Nim : 152017202007
MK : Teori Agama
J. G. Frazer
Teori Frazer mengenai Magis dan Religi. Menurut Frezer pada masa lalu manusia
menggunakan magis, jadi sesuatu yang tidak bisa dilakukan manusia pada masa itu
dapat dilakukan oleh magis karena, manusia primitif pada masa itu belum mengenal
agama dan pada masa itu juga belum adanya agama. Jadi masyarakat primitif juga
mempercayai imitatif atau guna-guna. Frazer mengatakan bahawa manusia dan alam
saling mempengaruhi.
Sigmund Freud merupakan tokoh pendiri Psikoanalisa dan alam bawah sadar. Ia
seorang atheis. Freud memandang agama sebagai suatu ilusi. Ia mengatakan bahwa
kepercyaan manusia ini, hanya dilihat dari sebuah objek dan diterpakan kepada objek yang
mereka sadari. Menurut saya, Freud hanya memnadang hal itu dari dilihat dari dirinya saja,
dan tidak melihat pandangan yang lain lagi.
Selain itu ada juga Teori Freud tentang, Psikoanalisis dan alam bawah sadar. Kedua
hal ini saling berhubungan yaitu pada Mimpi. Itu dapat mengukur tingkat kesadaran manusia.
Dalam mimpi itu manusia tidak sadar karna berada dalam alam bawah sadar itu yang
membentuk tingkah laku.
Agama
Agama menurut pandangan saya adalah sebuah keyakinan yang tumbuh dalam diri
masing – masing diri setiap orang yang kemampuannya lebih tinggi dari batas manusia.
Agama juga merupakan suatu bentuk kebudayaan dan berbeda-beda bantuk penyembahan
dari masing-masing agama. Agama hadir, sejak adanya manusia. Mulai dari Agama Suku
hingga Agama yang sekarang sudah diakui Pemerintah.
Agama bisa berupa simbol – simbol, yang kalau orang melihatnya langsung bisa
dapat mengiterprestasikannya dengan prespektif mereka.
Society as Sacred:
Émile Durkheim
Menurut Durkheim sendiri, Agama adalah suatu sistem kepercayaan dan praktik yang
dipersatukan relatif terhadap hal-hal yang sakral, artinya, hal-hal yang dipisahkan dan
dilarang. Jika kita nantinya bertanya apa tujuan dari hal-hal suci ini, yang dijawab dalam
bagian kedua dari definisi Durkheim ialah, praktki-praktik ini “bersatu dalam satu komunitas
moral yang disebut gereja, semua orang yang menganutnya”.
Kata-kata kunci disini ialah “Komunitas” dan “Gereja”. Menurut Durkheim hal-hal
suci selalu melibatkan keprihatian besar yaitu kepentingan dan kesejatraan seluruh kelompok
orang, bukan hanya satu atau beberapa. Hal-hal yang tidak senonoh, di sisi lain, adalah masa
kecil yaitu mereka mencerminkan bisnis sehari-hari dari masing-masing individu aktifitas
pribadi yang lebih kecil dan upaya keluarga langsung dan kehidupan pribadi.
Durkheim juga mengatakan bahwa terdapat pembagian antara sakral dan profan.
Semacam garis pemisah di dalam dunia. yang sakral berarti sesuatu yang suci sedangkan
profan adalah kebalikannya.
Religion as Alienation:
Karl Marx
Agama adalah keluh kesah dari masyarakat yang tertindas, hati dari dunia yang tidak
berhati dan jiwa dari keadaan yang tidak berjiwa, agama adalah candu masyarakat.
Marx adalah seorang Atheis, Ia mengambil moto pahlawan Yunani Prometheus sebagai
miliknya “Aku benci semua dewa”. Alasanya adalah mereka tidak mau mengakui kalau
kesadaran diri manusia sebagai keilahian tertinggi.
Marx berbicara tentang pembagian kelas. Semacam kelas antara yang kaya dan
miskin. Yang miskin menghabiskan waktu mereka selama berjam-jam untuk menghasilkan
uang untuk orang-orang borjuis. Revolusi bagi orang-orang pekerja itu mereka percaya akan
adanya surga. Tidak akan ada lagi penderitaan, tidak ada yang miskin, borjuis. Dan mereka
semua akan menerima itu. Hal itu semacam opium bagi mereka, agama semacam opium, dan
agamalah yang memperkuat mereka.
Alienasi menurut Marx yaitu sesuatu yang terasing.
Marx adalah seorang Materialisme. Agama menurut Marx adalah ilusi murni.
Menurutnya ini adalah salah satu contoh paham paling ekstrim. Faktanya. Agama dibentuk
oleh ilmu ekonomi, dan sebagai pelarian seperti candu bagi orang msikin dari kesengsaraan
dan penindasan ekonomi. sehingga tidak ada gunananya mempertimbangkan doktrin atau
kepercayaan berdasarkan kemampuan mereka sendiri.
Menurut saya, disini agama sangat berperan penting dalam kehidupan manusia dalam
berbagai aspek. Menurut Marx, Agama dan ekonomi harus berjalan bersama. Cara pandang
Marx ini dilihat dari masing-masing diri individu dari caranya menjalani hidup dan
beragama. Agama sering dikaitkan dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
manusia dan menjadi salah satu dari berbagai macam permasalah yang masih menjadi
perdebatan hingga saat ini.
merupakan hal positif karena sesuai dengan sifat dasar manusia yang logis atau rasional
Pendapat Karl Marx tentang agama ialah Agama berfungsi mengatur nilai-nilai di
Society’s “Construct
of the Heart”:
E. E. Evans-Pritchard