Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DEWI FITRIYENI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020715977

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4313/Komunikasi Antar Pribadi

Kode/Nama UPBJJ : 17 / JAMBI

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :
1. Aksioma dalam Komunikasi antarpribadi adalah satu perangkat atau cara
kepercayaan dalam komunikasi antarpribadi yang didasarkan pada asumsi-asumsi
tertentu, komunikasi antarpribadi juga merupakan suatu hal yang sangat penting,
dimana komunikasi sebagai alat atau sebagai media yang menjembatani dalam
hubungan antarpribadi.
Salah satu contoh aksioma dalam komunikasi antarpribadi adalah komunikasi
interpersonal melibatkan proses penyesuaian. Pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi interpersonal sesungguhnya mengunakan isyarat/simbol yang menuntut
penyesuaian. Hal demikian terlihat jelas manakala orang-orang yang berkomunikasi
itu menggunakan bahasa yang berbeda, maka penyesuaian atas penggunaan
simbol atau isyarat yang sama (yang dapat dimengerti) akan menguat. Seni
berkomunikasi sesungguhnya mengidentifikasj dan mengenali isyarat atau simbol-
simbol yang digunakan orang lain.

Sumber : Buku materi pokok SKOM4313/3SKS/MODUL 1-9


https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/download/
16203/15707

2. Yang dimaksud dengan sifat-sifat persepsi adalah sifat di dalam benak individu yang
memersepsi, bukan di dalam objek, dan selalu merupakan pengetahuan tentang
penampakan. Maka, apa yang mudah bagi kita boleh jadi tidak mudah bagi orang
lain, atau apa yang jelas bagi orang lain mungkin terasa membingungkan bagi kita.
Ada 5 sifat-sifat persepsi yang perlu diketahui dalam komunikasi antar pribadi, yaitu :
a. Persepsi adalah pengalaman.
Untuk mengartikan makna dari seseorang, objek, atau peristiwa, kita harus
memiliki dasar/basis untuk melakukan interpretasi. Dasar ini biasanya kita
temukan pada pengalaman masa lalu kita dengan orang, objek, atau peristiwa
tersebut, atau dengan halal yang menyerupainya. Tanpa landasan pengalaman
sebagai pembanding, Tidak mungkin untuk memersepsikan suatu makna, sebab
ini akan membawa kita kepada suatu kebingungan.
b. Persepsi adalah selektif.
Ketika memersepsikan sesuatu, kita cenderung memperhatikan hanya bagian-
bagian tertentu dari suatu objek atau orang. Dengan kata lain, kita melakukan
seleksi hanya pada karakteristik tertentu dari objek persepsi kita dan
mengabaikan yang lain. Dalam hal ini biasanya kita memersepsikan apa yang
kita inginkan" atas dasar sikap nila, dan keyakinan yang ada dalam diri kita, dan
mengabaikan karakteristik yang tidak relevan atau berlawanan dengan nilai dan
keyakinan tersebut.
c. Persepsi adalah penyimpulan.
Proses psikologis dari persepsi mencakup penarikan kesimpulan melalui suatu
proses induksi secara logis. Interpretasi yang dihasilkan melalui persepsi pada
dasarnya adalah penyimpulan atas informasi yang tidak lengkap.
d. Persepsi tidak akurat.
Setiap persepsi yang kita lakukan, akan mengandung kesalahan dalam tertentu.
Biasanya ketidakakuratan ini terjadi karena penyimpulan yang terlalu mudah,
atau menyamaratakan.
e. Persepsi adalah evaluatif.
Persepsi tidak akan pernah objektif. karena kita melakukan interpretasi
berdasarkan pengalaman dan merefleksikan sikap, nilai dan keyakinan pribadi
yang digunakan untuk memberi makna pada objek persepsi
Contoh sifat persepsi dalam kehidupan sehari-hari misalnya Beberapa tahun lalu,
tepatnya tahun 2013, saya mengikuti ajang nasional yaitu Duta Im3 yang diadakan di
Bandung. Saya adalah salah satu dari 150 peserta yang berasal dari seluruh
Indonesia. Di sana saya banyak bertemu dengan orang-orang dengan bahasa yang
belum pernah saya dengar. sebelumnya. Pada suatu saat, ketika sedang duduk
salah seorang peserta menghampiri saya, yaitu seorang perempuan cantik
mengenakan hijab dengan bahas tubuh yang kemayu. Saat perempuan tersebut
berbicara terdengar jelas logat Jawa halus, kemudian saya berpikir bahwa
perempuan tersebut merupakan peserta asal Jawa, mungkin Yogyakarta atau
daerah sekitarnya. Tetapi setelah lama bercerita panjang saya pun menanyakan asal
daerah perempuan tersebut dan mengatakan bahwa dia berasal dari Ambon, saya
langsung terkejut kenapa orang Ambon berbahasa Jawa

3. Yang dimaksud dengan tujuan mendengar adalah memproses intelektual dan


emosional. Dengan proses itu orang mengumpulkan dan mengintegrasi antara input,
fisik, emosional dan intelektual dari orang lain dan berusaha menangkap pesan serta
maknanya. Ketika anda membaca mengenai tipe-tipe umum mendengarkan,
renungkan kecenderungan anda sebagai pendengar, dan pertimbangkan bagaimana
belajar menggunakan metode tertentu bisa membuat kegiatan mendengarkan anda
lebih efektif.
Beberapa contoh tujuan mendengar dalam komunikasi antarpribadi yang dilakukan
orang dalam kehidupan sehari-hari, yakni :
a. Mendengarkan untuk Kesenangan.
Mendengarkan jenis ini berarti menjauhkan diri dari rangsangan yang lain, santai
dan menikmati rangsangan yang diinginkan untuk tujuan kesenangan. Kegiatan
mendengarkan ini relatif pasif. Alasan melakukan kegiatan mendengarkan ini
adalah untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan.
b. Mendengarkan untuk Informasi.
Informasi ini dapat kita gunakan untuk mempelajari data tertentu yang belum kita
ketahui, memperoleh keterampilan baru atau melakukan sesuatu secara lebih
efektif, ataupun agar dapat melakukan evaluasi atau kritik.
c. Mendengarkan untuk Membantu.
Bantuan yang kita berikan bisa saja hanya berupa perhatian atau dukungan,
namun kita juga dapat memberikan bantuan yang bersifat langsung seperti
memberikan saran atau nasihat.
d. Mendengarkan untuk Mengevaluasi.
Selain untuk mengetahui sebuah informasi, kita juga mendengarkan
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan penting.
e. Mendengarkan untuk Berempati.
Berempati berarti mencoba merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain. Dengan empati, seseorang
dapat memahami maksud sepenuhnya dari orang lain. Mendengar secara empati
berarti melibatkan serta juga menempatkan perasaan secara proporsional dalam
berkomunikasi.
Sumber : Buku materi pokok SKOM4313/3SKS/MODUL 1-9

Anda mungkin juga menyukai