Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakan oleh manusia atau mesin. Transportasi
memegang peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam lingkup yang kecil,
manusia sangat membutuhkan transportasi untuk mendukung mobilitas yang tinggi guna
memudahkan manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan dalam lingkup yang luas,
peran transportasi antara lain sebagai urat nadi dalam pembangunan baik ekonomi, sosial dan
pemerataan penduduk serta mendukung perwujudan wawasan nusantara yang utuh (Abubakar
dkk, 2013).

Pengguna mode transportasi dimasa kini merupakan salah satu bentuk dari kemajuan
teknologi yang memudahkan manusia dalam beraktifitas, salah satunya yaitu transportasi yang
menggunakan mode transportasi kapal laut. Mode kapal laut merupakan sarana utama
transportasi untuk menghubungkan antara Pulau Seram dan Kota Ambon yang dapat di askes
dari Pelabuhan Waipirit-Hunimua. Mode kapal laut tersebut di kelolah oleh pihak PT. ASDP
kapal feri untuk tujuan Waipirit-Hunimua, kapal tersebut dapat menampung penumpang sekitar
300 sampai 319 orang.

Maluku merupakan salah satu Provinsi yang ada di Negara Indonesia. Luas Provinsi
Maluku mencapai 46.914,03 km 2 yang terbagi menjadi 11 Kabupaten dan Kota. Kabupaten
Seram Bagian Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku. Kabupaten Seram Bagian
Barat mempunyai 11 kecamatan, salah satunya Kecamatan Kairatu. Di Kecamatan Kairatu ini
memiliki sebuah Pelabuhan Penyebrangan Waipirit yang terletak di Desa Waipirit (BPS Seram
Bagian Barat, 2022).

1
Pelabuhan Waipirit dibangun tahun 1980, pelabuhan ini merupakan sebuah pelabuhan
dengan tingkat kelas I yang bernaung dibawah PT. ASDP Cabang Ambon. Koordinat
geografisnya (03º20’7’’ LS 128º20’30.01” BT). Pelabuhan ini hanya melayani satu lintasan
penyebrangan yaitu lintasan Waipirit – Hunimua dengan jarak lintasan ± 11,5 mil laut yang
dilayani oleh tiga buah Kapal Fery tipe Ro-ro dengan waktu tempuh ± 1,5 jam. Pelabuhan
Penyebrangan Waipirit melayani pergerakan orang dari pulau Ambon ke Pulau Seram . Seiring
dengan perkembangan di masing-masing daerah mengakibatkan meningkatnya aktivitas
pergerakan manusia maupun barang.

Angkutan penyeberangan merupakan salah satu bagian penting dari transportasi darat
yang kini semakin memiliki peran strategis ke depan dalam pengembangan negara maritim.
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2010 mendefinisikan angkutan penyeberangan sebagai
angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan yang dipisahkan
oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya. Pelabuhan
Penyeberangan Waipirit menjadi salah satu akses penting yang menghubungkan antara Pulau
Seram dan Kota Ambon. Sehingga seiring dengan perkembangannya di masing-masing daerah
tersebut menyebabkan meningkatnya permintaan perjalanan berupa peningkatan aktivitas
pergerakan orang. Perjalanan orang yang mengunakan atau yang melintasi pelabuhan Hunimua-
Waipirit ini untuk beragam tujuan menuju ke zona permukiman, zona perdagangan dan lain-lain.

Arus pergerakan manusia pada pelabuhan Waipirit terus mengalami perkembangan dan
peningkatan, maka dalam studi ini dilakukan kajian perilaku perjalanan pengguna angkutan
penyebrangan pelabuhan Waipirit terhadap tarikan di Pulau Seram yang akan dikelompokan
dalam dua zona yaitu zona perdagangan dan zona perumahan. Perjalanan antar zona dari
pelabuhan Waipirit ini dia sangat beragam dan akan menuju ke berbagai titik zona tersebut,
penting untuk melihat atau mengkaji atau menganalisis tingkat perjalanan penumpang antar zona
dalam hal ini dari pelabuhan Waipirit menuju ke berbagai titik zona di Kabupaten Seram Bagian
Barat. Objek penelitian ini adalah penumpang yang berangkat dari pelabuhan Hunimua menuju
ke pelabuhan Waipirit.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari penelitian ini, penulis merumuskan beberapa hal
penting yang dianggap menarik untuk diteliti yaitu:
1. Bagaimana pengaruh kedua kelompok zona di Pulau Seram (perdagangan dan,
Permukiman) terhadap tarikan pergerakan yang terjadi dan perilaku perjalanan dari
pengguna angkutan penyaberangan di pelabuhan Waipirit.?
2. Bagaimana mengetahui jumlah tarikan perjalanan zona perdagangan dan zona
permukiman pada pelabuhan Hunimua menuju pelabuhan Waipirit?

1.3 Tujuan Penilitian

Adapun tujuan dari penilitian ini ialah :

1. Untuk mendapatkan model tarikan pergerakan dari dua zona di Pulau Seram serta
perilaku perjalanan, yaitu:
a. Tarikan pergerakan pengguna angkutan penyebrangan pelabuhan Waipirit ke zona
perdagangan;
b. Tarikan pergerakan pengguna angkutan penyebrangan pelabuhan Waipirit ke zona
pemukiman;
2. Untuk mengetahui jumlah tarikan perjalanan zona perdagangan dan zona perumahan
pada pelabuhan Hunimua menuju pelabuhan Waipirit
1.4 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan dari pembahasan masalah yang telah diutarakan, maka
perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah penumpang yang melakukan
penyeberangan rute Pelabuhan Hunimua - Pelabuhan Waipirit dan akan menuju ke salah satu
zona di Pulau Seram, yaitu zona perdagangan, dan zona permukiman. Data yang digunakan
hanya data penumpang yang bergerak menuju ke zona yang ditentukan yaitu zona perdagangan
dan zona permukiman di Pulau Seram.

3
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dilakukan oleh penelitian ini adalah

1. Bagi mahasiswa hasil studi ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan yang akan
melakukan studi mengenai masalah yang sama pada waktu yang berbeda dan lokasi yang
berbeda pula.
2. Bagi masyarakat hasil studi ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait
dengan jumlah tarikan perjalanan dari pelabuhan Hunimua menuju pelabuhan Waipirit
yang dikelompokan dalam zona perdagangan dan zona perumahan.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB 1. PENDAHULUAN
Pada BAB I Pendahuluan, dibahas mengenai latar belakang masalah yang akan dikaji dalam
proposal penelitian, tujuan penelitian dan juga manfaat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada BAB II Tinjauan Pustaka membahas tentang teori-teori mengenai permasalahan yang di
kaji dalam penelitian.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Pada BAB III Metodologi Penelitian membahas tentang metode-metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai