascaris lumbricoides → Ascariasis
e. Schistosoma → schistosomiasis
16
KualitasStandar
Tidak. Parameter Wajib Satuan
s (kecepatan maksimum)
1. Kekeruhan NTU 25
2. Warna TCU 50
Padatan terlarut (Total
3. mg/L 1000
padatan terlarut)
fitur
suhu udara
4. Suhu HaiC
±3
5. Rasa hambar
6. Bau Tidak berbau
Parameter biologi:
KualitasStandar
Tidak. Parameter Wajib Satuan
s (kecepatan maksimum)
Parameter kimia:
17
Menjawab :
Lingkungan Hidup
- Lantai jamban terbuat dari bahan tahan air dan tidak licin.
18
dan memiliki saluran untuk mengalirkan air bekas ke Sistem Pembuangan
c) struktur bawah
septic tank, sedangkan bagian cair akan keluar dari septic tank dan diserap
- Cubluk, adalah lubang galian yang akan menampung limbah padat dan
cair dari jamban yang masuk setiap hari dan akan menyerap limbah cair
Menjawab :
19
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan hasil Konseling kepada
Pasien dan/atau kecenderungan berkembang atau meluasnya
penyakit dan/atau sakit karena Faktor Risiko Lingkungan.
Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan juga dilakukan secara
berkala, dalam rangka penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
program kesehatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Permenkes Nomor 13 Tahun 2015).
Menjawab :
20
Promosi adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat agar mau dan
lingkungan.
harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan
21
4. Mikrobiologi - Jumlah kuman kurang dari 700 koloni/m3
udara - Bebas kuman patogen
Menjawab :
22
/ Nm³, dan nitrogen dioksida (NO2) adalah 316 g / Nm³. Pencemaran
berupa gas, yaitu oksida nitrogen (NO, NO2), oksida belerang (SO,
SO2), karbon monoksida (CO), oksidan (O3), timbal (Pb), gas volatil
(Soedomo, 2001).
Dioksida (NO2), Ozon (O3), Hidro Karbon (HC), PM10, PM2,5, TSP
dihasilkan dari sisa pembakaran batu bara dan bahan bakar minyak.
sampel udara. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari
23
hasilnya dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram per
yang terjadi tanpa kontak dengan penderita atau dengan benda yang
dapat terjadi dalam bentuk droplet atau nuclei atau dalam bentuk debu.
1. Droplet nuclei yang keluar melalui mulut atau hidung baik saat batuk atau
atau bersin ke udara. Droplet nuclei juga dapat terbentuk dari aerolisasi
bahan infeksius. Karena ukurannya yang sangat kecil, bentuk ini dapat
bertahan di udara dalam waktu yang cukup lama dan dapat terhisap
24
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011).
Menjawab :
Dampak yang terkait dengan kebakaran hutan atau lahan adalah kerusakan dan
pencemaran lingkungan, seperti kerusakan flora dan fauna, tanah, dan air.
25
penyakit paru (PPOK), dan pemicu serangan asma (Dana et al,
2021)
4. Dampak sosial, yaitu hilangnya mata pencaharian, rasa aman dan
bisnis.
(Rasyid, 2014)
organ lainnya.
atau lainnya.
26
6. Pejamu yang rentan adalah orang dengan kekebalan berkurang yang
kejadian kasus diare meningkat dua kali lipat dari bulan sebelumnya,
sebagai kejadian luar biasa atau wabah yang ditandai dengan peningkatan
kasus diare dan dari data tersebut 10 penyakit menular ISPA menempati
pencemaran air akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat dan kebiasaan
masyarakat yang buang air besar di sungai, serta pencemaran udara akibat
27
untuk kesadaran dini penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa
secara terus menerus. Hal ini sejalan dengan kebutuhan akan data
2) Pemrosesan data
28
Sebelum data diolah, koreksi dibersihkan dan diperiksa ulang,
3) Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode
epidemiologi deskriptif dan/atau analitik untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan
surveilans yang telah ditetapkan. Analisis dengan metode
deskriptif epidemiologi dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai sebaran penyakit atau masalah
kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
menurut waktu, tempat dan orang. Sedangkan analisis
dengan metode epidemiologi analitik dilakukan untuk
mengetahui hubungan antar variabel yang dapat
mempengaruhi peningkatan kejadian penyakit atau
gangguan kesehatan. Untuk memudahkan dalam
melakukan analisis dengan metode epidemiologi analitik
dapat menggunakan alat statistik. Hasil analisis akan
memberikan arahan dalam menentukan besarnya
masalah, kecenderungan suatu keadaan, sebab dan
akibat suatu peristiwa, dan penarikan kesimpulan.
29
4) Penyebaran informasi.
Penyebaran informasi dapat disampaikan dalam bentuk
buletin, surat edaran, laporan berkala, forum pertemuan,
termasuk publikasi ilmiah. Penyebaran informasi dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dapat
diakses. Sosialisasi juga dapat dilakukan apabila petugas
surveilans terlibat aktif dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pemantauan evaluasi program kesehatan, dengan
menyampaikan hasil analisis.
5) Umpan Balik
30
kejadian atau peningkatan kejadian penyakit dan/atau kematian yang
sering muncul ketika petugas kesehatan melaporkan klaster yang tidak biasa
waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut sesuai dengan jenis
penyakitnya.
peningkatan dua kali lipat atau lebih dari rata-rata bulanan pada
tahun sebelumnya.
6) Case fatality rate suatu penyakit dalam 1 periode waktu tertentu menunjukkan
peningkatan sebesar 50% atau lebih dibandingkan dengan case fatality rate suatu
31
7) Proporsi penyakit pasien baru dalam satu periode menunjukkan
tempat
masa mendatang
Inti dari kegiatan surveilans pada akhirnya adalah bagaimana data dikumpulkan,
32
untuk ditindaklanjuti dalam membuat program intervensi yang lebih baik untuk
Menjawab :
penularan
33
g. Bagaimana melakukan investigasi terhadap dugaan wabah?
Menjawab :
limbah cair (urin, darah) memiliki kadar BOD tertinggi 100mg/l, COD
200mg/l, TSS 100 mg/l, minyak dan lemak 15mg/l, NH3-N 25 mg/ l dan
c) surveilans malaria;
d) Surveilans penyakit zoonosis;
e) Surveilans filariasis;
f) surveilans tuberkulosis;
g) Surveilans penyakit diare;
h) surveilans penyakit tipus;
i) Surveilans kecacingan dan penyakit lambung lainnya;
j) surveilans kusta;
k) surveilans penyakit frambusia;
34
o) Surveilans pneumonia, termasuk infeksi saluran kemih,
infeksi saluran pernapasan akut berat (ISPA).
kekerasan.
35
f) Surveilans kesehatan lansia;
keputusan;
36
yang dapat mempengaruhi suatu kejadian kesehatan. Fokus dalam
3. Epidemiologi Eksperimental
37
Pelaksanaan Surveilans Kesehatan meliputi program kesehatan yang
Menjawab :
meningkat dua kali lipat dari bulan sebelumnya dan Infeksi Saluran
Menjawab :
sebuah. Perbandingan
38
satu variabel skala interval atau rasio dengan variabel lain.
b. Prevalensi
Ukuran frekuensi penyakit yang kita hitung adalah prevalensi, yaitu
Oleh karena itu, ini adalah cara menilai beban penyakit secara
c. Insidensi
Insiden adalah jumlah kasus baru yang muncul dalam suatu
diinginkan.
Tingkat insiden adalah jumlah kasus baru penyakit yang terjadi per
yang ditentukan.
d. Tingkat Serangan
39
tingkat insiden) yang berlaku untuk wabah atau situasi di mana
(Tia, 2014).
7. Buatlah hipotesis
8. Menilai hipotesis
9. Sempurnakan hipotesis dan lakukan penelitian tambahan
Menjawab :
40
atau didegradasi oleh mikroorganisme, sehingga mampu
untuk mandi dan mencuci, hal ini akan meningkatkan kejadian infeksi
Menjawab :
kesehatan masyarakat.
1) Buatlah tujuan
2) Penetapan tujuan
Menjawab :
terasa bagi anak-anak di bawah lima tahun dan orang tua (lansia). Itu
41
dampak langsung dari menghirup asap kebakaran hutan adalah infeksi
munculnya penyakit pada sistem otot dan jaringan ikat, jika penutupan
r. Bagaimana cara memberikan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit
menular?
Menjawab :
42
saya. Mengembangkan dan menerapkan protokol konseling tertulis.
Menjawab :
melalui cara fekal-oral. Diare dapat ditularkan melalui cairan atau zat
yang terkontaminasi oleh feses seperti air minum, tangan atau jari,
makanan yang disiapkan dalam pot yang telah dicuci dengan air yang
43
Organisme penyebab ISPA biasanya ditularkan melalui
droplet. Saat pasien ISPA batuk atau bersin, tetesan sekret
kecil dan besar dilepaskan ke udara dan permukaan
sekitarnya. Tetesan besar perlahan turun ke permukaan di
sekitar pasien (biasanya dalam jarak 1 meter dari pasien).
Permukaan juga dapat terkontaminasi melalui kontak
dengan tangan, saputangan/tisu bekas pakai, atau benda
lain yang pernah kontak dengan sekret. Cairan tubuh dan
feses lainnya juga dapat mengandung bahan infeksius.
Karena itu, ISPA dapat ditularkan melalui aerosol dari
saluran pernapasan atau melalui kontak dengan
permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, selain
penggunaan peralatan pelindung tertentu terhadap
tetesan (yaitu, masker bedah), elemen tertentu dari
tindakan pencegahan standar, seperti kebersihan
pernapasan, kebersihan tangan,
t. Bagaimana pencegahan dan pengendalian diare dan ISPA pada kasus ini?
Menjawab :
44
3. Perlindungan diri dari penularan penyakit, antara lain
penularan.
Menjawab :
Pada tahap ini individu dalam keadaan sehat normal tetapi pada
dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggunya serangan
agen penyakit (stadium kerentanan). Namun, pada tahap ini
sebenarnya telah terjadi interaksi antara inang dan kuman.
tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti kuman
masih ada di luar tubuh inang dimana kuman mengembangkan
potensi keefektifannya, siap menyerang inang. Pada stadium ini
tidak ada tanda-tanda penyakit sejauh daya tahan tubuh inang
masih kuat. Namun, begitu inang menjadi "ceroboh" atau
kuman menjadi lebih ganas, ditambah dengan kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan bagi inang, situasinya
bisa segera berubah. Penyakit ini akan melanjutkan
perjalanannya ke fase berikutnya, tahap patogenesis. Secara
ringkas, gambaran tahapan prepatogenesis, yaitu:
45
• Sudah ada interaksi antara tuan rumah dan agen, tetapi
agen masih di luar tuan rumah
• Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah, Host
menjadi lebih rentan atau Agent menjadi lebih virulen
sehingga Agent masuk ke dalam Host (memasuki tahap
patogenesis)
Tahap Patogenesis
2) Tahap Awal
dini.
3) Tahap Lanjut
Ini adalah tahap di mana penyakit menjadi lebih jelas dan mungkin
(tahap penyakit klinis). Pada tahap ini penyakitnya sudah terlihat jelas
46
gejala klinis dan kelainan sehingga diagnosis relatif mudah
4) Tahap Akhir
Katakanlah, "Amatilah apa yang ada di langit dan bumi." Tetapi tidak ada gunanya
Al Hujarat 6
47
Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang yang durhaka
dengan informasi, selidiki, jangan sampai kamu mencelakai suatu kaum karena
ketidaktahuan dan menjadi, atas apa yang telah kamu lakukan, menyesal.
Kami hilangkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan (Kami gandakan jumlah mereka) sebagai rahmat dari Kami, dan
2.7 Kesimpulan
Pembantaian
Mandi, Mencuci
limbah secara langsung
dan Toilet
dibuang ke
Kegiatan Hutan yang Terbakar
sungai
Penyelidikan epidemiologi
deskriptif dan Konseling
tentang penyakit infeksi
48
REFERENSI
Adhikari, BB, Michael, C., David, CB 2018.Pemanfaatan
Limbah Rumah Potong Hewan Dalam Aplikasi Nilai Tambah: Kemajuan
Terbaru Dalam Pengembangan Perekat Kayu. Polimer. Jil. 10. Tersedia
dalam:www.mdpi.com/journal/polymers . Diakses pada: 10thNovember
2021.
49
Houlihan, CF, James, AG 2019.Ilmu Wabah: Kemajuan Terbaru Dalam
Deteksi Dan Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. Obat
klinis. Jil. 19. No. 2. Tersedia dalam: https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6454359/ . Diakses
pada: 10thNovember 2021. Kesehatan Masyarakat Indonesia.
2021. Pemanfaatan Data
PengawasandalamPraktekKesehatanMasyarakat. bahasa Indonesia Publik
Portal Kesehatan.
50
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015.Regulasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014.Regulasi
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Permenkes RI No 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
airlayakminum.html
51
Sukana, B., Bisara, D. 2015. Kejadian ISPAdan Pneumonia
AkibatKebakaranHutandi KabupatenPulangPiskuProvinsi Kalimantan
Tengah. JumalEkologiKesehatan Vol. 14 No 3, September 2015 : 250
— 258.
Tarigan, R., Tarigan, AP., Wahyuni, DD. 2019. Hubungan Pola Kuman
dengan Derajat Obstruksi (VEP1) pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK) Eksaserbasi Akut. Jurnal Respirologi Indonesia: Vol 39 No 3, hal.
205.
Tia, AM. 2014.Epidemiologi Lapangan Tingkat Lanjut: Manual. menggabungkan Infeksi
52